PERKENALAN

Kantor Perwakilan Bank Indonesia

Provinsi Nusa Tenggara Barat
Unit Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah dan Keuangan Inklusif
(USPPURKI)

| 1
 JENIS ALAT
PEMBAYARAN TUNAI

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang

Bank Indonesia melakukan Pengelolaan Rupiah yang mencakup tahapan Perencanaan,
Pencetakan, Pengeluaran, Pencabutan dan Penarikan, dan Pemusnahan

Pasal 11 ayat (2)

PERENCANAAN Bank Indonesia melakukan
perencanaan, pencetakan dan
pemusnahan uang rupiah yang
berkoordinasi dengan
PEMUSNAHAN PENCETAKAN
Pemerintah

Pasal 11 ayat (3)

PENCABUTAN Bank Indonesia merupakan
DAN PENGELUARAN satu-satunya lembaga yang
PENARIKAN berwenang melakukan
pengeluaran, pengedaran,
pencabutan dan penarikan
PENGEDARAN
uang Rupiah
JENIS ALAT PEMBAYARAN
NON-TUNAI
 Mari Kita
Bandingkan

|
...Sayangnya Uang Tunai Masih Mendominasi Transaksi Ritel

% Transaksi Ritel dengan Tunai Dibandingkan dengan negara-

negara peer ASEAN lainnya,
persentase transaksi ritel dengan
Indonesia 99.4 uang tunai di Indonesia paling
tinggi yakni sebesar 99,4%
Thailand 97.2

Malaysia 92.3

Singapura 55.5

(sumber: McKinsey & Company, Asia Pacific Payments Trend, Global Payment Summit 2013) | 5
Potensi Risiko

USD 630.000 IDR 50 Juta IDR ____????

IDR 8,4 Miliar

|
Potensi Risiko

1. Biaya yang besar

Pengelolaan uang rupiah
(meliputi perencanaan,
pencetakan, pengeluaran,
pengedaran, pencabutan dan
penarikan, dan pemusnahan)
oleh BI mencapai Rp3 triliun
per tahun.

(sumber: Departemen Pengelolaan Uang – Bank Indonesia) | 7

Potensi Risiko
Belanja Dapur 100.000
-37.300
62.700

9.800

15.000

37.300

5.000

7.500

|
Potensi Risiko

2.Kerepotanbertransaksi
• Penyediaan uang kembalian
(Jasa Marga / Pelindo
membutuhkan uang
kembalian Rp 2 miliar per
hari);
• Antrian karena waktu
transaksi yang lama.

(sumber: Departemen Pengelolaan Uang – Bank Indonesia) | 9

Potensi Risiko

Item Rp Belanja Rp
Dana Awal 1.000.000 Dana Awal 1.000.000
Belanja 587.300
Belanja Rp
Sisa 412.700
Belanja Dapur 37.300
Listrik 100.000
Bedak 250.000 Sisa Cash
Rp400.700
Pulsa 50.000
Baju 150.000

Total 587.300

Rp12.000,-
|
Potensi Risiko

3. Tidak tercatat
• Memberi peluang
penggunaan untuk tindakan
kriminal (pencucian uang,
terorisme);
• Perencanaan ekonomi
kurang akurat karena ada
banyak transaksi yang tidak
tercatat (shadow economy).

(sumber: Departemen Pengelolaan Uang – Bank Indonesia) | 11

• SOLUSINYA?????

|
Gerakan Nasional Non Tunai
Gerakan Nasional Mendorong Masyarakat
Menggunakan Sistem Pembayaran dan
Instrumen Pembayaran Non-Tunai dalam
Melakukan Transaksi Pembayaran
| 13
 QR Code Pembayaran
Definisi, Jenis, dan Mekanisme Transaksi

Terdapat 2 Jenis mekanisme transaksi menggunakan QR Code

Merchant – Presented (push Customer – Presented (pull
payment)
Berikut QR Baik bu, payment)
Saya bayar ya Baik bu,

1
Code kami ibu, saya scan mbak. Ini QR saya scan

2
silakan di-scan ya Code saya ya

Merchant Nasabah Nasabah Merchant

Karakteristik
1. Secara setelmen, transaksi dilakukan secara push
payment, di mana transaksi dipicu oleh transfer
dari akun nasabah di penerbit.
2. Membutuhkan standar untuk QR.
3. MPM Static tidak memerlukan investasi besar
karena hanya berupa sticker, sementara untuk MPM
Dynamic membutuhkan investasi EDC.
4. MPM Static sesuai untuk usaha kecil dan mikro
(support financial inclusion), sementara MPM
Dynamic untuk usaha menengah dan besar
1. Transaksi dilakukan secara pull payment, di mana
merchant melalui acquirer menagihkan pembayaran
ke akun nasabah.
2. Membutuhkan standar untuk QR, scanner, dan
aplikasi POS.
3. Membutuhkan investasi untuk scanner, aplikasi
POS, dan edukasi yang lebih komprehensif ke
merchant.
4. CPM sesuai untuk usaha menengah dan besar,
komplemen model pembayaran non tunai yg ada
5. Alternatif pembayaran transportasi krn dpt
digunakan tanpa sinyal.
 Jenis QR pada Merchant Presented Mode

Dari cara membuatnya, terdapat 2 jenis QR Code ….

Static QR Code Dynamic QR Code

- QR Code berisi Merchant ID &
bersifat tetap, ditampilkan dlm
sticker / print-out (QR di-generate
satu kali)
- Nominal transaksi diinput oleh
customer pada mobile device
customer
- QR Code dibuat secara real time
pada saat transaksi shg QR Code
berbeda untuk setiap transaksi.
- Nominal transaksi diinput oleh
merchant
 Apa Itu QRIS?

QRIS (QR Code Indonesia Standard) adalah standar

QR Code pembayaran untuk sistem pembayaran
Indonesia yang dikembangkan oleh Bank Indonesia
dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI).

UNIVERSAL
UNGGUL
Inklusif, untuk seluruh lapisan masyarakat dan dapat
digunakan di domestik dan luar negeri

GAMPANG Cara Bertransaksi dengan QRIS

Transaksi dilakukan dengan mudah dan aman dalam
satu genggaman

UNTUNG
Efisien, satu kode QR untuk semua aplikasi

LANGSUNG
Transaksi cepat dan seketika, mendukung kelancaran
sistem pembayaran
 QRIS – QR Code Indonesia Standard

Sebelum Setelah
Rek User
Rek User 1 Rek User 2 Rek User 4
Rek User 3 Rek User 4 3 di PJSP
Rek User 1 di Rek User 2 di PJSP A di PJSP B di PJSP D
PJSP A di PJSP B di PJSP C di PJSP D C

On-Us

UNGGUL
Merchant Merchant

Rek merchant Rek merchant Rek merchant Rek merchant Rek merchant
PJSP B PJSP C PJSP D
di PJSP A di PJSP B di PJSP B di PJSP B di PJSP A

Switching
Off-Us
|
|