Anda di halaman 1dari 25

Review Article Risks in Surrogacy

Considering the Embryo: From the


Preimplantation to the Gestational
and Neonatal Period

P E M B I M B I N G : D R . I D A B A G U S P U T U A L I T, S P. F M ( K ) D F M
D O K T E R M U D A : N I N Y O M A N AY U T R I S N A P U T R I
ABSTRAK

Surogasi adalah pendekatan berbasis reproduksi dimana membantu orang tua dimaksudkan
menetapkan kehamilan dan kelahiran dengan wanita lain yang disebut ibu pengganti.

Surogasi terdiri dari pilihan yang valid untuk berbagai kondisi atau keadaan mulai dari medis
atau alasan sosial.

Jurnal ini menekankan risiko yang terkait dengan surogasi pada tahapan embrio
praimplantasi, janin, dan bayi.
PENDAHULUAN

Surogasi telah
merevolusi pilihan
Selama dekade untuk membantu
terakhir, infertilitas reproduksi yaitu,
telah menjadi suatu dengan
masalah mayoritas memungkinkan
pasangan infertil kehamilan dan
kelahiran anak
melalui wanita lain-
ibu pengganti
Surogasi dapat hadir sebagai pilihan bagi wanita
dengan keguguran berulang dan kegagalan dalam
pengobatan infertilitas

Mayoritas pengganti melaporkan bahwa alasan


utama mereka adalah altruisme, meskipun fakta
bahwa keuangan juga menjadi pertimbangan utama.

Artikel ini menyoroti tantangan dan pertimbangan


terkait dengan Surogasi
FAKTOR RISIKO MENGENAI PRE
IMPLANTASI EMBRIO DARI SIKLUS
SUROGASI
2.1. Faktor Risiko Terkait Stimulasi Ovarium Terkendali.
2.2. Faktor Risiko Terkait dengan Praktek ICSI.
2.3. Faktor Risiko Terkait Kultur Embrio.
2.4. Faktor Risiko Terkait dengan Manipulasi Embrio.
2.5. Faktor Risiko Terkait Prosedur Transfer Embrio.
FAKTOR RISIKO TERKAIT STIMULASI
OVARIUM TERKENDALI
• Manipulasi embrio dan factor lingkungan dalam laboratorium IVF, keduanya dapat
mengakibatkan perubahan epigenetic pada tahap pertama perkembangan embrio.
• Di bawah pengaruh epigenetic, pengendalian dari ekspresi gen melalui DNA methylation,
modifikasi histone, dan miRNA dapat mempengaruhi proses pre implantasi.
• Defek terkait, dapat menyebabkan implikasi klinis, seperti kegagalan embrio untuk
berimplantasi, abortus spontan, gangguan pertumbuhan janin dan disfungsi plasenta.
FAKTOR RISIKO TERKAIT DENGAN
PRAKTEK ICSI
• Pada siklus Surogasi, untuk memastikan terjadinya tingkat pembuahan tertinggi digunakanlah
metode ICSI ( Intracytoplasmic sperm injection).
• Teknik inseminasi dari ICSI mungkin berkaitan dengan penurunan kualitas embrio dikarenakan
proses invasifnya.
• Namun, tidak dapat disangkal bahwa ICSI diketahui sebagai cara yang aman, efisien, dan cara
inseminasi yang tidak mengakibatkan abnormalitas dari kromosom ataupun kelainan kongenital.
FAKTOR RISIKO TERKAIT KULTUR
EMBRIO
• Untuk memaksimalkan potensi implantasi dari embrio pada laboratorium IVF termasuk siklus
surrogate, maka dilakukan kultur blastokista.
• Berbagai kondisi kultur dan media yang digunakan memiliki efek pada perkembangan embrio
dan proses epigenetic.
• Beberapa artikel mengatakan bahwa media kultur mungkin bertanggung jawab atas implantasi
abnormal, rendahnya kesempatan untuk terjadinya implantasi, penurunan kulaitas embrio, dan
penurunan perkembangan tropoblas.
FAKTOR RISIKO TERKAIT DENGAN
MANIPULASI EMBRIO
• Manipulasi embrio dapat meningkatkan seleksi dari embrio yang ditransfer dan meningkatkan
kesuksesan dari implantasi.
• Hal ini merupakan pilihan yang memasuki wilayah abu-abu dan berbahaya dari eugenics.
• Patut dipertanyakan kelebihan dan kekurangan dari praktik ini untuk memastikan keuntungan
yang akan didapat oleh embrio dan merenungkan dari sisi bioetiknya.
FAKTOR RISIKO TERKAIT PROSEDUR
TRANSFER EMBRIO
• Jumlah dari embrio yang ditransfer menjadi perdebatan dan kontroversi, sebuah embrio yang
elektif merupakan metode yang memiliki hasil perinatal dan neonatal terbaik.
• Namun untuk meningkatkan seleksi embrio terbaik maka hal ini dikatikan dengan kultur yang
diperpanjang dan pengaplikasian PGS.
• Pada konteks ini, maka perlu adanya teknologi yang dapat meminimalisir perubahan epigenetic
terkait peroses preimplantasi.
FAKTOR RISIKO TERKAIT DENGAN
KEHAMILAN DAN JANIN
Bertentangan dengan konsepsi alami, kehamilan dari siklus- ART
termasuk siklus surrogacy-mungkin berhubungan dengan
peningkatan risiko komplikasi perinatal.

Dikatakan gestasional surrogacy berisiko terkena hipertensi


dibandingkan autologous IVF. Ada bukti bahwa IVF surrogacy
dengan banyak gestasi berkaitan dengan risiko preeklamsi,
perdarahan postpartum, histerektomi dan diabetes gestasional.
FAKTOR RISIKO TERKAIT DENGAN
NEONATAL DAN PERIODE SETELAH ITU

Banyak artikel yang mengatakan


bahwa keturunan dari surrogacy
rawan terkena penyakit jantung,
obesitas, dan disfungsi tiroid.
Anak –anak yang lahir melalui kehamilan surogasi dilindungi secara
legal, dan data anonim dari donor dan surogasi dijaga.

Bagaimanapun mereka tetap memiliki hak untuk mendapat


informasi bagaimana dia lahir dan berasal.

Pentingnya komunikasi dan penerimaan yang baik antara ibu dan


bayi memiliki kontribusi terhadap perkembangan anak.
KESIMPULAN

Surogasi tampaknya menjadi pendekatan yang aman untuk kasus-kasus infertilitas tertentu, dengan
menjanjikan hasil yang signifikan.

Komplikasi yang timbul dari praktek IVF termasuk Surogasi jelas terkait dengan manajemen yang
lebih kompleks dibandingkan dengan kasus IVF standar. embrio pengganti, janin, neonatus, dan bayi
harus diidentifikasi dan diperiksa secara menyeluruh, karena risiko yang terkait dengan entitas ini
mungkin berbeda.
Memperoleh pemahaman yang lebih baik dari apa yang menentukan perbedaan ini merupakan
dasar untuk praktek yang lebih aman
CRITICAL JOURNAL
Judul” Penulis Publikasi
• Judul jurnal pada ini “Risks
in Surrogacy Considering • M. Simopoulou, K.  Jurnal ini di Publikasikan
the Embryo: From the Sfakianoudis, P. Tsioulou oleh Hindawi BioMed
Preimplantation to the ,A. Rapani, G. Anifandis , A. Research International
Gestational and Neonatal Pantou, S. Bolaris, P. Bakas, pada tanggal 17 Juli 2018
Period” E. Deligeoroglou, K. (https://doi.org/10.1155/2
Pantos, dan M. Koutsilieris 018/6287507)
Deskripsi Jurnal

• Artikel ini memberikan informasi mengenai Surogasi,


surogasi dapat dikaitkan dengan risiko selama periode
Tujuan Utama
Penelitian praimplantasi, prenatal, dan neonatal. Artikel ini membahas
tentang risiko surogasi berhubungan dengan preimplantasi
embrio, masa kehamilan janin, masa neonatus.

• Artikel ini memberikan pertimbangan yang


Hasil Penelitian
berhubungan dengan surogasi. Memberikan
literatur yang berhubugnan dengan preimplantasi
embrio, janin, dan bayi.
• Surogasi tampaknya menjadi pendekatan yang aman pada
kasus infertilitas tertentu, hadir dengan hasil yang
menjanjikan dan signifikan. Embrio surogasi, janin,
neonatus, dan bayi harus diidentifikasi dan diperiksa
Kesimpulan secara menyeluruh, karena risiko yang terkait dengan
Penelitian entitas ini mungkin berbeda. Memperoleh pemahaman
yang lebih baik tentang apa yang menentukan perbedaan-
perbedaan ini merupakan dasar untuk praktik yang lebih
aman.
TELAAH
JURNAL
Fokus Utama Penelitian

• Artikel ini menampilkan Faktor Risiko. Faktor Risiko Terkait Kehamilan dan Janin, dan juga
Faktor Risiko Terkait dengan Neonatal dan Periode Setelahnya

Gaya Penulisan

 Sistematika penulisan artikel tersusun dengan baik dan jelas mulai dari judul
penelitian, nama penulis, abstrak, pendahuluan, dan isi literatur.
 Tata bahasa yang dipergunakakan dalam penulisan jurnal ini cukup mudah dipahami
sehingga memudahkan pembaca untuk mengerti bagaimana penelitian tersebut
dilaksanakan dan apa hasil yang diperoleh.
Penulis
• Penulis dalam jurnal ini berasal dari Departemen Kedokteran dari
Fakultas Kedokteran Unicersitas Athena, Yunani, Departemen Obstetri
dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Rumah Sakit Aretaieion. Klinik Pusat
Reproduksi Maniusoa, Departemen Histologi dan Embriologi, Fakultas
Kedokteran Universitas Thessaly, Yunani. Unit Bantuan Konsepsi, Rumah
Sakit Bersalin Umum Daerah“Elena Venizelou”,Yunani

Dengan melihat latar belakang departemen mereka berasal,


penulis tersebut mempunyai kualifikasi di bidang yang mereka
Intervension

teliti
Judul

• Judul jurnal cukup jelas, akurat, menarik dan menggambarkan apa yang
akan diteliti.

Abstrak

• Abstrak mampu menggambarkan secara jelas mengenai isi artikel


penelitian, tujuan penulisan artikel, manfaat yang didapatkan dari artikel.
Abstrak tidak mencantumkan kata kunci. Jumlah kata dalam abstrak
tidak melebihi 250 kata
• Penyusunan literatur menggunakan sistim
vancouver.
Literatur  Penulisan jurnal menggunakan analitis kritis
Review berdasarkan literatur yang ada dengan
membandingkan temuan-temuan pada penelitian
sebelumnya dengan hasil yang didapatkan oleh
penulis.
APLIKABILITAS
Apakah setting lokasi Apakah hasil penelitian dapat Apakah terdapat kemiripan
penelitian dapat diaplikasikan diaplikasikan pada Institusi sampel di tempat institusi
di situasi kita kita? dengan hasil penelitian
• Secara khusus, surrogacy • Jurnal ini memberikan • Infertilitas menjadi salah
altruistik dilakukan di literatur mengenai resiko satu maraknya praktik
Inggris, di banyak negara pada praktik Surogasi surogasi. (WHO) mencatat
bagian Amerika Serikat, dan namun praktik surogasi hampir 150 ribu kasus
di Australia, sedangkan dilarang di Indonesia infertilitas Di Indonesia
surogasi komersial diizinkan setiap tahunnya. Namun
di India, Ukraina, dan praktik Surogasi tidak dapat
California. Di sisi lain, dilakukan di Indonesia
surogasi tidak
diperbolehkan di Jerman,
Swedia, Norwegia, dan Italia,
begitupun di Indonesia
khususnya Surogasi tidak
dapat dilakukan
Jurnal ini memperluas data tentang Artikel ini tidak menampilkan

KEKURANGAN
KELEBIHAN
Surogasi, tidak hanya menjelaskan data yang rinci mengenai kasus
Resiko-Resiko Surogasi namun juga
memberikan literatur mengenai indikasi surogasi dalam bentuk tabel atau
surogasi dari berbagai kondisi seperti grafik agar mudah dipahami
alasan medis hingga sosial Jurnal ini tidak memberikan
Literatur yang digunakan sebagian rekomendasi untuk penelitian
besar literatur terbaru yang berasal dari
jurnal-jurnal yang telah dipublikasikan
selanjutnya
sebelumnya Jurnal tidak mencamtumkan
ucapan terimakasih
TERIMA
Kasih

Anda mungkin juga menyukai