Anda di halaman 1dari 27

ANALISIS FAKTOR HARGA, PRODUKSI DAN NILAI

TUKAR DALAM MEMPENGARUHI EKSPOR UDANG


( STUDI KASUS EKSPOR UDANG KE NEGARA
JEPANG DAN AMERIKA SERIKAT 2004 -2015 )

Nama : S i t i A i s ya h N i n g r um
NIM : 0 0 21 37 5 8 2 0 8 5 4 0 9
Prodi : G r e e n E c o n o my
Dosen : V i c to r i a L e l u S a b o n , P h . D , d a n T j i p to J u w o n o , P h . D
LATAR BELAKANG

Menurut Todaro (1999) pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang


menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat
dalam jangka panjang. Pembangunan ekonomi sendiri diharapkan dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mempercepat proses pertumbuhan
ekonomi adalah dengan memaksimalkan perdagangan internasional.

Salah satu sector di Indonesia yang sangat menjanjikan untuk melakukan


kegiatan ekspor dengan negara lain adalah sector perikanan.

Komoditas perikanan yang memiliki permintaan besar dan paling banyak


diminati dari negara Amerika Serikat dan Jepang adalah komoditas udang.
Dalam rangka untuk selalu memenuhi kebutuhan konsumsi akan udang di
kedua negara tersebut, perlu dikaji lebih dalam apakah faktor harga dan
produksi dari komoditas udang serta nilai tukar mempengaruhi peningkatan
ekspor komoditas udang di kedua negara tersebut. Selain itu, akan juga
dipaparkan bagaimana upaya yang dapat dilakukan agar ekspor komoditas
udang dapat meningkatdengan menerapkan konsep Blue Economy dalam
budidaya udang.
RUMUSAN MASALAH :
• Apakah variable harga komoditas udang berpengaruh secara signifikan
terhadap ekspor komoditas udang ke negara Jepang dan Amerika Serikat ?
• Apakah variable produksi udang Indonesia berpengaruh secara signifikan
terhadap ekspor komoditas udang ke negara Jepang dan Amerika Serikat ?
• Apakah variable nilai tukar berpengaruh secara signifikan terhadap ekspor
komoditas udang ke negara Jepang dan Amerika Serikat ?

TUJUAN PENELITIAN :
• Mengetahui apakah variable harga komoditas udang, produksi udang
Indonesia dan nilai tukar berpengaruh secara signifikan terhadap ekspor
komoditas udang ke negara Amerika Serikat.
• Mengetahui apakah variable harga komoditas udang, produksi udang
Indonesia dan nilai tukar berpengaruh secara signifikan terhadap ekspor
komoditas udang ke negara Jepang.
• Memberikan acuan kepada pemerintah dalam mengambil kebijakan yang
tepat untuk mendorong peningkatan ekspor komoditas udang.

MANFAAT PENELITIAN :
• Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
pembudidaya udang maupun eksportir udang dalam meningkatkan
ekspornya maupun produksinya
• Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan referensi bagi pemerintah untuk
mendorong dan mendukung peningkatan ekspor udang ke negara tujuan
yang berpotensi melalui perumusan kebijakan-kebijakan yang tepat.
• Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan bahan referensi bagi penelitian
selanjutnya, terutama mengenai kegiatan perdagangan internasional ke
negara-negara potensial.
LANDASAN TEORI

Teori Keuntungan Absolut :


Suatu negara akan mengekspor barang atau jasa
tertentu karena negara tersebut dapat menghasilkan
barang atau jasa tersebut dengan biaya yang secara
mutlak lebih murah daripada negara lain, dalam arti
negara tersebut memiliki keunggulan mutlak dalam
memproduksi barang atau jasa tersebut
Perdagangan Internasional :
Suatu hubungan perdagangan
barang ataupun jasa antara dua Teori Keunggulan Komparatif :
Keunggulan komparatif merupakan keunggulan yang
negara atau lebih yang diperoleh oleh suatu negara yang melakukan
memberikan manfaat bagi negara- spesialisasi produksi terhadap suatu barang atau jasa
negara yang melakukannya yang memiliki harga relative lebih rendah dari produksi
negara lain.

Teori Perdagangan Intra Industri :


Dengan menggunakan sedikit variasi, penggunaan
sumber daya menjadi lebih terspesialisasi dan
produktivitas menjadi meningkat serta akan
menguntungkan konsumen karena mempunyai pilihan
yang lebih luas untuk produk yang lebih beragam
LANDASAN TEORI

Permintaan :
Permintaan adalah sejumlah produk barang atau jasa yang akan dibeli oleh konsumen dengan tingkat
harga tertentu dalam suatu periode waktu dan jumlah tertentu. Dalam hukum permintaan juga berlaku “Bila
harga suatu barang dan jasa naik, sedangkan harga barang-barang dan jasa lain tetap sama, maka yang
akan dilakukan oleh konsumen akan cenderung melakukan substitusi yakni mengganti barang dan jasa
yang harganya naik tersebut dengan barang lain yang mempunyai fungsi sama dan harganya relative lebih
murah”

Ekspor :
Menurut Todaro (2002) ekspor merupakan kegiatan dalam perdagangan internasional yang secara langsung
memberikan rangsangan guna membutuhkan permintaan dalam negeri yang menyebabkan tumbuhnya
industri-industri pabrik besar, bersamaan dengan struktur politik yang stabil dan lembaga sosial yang
fleksibel. Factor-faktor yang mempengaruhi ekspor antara lain diversifikasi ekspor, diversifikasi produk,
diversifikasi pasar, produksi, subsidi dan premi ekspor, harga, nilai tukar mata uang dan perjanjian
internasional.
Nilai Tukar :
Menurut Todaro (2000:247) mendefinisikan bahwa nilai tukar adalah suatu tingkatan tariff harga dimana
bank sentral bersedia menukar mata uang dari suatu negara dengan mata uang negara lain dengan tujuan
untuk meningkatkan harga produk ekspor dan sekaligus untuk menurunkan harga impor yang diukur
berdasarkan nilai tukar mata uang setempat”
KONSEP BLUE ECONOMY

BLUE ECONOMY INOVASI dalam


mengembangkan investasi dan
bisnis yang dapat memberikan
keuntungan secara ekonomi,
sosial dan lingkungan

Dengan prinsip

1. Efisiensi alam (nature’s efficiency) yang berarti Blue Economy


mencontoh pada alam (ekosistem), bekerja sesuai dengan apa yang
telah disediakan oleh alam dengan efisien dan tidak mengurangi
tetapi justru memperkaya alam (shifting from scarcity to
abundance).

2. Tanpa limbah (zero waste) yang berarti limbah dari yang menjadi
makanan atau sumber energi bagi yang lain sehingga system
kehidupan dalam ekosistem menjadi seimbang dan energi
didistribusikan secara efisien dan tidak meninggalkan limbah untuk
mendayagunakan kemampuan seluruh contributor dan memenuhi
kebutuhan dasar bagi semua
PENELITIAN TERDAHULU
Peneliti Variabel yang Hasil Penelitian
digunakan
Tanti Triyani 1. Harga FOB 1. Variabel Harga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ekspor
komoditas udang ke Jepang
udang 2. Variabel Cadangan Devisa berpengaruh negatif dan signifikan
2. Cadangan terhadap ekspor udang ke Jepang
Devisa 3. Variabel PDB Riil berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
3. PDB Riil ekspor ke Jepang
4. Kurs Nominal 4. Variabel Kurs Nominal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
ekspor udang ke Jepang

Maylinda 1. GNP Riil 1. Variabel GNP Riil berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor
Damanik 2. Harga Komoditas udang ke AS
Udang 2. Variabel harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor
udang ke AS
Vega Camelia 1. Jumlah Produksi 1. Variabel Jumlah Produksi berpengaruh negatif dan tidak signifikan
Mohani 2. Harga komoditas terhadap ekspor udang Indonesia
Udang 2. Variabel Harga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ekspor
3. Kurs Nominal udang Indonesia
3. Variabel Kurs Nominal berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap ekspor udang Indonesia
KERANGKA PEMIKIRAN
VARIABEL PENELITIAN
Variabel Simbol Identifikasi Definisi Operasional Pengukuran Variabel
Kasus

Ekspor Komoditas Y1 (AS) Variabel Jumlah udang yang Diukur berdasarkan volume
Udang Indonesia ke Y2 (Jepang) Dependen diekspor ke negara tujuan udang yang diekspor yang
Amerika Serikat dan pada tingkat harga tertentu dinyatakan dalam ton pada tahun
Jepang tertentu

Harga Komoditas X1 Variabel Harga yang didasarkan Diukur berdasarkan nilai ekspor
Udang Indonesia Independen pada biaya produksi dibagi dengan volume ekspor
sampai udang diekspor ke yang dinyatakan dalam ton pada
negara tujuan tahun tertentu

Produksi Komoditas X2 Variable Jumlah produksi komoditas Diukur berdasarkan keseluruhan


Udang Indonesia Independen udang yang dihasilkan produksi udang secara nasional
pada tahun tertentu

Nilai Tukar Yen X3 Variable Nilai tukar mata uang Diukur berdasarkan
terhadap USD dan Independen suatu negara terhadap perbandingan antara nilai tukar
Rupiah terhadap USD mata uang negara lain Yen terhadap Dollar dan Rupiah
yang mencerminkan harga terhadap Dollar. Nilai kurs
mata uang suatu negara diperoleh atas dasar kurs tengah
dalam ukuran mata uang pada akhir periode
negara lain
DAERAH OBJEK PENELITIAN

128200000 GDP Jepang


128000000
127800000 7000
127600000 6000
127400000 5000
127200000
4000
127000000
3000
126800000
2000
126600000
126400000 1000
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 0
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah Penduduk
GDP Jepang

Ekspor Barang dan Jasa Jepang Impor Barang dan Jasa Jepang
1000000 1500000
800000
600000 1000000
400000 500000
200000
0 0
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Ekspor Barang dan Jasa Jepang Impor Barang dan Jasa Jepang
DAERAH OBJEK PENELITIAN

Jumlah Penduduk AS GDP AS


330000000 20000000
320000000 15000000
310000000
10000000
300000000
5000000
290000000
0
280000000
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Jumlah Penduduk AS
GDP AS

Ekspor Barang dan Jasa AS Impor Barang dan Jasa AS


2500000
3500000
2000000 3000000
2500000
1500000 2000000
1000000 1500000
1000000
500000 500000
0
0
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Impor Barang dan Jasa AS
Ekspor Barang dan Jasa AS
OBJEK PENELITIAN ( UDANG )

Volume Ekspor Udang ( Ton ) Nilai Ekspor Udang ( USD )


100,000.00 1,200,000.00
80,000.00 1,000,000.00
60,000.00 800,000.00
600,000.00
40,000.00
400,000.00
20,000.00
200,000.00
0.00
0.00

Jepang AS
Jepang AS

Harga Komoditas Udang USD/ton Produksi Udang


16000
800000
14000 700000
12000 600000
10000 500000
400000
8000
300000
6000 200000
4000 100000
2000 0
0
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

AS Jepang Produksi Udang


OBJEK PENELITIAN ( UDANG )

Nilai Tukar
Tahun Yen Terhadap USD Rupiah Terhadap USD

2004 108.19 8938.85


2005 110.22 9704.74
2006 116.30 9159.32
2007 117.75 9141.00
2008 103.36 9698.96
2009 93.57 10389.94
2010 87.78 9090.43
2011 79.81 8770.43
2012 79.79 9386.63
2013 97.60 10461.24
2014 105.94 11865.21
2015 121.04 13389.41
HASIL DAN ANALISA DATA

1. UJI ASUMSI KLASIK


Uji Normalitas Regresi
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

Jepang Amerika Serikat


Kolmogorov-Smirnov Asymp. Sig (2-tailed) Kolmogorov-Smirnov Asymp. Sig (2-tailed)

0,492 0,969 0,511 0,956

Uji Multikolinearitas

Collinearity Statistics
Variabel Jepang Amerika Serikat
Tolerance VIF Tolerance VIF
Harga 0.720 1.390 0.604 1.656
Produksi 0.576 1.735 0.849 1.178
Kurs 0.676 1.480 0.685 1.459
HASIL DAN ANALISA DATA

Uji Heteroskedastisitas
a. Uji Glesjer
Variabel Jepang Amerika Serikat

Sig. Sig.

Harga 0.933 0.492

Produksi 0.678 0.571

Kurs 0.492 0.429

Uji Autokorelasi
a. Uji Durbin-Watson b. Run Test

Durbin Nilai Nilai Keputusan Sig. Assymp (2-Tailed)


Watson dL dU
Jepang 0,130
Jepan 1.601 0.658 1.864 0.658 < 1.601 <
g 1.864
AS 2.269 0.658 1.864 0.658 < 1.864 <
2.269
HASIL DAN ANALISA DATA

2. ANALISA ESTIMASI
a. Jepang

R : 0.870

R Square : 0.757

Adjusted R Square : 0.666

Standard Error of Estimate : 4450.26644

Standard Deviation of Ekspor : 7704.01539

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 85254.815 21356.421

Harga -2.659 0.810 -0.674

Produksi -0.033 0.022 -0.334

Kurs -27.642 114.995 -0.051


HASIL DAN ANALISA DATA

b. Amerika Serikat

R : 0.954

R Square : 0.910

Adjusted R Square : 0.817

Standard Error of Estimate : 5614.90741

Standard Deviation of Ekspor : 15983.52418

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) -71342.750 17580.913

Harga 4.189 1.300 0.439

Produksi .044 .023 0.218

Kurs 6.622 1.487 0.570


HASIL DAN ANALISA DATA

3. UJI F
a. Jepang

Model df Mean F Sig. • F Tabel = 4.066


• F Hitung > F Tabel ( 8.322 > 4.066 )
Square
Ho ditolak
Regression 3 1.648E8 8.322 0.008

Residual 8 1.980E7

Total 11

b. Amerika Serikat

Model df Mean F Sig. • F Tabel = 4.066


Square • F Hitung > F Tabel ( 27.045 > 4.066 )
Ho ditolak
Regression 3 8.527E8 27.045 0.000a

Residual 8 3.153E7

Total 11
HASIL DAN ANALISA DATA

4. UJI T
a. Jepang

Coefficients • T Tabel = 2.306


Model T Sig • V. Harga ( -3.283 < -2.306 ) → Signifikan
• V. Produksi ( -1.457 > -2.306 ) → Tdk
(Constant) 3.992 0.004
Signifikan
Harga -3.283 0.011 • V. Nilai Tukar ( -0.240 > -2.306 ) → Tdk
Produksi -1.457 0.183 Signifikan
Kurs -0.240 0.816

b. Amerika Serikat

Coefficients • T Tabel = 2.306


Model T Sig • V. Harga ( 3.221 > 2.306 ) → Signifikan
• V. Produksi ( 1.899 < 2.306 ) → Tdk
(Constant) -4.058 0.004
Signifikan
Harga 3.221 0.012 • V. Nilai Tukar ( 4.452 > 2.306 ) →
Produksi 1.899 0.094 Signifikan
Kurs 4.452 0.002
INTEPRETASI HASIL ANALISA

1. Pengaruh Harga Terhadap Ekspor Komoditas Udang


Sesuai dengan hukum permintaan yakni jika harga komoditas udang
Hubungan yang
JEPANG negatif ( -2.659 )
(fob) cenderung naik, maka konsumen akan cenderung melakukan
substitusi, yakni mengganti udang dengan komoditas lain yang
mempunyai fungsi yang sama sebagai makanan dan harga yang
relative lebih murah

Signifikan ( Sesuai dengan teori yang mempengaruhi ekspor. Dalam hal ini, harga
0.011 < 0.05 ) mempengaruhi secara signifikan terhadap ekspor. Kesesuaian ini
dapat terjadi karena penentuan harga tidak lepas dari tingginya
permintaan pasar terhadap produk udang

Hubungan yang Tidak sesuai dengan hukum permintaan. Dalam arti, meskipun harga
AS udang cenderung mengalami kenaikan, akan tetapi permintaan akan
positif ( 4.189 )
udang juga meningkat. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh harga
barang lain yang juga meningkat, sehingga konsumen tidak cenderung
melakukan substitusi terhadap komoditas udang permintaan yang
meningkat dan pertambahan jumlah penduduk

Signifikan ( Sesuai dengan teori yang mempengaruhi ekspor. Dalam hal ini, harga
0.012 < 0.05 ) mempengaruhi secara signifikan terhadap ekspor. Kesesuaian ini dapat
terjadi karena penentuan harga tidak lepas dari tingginya permintaan
pasar terhadap produk udang
INTEPRETASI HASIL ANALISA

2. Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Ekspor Komoditas Udang

JEPANG Hubungan yang Negatif yang artinya jika nilai tukar meningkat maka ekspor
negatif ( -27.642) komoditas udang menurun atau sebaliknya

Tidak sesuai dengan teori tentang nilai tukar yakni fluktuasi dari
mata uang Yen terhadap USD tidak akan mempengaruhi
permintaan komoditas udang. Ketidaksesuaian antara hasil
Tidak Signifikan penelitian dengan teori tersebut terjadi karena Indonesia telah
( 0.816 > 0.05 ) memiliki pangsa pasar yang besar untuk ekspor udang di negara
Jepang. Hal tersebut ditandai dengan termasuknya Indonesia ke
dalam negara produsen utama pengekspor udang ke negara
Jepang.

AS Hubungan yang Positif yang artinya jika nilai tukar meningkat maka ekspor
positif ( 6.622 ) komoditas udang juga akan meningkat.

Sesuai dengan teori tentang nilai tukar yakni fluktuasi dari mata
uang rupiah terhadap USD akan mempengaruhi permintaan
komoditas udang. Jika mata uang USD menguat terhadap rupiah,
Signifikan ( 0.02 maka akan terjadi peningkatan impor udang dari Indonesia yang
< 0.05 ) artinya akan meningkatkan ekspor udang Indonesia ke Amerika
Serikat dan sebaliknya Hal tersebut sesuai dengan kondisi bahwa
nilai tukar rupiah terus mengalami pelemahan terhadap USD dari
tahun 2011 hingga tahun 2015 dan menyebabkan ekspor udang ke
negara Amerika Serikat terus mengalami peningkatan
INTEPRETASI HASIL ANALISA

3. Pengaruh Produksi Terhadap Ekspor Komoditas Udang


JEPANG AS

Hubungan yang Negatif Hubungan yang Positif


( - 0.033 ) ( 0.044 )

Tidak Signifikan ( Tidak Signifikan (


0.183 > 0.05 ) 0.094 > 0.05 )

Tidak sesuai dengan teori tentang factor yang mempengaruhi ekspor. Ketidaksesuaian ini dapat terjadi
karena situasi pasar yang cenderung cepat berubah. Situasi pasar yang cepat berubah menjadikan tidak
selamanya produksi yang terus meningkat dapat mendorong suatu negara untuk terus melakukan ekspor.
Meskipun produksi udang meningkat, peningkatan produksi udang tersebut akan diserap pertama kali oleh
pasar domestic lalu kemudian diekspor ke pasar internasional

Sebagai suatu komoditas produk yang menjanjikan, Indonesia perlu menjadikan komoditas udang sebagai
spesialisasi produksi di dalam negeri sesuai dengan teori keunggulan komparatif, artinya bahwa Indonesia
harus menciptakan suatu produk dalam bentuk lain selain hanya udang segar yang selama ini diekspor ke
negara tujuan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan Model Industrialisasi budidaya udang
berbasis Blue Economy.
PENERAPAN MODEL INDUSTRIALISASI
BUDIDAYA UDANG BERBASIS BLUE ECONOMY
PENERAPAN MODEL INDUSTRIALISASI
BUDIDAYA UDANG BERBASIS BLUE ECONOMY
KESIMPULAN

1. Variabel harga komoditas udang memiliki hubungan yang negatif


(-2.569) dan signifikan ( 0.011 < 0.05 ) terhadap ekspor komoditas
udang ke negara Jepang.
2. Variabel harga komoditas udang memiliki hubungan yang positif
(4.1 89) dan signifikan ( 0.01 2 < 0.05 ) terhadap ekspor komoditas
udang ke negara Amerika Serikat
3. Variabel nilai tukar memiliki hubungan yang negatif (-27.642) dan
tidak signifikan ( 0.816 > 0.05 ) terhadap ekspor komoditas udang ke
negara Jepang.
4. Variabel nilai tukar komoditas udang memiliki hubungan yang positif
(6.622) dan signifikan ( 0.002 < 0.05 ) terhadap ekspor komoditas
udang ke negara Amerika Serikat
5. Variabel produksi memiliki hubungan yang negatif (-0.033) dan tidak
signifikan ( 0.1 83 > 0.05 ) terhadap ekspor komoditas udang ke negara
Jepang.
6. Variabel produksi memiliki hubungan yang positif (0.044) tidak
signifikan ( 0.094 > 0.05 ) terhadap ekspor komoditas udang ke negara
Amerika Serikat
SARAN

1. D e n g a n m e l i h a t a d a ny a k e n a i k a n e k s p o r k o m o d i t a s u d a n g k e n e g a r a J e p a n g d a n A m e r i k a
S e r i k a t , s e b a i k ny a p r o d u s e n u d a n g l e b i h m e n i n g k a t k a n k u a l i t a s k o m o d i t a s u d a n g i t u
s e n d i r i d e n g a n m e m p e r h a t i k a n k r i t e r i a u d a n g y a n g m e m i l i k i d ay a s a i n g d i p a s a r
internasional.
2. S e b a i k ny a Pemerintah lebih memperhatikan bagaimana implementasi kebijakan
p e m e r i n t a h y a n g t e r t u a n g d a l a m P P N o 5 0 Ta h u n 2 0 1 5 t e n t a n g P e m b e r d ay a a n N e l ay a n
K e c i l d a n P e m b u d i d ay a i k a n k e c i l , a p a k a h s u d a h t e r l a k s a n a d e n g a n b a i k d i l a p a n g a n a t a u
tidak ser ta mengevaluasi terkait dengan diterapkannya kebijakan tersebut.
3. K e d e p a n ny a , I n d o n e s i a d i h a r a p k a n m e n e r a p k a n m o d e l i n d u s t r i a l i s a s i b u d i d ay a u d a n g
b e r b a s i s B l u e E c o n o m y a g a r i n d u s t r i b u d i d ay a u d a n g m e m i l i k i n i l a i t a m b a h d e n g a n a d a ny a
diversifikasi produk dan pemanfaatan seluruh komponen udang seperti kepala dan kulit
udang yang selama ini menjadi limbah.
4. S e b a i k ny a a d a ny a d u k u n g a n d a r i p e m e r i n t a h p u l a t e r k a i t d e n g a n p e n e r a p a n m o d e l
i n d u s t r i a l i s a s i b e r b a s i s B l u e E c o n o m y . D u k u n g a n p e m e r i n t a h a n t a r a l a i n d e n g a n a d a ny a
integrasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mendukung penerapan konsep ini
m e l a l u i p e m b e r i a n a n g g a r a n u n t u k p e n e r a p a n k o n s e p b l u e e c o n o my p a d a s e m u a k o m o d i t a s
ekspor Indonesia yang menjanjikan agar konsep tersebut dapat diimplementasikan secara
nyata di masyarakat.
5. Ekspor merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, selain perumusan kebijakan
y a n g t e p a t s e b a i k ny a p e m e r i n t a h j u g a t e r u s m e m a n t a u , m e n j a g a d a n m e n g e n d a l i k a n
sirkulasi peredaran mata uang di masyarakat agar nilai mata uang rupiah tetap stabil
sehingga dapat memberikan insentif bagi produsen untuk melakukan kegiatan ekspor dan
menjaga kepercayaan impor tir terhadap komoditas udang Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai