Anda di halaman 1dari 21

MINYAK ATSIRI

Anggota:
 Alda Syafitri (1800003)
 Cindy Mega Aulia (1800009)
 Delvi (1800011)
 Dian Nitami (1800012)
 Elsi Berliana Febrianti (1800018)
 Nurul Sri Barokah (1800033)
 Rizka Fitri Silalahi (1800039)
 Tania Tiara Efendi (1800049)
Minyak atsiri
Minyak atsiri yang dikenal dengan
nama minyak terbang (volatile oil) atau
minyak eteris (essential oil) adalah
minyak yang dihasilkan dari tanaman dan
mempunyai sifat mudah menguap pada
suhu kamar tanpa mengalami
dekomposisi.
Sejarah singkat..

Minyak atsiri awalnya dikenal sebagai


minyak esensial. Minyak ini sudah dikenal sejak
tahun 3.000 SM oleh penduduk Mesir Kuno dan
digunakan untuk tujuan keagamaan, pengobatan,
atau sebagai balsam untuk mengawetkan jenazah.
Sejak zaman dahulu, penggunaan minyak esensial
di Indonesia masih sangat terbatas dan masih
bersifat tradisional.
• Minyak atsiri memiliki kandungan komponen
aktif yang disebut terpenoid atau terpena. Jika
tanaman memiliki kandungan senyawa ini, berarti
tanaman tersebut memiliki potensi untuk
dijadikan minyak atsiri.

• Zat inilah yang mengeluarkan aroma atau bau


khas yang terdapat pada banyak tanaman,
misalnya pada rempah-rempah atau yang dapat
memberikan cita rasa di dalam industri makanan
dan minuman (Yuliani, 2012).
Sifat minyak atsiri:

• Mempunyai rasa getir (pungent taste)


• Berbau wangi sesuai dengan bau tanaman
penghasilnya, yang diambil dari bagian-
bagian tanaman seperti daun, buah, biji,
bunga, rimpang, kulit kayu, bahkan seluruh
bagian tanaman.
• Minyak arsiri mudah larut dalam pelarut
organik seperti alkohol, eter, petroleum,
benzene
• Tidak larut dalam air
Klasifikasi Minyak Atsiri
1. Berdasarkan Mudah atau Tidaknya Dipisahkan

a) Minyak atsiri yang dapat dipisahkan menjadi komponen-


komponen atau penyusun murninya.Komponen-
komponen ini dapat menjadi bahan dasar untuk diproses
menjadi produk-produk lain.
Contohnya : minyak sereh, minyak daun cengkeh,
minyak permen, dan minyak terpentin

b) Minyak atsiri yang sukar dipisahkan menjadi komponen


murninya. Contoh : minyak akar wangi, minyak nilam,
dan minyak kenanga.
2. Berdasarkan Komponen Kimianya

a) Minyak atsiri hidrokarbon


b) Minyak atsiri hidrokarbon teroksigenasi
c) Minyak atsiri alkohol
d) Minyak atsiri fenol
e) Minyak atsiri eter fenol
f) Minyak atsiri oksida
g) Minyak atsiri ester
Pengolahan Minyak Atsiri
Produksi minyak atsiri dari tumbuh-
tumbuhan dapat dilakukan dengan empat
cara. Yaitu :
1. Penyulingan (distillation)
2. Pressing (expression)
3. Ekstrasi menggunakan pelarut (solvent
extration)
4. Adsorbsi oleh lemak padat (enfluenrasi)
1. Penyulingan (distillation)
Penyulingan adalah suatu proses pemisahan
secara fisik suatu campuran dua atau lebih produk
yang mempunyai titik didih yang berbeda dengan
cara mendidihkan terlebih dahulu komponen yang
mempunyai titik didih rendah terpisah dari
campuran.
Metode ini cocok untuk munyak atsiri yang
tidak mudah rusak oleh panas, misalnya minyak
cengkeh, nilam, sereh wangi, pala, akar wangi, dan
jahe
2. Pressing (expression)
 Pressing dilakukan dengan memberikan
tekanan pada bahan menggunakan suatu alat
yang disebut hydraulic atau expeller
pressing.
 Beberapa jenis minyak yang dapat
dipisahkan dengan pengepresan adlah
minyal almond, lemon, kulit jeruk, dan jenis
minyak atsiri lainnya.
3. Ekstrasi menggunakan pelarut
(solvent extration)
 Ekstrasi menggunakan pelarut (solvent
extration) Ekstrsi minyak atsiri
menggunakan pelarut, cocok untuk
mengambil minyak bunga yang kurang
stabil dan dapat rusak oleh panas.
 Pelarut yang dapat digunakan untuk
mengekstrasi minyak atsiri antara lain
kloroform, alkohol, aseton, eter, serta
lemak.
4. Adsorbsi oleh lemak padat
(enfluenrasi)

Adsorbsi oleh lemak padat


(enfluenrasi) Sedangkan enfleurasi
digunakan khusus untuk memisahkan
minyak bunga-bungaan, untuk
mendapatkan mutu dan rendaman minyak
yang tinggi.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mutu
Minyak Atsiri
Mutu minyak atsiri dipengaruhi oleh beberapa
factor
 Pemilihan bahan baku
 Kondisi bahan baku pasca panen
 Proses produksi
 Cara penyimpanan produk
Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi mutu
minyak atsiri:

1. Bahan baku
Bahan baku akan menentukan kualitas minyak
atsiri. Kondisi bahan yang optimal
mempengaruhi mutu minyak atsiri, misalnya cara
pemetikan yang sesuai dan penetuan tingkat
ketuaan bahan.

2. Penanganan pasca panen


Penanganan pascapanen minyak atsiri tidak
sama untuk setiap bagiannya, baik daun, bunga,
batang, kulit, rimpang, atau bijinya.
Ketidakseragaman penanganan pascapanen akan
mengurangi mutu minyak atsiri.
3. Proses produksi
Seperti halnya pada penyediaan bahan baku dan
penanganan pascapanen, kesalahan dalam proses produksi
atau pengolahan akan menimbulkan efek negatif. Kesalahan
produksi dapat menurunkan rendeman dan kualitas minyak
atsiri yang dihasilkan.

4. Penyimpanan
Minyak atsiri sebaiknya disimpan dalam kemasan
botol kaca berwarna gelap dan tertutup rapat. Minyak atsiri
yang disimpan dalam wadah logam dapat mengakibatkan
perubahan warna minyak dari jernih hingga kecoklatan
karena adanya reaksi karat dari logam
Parameter Pengujian Minyak Atsiri

Bobot Jenis
Putaran optik
Indeks bias
Contoh tumbuhan yang mengandung
minyak atsiri
1. Lavender
Nama latin: Lavandula angustifolia mill
 Minyak atsiri dari bunga lavender dapat
membantu mengatasi alergi
 Kandungan terapeutiknya yang berupa
antidepresan membantu mengatasi
pusing, menurunkan depresi dan juga
trauma
 Untuk pemakaian topikal, minyak ini juga
baik untuk mengobati luka luar dan luka
bakar.
2. Lemon
Nama latin: Citrus limon
• Minyak atsiri dihasilkan dari bagian kulitnya
• Untuk pemakaian inhalasi, bermanfaat untuk
menguatkan sistem imun serta mengurangi mual.
• Untuk pemakaian topikal, bermanfaat bagi yang
memiliki kulit berminyak dan berjerawat

3. Kunyit
Nama latin: Curcuma longa
• Pemakaian topikal berkhasiat untuk penyakit
arthritis dan reumatik.
• Untuk pemakaian inhalasi, aroma minyak atsiri
kunyit dapat memberikan efek menenangkan dan
menghangatkan.
4. Ginger/Jahe
Nama latin: Zingiber officinale
Pada pemakaian topikal, minyak atsiri dari akar
jahe dapat membantu mengatasi diare,
menghangatkan, membantu sistem imun serta
mengurangi radang sendi dan arthritis.

5. Sereh/serai
Nama latin: Cymbopogon citratus
• Bermanfaat mengurangi nyeri dan radang pada
kulit.
• Namun, perlu diperhatikan pemakaian minyak
ini juga memiliki efek kontradiksi dengan obat
diabetes. Selain itu, minyak sereh juga tidak
dianjurkan untuk anak di bawah 2 tahun.
6. Kenanga
Nama latin: Cananga odorata
• Ampuh sebagai antidepresan pada pemakaian
inhalasi.
• Untuk pemakaian topikal, minyak ini
barmafaat untuk perawatan rambut serta
kulit berminyak.

7. Lada
Nama latin: Piper nigrum
• Untuk pemakaian inhalasi, dapat membantu
usaha berhenti merokok.
• Penggunaan topikal, minyak ini bermanfaat
mengurangi rasa mual dan muntah serta
memberi rasa hangat dan meningkatkan
peredaran darah.

Anda mungkin juga menyukai