Anda di halaman 1dari 21

KASUS Kelompok 1

KORUPSI 1.Ajeng Kusuma R


2. Abigael Insoraki M

MENTERI 3.Allifha Azhadi


4.Ancha Mahenra
5.Dardo Apeles Kambu
6.Daniala Yusuf
7.Deva Hartika Ayu
Track HARI SABARNO
Kerugian Negara 86 Milyar
Record •Jabatan : Mendagri
Kabinet : Gotong Royong
Kasus : Pengadaan mobil damkar 2003-2005
Sumber: Keterangan : Penetapan tersangka pada 2010 atau
sudah tidak aktif sebagai menteri.
Republika.co.id

BACHTIAR CHAMSYAH
Kerugian Negara 3,6 Milyar
•Jabatan : Mensos
Kabinet : Indonesia Bersatu Jilid I
Kasus : Pengadaan mesin jahit dan sapi
impor
Keterangan : Penetapan tersangka pada 2010 atau
sudah tidak aktif sebagai menteri.
Track SITI FADILAH SUPARI
Kerugian Negara 5,7 Milyar
Record •Jabatan : Menkes
Kabinet : Indonesia Bersatu Jilid I
Kasus : Pengadaan alat kesehatan 2005
Sumber: Keterangan : Penetan tersangka pada 2016
Republika.co.id atau sudah tidak aktif sebagai menteri.

IMAM NAHRAWI
Kerugian Negara 10,5 Milyar
•Jabatan : Menpora
Kabinet : Kerja
Kasus : Kasus hibah UI
Keterangan : Tersangka saat masih aktif
menjadi menteri
Track JERO WACIK
Kerugian Negara 27 Milyar
Record •Jabatan : Menpar dan Men-ESDM
Kabinet : Indonesia Bersatu Jilid I dan II
Kasus : Penyalahgunaan anggaran negara
Sumber: Keterangan : Penetapan tersangka saat masih
Republika.co.id aktif sebagai men-ESDM.

SURYADHARMA ALI
Suap 2,2 Milyar
•Jabatan : Menag
Kabinet : Indonesia Bersatu Jilid II
Kasus : Penyelenggaraan ibadah haji
Keterangan : Ditetapkan sebagai tersangka
saat aktif sebagai menteri.
Track DAHLAN ISKAN
Kerugian Negara 33 Milyar
Record •Jabatan : Menteri BUMN
Kabinet : Indonesia Bersatu Jilid II
Kasus : Pengadaan 16 unit mobil listrik
Sumber: Keterangan : Ditetapkan sebagai tersangka
Republika.co.id saat tidak aktif sebagai menteri.

IDRUS MARHAM
Suap 26 Milyar
•Jabatan : Menteri Sosial
Kabinet : Kerja
Kasus : Suap PLTU Riau-1
Keterangan : Ditetapkan sebagai tersangka
saat masih aktif sebagai menteri.
Track
Record
ANDI MALLARANGENG
Kerugian Negara 464 Milyar
Sumber: •Jabatan : Menpora
Republika.co.id Kabinet : Indonesia Bersatu Jilid II
Kasus : Proyek pusat olahraga
Hambalang
Keterangan : Penetapan status tersangka saat
aktif sebagai menteri
Nomor2427 K/Pid.Sus/2014
Tingkat ProsesKasasi
Tahun Register 2014
Jenis Perkara
Pidana Khusus
Sub Klasifikasi
Korupsi
Klasifikasi
Pidana Khusus
Lembaga Peradilan MAHKAMAH AGUNG
Para PihakANDI ALIFIAN MALARANGENG
Tahun
2015
Tanggal Musyawarah 08-04-2015
Tanggal Dibacakan 08-04-2015
Amar
KABUL - JPU, TOLAK - TERDAKWA
Tim
PID
HakimMajelis
Hakim Ketua Dr.H.M.Zaharuddin Utama,S.H.,M.M.
Prof.Dr.Krisna Harahap,S.H.,M.H. ; Dr. H.
Hakim Anggota
Surachmin, S.H., M.H.
Panitera Misnawaty, S.H., M.H.
Pidana Penjara : 4 (Empat) Tahun
Pidana Denda : Rp200.000.000,00
Atau 6(enam) Bulan Penjara
KRONOLOGI
Diketahui, tender proyek ini dipegang oleh
kontraktor dimana mereka merupakan
Kasus Hambalang merupakan kasus dugaan BUMN, yaitu PT Adhi Karya dan PT Wijaya
tindak pidana korupsi yang melibatkan Karya yang diduga mensub-tenderkan
banyak pihak, diantaranya para elit Partai sebagian proyek kepada PT Dutasari
Demokrat, Anas Urbaningrum; Istri dari Citralaras senilai 300 M. KPK menyatakan,
Anas Urbaningrum komisaris PT Dutasari dalam penyelidikan Hambalang ada dua hal
Citralaras; Menteri Pemuda dan Olah Raga yang menjadi konsentrasi pihaknya. Yakni,
RI, Andi Malarangeng; Mahfud Suroso, terkait dengan pengadaan pembangunan
Direktur PT Dutasari Citralaras; dan lain dan terkait dengan kepengurusan sertifikat
sebagainya. tanah Hambalang.
KRONOLOGI KASUS PROYEK HAMBALANG

