Anda di halaman 1dari 12

PNEUMONIA

Hanifa Nur Afifah (032016045) Fakhri Agustyosa (032016054)

Asri Sartika P.S (032016046) Rendra Ramdani (032016055)

Elis Rohaeti (032016047) Teni Setiawati (032016057)

Vinolia Cantika A (032016048) Agia Permata Sari (032016058)

Hendar Muhammad A (032016049) Alya Nurhaliza 9032016059)

Sintia Mustopa (032016050) Anggy Agustina R (032016060)

Rai Rendra Mahardika (032016052) Cut Afnon Zulfa R (032016061)

Utari Ayunda O (032016053) Badriatun Naimah (032016062)


DEFINISI

Pneumonia merupakan infeksi saluran pernafasan akut


bagian bawah yang mengenai parenkim paru dan paling
sering menyebabkan kematian pada bayi dab balita

Pneumonia merupakan peradangan pada


parenkim paru yang terjadi pada masa anak-anak
dan sering terjadi pada masa bayi. Penyakit ini
timbul sebagai penyakit primer dan dapat juga
akibat penyakit komplikasi.
JENIS-JENIS PNEUMONIA

Pneumonia Pneumonia
Lipid karena obat

Pneumonia Pneumonia
Kimiawi karena radiasi

Pneumonia
karena extrinsik Pneumonia
allergical lobaris
veolitis
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO

Mycoplasma
Bakteri Virus
pneumonia

Aspirasi makanan,
kerosene (bensin,
Jamur
minyak tanah), cairan
amnion, benda asing
MANIFESTASI KLINIS

Demam, sering tampak Manigismus yaitu tanda-tanda


sebagai tanda infeksi yang meningeal tanpa infeki meninges.
pertama. Paling sering terjadi Terjadi dengan awitan demam yang
pada usia 6 bulan-3tahun tiba-tiba yang disertai sakit kepala,
dengan suhu mencapai 39,5o nyeri dan kekuatan pada punggung dan
c- 40,5o c bahkan dengan leher
infeksi ringan

Anoreksia, Seringkali merupakan


bukti awal dari penyakit.
Menetap sampai derajat yang lebi
besar atau lebih sedikit melalui
tahap demam melalui penyakit
LANJUTAN...

Muntah Sumbatan nasal Keluaran nasal

Diare Nyeri abdomen Bunyi pernapasan

Tidak dapat menyusu,


Napas cepat kejang, distres
pernapasan
PROSEDUR DIAGNOSTIK
• mengindetifikasikan dstribusi
Sinar x stuktural (misal: lobar, bronchial);
dapat juga menyatakan abses

• untuk menetapkan diagnosis


Biopsi paru

Pemeriksaan • untuk dapat mengidentifikasi


gram/kultular, semua organisme yang ada
sputum dan darah

• membantu dalam membedakan


Pemeriksaan diagnosis organisme khusus
serologi
LANJUTAN...

• untuk mengetahui paru-paru,


Pemeriksaan fungsi menetapkan luas berat penyakit
paru dan membantu diagnosis
keadaan

• untuk mengkaji jumlah udara


Spirimetrik static
yang diaspirasi

• untuk menetapkan diagnosis dan


Bronkostrapi
mengangkat benda asing
RENCANA TERAPI

Pasien direncanakan diberikan diet Modisco dengan tujuan memberikan


yang sesuai dengan kebutuhan penderita dengan memperhatikan
keadaan pasien dan mempertahankan keseimbangan cairan elektrolit.

Kebutuhan energi : 96,8% kalori/hari dengan cara pemberian oral. Karena


tidak terdapat masalah adanya pencernaan pasien

Bentuk makanan diberikan lunak (seperti bubur) energi diberikan sesuai


kebutuhan yaitu 74% dari total kebutuhan energi, dan diutamakan dari
sumber kebutuhan karbohidrat kompleks

Lemak 20% diberikan dari total kebutuhan energi, protein 15%


diberikan total kebutuhan energi
KASUS
An. K, usia 4 tahun, laki-laki, dibawa ke IGD RSHS dengan keluhan
muntah-muntah berisi makanan beserta lendir, lemas dan pucat.
Pasien diberikan oksigen 2 lt/ mnt. Tanggal 2 maret 2016, pasien
dipindahkan ke ruang perawatan infeksi dengan diagnose pneumonia
aspirasi, TB paru on OAT, gizi buruk marasmik.

Kesadaran pasien CM, menggunakan oksigen 2 liter/ mnt nasal


kanul, terpasang IVFD KaeN 3B 38 ml/jam ditangan kanan. Terapi
yang didapat cefotaxim 3 x 259 mg/IV, Rifampicin 1 x 1500 mg PO
dan Isoniazid 1 x 100 mg PO, Nebulizing dengan NaCl dan Ventolin
2 cc.

Dari hasil pengkajian didapatkan anak tidak mau minum susu, porsi
makan yang dihabiskan ¾ porsi, susah tidur karena batuk berdahak,
sekret banyak. diit yang didapat adalah susu formula 150 ml setiap
kali pemberian dan nasi tim 800 kkal.
LANJUTAN...
Berat badan sekarang 9 kg. suhu 38,70C, frekuensi pernapasan 30 x/
mnt, Nadi 85 x/ mnt, saturasi oksigen 99% dengan oksigen 2 lt/mnt
nasal kanul. Tampak pucat di mukosa. BAB mencret, frekuensi 7
kalisehari, dengan konsistensi cair dan ampas sedikit. Intake oral 3
gelas kecil. Terdapat retraksi epigastrium, ronkhi dikedua lapang
paru, pernapasan dalam, nafas cuping hidung. Anak lebih banyak
diam, lebih takut terhadap orang baru. Setiap akan didekati anak
nangis, selalu menolak ketika diberi tindakan. Pasien diasuh oleh
ibunya.

Hasil pemeriksaan laboratorium : Hb; 7 mg/dl, Ht: 24,6 % leukosit


: 18,7 rb/ uL, trombosit 600 ribu/uL, albumin 2. BB: 13 kg, TB :
101 cm BB/U : 13/16 = 81,25% TB/U: 100/103= 97,08% BB/TB :
13/16= 81,25%.

Anda mungkin juga menyukai