Anda di halaman 1dari 9

PENETAPAN KADAR ABU

Kelompok 4:
1.Aldilla Putri Rafita
2.Ameliya Wulansari
3.Geby Cristianti
4.Herlina Amanda Sari
5.Mulya Putri
6.Nirwana
7.Nindyah Salmanita
A. Pengertian
Abu adalah zat anorganik dari sisa hasil
pembakaran suatu bahan organik. Kadar abu
merupakan campuran dari komponen anorganik atau
mineral yang terdapat pada suatu bahan pangan.
Bahan pangan terdiri dari 95% bahan anorganik dan
air, sedangkan sisanya merupakan unsur-unsur
mineral.
Penentuan kadar abu adalah mengoksidasikan
senyawa organik pada suhu yang tinggi, yaitu sekitar
500-600 C dan melakukan penimbangan zat yang
tinggal setelah proses pembakaran tersebut.
B. Tujuan penentuan kadar abu total :
a) Untuk menetukan baik tidaknya suatu proses
pengolahan
b) Untuk mengetahui jenis bahan yang digunakan
c) Sebagai parameter nilai bahan pada makanan.

C. Alat yang digunakan


-Alat : Oven, furnace, cawan penguap, krus
dan penutupnya, timbangan digital, pemegang krus
serta desikator.
D.Cara Pengujian:
1) Cawan pengabuan dikeringkan dalam oven pada suhu 100-105 C
selama 1 jam, didinginkan dalam desikator selama 15 menit
kemudian timbang cawan kosong.
2) Sebanyak 5-10 gram sampel ditimbang dalam cawan.
3) Sampel dikeringkan dalam oven selama 24 jam dengan suhu 105 C.
Untuk sampel basah atau cairan, sampel dibakar diatas pembakar
burner dengan api sedang untuk menguapkan sebanyak mungkin zat
organik yang ada (sampai sampel tidak berasap dan berwarna
hitam).
4) Sampel dipindahkan kedalam tanur (muffle furnace) dan
dipanaskan pada suhu 300 C, dengan waktu yang sesuai dengan
karakteristik bahan (umumnya 5-7 jam).
5) Sampel didinginkan dalam desikator selama 15 menit, kemudian
timbang cawan+abu
E.Rumus untuk meghitung
Kadar abu dalam sampel dapat dihitung
dengan rumus:

Kadar Abu = berat abu (g) x 100%


berat zat awal (g)
F. Metode kadar abu
Pengabuan dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu:
1. Metode pengabuan basah (cara tidak langsung). Prinsip
pengabuan basah yaitu dengan memberikan reagen
kimia tertentu pada bahan sebelum dilakukan
pengabuan. Senyawa yang biasa ditambahkan adalah
gliserol alkohol ataupun pasir bebas anorganik
selanjutnya dilakukan pemanasan pada suhu tinggi.
2. Metode pengabuan kering (cara langsung)
Prinsip pengabuan kering yaitu dengan mengoksidasi
semua zat organik pada suhu tinggi, yaitu sekitar 500-600
C dalam tanur(muffle furnace) sampai terbentuk abu dan
berat konstan tercapai.
Pengabuan kering dapat diterapkan pada hampir
semua analisa mineral, kecuali mercuri dan arsen.
Pengabuan kering dapat dilakukan untuk menganalisa
kandungan Ca, P, dan Fe. Akan tetapi kehilangan K dapat
terjadi apabila suhu yang digunakan terlalu tinggi.
Penggunaan suhu yang terlalu tinggi juga akan
menyebabkan beberapa mineral menjadi tidak larut.
kelebihan yang dimiliki metode pengabuan kering/langsung ini
adalah :
1. Digunakan utk penentuan kadar abu total bahan makanan dan
bahan hasil pertanian, serta digunakan untuk sampel yang relatif
banyak.
2. Digunakan untuk menganalisa abu yang larut dan tidak larut
dalam air, serta abu yang tidak larut dalam asam.
3. Tanpa menggunakan regensia seingga biaya lebih murah dan
tidak menimbulkan resiko akbiat penggunakan reagen yang
berbahaya
Kekurangan yang dimiliki metode pengabuan kering/langsung ini
adalah :
1. Membutuhkan waktu yang lebih lama
2. Tanpa penambahan regensia
3. Memerlukan suhu yang relatif tinggi
4. Adalah kemungkinan kehilangan air karea pemakaian suhu tinggi
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai