Analisis Faktor Harga, Produksi Dan Nilai Tukar
Analisis Faktor Harga, Produksi Dan Nilai Tukar
Nama : S i t i A i s ya h N i n g r um
NIM : 0 0 21 37 5 8 2 0 8 5 4 0 9
Prodi : G r e e n E c o n o my
Dosen : V i c to r i a L e l u S a b o n , P h . D , d a n T j i p to J u w o n o , P h . D
LATAR BELAKANG
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mempercepat proses pertumbuhan
ekonomi adalah dengan memaksimalkan perdagangan internasional.
TUJUAN PENELITIAN :
• Mengetahui apakah variable harga komoditas udang, produksi udang
Indonesia dan nilai tukar berpengaruh secara signifikan terhadap ekspor
komoditas udang ke negara Amerika Serikat.
• Mengetahui apakah variable harga komoditas udang, produksi udang
Indonesia dan nilai tukar berpengaruh secara signifikan terhadap ekspor
komoditas udang ke negara Jepang.
• Memberikan acuan kepada pemerintah dalam mengambil kebijakan yang
tepat untuk mendorong peningkatan ekspor komoditas udang.
MANFAAT PENELITIAN :
• Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
pembudidaya udang maupun eksportir udang dalam meningkatkan
ekspornya maupun produksinya
• Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan referensi bagi pemerintah untuk
mendorong dan mendukung peningkatan ekspor udang ke negara tujuan
yang berpotensi melalui perumusan kebijakan-kebijakan yang tepat.
• Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan bahan referensi bagi penelitian
selanjutnya, terutama mengenai kegiatan perdagangan internasional ke
negara-negara potensial.
LANDASAN TEORI
Permintaan :
Permintaan adalah sejumlah produk barang atau jasa yang akan dibeli oleh konsumen dengan tingkat
harga tertentu dalam suatu periode waktu dan jumlah tertentu. Dalam hukum permintaan juga berlaku “Bila
harga suatu barang dan jasa naik, sedangkan harga barang-barang dan jasa lain tetap sama, maka yang
akan dilakukan oleh konsumen akan cenderung melakukan substitusi yakni mengganti barang dan jasa
yang harganya naik tersebut dengan barang lain yang mempunyai fungsi sama dan harganya relative lebih
murah”
Ekspor :
Menurut Todaro (2002) ekspor merupakan kegiatan dalam perdagangan internasional yang secara langsung
memberikan rangsangan guna membutuhkan permintaan dalam negeri yang menyebabkan tumbuhnya
industri-industri pabrik besar, bersamaan dengan struktur politik yang stabil dan lembaga sosial yang
fleksibel. Factor-faktor yang mempengaruhi ekspor antara lain diversifikasi ekspor, diversifikasi produk,
diversifikasi pasar, produksi, subsidi dan premi ekspor, harga, nilai tukar mata uang dan perjanjian
internasional.
Nilai Tukar :
Menurut Todaro (2000:247) mendefinisikan bahwa nilai tukar adalah suatu tingkatan tariff harga dimana
bank sentral bersedia menukar mata uang dari suatu negara dengan mata uang negara lain dengan tujuan
untuk meningkatkan harga produk ekspor dan sekaligus untuk menurunkan harga impor yang diukur
berdasarkan nilai tukar mata uang setempat”
KONSEP BLUE ECONOMY
Dengan prinsip
2. Tanpa limbah (zero waste) yang berarti limbah dari yang menjadi
makanan atau sumber energi bagi yang lain sehingga system
kehidupan dalam ekosistem menjadi seimbang dan energi
didistribusikan secara efisien dan tidak meninggalkan limbah untuk
mendayagunakan kemampuan seluruh contributor dan memenuhi
kebutuhan dasar bagi semua
PENELITIAN TERDAHULU
Peneliti Variabel yang Hasil Penelitian
digunakan
Tanti Triyani 1. Harga FOB 1. Variabel Harga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ekspor
komoditas udang ke Jepang
udang 2. Variabel Cadangan Devisa berpengaruh negatif dan signifikan
2. Cadangan terhadap ekspor udang ke Jepang
Devisa 3. Variabel PDB Riil berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
3. PDB Riil ekspor ke Jepang
4. Kurs Nominal 4. Variabel Kurs Nominal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
ekspor udang ke Jepang
Maylinda 1. GNP Riil 1. Variabel GNP Riil berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor
Damanik 2. Harga Komoditas udang ke AS
Udang 2. Variabel harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor
udang ke AS
Vega Camelia 1. Jumlah Produksi 1. Variabel Jumlah Produksi berpengaruh negatif dan tidak signifikan
Mohani 2. Harga komoditas terhadap ekspor udang Indonesia
Udang 2. Variabel Harga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ekspor
3. Kurs Nominal udang Indonesia
3. Variabel Kurs Nominal berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap ekspor udang Indonesia
KERANGKA PEMIKIRAN
VARIABEL PENELITIAN
Variabel Simbol Identifikasi Definisi Operasional Pengukuran Variabel
Kasus
Ekspor Komoditas Y1 (AS) Variabel Jumlah udang yang Diukur berdasarkan volume
Udang Indonesia ke Y2 (Jepang) Dependen diekspor ke negara tujuan udang yang diekspor yang
Amerika Serikat dan pada tingkat harga tertentu dinyatakan dalam ton pada tahun
Jepang tertentu
Harga Komoditas X1 Variabel Harga yang didasarkan Diukur berdasarkan nilai ekspor
Udang Indonesia Independen pada biaya produksi dibagi dengan volume ekspor
sampai udang diekspor ke yang dinyatakan dalam ton pada
negara tujuan tahun tertentu
Nilai Tukar Yen X3 Variable Nilai tukar mata uang Diukur berdasarkan
terhadap USD dan Independen suatu negara terhadap perbandingan antara nilai tukar
Rupiah terhadap USD mata uang negara lain Yen terhadap Dollar dan Rupiah
yang mencerminkan harga terhadap Dollar. Nilai kurs
mata uang suatu negara diperoleh atas dasar kurs tengah
dalam ukuran mata uang pada akhir periode
negara lain
DAERAH OBJEK PENELITIAN
Ekspor Barang dan Jasa Jepang Impor Barang dan Jasa Jepang
1000000 1500000
800000
600000 1000000
400000 500000
200000
0 0
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Ekspor Barang dan Jasa Jepang Impor Barang dan Jasa Jepang
DAERAH OBJEK PENELITIAN
Jumlah Penduduk AS
GDP AS
Jepang AS
Jepang AS
Nilai Tukar
Tahun Yen Terhadap USD Rupiah Terhadap USD
Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Variabel Jepang Amerika Serikat
Tolerance VIF Tolerance VIF
Harga 0.720 1.390 0.604 1.656
Produksi 0.576 1.735 0.849 1.178
Kurs 0.676 1.480 0.685 1.459
HASIL DAN ANALISA DATA
Uji Heteroskedastisitas
a. Uji Glesjer
Variabel Jepang Amerika Serikat
Sig. Sig.
Uji Autokorelasi
a. Uji Durbin-Watson b. Run Test
2. ANALISA ESTIMASI
a. Jepang
R : 0.870
R Square : 0.757
b. Amerika Serikat
R : 0.954
R Square : 0.910
3. UJI F
a. Jepang
Residual 8 1.980E7
Total 11
b. Amerika Serikat
Residual 8 3.153E7
Total 11
HASIL DAN ANALISA DATA
4. UJI T
a. Jepang
b. Amerika Serikat
Signifikan ( Sesuai dengan teori yang mempengaruhi ekspor. Dalam hal ini, harga
0.011 < 0.05 ) mempengaruhi secara signifikan terhadap ekspor. Kesesuaian ini
dapat terjadi karena penentuan harga tidak lepas dari tingginya
permintaan pasar terhadap produk udang
Hubungan yang Tidak sesuai dengan hukum permintaan. Dalam arti, meskipun harga
AS udang cenderung mengalami kenaikan, akan tetapi permintaan akan
positif ( 4.189 )
udang juga meningkat. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh harga
barang lain yang juga meningkat, sehingga konsumen tidak cenderung
melakukan substitusi terhadap komoditas udang permintaan yang
meningkat dan pertambahan jumlah penduduk
Signifikan ( Sesuai dengan teori yang mempengaruhi ekspor. Dalam hal ini, harga
0.012 < 0.05 ) mempengaruhi secara signifikan terhadap ekspor. Kesesuaian ini dapat
terjadi karena penentuan harga tidak lepas dari tingginya permintaan
pasar terhadap produk udang
INTEPRETASI HASIL ANALISA
JEPANG Hubungan yang Negatif yang artinya jika nilai tukar meningkat maka ekspor
negatif ( -27.642) komoditas udang menurun atau sebaliknya
Tidak sesuai dengan teori tentang nilai tukar yakni fluktuasi dari
mata uang Yen terhadap USD tidak akan mempengaruhi
permintaan komoditas udang. Ketidaksesuaian antara hasil
Tidak Signifikan penelitian dengan teori tersebut terjadi karena Indonesia telah
( 0.816 > 0.05 ) memiliki pangsa pasar yang besar untuk ekspor udang di negara
Jepang. Hal tersebut ditandai dengan termasuknya Indonesia ke
dalam negara produsen utama pengekspor udang ke negara
Jepang.
AS Hubungan yang Positif yang artinya jika nilai tukar meningkat maka ekspor
positif ( 6.622 ) komoditas udang juga akan meningkat.
Sesuai dengan teori tentang nilai tukar yakni fluktuasi dari mata
uang rupiah terhadap USD akan mempengaruhi permintaan
komoditas udang. Jika mata uang USD menguat terhadap rupiah,
Signifikan ( 0.02 maka akan terjadi peningkatan impor udang dari Indonesia yang
< 0.05 ) artinya akan meningkatkan ekspor udang Indonesia ke Amerika
Serikat dan sebaliknya Hal tersebut sesuai dengan kondisi bahwa
nilai tukar rupiah terus mengalami pelemahan terhadap USD dari
tahun 2011 hingga tahun 2015 dan menyebabkan ekspor udang ke
negara Amerika Serikat terus mengalami peningkatan
INTEPRETASI HASIL ANALISA
Tidak sesuai dengan teori tentang factor yang mempengaruhi ekspor. Ketidaksesuaian ini dapat terjadi
karena situasi pasar yang cenderung cepat berubah. Situasi pasar yang cepat berubah menjadikan tidak
selamanya produksi yang terus meningkat dapat mendorong suatu negara untuk terus melakukan ekspor.
Meskipun produksi udang meningkat, peningkatan produksi udang tersebut akan diserap pertama kali oleh
pasar domestic lalu kemudian diekspor ke pasar internasional
Sebagai suatu komoditas produk yang menjanjikan, Indonesia perlu menjadikan komoditas udang sebagai
spesialisasi produksi di dalam negeri sesuai dengan teori keunggulan komparatif, artinya bahwa Indonesia
harus menciptakan suatu produk dalam bentuk lain selain hanya udang segar yang selama ini diekspor ke
negara tujuan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan Model Industrialisasi budidaya udang
berbasis Blue Economy.
PENERAPAN MODEL INDUSTRIALISASI
BUDIDAYA UDANG BERBASIS BLUE ECONOMY
PENERAPAN MODEL INDUSTRIALISASI
BUDIDAYA UDANG BERBASIS BLUE ECONOMY
KESIMPULAN
1. D e n g a n m e l i h a t a d a ny a k e n a i k a n e k s p o r k o m o d i t a s u d a n g k e n e g a r a J e p a n g d a n A m e r i k a
S e r i k a t , s e b a i k ny a p r o d u s e n u d a n g l e b i h m e n i n g k a t k a n k u a l i t a s k o m o d i t a s u d a n g i t u
s e n d i r i d e n g a n m e m p e r h a t i k a n k r i t e r i a u d a n g y a n g m e m i l i k i d ay a s a i n g d i p a s a r
internasional.
2. S e b a i k ny a Pemerintah lebih memperhatikan bagaimana implementasi kebijakan
p e m e r i n t a h y a n g t e r t u a n g d a l a m P P N o 5 0 Ta h u n 2 0 1 5 t e n t a n g P e m b e r d ay a a n N e l ay a n
K e c i l d a n P e m b u d i d ay a i k a n k e c i l , a p a k a h s u d a h t e r l a k s a n a d e n g a n b a i k d i l a p a n g a n a t a u
tidak ser ta mengevaluasi terkait dengan diterapkannya kebijakan tersebut.
3. K e d e p a n ny a , I n d o n e s i a d i h a r a p k a n m e n e r a p k a n m o d e l i n d u s t r i a l i s a s i b u d i d ay a u d a n g
b e r b a s i s B l u e E c o n o m y a g a r i n d u s t r i b u d i d ay a u d a n g m e m i l i k i n i l a i t a m b a h d e n g a n a d a ny a
diversifikasi produk dan pemanfaatan seluruh komponen udang seperti kepala dan kulit
udang yang selama ini menjadi limbah.
4. S e b a i k ny a a d a ny a d u k u n g a n d a r i p e m e r i n t a h p u l a t e r k a i t d e n g a n p e n e r a p a n m o d e l
i n d u s t r i a l i s a s i b e r b a s i s B l u e E c o n o m y . D u k u n g a n p e m e r i n t a h a n t a r a l a i n d e n g a n a d a ny a
integrasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mendukung penerapan konsep ini
m e l a l u i p e m b e r i a n a n g g a r a n u n t u k p e n e r a p a n k o n s e p b l u e e c o n o my p a d a s e m u a k o m o d i t a s
ekspor Indonesia yang menjanjikan agar konsep tersebut dapat diimplementasikan secara
nyata di masyarakat.
5. Ekspor merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, selain perumusan kebijakan
y a n g t e p a t s e b a i k ny a p e m e r i n t a h j u g a t e r u s m e m a n t a u , m e n j a g a d a n m e n g e n d a l i k a n
sirkulasi peredaran mata uang di masyarakat agar nilai mata uang rupiah tetap stabil
sehingga dapat memberikan insentif bagi produsen untuk melakukan kegiatan ekspor dan
menjaga kepercayaan impor tir terhadap komoditas udang Indonesia.