Anda di halaman 1dari 14

TUGAS REVIEW

SISTEM SOSIAL
APA YANG DIMAKSUD
DENGAN
PERMASALAHAN
SOSIAL?
Permasalahan sosial merupakan meliputi gejala-
gejala dalam masyarakat yang abnormal, gejala-gejala
yang tidak dikehendaki, atau gejala-gejala yang
bersifat patologis, atau gejala-gejala merupakan
penyakit sosial dalam masyarakat.
APA SAJA FACTOR-FACTOR DARI
PERMASALAHAN SOSIAL?
1. Faktor ekonomi, misalnya kemiskinan, pengangguran,
dan sebagainya
2. Faktor Biologis, misalnya penyakit menular
3. Faktor Biopsikologis, misalnya neurosis, disorganisasi
jiwa, bunuh diri, dan sebagainya
4. Faktor Kebudayaan, misalnya perceraian, kejahatan,
kenakalan anak-anak, konflik ras, konflik etnis, konflik
keagamaan, terorisme, dan sebagainya.
PERMASALAHAN SOSIAL SEPERTI APA YANG
SERING TERJADI DI MASYARAKAT?
1. Kemiskinan
2. Kriminalitas
3. Kekerasan (Violence)
4. Kesenjangan Ekonomi dan Sosial
5. Ketidakadilan
KEMISKINAN:
MODEL PENGUKURAN, PERMASALAHAN DAN ALTERNATIF KEBIJAKAN
Masalah kemiskinan dipahami dalam gambaran tentang kurangnya materi, gambaran tentang
kebutuhan social, termasuk keterkucilan social, ketergantungan dan ketidak mampuan untuk
berpatisipasi dalam masyarakat, dan gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang
memadai.
Persoalan kemiskinan masyarakat perlu dilihat dari beberapa aspek, yaitu:
1. Aspek social
Keterbatasannya interaksi social dan penguasaan informasi.
2. Aspek ekonomi
Terbatasnya pemilikan alat-alat produksi, upah keil, daya tawar rendah, tabungan nihil, dan
lemahnya mengantisipasi peluang.
3. Aspek psikologi
Akibat rasa rendah diri, fatalisme, malas, dan rasa terisolir.
4. Aspek politik
Kecilnya akses terhadap berbagai fasilitas dan kesempatan, diskrimatif, posisi lemah dalam
proses pengambilan keputusan.
PENYEBAB DARI KEMISKINAN YAITU:
1. kemiskinan selalu dikaitkan dengan ketidakmampuan dalam mencapai pendidikan tinggi, hal
ini berkaitan dengan mahalnya biaya pendidikan, walaupun peme- rintah Indonesia telah
mengeluarkan kebijakan untuk membebaskan uang bayaran.
2. kemiskinan juga selalu dihubungkan dengan jenis pekerjaan tertentu. Di Indonesia
kemiskinan selalu terkait dengan sektor pekerjaan di bidang pertanian untuk daerah pedesaan
dan sektor informal di daerah perkotaan.
3. Hubungan antara kemiskinan dengan gender, di Indonesia sangat terasa sekali dimensi gender
dalam kemiskinan, yaitu dari beberapa indicator kemiskinan seperti tingkat buta huruf, angka
pengangguran, pekerja di sektor informal dan lain-lainnya, penduduk perempuan memiliki posisi
yang lebih tidak menguntungkan daripada penduduk laki-laki.
4. Hubungan antara kemiskinan dengan kurangnya akses terhadap berbagai pelayanan dasar
infrastuktur, sistem infrastruktur yang baik akan meningkatkan pendapatan orang miskin secara
langsung dan tidak langsung melalui penyediaan layanan kesehatan, pendidikan, transportasi,
telekomunikasi, akses energi, air dan kondisi sanitasi yang lebih baik.
5. Pemerataan pembangunan lokasi geografis, ini berkaitan dengan kemiskinan karena ada dua
hal. Pertama, kondisi alam yang terukur dalam potensi kesubur- an tanah dan kekayaan alam,
baik yang berhubungan dengan pem- bangunan desa dan kota, ataupun pembangunan antar
povinsi di indonesia.
KEBIJAKAN PEMERINTAH MENGHADAPI KEMISKINAN:

Berbagai upaya untuk mengen- tasakan kemiskinan telah dilakukan oleh pemerintah yang
diaplikasikan dalam wujud kebijakan dan program- program baik yang bersifat langsung maupun
tidak langsung. Kebijakan bersifat langsung yaitu berupa program yang langsung diberikan
kepada penduduk miskin, contoh; bantuan tunai langsung (BLT), raskin, sedangkan kebijakan
tidak langsung, contoh program Jamkes- mas, program IDT, BOS. Walaupun telah dilakukan
berbagai upaya namun kemiskinan tidak dapat dihilangkan seluruhnya, artinya fenomena
kemiskinan dengan mudah dapat dijumpai di hampir seluruh wilayah baik di perkotaan maupun
di perdesaan.
Program kemiskinan yang saat ini dilakukan baik yang berasal dari pemerintah maupun non
pemerintah umumnya hanya sementara, artinya program tersebut akan berjalan selama masih
ada anggaran (dana), setelah dana habis maka selesai pula kegiatan program.
KONFLIK SOCIAL DENGAN TINDAK KEKERASAN DAN PERAN KOMUNIKASI
Konflik social bahkan mengarah dan berubah menjadi tindak kekerasan, perkelahian
antar pelajar, baku hantam antar warga RT dan antar warga desa. Konflik-konflik itu, pada
umumnya bersifat spontan, dipicu oleh dorongan-dorongan sesaat, dilandasi sebab
musabab yang kurang rasional bahkan sering hanya karena alasan-alasan “spele”. Dan
konflik tersebut selalu menimbulkan korban bahkan ada yang sampai mati.

Apakah konflik kekerasan itu gejala baru?


Tentu saja tidak. Kita harus mengakui bahwa sejarah kita sebelum kemerdekan dilandasi
banyak sengeta, pemberontakan dan peperangan antara kerajaan dan kesultanan mulai
sabang sampai merauke. Demikian pula perebutan dan persaingan di dalam istana yang
melibatkan raja, permaisuri, putra mahkota, dan lain-lain yang menyebabkan lumpuhnya
pemerintahan, hanurnya perekonomian, merosotnya keamanan dan ketentraman
masyarakat.
Datangnya kolonialis portugis, spanyol, inggris, belanda, jepang, dan lain-lain, telah
melengkapi penderitaan umum dengan berbagai kekejaman berupa hukuman yang semena-
mena terhadap perlawanan rakyat pribimu, termasuk pembantaian massal sistematis, kerja
paksa, pembudakkan, dan penarikan pajak yang mencekik rakyat.
Sebab-sebab tumbuhnya konflik:
Sebab yang melandasi konflik/kekerasan mungkin menjadi salah satu ciri masyarakat kita.
Karena ada faktor-faktor kekuataan social maka sifat pribadi itu bisa cepat berubah, mengikuti
arus masa/kelompok situasional yang belum tentu berakal sehat, lalai, dan toleran. Factor
kekuatan social ini bisa saja tumbuh dari landasan-landasan iri, ketidakpuasan atau
kekecewaan politik, ekonomi, kultur, bahkan terselip warna-warna etnik, religious, vasial, dan
lain-lain.

Penangan konflik:
Masyarakat kita masih belum mencapai kualitas kehidupan sosial yang memadai dan
sebagai bangsa kita masih belum cerdas kehidupannya.
1. Kita harus konsisten serta melembaga menangainya dengan jalan mempelajari,
mengantisipasi, mencegah, dan menyelesaikan konflik yang latent dan manifest.
2. Harus ada intervensi oleh seluruh jajaran bangsa untuk mencegah kehancuran integritas kita
sebagai bangsa manusia yang beradap.
Dapatkah komunikasi perperan?
Adanya konflik sosial, apalagi disertai tindak kekerasan adalah bukti bahwa ada kemacetan
komunikasi antara berbagai golongan dalam masyarakat yang majemuk.
Komunikasi adalah bagian dari proses budaya yang beradab, maka komunikasi dengan
berbagai kiat dan pendekatannya bisa dipercaya untuk berperan meredam atau paling sedikit
mengantisipasi datangnya konflik. Agar tercapai saling pengertian, akomodasi, dan perdamaian.
Oleh karena itu dialog, musyawarah, perlu dilembagakan dan dibudayakan.
Komunikasi adalah proses penciptaan kebersamaan dalam makna. Intinya adalah mencari
titik temu, modalitasnya adalah dialog, musyawarah dan negosiasi. Tujuannya untuk mencapai
kesepakatan untuk mendekatkan kepentingan pihak-pihak yang berkepentingan.
masyarakat modern harus menghidupkan prinsip dialog, musyawarah, memberi dan
menerima, akomodasi. Tujuannya adalah mencapai kesepakatan bersama untuk menghindari
konflik. Supaya memecahkan masalah perbedaan, menghindari kebuntuan secara damai.
TERIMAKASIH…..^-^

Anda mungkin juga menyukai