a. Definisi kenyamanan???
b. Definisi nyeri???
KENYAMANAN
• a. Sebagai Protektif
• b. Sebagai Tanda Peringatan
Respon fisiologis
Jantung & Paru
Respon otonom dapat menyebabkan vasokonstriksi dan
peningkatan denyut jantung.
Berakibat meningkatnya kerja otot jantung, menambah jumlah
konsumsi oksigen yang dibutuhkan myocard yang dapat
memperparah ishcmeia myocard.
Perubahan pernafasan dapat terjadi dengan penurunan usaha
nafas sehingga menurunkan volume pernafasan dan aliran
udara.
Respon fisiologis
otot
Bagi otot, nyeri berdampak pada konstraksi, spasme/kejang
dan kekakuan.
Akibat setiap gerakan menyebabkan nyeri, pasien
tidak mau bergerak, tidak mau batuk atau menarik
nafas dalam yang sangat penting untuk
mengevakuasi sputum atau lender dalam saluran
nafas.
Respon Nyeri Infant (0-1 tahun)
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Pengalaman masa lalu dengan nyeri
4. Dukungan orang terdekat
5. Pola koping
6. Kecemasan (ansietas)
STIMULUS NYERI :
1. Mekanik : diterima oleh reseptor nyeri
mekano-sensitif, misalnya distensi
ductus, tumor
2. Thermal (panas/dingin) : diterima oleh
reseptor thermosensitif, misalnya
terbakar (akibat panas/dingin yg
ekstrem)
3. Kimiawi : diterima oleh reseptor nyeri
chemosensitif, misalnya perforasi organ
viseral
4. Listrik, misalnya lapisan kulit terbakar
FISIOLOGI NYERI
Secara fisiologis, nyeri adalah
Alarm tubuh dalam merespon
adanya gangguan agen asing
• Resepsi : proses perjalanan nyeri
terhadap tubuh dan Dapat berefek
fatal jika tidak dikendalikan. • Persepsi : kesadaran seseorang terhadap
nyeri
• Reaksi : respon fisiologis & perilaku setelah
mempersepsikan nyeri
RESEPSI
• proses fisiologi nyeri nosisepsi (proses
penyampaian adanya rasa nyeri) ke saraf pusat
• Reseptor nyeri nosiseptor (saraf aferen primer
untuk menerima dan menyalurkan rangsangan
nyeri)
• Nosiseptor dirangsang stimulus mekanik, suhu,
kimiawi, termal.
• Proses resepsi sangat cepat 0,4 –1,2 m/detik
PERSEPSI
• Individu menyadari adanya nyeri
• muncul strategi perilaku kognitif untuk mengurangi rasa nyeri
• Titik kesadaran seseorang terhadap nyeri kemudian individu dapat bereaksi
• Setelah transmisi syaraf berakhir di pusat otak, maka individu akan
mempersepsikan nyeri.
REAKSI
Perilaku untuk merespon nyeri:
• Takut, cemas
• Menangis
• Mengerang
• Menjerit-jerit
• Keluar banyak keringat
• Gelisah di tempat tidur
• Dll…
KLASIFIKASI NYERI
MENURUT TEMPAT:
2. Central Pain
1. Periferal Pain
Terjadi karena perangsangan pada susunan
• Superfisial Pain (Nyeri Permukaan) saraf pusat, spinal cord (saraf tulang belakang),
• Deep Pain (Nyeri Dalam) batang otak dll
3. Psychogenic Pain
• Reffered Pain (Nyeri Alihan)
Nyeri dirasakan tanpa penyebab organik, tetapi
nyeri yang dirasakan pada area yang akibat dari trauma psikologis.
bukan merupakan sumber nyerinya. 4. Radiating Pain
Nyeri yang dirasakan pada sumbernya yang
meluas ke jaringan sekitar.
KLASIFIKASI NYERI
MENURUT SIFAT
Secara obyektif klien dapat berkomunikasi mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih
Secara obyektif klien mendesis, menyeringai, klien tidak mampu berkomunikasi dengan baik,
dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat berteriak histeris tidak dapat dikendallikan, menarik-
mendeskripsikannya, dapat mengikuti narik apa saja yang dapat digapai, memukul-mukul
perintah
benda disekitarnya, tidak responsif terhadap tindakan
dengan baik.
dan tidak dapat menunjukkan lokasi nyeri
Teori Gate Control
Nyeri dapat dikontrol dengan mem-blok
sensasi nyeri dari sumbernya (trauma,
cedera, dll) dengan stimulus lain yang
berlawanan misalnya dengan sentuhan
lembut, distraksi, atau stimulasi lain.
Sehingga hantaran sensasi nyeri dari
sumber awal akan dirubah atau di blok oleh
stimulus yang kita berikan. Sehingga
sensasi nyeri tidak sampai ke pusat nyeri.
Prinsip diatas disebut teori gate control.
LANJUTAN..
TEORI GATE CONTROL
• O
• P : provoking atau pemicu
• Q: quality atau kualitas
• R: region atau daerah
• S: severity atau keganasan atau skala berapa
• T: time atau waktu
• U
• V
PENGKAJIAN NYERI YANG BARU
• Onset :
• Provokasi :
• Quality :
• Radiation/Region :
• Severity :
• Treatment :
• Understanding :
• Values :
PENGKAJIAN NYERI YANG BARU
• Onset : Tentukan kapan rasa tidak nyaman dimulai. Kapan mulainya? Akut
atau bertahap?
• Provokasi : Tanyakan apa yang membuat nyeri atau rasa tidak nyaman
memburuk, apakah posisi? Apakah bernafas dalam atau palpasi pada perut
membuatnya lebih buruk? Apakah nyeri menetap?
• Quality : Kualitas, nilailah jenis nyeri yang menanyakan pertanyaan terbuka :
seperti apa nyeri yang anda rasakan? Atau berikan alternatif : terdapat banyak
jenis nyeri, apakah nyeri yang anda rasakan lebih seperti rasa berat, tekanan,
terbakar, teriris, nyeri tumpul, tajam atau seperti ditusuk jarum?
• Radiation/Region : adalah daerah perjalanan nyeri menjalar, tanyakan apakah nyeri
menjalar ke bagian tubuh yang lain.
• Severity : keparahan atau intensitas nyeri, berikan nilai nyeri pada skala 1-10. Setelah
beberapa menit pemberian oksigen atau analgetik nilai kembali.
• Treatment : Usaha meredakan nyeri. Tanyakan tindakan apa yang dilakukan pasien untuk
mengatasi nyerinya?
• Understanding : Bagaimana persepsi nyeri klien? Apakah pernah merasakan nyeri
sebelumnya? Jika iya, apa masalahnya?
• Values : Tujuan dan harapan untuk nyeri yang diderita pasien.
Onset :Provokasi : Quality :Radiation/Region : Severity :Treatment : Understanding : Values :