Anda di halaman 1dari 45

GAMBAR REPRODUKSI BETINA

UTERUS
UTERUS
 Kegiatan terjadi setelah pubertas
Periode atau waktu betina siap menerima
pejantan atau melakukan perkawinan
 interval waktu antara timbulnya satu periode
estrus ke permulaan periode estrus berikutnya
disebut siklus estrus
 Saluran reproduksi hewan betina mengalami
perubahan pada interval-interval tersebut
 siklus estrus dikontrol secara langsung oleh
hormon ovarium dan hormon adenohipofisa
secara tidak langsung
SIKLUS ESTRUS
selang waktu antara timbulnya satu periode estrus
sampai periode estrus berikutnya

ESTRUS
saat dimana betina bersedia menerima pejantan,
yang dipengaruhi oleh tingginya kadar hormon
estrogen
PENGGOLONGAN ESTRUS
BERDASAR FREKUENSI TERJADINYA SIKLUS ESTRUS
POLIESTRUS
MONOESTRUS POLIESTRUS BERMUSIM
 Hewan Hewan  Hewan

mengalami menunjukkan menampakkan


satu periode estrus secara siklus estrus
estrus/tahun periodik periodik hanya
sepanjang tahun selama musim
 beruang, serigala, tertentu/ tahun
hewan liar  sapi, kambing,
babi, kerbau Domba di negara
4 musim
PEMBAGIAN HEWAN MENURUT
SIKLUS BIRAHI
1. Monoestrus  1 siklus birahi dalam 1 tahun
2. Diestrus  2 siklus birahi dlm 1 tahun
3. Poliestrus  beberapa kali siklus birahi dlm 1
tahun
4. Poliestrus bermusim  beberapa kali secara
periodik selama musim yang baik
FASE-FASE SIKLUS ESTRUS

Berdasarkan
Perubahan yang
terlihat dan tidak
terlihat

Berdasarkan
Perkembangan folikel
dan Pengaruh Hormon
PERKEMBANGAN FOLIKEL DAN PENGARUH HORMON
PADA FASE SIKLUS ESTRUS

• Proestrus
Folikuler/
Estrogenik
• Estrus

Metestrus/Postestrus
Luteal /
Progestasional Diestrus
SIKLUS OVARIUM
Terdiri dari 2 fase :
1. Fase folikuler (FSH-LH)
- Terjadi pertumbuhan
folikel
- Folikel primer - ovulasi
2. Fase luteal
(progesteron)
- Terbentuk korpus luteum
SIKLUS OVARIUM
SIKLUS ESTRUS

PROESTRUS

ESTRUS

METESTRUS

DIESTRUS
• Fase sebelum estrus Proestrus
• Fase dimana folikel
tumbuh di bawah
pengaruh FSH dan
menghasilkan estradiol
• Sistem reproduksi
memulai persiapan
untuk pelepasan ovum
dari ovarium
• Akhir dari fase ini,
betina memperlihatkan
perhatian pada jantan
PROESTRUS
Fase sebelum estrus
Terjadi perkembangan folikel (FSH)
Peningkatan pertumbuhan sel oviduk
Vaskularisasi mukosa uterus dan epitel vagina
CL degenerasi
Akhir fase ini  gelisah, bersuara, tapi
menolak pejantan, pada kucing, bila ditepuk
pangkal ekornya akan berposisi siap koitus
PROESTRUS
• Folikel de Graaf Estrus
membesar dan matang
• Ovum mengalami
pematangan
• Estradiol dari Fol. De
Graaf menyebabkan
perubahan pada saluran
reproduksi (bengkak,
merah, tegang,
berlendir)
• Terjadi penerimaan
terhadap pejantan
• Pada akhir fase estrus
terjadi ovulasi
ESTRUS
Fase birahi
Sapi : vulva bengkak, keluar lendir jernih n
kental
Terjadi ovulasi (pada sapi 12 jam post estrus)
Tuba fallopii aktif kontraksi,uterus besar &
cervix oedema
Estrogen ↑, terjadi peningkatan mitosis
KucingInduced ovulatory
• Fase segera setelah estrus
• Corpus luteum (CL) tumbuh Metestrus
cepat dari sel-sel granulosa
folikel yang telah pecah di
bawah pengaruh LH
• Fase ini di bawah pengaruh
progesteron yang
dihasilkan oleh CL
• Progesteron menghambat
sekresi FSH, sehingga
menghambat
pembentukan Fol. De Graaf
(mencegah terjadinya
estrus)

