Disampaikan pada Orientasi SDM Dalam Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal
Jakarta, 13 – 16 Maret 2018
TUJUAN PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU)
Peserta mampu melakukan pelayanan antenatal sesuai standar
Sumber : Isabelllae Leitch, Commonwealth Bureau of Animal Nutrition, Bucksburn, Berdeenshire 2007
Kenaikan BB Selama Hamil Berdasarkan
Indeks Massa Tubuh Pra Hamil
IMT Pra Hamil (Kg/m2) Kenaikan BB Total Selama Laju Kenaikan BB Pada TM II dan
Kehamilan (Kg) TM III (rentang rerata kg/minggu)
Gizi Kurang/KEK (<18.5) 12.5-18 0.45 (0.45-0.59)
Normal (18.5-24.9) 11.5-16 0.45 (0.36-0.45)
Kelebihan BB (25.0-29.9) 7-11.5 0.27 (0.23-0.32)
Obesitas (>30.0) 5-9 0.23 (0.18-0.27)
Peningkatan berat badan ibu biasanya terjadi saat usia kehamilan 20 minggu. Rujuk bila berat
badan tidak mencapai atau berlebihan dari target sesuai IMT
Sumber Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Faskes Dasar dan Rujukan
c. Perubahan Tekanan Darah dalam Kehamilan
Segera rujuk bila tekanan darah sistolik meningkat >140 mmHg dan
diastolik > 90 mmHg
Edema Tungkai
• Terjadi pada 80%
kehamilan normal karena
perubahan neurohormonal
vasopresin sehingga
terjadi retensi cairan
Pokok Bahasan 2
Pelayanan Antenatal Sesuai Standar
a. Standar Jumlah Minimal Kunjungan
Antenatal
Kadar Hb ✓ * ✓
Kadar protein urin * ✓ *
Tes BTA * * *
Tes HIV ✓ * *
b. Jenis Pelayanan Sesuai Standar (lanjutan...)
Pemeriksaan dan tindakan I II III
Tes malaria ✓* * *
Tes hepatitis B ✓ * *
USG * * *
Imunisasi, suplementasi dan KIE
Skrining status TT dan vaksinasi sesuai status ✓
Zat besi dan asam folat ✓ ✓ ✓
Aspirin * * *
Kalsium * * *
KIE (sesuai materi) ✓ ✓ ✓
Pemeriksaan Dokter
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Primer dan Rujukan. Kemenkes 2013
Standar Riwayat Medis yang harus dilengkapi
Identitas Riwayat Kehamilan Sekarang
Nama Hari pertama haid terakhir,
Usia siklus haid
Nama suami (jika ada) Taksiran waktu persalinan
Alamat Perdarahan pervaginam
No. Telepon Keputihan
Tahun menikah (jika sudah Mual dan muntah
menikah) Masalah/kelainan pada
Agama kehamilan ini
Suku Pemakaian obat dan jamu-
jamuan
Keluhan lainnya
Standar Riwayat Medis yang harus dilengkapi (lanjutan..)
Riwayat Kontrasepsi Riwayat Medis Lainnya
Periksa Laboratorium
Apotik Pulang
Pokok Bahasan 3
Penggunaan Buku KIA
Identitas keluarga
Diagnosis
• Perdarahan tanpa nyeri, usia kehamilan>22 minggu
• Darah segar yang keluar sesuai dengan beratnya anemia
• Syok
• Tidak ada kontraksi uterus
• Bagian terendah janin tidak masuk pintu atas panggul
• Kondisi janin normal atau terjadi gawat janin
• Penegakkan diagnosis pemeriksaan USG
Peran Peserta
Bidan Perawat Dokter
Anamnesis:
Anamnesis riwayat
adanya perdarahan dari
Tanyakan adanya riwayat kehamilan, persalinan, dan
jalan lahir
operasi sebelumnya operasi sebelumnya
Riwayat persalinan
sebelumnya
Periksa adanya tanda syok Pastikan hemodinamik stabil
Multiparitas
karena perdarahan : Jika tidak stabil berikan
• Tensi turun cairan intravena
Periksa:
• Frek. nadi meningkat
Bagian terbawah janin
• Penurunan kesadaran Rujuk untuk :
masuk pintu panggul atau
• Pucat • USG konfirmasi
tidak
diagnosis
DJJ
Edukasi adanya • Tatalaksana di RS dengan
kemungkinan plasenta fasilitas lengkap SC
Edukasi adanya
previa rujuk atau konservatif
kemungkinan plasenta
previa rujuk
Tatalaksana Umum
• PERHATIAN!
• Tidak dianjurkan melakukan pemeriksaan dalam sebelum
tersedia kesiapan untuk seksio sesarea.
• Pemeriksaan inspekulo dilakukan secara hati-hati, untuk
menentukan sumber perdarahan.
• Perbaiki kekurangan cairan/darah dengan infus cairan
intravena (NaCl 0,9 % atau Ringer Laktat)
• Lakukan penilaian jumlah perdarahan.
• Jika perdarahan banyak dan berlangsung, persiapkan seksio
sesarea tanpa memperhitungkan usia kehamilan
• Jika perdarahan sedikit dan berhenti, dan janin hidup tetapi
prematur, pertimbangkan terapi ekspektatif
• Rujuk ke Rumah Sakit dengan fasilitas lengkap
Hipertensi
Tekanan darah sekurang-kurangnya 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik
pada dua kali pemeriksaan berjarak 4-6 jam pada wanita yang sebelumnya normo-
tensi
• Bila ditemukan tekanan darah tinggi (≥140/90 mmHg) pada ibu hamil,
lakukan pemeriksaan kadar protein urin dengan tes celup urin atau
protein urin 24 jam dan tentukan diagnosis.
Pre-eklampsia
Tekanan darah ≥140/90 mmHg pada usia kehamilan > 20 minggu dengan tes celup urin
menunjukkan proteinuria 1+ atau pemeriksaan protein kuantitatif menunjukkan hasil >300
mg/24 jam
Tekanan darah >160/110 mmHg pada usia kehamilan >20 minggu tanpa melihat proteinuria
dan/atau tanpa disertai keterlibatan organ lain:
• Trombositopenia (<100.000 sel/uL), hemolisis mikroangiopati
• Peningkatan SGOT/SGPT, nyeri abdomen kuadran kanan atas
• Sakit kepala, skotoma penglihatan
• Pertumbuhan janin terhambat, oligohidramnion
• Edema paru dan/atau gagal jantung kongestif
• Oliguria (< 500ml/24jam), kreatinin > 1,2 mg/dl
Jenis Hipertensi selama Hamil
Muncul sebelum 20 minggu
atau sejak sebelum hamil
Muncul setelah 20 minggu
Eklampsia
Hipertensi Superimposed Hipertensi
Pre-eklampsia
Kronik Pre-eklampsia dalam
Kehamilan
Proteinuria (+) Tensi Tinggi
Proteinuria (-) Proteinuria (+) Proteinuria (-)
Kejang (+)
Peran Peserta
Bidan Perawat Dokter
Hipertensi
Hipertensi Superimposed
dalam Pre-eklampsia Eklampsia
Kronik Pre-eklampsia
Kehamilan
Pengawasan
Ketat dan
Pengawasan Pengawasan Bayi harus
ekspektan
Ketat (belum Ketat (belum segera
(belum cukup
Pengawasan cukup bulan) cukup bulan) dilahirkan
bulan)
Ketat dalam 12
Induksi (cukup Induksi (cukup jam sejak
Induksi /
bulan) bulan) kejang
operasi Sesar
(cukup bulan)
Kehamilan Lewat Waktu
Kehamilan usia ≥ 42 minggu penuh (294 hari) terhitung sejak hari pertama haid
terakhir, penelitian terkini menganjurkan tatalaksana lebih awal
Peran Peserta
Bidan Perawat Dokter
Tanyakan hari pertama haid
Rujuk pasien ke rumah sakit
terakhir, waktu DJJ pertama
sedini mungkin untuk
terdeteksi, dan waktu
menegakkan diagnosis usia
gerakan janin pertama
kehamilan
dirasakan
Tawarkan induksi persalinan
Anjurkan USG trimester 1
Edukasi mengenai mulai usia kehamilan 41
kemungkinan metode minggu.
Bila terdapat perbedaan
persalinan dan komplikasi
usia kehamilan lebih dari 10
yang dapat terjadi Observasi dilakukan di rumah
hari berdasarkan
sakit karena meliputi non-
perhitungan hari pertama
stress test dan pemeriksaan
haid terakhir dan USG
volume cairan amnion.
trimester kedua, waktu
taksiran kelahiran harus
Jika sudah mencapai 42
disesuaikan berdasarkan
minggu, lahirkan bayi.
hasil USG
Kehamilan dengan Parut Uterus
Kehamilan pada pasien yang pernah mengalami seksio sesarea pada kehamilan
sebelumnya atau pernah mengalami operasi pada dinding rahim (mis. miomektomi)
Peran Peserta
Bidan Perawat Dokter
RUJUK
Kehamilan Ganda
Kehamilan dengan jumlah janin 2 atau lebih
• Besar uterus melebihi usia kehamilan atau lamanya amenorea
• Hasil palpasi abdomen mengarah ke kehamilan ganda:
• Teraba lebih dari 2 balotemen atau lebih
• Terdengar lebih dari satu denyut jantung bayi dengan stetoskop fetal
• Jika ditemukan taksiran berat janin lebih dari 4000 gram, maka
lakukan rujukan untuk :
• Memastikan taksiran berat janin dengan pemeriksaan USG
• Mencari penyebab makrosomia
• Melakukan perencanaan persalinan
Diagnosis
• Jumlah cairan amnion lebih dari 2000 ml.
• Ukuran uterus yang besar dan tegang disertai dengan kesulitan meraba bagian janin
atau mendengarkan denyut jantung janin. Pada keadaan berat, ibu dapat mengalami
kesulitan bernapas, pembengkakan tungkai, dan oliguria.
• Diagnosis pasti dilakukan dengan pemeriksaan USG.
Tatalaksana
• Pasien dengan kecurigaan hidramnion dirujuk ke RS untuk mendapatkan tatalaksana
yang memadai.
Malpresentasi Bokong
Presentasi Bokong yang menetap hingga kehamilan 36 minggu
harus sudah diketahui penyebabnya dengan melakukan pemeriksaan
USG sebelumnya penatalaksanaan selanjutnya adalah di Rumah
Sakit
.
Tatalaksana
• Rujuk ke Rumah Sakit dengan
fasilitas lengkap untuk tatalaksana
selanjutnya
Penyulit Medis Non-Obstetrik :
Penyakit non-Infeksi
• Anemia
• KEK
• Gagal Jantung
• Diabetes Mellitus
Anemia
Terdapat kekurangan sel darah merah atau hemoglobin
• Diagnosis :
• Kadar Hb < 11 g/dl (pada trimester I dan III)
• Kadar Hb < 10,5 g/dl (pada trimester II)
• Sebab Anemia:
• Defisiensi besi : lakukan pemeriksaan ferritin.
• Ferritin < 15 ng/ml terapi besi 180 mg besi elemental/hari
• Ferritin normal periksa SI dan TIBC
• Thalassemia rujuk
• Riwayat perdarahan : keguguran, mola, kehamilan ektopik, perdarahan
pasca persalinan
• Penyakit kronis
• Defisiensi asam folat dan vitamin B12
• Penyakit penyerta : Malaria, Kecacingan
Peran Peserta
Bidan Perawat Dokter
Faktor Predisposisi
• Asupan nutrisi yang kurang
• Faktor medis, misalnya adanya penyakit kronik
Anamnesis terarah
Tanyakan keluhan
Pemeriksaan :
Pemeriksaan fisik:
DPL
• Kesadaran
ADT dan rapid diagnostic test (RDT)
• Tanda vital : Tensi, nadi, napas, suhu
Kimia darah : gula darah, serum
• Tentukan usia kehamilan ibu
bilirubin, SGOT & SGPT, analisis gas
darah, laktat
Minum obat sesudah makan
Jika memungkinkan awasi pasien saat minum obat.
Lakukan stabilisasi meliputi :
Anjurkan menggunakan kelambu setiap malam
Pemasangan oksigen
Pemasangan jalur IV cairan
Rujuk ibu segera jika menunjukkan gejala malaria berat
Obat anti kejang
Pemberian 1 dosis Artemeter 3,2
Jika ibu tidak sadarkan diri dan/atau kejang :
mg/KgBB IM atau Kina Hidroklorida
• Periksa jalan napasnya
10mg/Kg BB IM
• Posisikan ibu dalam keadaan miring kiri dengan 2 bantal
menyangga bagian punggungnya
Teruskan minum tablet zat besi dan
• Periksa adanya kaku kuduk
asam folat serta konsumsi makanan
• Pastikan bahwa kejang tidak disebabkan oleh eklampsia.
dengan zat besi.
Tatalaksana Umum
Lini I Lini II
MALARIA FALCIPARUM :
TRIMESTER 1-3 : ACT (OAM=DHP)
KINA + CLINDAMISIN selama 7 hari
Lini II
MALARIA VIVAKS:
Gejala tambahan
• Dahak bercampur darah atau batuk darah
• Sesak nafas
• Badan lemas
• Nafsu makan menurun
• Berat badan menurun
• Malaise
• Berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik
• Demam meriang lebih dari satu bulan.
Peran Peserta
Bidan dan Perawat Dokter
Pemeriksaan HbsAg pada Anti Viral yang aman dengan analog nucleos(t)ide (oleh
trimester I dokter Obsgin dan dokter KGEH di RS rujukan) :
• Tab. Lamivudin – Tenofovir (FDA class A)
Jika positif rujuk • Tab. Telbivudin – Tenofovir (FDA class B)
• Tab. Lamivudin – Entecavir – Adenovir (FDA class C)
Edukasi bahwa :
Ibu HbsAg (+) bayi diberikan :
Tidak ada larangan
• HBIG 0,5 ml IM pada lengan atas segera setelah lahir (dalam 12
pemberian ASI eksklusif jam kelahiran)
pada bayi dengan ibu HbsAg • vaksin hepatitis B dengan dosis 0,5 ml (5 μg) IM pada lengan
positif terutama bila bayi atas sisi lain pada saat yang sama kemudian pada usia 1 bulan
telah divaksinasi dan diberi dan 6 bulan atau mengikuti program imunisasi Nasional (bulan
HBIG setelah lahir. ke-2, ke-3 dan ke-4)
Menanyakan adanya keputihan / duh Periksa duh tubuh langsung di bawah mikroskop atau
tubuh : pewarnaan gram
• Warna kuning kehijauan dan berbusa
atau tidak khas Pengobatan
• Vagina bau dan gatal • Trichomonas
• Edema atau eritema vagina Metronidazole 2 gram peroral dosis tunggal,
• Strawberry cervix ATAU 2 x 500 mg peroral selama 7 hari
• Dengan atau tanpa nyeri perut bagian • Gonorrhea / Chlamydia
bawah Sefiksim 400 mg/hari dosis tunggal per oral
• Adanya faktor risiko tanda-tanda BERSAMA Azitromisin 1 g, dosis tunggal, per
servisitis, endometritis, salpingitis, oral yang disebut KOMBIPAK. Diminum
nyeri radang panggul didepan petugas
Rujukan berencana
• Rujukan yang dilakukan dengan persiapan yang lebih panjang ketika keadaan
umum ibu masih relatif lebih baik, misalnya di masa antenatal atau awal
persalinan ketika didapati kemungkinan risiko komplikasi.
• Dapat dilakukan dengan pilihan modalitas transportasi yang lebih beragam,
nyaman, dan aman bagi pasien.
Rujukan sebaiknya tidak dilakukan bila:
.