Nazar mulai mengungkap


berbagai aktifitas korupsi
Dalam perjalanannya,
yang melibatkannya, salah
Semuanya menjadi terbuka munculah kronologi
satunya korupsi pada proyek
ketika Koordinator sebagai berikut:
Hambalang yang ternyata
Anggaran Komisi X DPR RI Anas Urbaningrum, Andi
juga melibatkan dedengkot-
yang juga Bendahara Alfian Mallarangeng, dan
dedengkot Partai Demokrat
Umum Partai Demokrat, Angelina Sondakh
lainnya:
Muhammad Nazaruddin,
ditangkap.
• 5 Juli 2012: KPK menjadikan tersangka DediKusnidar, Kepala
KRONOLOGI Biro Keuangan dan Rumah tangga Kemenpora. Dedi di
sangkakan menyalah gunakan wewenang sebagai pejabat
pembuat komitmen proyek.
• 3 Desember 2012: KPK menjadikan tersangka Andi Alfian
• 1 Agustus 2011: KPK mulai menyelidiki kasus
Mallarangeng dalam posisinya sebagai Menpora dan pengguna
korupsi proyek Hambalang senilai Rp 2,5triliun.
anggaran. Selain itu, KPK juga mencekal Zulkarnain
• 8 Februari 2012: Nazar menyatakan bahwa ada
Mallarangeng, adik Andi, dan M. Arif Taufikurrahman, pejabat
uangRp 100 miliar yang dibagi-bagi, hasil dari
PT AdhiKarya.
korupsi proyek Hambalang. Rp50 miliar digunakan
• 22 Februari 2013: KPK menjadikan tersangka
untuk pemenangan Anas sebagai Ketua Umum
Anas Urbaningrum. Anas diduga menerima
Partai Demokrat; sisanyaRp 50 miliar dibagi-bagikan
gratifikasi berupa barang dan uang, terkait
kepada anggota DPR RI, termasuk kepada Menpora
dengan perannya dalam proyek Hambalang.
Andi Alfian Mallarangeng.
• 9 Maret 2012: Anas membantah pernyataan Nazar.
Anas bahkan berkata dengan tegas, “Satu rupiah
saja Anas korupsi Hambalang, gantung Anas di
Monas.”
Pemenangan dua perusahaan BUMN itu ternyata tidak
gratis. PT Dutasari Citralaras menjadi subkontraktor proyek
Hambalang dan mendapat jatah senilai Rp 63 miliar.
Perusahaan yang dipimpin Mahfud itu dikomisarisi oleh
Athiyyah Laila, istri Anas. Selain itu, PT Adhi Karya juga
menggelontorkan dana terima kasih senilai Rp 100 miliar.
Setengah dana itu dipakai untuk pemenangan Anas sebagai
Ketua Partai Demokrat dan sisanya dibagi-bagikan oleh
Mahfud kepada anggota DPR RI, termasuk kepada Menpora
Andi Mallarangeng. Selain itu, Anas juga mendapatkan
gratifikasi berupa mobil Toyota Harrier dari Nazar.
Ide pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan
Sekolah Olahraga Nasional tercetus sejak jaman
Menteri Pemuda dan Olahraga dijabat oleh
Adiyaksa Dault. Dipilihlah wilayah untuk
membangun, yaitu tanah di daerah Hambalang,
Bogor, Jawa Barat. Namun pembangunan urung
terealisasi karena persoalan sertifikasi tanah. Saat
Menpora dijabat Andi Alfian Mallarangeng, proyek
Hambalang terealisasi, tender pun dilakukan,
pemenangnya adalah PT Adhi Karya dan PT Wijaya
Karya. Anas Urbaningrum diduga mengatur
pemenangan itu bersama Muhammad Nazaruddin,
Angelina Sondakh, dan teman dekat Anas, Mahfud
Suroso.
BUKTI KECURANGAN

1 2 3

Tersangka kasus dugaan korupsi Korespondensi itu juga Berdasarkan dokumen yang diterima
dalam proyek pembangunan Pusat diketahui dilakukan untuk Sindo news Kamis (26/7/2012), pada
Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah menegaskan PT Adhi Karya 19 Agustus 2010 lalu Deddy
Olahraga Nasional (PPPSON) Deddy tidak akan menuntut memberitahukan kepada PT Adhi
Kusnidar diketahui sempat Kementerian jika pengajuan Karya selaku pemenang tender, jika
melakukan korespondensi dengan PT dan amulti years untuk proyek dana yang telah ada untuk
Adhi Karya untuk membahas itu tidak cair. pembangunan proyek itu baru
pembangunan proyek Kementerian Rp 262,7 miliar.
pemuda dan Olahraga itu.
BUKTI KECURANGAN

4 5 6

Sementara proses pengajuan Dalam surat itu juga Deddy Bukti dokumen itu sendiri diperkuat

pelaksanaan kontrak tahun menegaskan jika pengajuan dengan pernyataan Wakil Menteri

jamak (multiyears) dengan tersebut tidak disetujui, maka Keuangan (Wamenkeu) Anny Ratnawati

total nilai kegiatan anggaran akan kembali pada yang mengatakan, Kemenpora memang

direncanakan sebesar Rp 1,2 anggaran semula, dan pihak telah melakukan pelanggaran aturan

triliun sedang dilaksanakan. penyedia barang dan jasa penganggaran, karena Kemenpora
pemborong tidak akan menuntut sudah melakukan kontrak kerjasama
ganti rugi kepada pengguna barang dengan pihak ketiga padahal belum ada
dan jasa dalam bentuk apapun. persetujuan anggaran.
BUKTI KECURANGAN

7 8 9

"Kontrak multiyears itu satu Anny menegaskan aturan itu jelas


kesatuan, sehingga seharusnya tercantum dalam Peraturan
sebelum kontrak multiyears Menteri Keuangan (PMK). Dimana
disetujui, maka sebetulnya tidak seharusnya ada persetujuan
diperkenankan untuk melakukan Menteri Keuangan lebih dulu.
kontrak untuk hal-hal yang menjadi Dengan adanya persetujuan itulah
kesatuan dalam persetujuan yang kemudian dapat menjadi
multiyears," terang Anny di kantor syarat ditandatangani kontrak
KPK beberapa waktu lalu. tahun jamak.
Kasus Hambalang
melanggar pasal-pasal
berikut:
Andi berstatus tersangka dalam kapasitasnya
sebagai menteri pemuda dan olahraga dan
pengguna anggaran proyek Hambalang. Ia
disangkakan melanggar Pasal 2 Ayat (1) dan
atau Pasal 3 Undang-Undang (UU) 30/1999
tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.
Pasal 3 mengatur soal penyalahgunaan
kewenangan yang meyebabkan kerugian negara.
Sementara Pasal 2 Ayat (1) melakukan
pelanggaran hukum yang menguntungkan diri
sendiri atau orang lain.
Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kempora),
Deddy Kusdinar sebagai tersangka kasus pengadaan pembangunan sarana dan prasarana Pusat
Pelatihan dan Olahraga Bukit Hambalang, Jawa Barat. Deddy ditetapkan tersangka terkait
jabatannya dulu sebagai kepala biro perencanaan Kempora. Deddy diduga telah menyalahgunakan
kewenangannya sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK). Kepada Deddy, KPK menyangkakan
pasal 2 ayat 1 dan atau Pasal 3 Undang-Undang No.31/1999 tentang pemberantasan tindak
pidana korupsi jo Pasal 55 Ayat (1) kesatu KUHP.
Sementara eks Direktur Operasi
sekaligus Kepala Divisi Konstruksi 1
non aktif PT Adhi Karya, Teuku Bagus
Mokhamad Noor sebagai tersangka
karena melanggar Pasal 2 ayat 1 dan
atau Pasal 3 Undang-Undang
No.31/1999 tentang pemberantasan
tindak pidana korupsi jo Pasal 55 ayat
1 ke-1 KUHP.

12/17/2019 19
KPK menetapkan Anas Urbaningrum
sebagai tersangka kaspenerimaan hadiah
atau janji terkait proses perencanaan
pelaksnaan pembangunan sport center
hambalang dan atau proyek-proyek
lainnya. Anas ditetapkan menjadi
tersangka dalam kapasitasnya sebagai
anggota DPR 2009-2014. KPK
menyangkakan Anas melanggar pasal 12
huruf a atau huruf b dan atau pasal 11
Undang-Undang No.31/1999 tentang
pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
12/17/2019 20
KPK mulai menyelidiki kasus Hambalang
sejak Agustus 2011. Setidaknya ada dua
peristiwa yang terindikasi korupsi dalam
proyek Hambalang yangg ditaksir KPK
mencapai Rp 2,5 triliun.

Pertama, pada proses penerbitan sertifikat


tanah Hambalang di Jawa Barat. Kedua,
pengadaan proyek Hambalang yang
dilakukan secara multi years.

Anda mungkin juga menyukai