• Terjadi persiapan uterus untuk menerima & memberi makan


embrio
METESTRUS
1-4 hari post estrus
Pada sapi, dapat terjadi perdarahan krena
epitel karunkula hiperemis&tjdi hemoragi
kapiler karena estrogen turun
Mulai terbentuk Corpus Luteum (CL) dari sel
granulosa
Hormon progesteron ↑  hambat
pertumbuhan folikel (persiapan kebuntingan)
• Fase terakhir dan Diestrus
terlama siklus estrus
• CL menjadi matang &
pengaruh progesteron
sangat nyata terhadap
sal. Reproduksi
• Endometrium menebal,
cervix tertutup, mucosa
vagina pucat
• Mulai terjadi
perkembangan fol.
Primer dan sekunder
dan akhirnya kembali ke
proestrus
DIESTRUS

CL berkembang sempurna

Endometrium menebal (hiperplasi&hpertropi)

Cervix menutup & uterus relaksasi

Pada masa ini sering terjadi pseudopregnancy


DIESTRUS
Mekanisme Hormonal Siklus Estrus
SIKLUS ESTRUS
Human
SIKLUS UTERUS
Perubahan bentuk mukosa uterus sesuai
dengan siklus estrus yang sedang berlangsung

 Terdapat perbedaan pada manusia dan


hewan  manusia meluruh, hewan regresi
SIKLUS UTERUS
SIKLUS UTERUS
1. Fase menstruasi / deskuamasi
 Peluruhan endometrium (4 hari)
2. Fase postmenstruasi / regenerasi
 Pertumbuhan kembali (tebal ±0,5 mm)
3. Fase intermenstruum / proliferasi
 Epitel kelenjar berproliferasi, kelenjar mulai
terbentuk sempurna
4. Fase promenstruum / sekresi
 Endometrium tebal, kelenjar panjang dan
berkelok
SIKLUS UTERUS
• Pada hewan, perubahan mengikuti siklus
estrusnya dan dipengaruhi oleh hormonal :
a. Pertumbuhan sel dan vaskularisasi epitel (P)
b. Uterus membesar dan adanya akumulasi
cairan, epitel bermitosis n terlepas (E)
c. Uterus beregresi dan kurang aktif (M)
d. Endometrium menebal, uterus relaksasi,
serviks menutup (D)
Gejala Estrus
Sapi

• Sangat tidak tenang, nafsu


makan turun
• Mencari pejantan
• Mencoba menaiki betina lain
dan akan diam berdiri bila
dinaiki (pejantan / betina
lain)
• Vulva bengkak, merah dan
berlendir (mucus transparan)
Domba

• Mendekati dan
memperhatikan pejantan
• Menggoyang-goyangkan
ekornya
• Diam berdiri bila dinaiki
pejantan
• Vulva tidak oedematus dan
tidak berlendir
Babi

• Memisahkan diri dari


kelompoknya
• Mencari pejantan (sampai
beberapa kilometer)
• Mengeluarkan suara-suara
singkat
• Apabila punggungnya
ditekan akan diam
• Vulva bengkak tetapi tidak
mengeluarkan lendir
FAKTOR PENGARUH SIKLUS ESTRUS
• Makanan • Gangguan
• Musim + cahaya endokrin
matahari • Tumor
• Suhu
• Genetik
• Umur
• Bunting
• Fungsi hewan
• Penyakit • Gangguan kelenjar
• Patologi alat kelamin
tyroid
SIKLUS ESTRUS
Jenis Lama Lama Waktu Ovulasi Waktu
Ternak Siklus Estrus Estrus Optimum
(hari) Dikawinkan
KUDA 19-23 4,5-7,5 1-2 hari Hari ke2-
(21) (5,5) hari Sblm akhir ke 3 estrus
estrus
SAPI 18-24 12-28 10-15 jam Pertenga-
(21) (18) Jam Sesdh akhir han akhir
estrus estrus
DOMBA 14-20 24-18 12-24 jam 18-24 jam
(16,5) (30-36) Sblm akhir Sesdh
jam estrus permulaan
estrus
BABI 18-24 1-4 30-34 jam 12-30 jam
(21) (2-3) hari Sesdh perm. Sesdh
PSEUDOPREGNANCY
Kondisi patologis dimana terdapat akumulasi cairan
aseptis pada uterus yang disebabkan oleh adanya
hormon progesteron dan peningkatan hormon
prolactin (terdapat CL)
PSEUDOPREGNANCY
• Etiologi :
- Kegagalan pembuahan
- Tidak terbentuknya hormon PGF2alfa
• Gejala klinis :
- BB meningkat
- Distensi abdomen
- Mothering behaviour
- Kel mamae berkembang + tbtk air susu
PSEUDOPREGNANCY
• Diagnosa :
- GK + sejarah penyakit
- Palpasi abdomen
- USG/radiologi
- Kultur vagina
• Treatment :
- Ringan  kembali dgn sendirinya
- Pengobatan gejala klinis
PSEUDOPREGNANCY
• Pencegahan  Ovariohisterektomi

Pemberian PGF2alfa sebanyak 2 kali dosis dlm


jangka waktu (interval) ±12 hari terbukti
mampu memperbaiki performans reproduksi
(penelitian pada kambing)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai