Anda di halaman 1dari 27

Progdi Akuntansi STIE SEMARANG

SIFAT & PENGGUNAAN


AKUNTANSI

H. Elvin S Ma’arif, SE.M.Si.Akt


Definisi Akuntansi
Menurut Komite Terminologi dari American Institute of
Certified Public Accountants (AICPA), akuntansi adalah
suatu seni pencatatan, pengklasifikasian, dan peng-
ikhtisaran dalam cara yang signifikan dan satuan mata
uang, transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yg pa-
ling tdk sebagian diantaranya memiliki sifat keuangan,
dan selanjutnya menginterpretasikan hasilnya.
Berkaitan dengan konsep dari informasi kuantitatif, akuntansi
didefinisikan sebagai proses pengidentifikasian, pengukuran, dan
mengomunikasikan informasi ekonomi sehingga memungkinkan
adanya pertimbangan dan pengambilan keputusan berdasarkan
informasi oleh para pengguna informasi tersebut.
Definisi Akuntansi
Akuntansi merupakan suatu “seni” atau suatu “aktifitas jasa” dan
akuntansi meliputi beragam teknik yang dianggap berguna untuk
bidang-bidang tertentu. The Handbook of Accounting menegaskan
bahwa akuntansi dapat memberikan berbagai macam manfaat, yaitu :
a) Pelaporan keuangan
b) Penentuan dan perencanaan pajak
c) Audit independen
d) Pemrosesan data dan sistem informasi
e) Akuntansi manajemen dan akuntansi biaya
f) Akuntansi laba nasional
Definisi Akuntansi versi Baru
Akuntansi adalah aktifitas jasa penyedia
informasi kuantitatif terutama yang bersifat
keuangan dan tentang entitas ekonomi yang
diperkirakan bermanfaat dalam pembuatan
keputusan ekonomi dalam pilihan diantara
alternatif tindakan yang ada.
PERKEMBANGAN DAN
PERLUASAN AKUNTANSI
a. Akuntansi internasional
b. Akuntansi keperilakuan (behavioral accounting)
c. Akuntansi sosio-ekonomi
d. Akuntansi pemerintahan
e. Akuntansi nirlaba
f. Akuntansi pajak
g. Akuntansi biaya
h. Akuntansi manajemen
i. Akuntansi koperasi
Akuntan selain memberikan jasa audit, juga dapat menyediakan
banyak jasa terkait kualitas informasi, misal jasa asuransi.
Perusahaan memberi kepada dan menerima informasi dari 4 sumber

■ Penyedia modal , laporan keuangan, siaran pers (pers release), pertemuan


analis, buku fakta, perusahaan menerima informasi tentang kebenaran dlm
pinjaman.
■ Pelanggan dan penyedia informasi tentang kwalitas produk dan menerima
informasi tentang kelayakan kredit dan kwalitas pelanggan .
■ Masyarakat umum dan perusahaan menerima informasi tentang, kebijakan
dan aturan pajak, persyaratan ketenagakerjaan, kwalitas udara dan air, pe-
ngaruh lingkungan, pengaruh ketenagakerjaan, pembayaran pajak.
■ Dari pegawai, perusahaan menerima informasi tentang, surat referensi atau
kopetensi, kebijakan ketenagakerjaan, kompensasi, dan informasi yang ber-
kaitan dengan pekerjaan.
AKUNTANSI SEBAGAI
SENI, SAINS & TEKNOLOGI
AKUNTANSI SEBAGAI SENI.
Pada awal perkembangannya, akuntansi dapat dikatakan sebagai
kerajinan (seni) karena orang yang akan memperoleh pengetahuan dan
keterampilan akuntansi harus terjun langsung dalam dunia praktik dan
mengerjakan magang pada praktisi.
Akuntansi adalah seni mencatat, menggolongkan dan meringkas
transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara tertentu dan
dalam bentuk satuan uang, serta menafsirkan hasil-hasilnya.
Jadi kalau akuntansi dikatakan sebagai seni maka yang dimaksud
adalah cara menerapkannya.
AKUNTANSI SEBAGAI
SENI, SAINS & TEKNOLOGI
AKUNTANSI SEBAGAI SAINS.
Pada perkembangan selanjutnya, keterampilan akuntansi ini sudah bisa
didefinisikan dengan jelas sehingga membentuk seperangkat pengetahuan yang utuh
sehingga dapat diajarkan melalui institusi pendidikan.
Akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pengidentifikasian, pengesahan,
pengukuran, pengakuan, pengklasifikasian dan penyajian data keuangan dasar (bahan
oleh akuntansi) yang terjadi dari kejadian-kejadian, transaksi-transaksi atau kegiatan
operasi suatu unit organisasi dengan cara tertentu untuk menghasilkan informasi yang
relevan bagi pihak yang berkepentingan.
Bila akuntansi dipandang sebagai sains, maka akuntansi akan banyak membahas gejala
akuntansi seperti kenapa perusahaan menggunakan metode akuntansi tertentu, faktor apa
saja yang mendorong manajemen memanipulasi laba, apakah partisipasi dalam
penyusunan anggaran mempengaruhi kinerja manajer devisi.
AKUNTANSI SEBAGAI
SENI, SAINS & TEKNOLOGI

AKUNATASI SEBAGAI TEKNOLOGI


Teknologi merupakan seperangkat pengetahuan untuk menghasilkan sesuatu
(produk) yang bermanfaat dan pengertian teknologi sendiri tidak hanya fisik (hard
technology) tetapi juga teknologi lunak (soft tecnology).
Teknologi sendiri bisa diartikan sebagai sains terapan, sedangkan akuntansi juga
merupakan sains terapan.
Akuntansi dipandang sebagai teknologi karena akuntansi merupakan alat
institusi sosial untuk menyediakan pedoman pengukuran dan metode untuk
mengendalikan kegiatan dan prilaku pengambilan keputusan ekonomik yang
dominan dalam lingkup organisasi, perusahaan ataupun lembaga pemerintahan
(negara).
AKUNTANSI SEBAGAI
SENI, SAINS & TEKNOLOGI
 Jadi kalau akuntansi dikatakan sebagai seni, maka yang dimaksud
adalah cara menerapkannya.
 Bila akuntansi dipandang sebagai sains, maka akuntansi akan banyak
membahas gejala akuntansi seperti kenapa perusahaan menggunakan
metode akuntansi tertentu, faktor apa saja yang mendorong manajemen
memanipulasi laba, apakah partisipasi dalam penyusunan anggaran
mempengaruhi kinerja manajer devisi.
 Akuntansi dipandang sebagai teknologi, karena akuntansi merupakan
alat institusi sosial untuk menyediakan pedoman pengukuran dan metode
untuk mengendalikan kegiatan dan prilaku pengambilan keputusan
ekonomik yang dominan dalam lingkup organisasi, perusahaan ataupun
lembaga pemerintahan (negara).
KEBAJIKAN DAN PERAN
AKUNTANSI
 KEJUJURAN AKUNTAN PADA UMUMNYA DAN AUDITOR
PADA KHUSUSNYA
 KEPEDULIAN TERHADAP STATUS EKONOMI ORANG LAIN
DALAM BENTUK PENATA LAYANAN DAN PERTANGGUNG-
JAWABAN.
 KEPEKAAN TERHADAP NILAI KERJA SAMA DAN KON-
FLIK DENGAN PENGGUNAAN TEKNIK AKUNTANSI
MANAJEMEN.
 KARAKTER AKUNTANSI YANG KOMUNIKATIF MENYAM-
PAIKAN PENGALAMAN EKONOMIK MELALUI UNGKAPAN
AKUNTANSI
 PENYEBARAN INFORMASI EKONOMI DENGAN MENYE-
DIAKAN INFORMASI EKONOMIK UNTUK PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Pengukuran
dalam
Akuntansi
Hakikat Pengukuran
dalam Akuntansi

Pengukuran memiliki arti pemberian angka-angka pada objek atau


kejadian-kejadian menurut aturan-aturan tertentu. Langkah pertama
dalam akuntansi adalah mengidentifikasi, memilih objek-objek,
aktivitas-aktivitas, dan atribut-atributnya yang dianggap relevan bagi
para pengguna sebelum pengukuran yang sebenarnya dilakukan.

Tentunya terdapat batasan bagi pelaksanaan pengukuran, hal ini


dikarenakan keterbatasan data yang tersedia sekaligus sifat-sifat
khusus dari lingkungan, seperti ketidakpastian, kurangnya
objektivitas dan kemampuan verifikasi.
TIPE TIPE UKURAN
A. Ukuran akuntansi dapat langsung maupun tidak langsung.
• Ukuran langsung adalah ukuran nyata dari suatu objek atau atribut yang ia miliki.
• Ukuran tidak langsung diambil secara tidak langsung melalui suatu transformasi aljabar
dari sejumlah angka yang mencerminkan ukuran langsung dari beberapa objek atau
atribut.

B. Dilihat dari dimensi waktu, ukuran akuntansi diklasifikasikan se-


bagai ukuran lampau, ukuran masa kini, atau ukuran masa depan.

C. Jika dilihat secara relatif terhadap waktu ketika ukuran dibuat, ukuran
akuntansi diklasifikasikan menjadi :
• Tiga jenis ukuran masa lampau : ukuran masa lampau retrospektif, ukuran masa
lampau kontemporer, dan ukuran prospektif
• Dua jenis ukuran masa kini : ukuran masa kini kontemporer dan prospektif
• Seluruh ukuran masa depan menjadi ukuran prospekti
TIPE TIPE UKURAN

D. Pengukuran dapat berupa :


• Pengukuran fundamental dimana suatu angka dapat diberikan kepada suatu
sifat sesuai dengan referensinya, tidak bergantung pada variable yang lain
• Pengukuran turunan yang bergantung kepada pengukuran dari dua atau lebih
kuantitas dan bergantung kepada adanya suatu teori empiris yang telah di-
verifikasi yang menghubungkan suatu sifat tertentu dengan sifat yang lain.

E. Pengukuran dapat dilakukan ketika teori empiris yang telah dikon-


firmasikan mungkin dapat digunakan untuk mendukung keberada-
an pengukuran. Dan pengukuran dapat dibuat melalui suatu kepu-
tusan resmi yang didasarkan pada definisi arbiter.
Jenis Skala
Akuntansi sangat tergantung pada skala dibawah ini :

1. Skala nominal (nominal scale) akan membantu dalam penentu


keseimba-ngan, seperti penomoran pemain sepakbola. Skala ini
merupakan sistem pengklasifikasian atau pelabelan yang
sederhana seperti dalam kasus kode akun. Angka yang diberikan
mencerminkan objek itu sendiri, bukan sifat yang dimiliki.
2. Skala ordinal (ordinal scale) membantu dalam penentuan lebih
besar atau lebih kecil suatu hal. Skala ini merupakan urutan
sistem preferensi. Contohnya, investor melihat 3 kemungkinan
jenis investasi untuk uangnya. Investasi tersebut diperingkat
1,2,3 berdasarkan nilai bersihnya saat ini
Jenis Skala
Akuntansi sangat tergantung pada skala dibawah ini :

3. Skala interval (interval scale) memberikan nilai yang seimbang kepada


interval-interval di antara angka-angka yang telah diberikan. Contohnya
adalah pengukuran suhu ruangan dengan menggunakan thermometer
celcius. Jika kita mengukur suhu dua buah ruangan, misal ruangan A dan
B, dimana suhu ruangan A 22 derajat celcius dan ruangan B 30 derajat
celcius, maka selain kita dapat mengataka bahwa suhu di ruangan B lebih
panas, kita juga mengetahui bahwa ruangan B lebih panas 8 derajat
daripada ruangan A.
4. Skala rasio (ratio scale) membantu dalam penentuan keseimbangan dari
rasio, dengan tambahan fitur dari adanya suatu awal yang unik, titik nol
yang alamiah . Contohnya Ketika panjang A adalah 10 meter dan panjang
B adalah 20 m, kita tak hanya bisa mengatakan bahwa B 10 meter lebih
panjang dari A, tetapi B juga dua kali lebih panjang dari A.
Pemikiran di Balik Akuntansi
Pencatatan Berpasangan
Akuntansi berpasangan terdiri atas dua jenis :

1. Akuntansi berpasangan KLASIFIKASIONAL, ditujukan menjaga per-


samaan akuntansi fundamental yang merangkup posisi klasifikasional
yaitu :
Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemilik

2. Akuntansi berpasangan KAUSAL, menggambarkan hubungan sebab


akibat antara suatu penambahan (debet) dan pengurangan (kredit)
disisi aktiva, contohnya : Adanya Pembelian Persediaan Tunai sebesar
Rp. 20.000,00
Persediaan Rp. 20.000,00
Kas Rp. 20.000,00
PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM
(PABU)

Akuntansi dipraktekkan dalam suatu kerangka yang implisit, kerangka ini


dikenal sebagai prinsip berterima umum.

Pernyataan No. 4 dari APB (Accounting Principles Board) menyatakan bahwa :


 PABU dilihat dalam “pengalaman, alasan, kebiasaan, penggunaan dan
kebutuhan praktis.
 PABU mencakup konvensi, aturan dan prosedur-prosedur yang perlu
untuk mendefinisikan prinsip akuntansi yang berterima pada suatu
waktu tertentu
 PABU merupakan panduan bagi profesi akuntansi dalam memilih teknik
akuntansi dan penyiapan laporan keuangan dengan cara yang dianggap
sebagai praktik akuntansi yang baik.
SKINNER berpendapat bahwa metode akuntansi tersebut harus
memenuhi sedikitnya satu dan biasanya beberapa kondisi
berikut, untuk mengkualifikasi sebagai berterima umum :

 Metode tersebut benar-benar digunakan dalam sejumlah


kasus yang signifikan dimana keadaanya cocok.
 Metode tersebut mendapat dukungan melalui pengumu-
man masyarakat akuntansi profesional atau badan auto-
ritatif lain seperti SEC di USA.
 Metode tersebut memiliki dukungan dalam tulisan se-
jumlah pengajar dan pemikir akuntansi yang diakui.
Sumber lain dari PABU
(Prinsip Akuntansi Berterima Umum)
1. Pedoman audit, akuntansi industry, pernyataan posisi AICPA dan interpretasi
akuntansi AICPA (American Institute of Certified Public Accountants).
2. Publikasi-publikasi lain dari FASB (Financial Accounting Standards Board), seperti
buletin teknis, dan pendahulunya, seperti pernyataan APB (Accounting Principles
Board).
3. Publikasi-publikasi SEC (Securities and Exchange Commission), seperti terbitan
seri akuntansi.
4. Praktik-praktik yang diakui dan sering muncul seperti terefleksi dalam publikasi
AICPA tahunan Accounting Trends and Techniques.
5. Makalah-makalah terbitan AICPA, pernyataan konspep FASB, buku teks dan artikel.
KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PERUBAHANNYA
Enam praktik akuntansi untuk mengelola keuntungan perusahaan
1. Melebih sajikan perubahan restrukturisasi untuk membersihkan neraca.
2. Mengklasifikasikan jumlah yang signifikan dari nilai harga suatu entitas
yang dibeli menjadi biaya penelitian dan pengembangan.
3. Menciptakan kewajiban yang besar untuk menampung pengeluaran-
pengeluaran di masa depan guna melindungi laba di masa depan.
4. Menggunaka asumsi yang tidak realistis dalam mengestimasi nilai
kewajiban untuk hal-hal seperti retur penjualan, kerugia pinjaman dan
biaya jaminan sehingga kelebihan dari estimasi tersebut dibalik untuk
meningkatkan laba di periode berikutnya.
5. Membuat kesalahan secara disngaja dalam buku perusahaan dan
menjustifikasikan kegagalan untuk memperbaiki kesalahan tersebut
dengan alasan materialitas.
6. Mengakui pendapatan sebelum proses untuk menghasilkan selesai.
AKUNTANSI YANG
DIRANCANG

Aspek-aspek akuntansi yang dapat dirancang


a. Hipotesis keunggulan salah saji secara selektif
b. Perataan laba
c. Manajemen laba
d. Kreativitas dalam akuntansi
e. Kecurangan dalam akuntansi
a. Hipotesis keunggulan salah saji secara selektif
Hipotesis salah saji keuangan secara selektif diasumsikan me-
lintas kedua sektor publik dan pribadi karena para partisipan di
kedua sektor tersebut dimotivasi untuk mendukung standart-
standart yang secara selektif membuat salah saji dari realitas
ekonomi ketika hal tersebut sesuai dengan tujuan mereka.

b. Perataan laba
Perataan laba (income smoothing) adalah pengurangan fluktuasi
laba dari tahun ke tahun dengan memindahkan pendapatan dari
tahun-tahun yang tinggi pendapatannya ke periode-periode yang
kurang menguntungkan.
c. Manajemen laba
Manajemen laba (earning management) yaitu suatu kemampuan untuk
memanipulasi pilihan pilihan yang tersedia dan mengambil pilihan
yang tepat untuk dapat mencapai tingkat laba yang diharapkan.

d. Kreativitas dalam akuntansi


Kreativitas dalam akuntansi menyiratkan suatu interprestasi yang
liberal atas aturan-aturan akuntansi yang memungkinkan dilakukan-
nya pilihan sehingga dapat dihasilkan penggambaran situasi
keuangan yang lebih atau kurang optimis jika dibandingkan dengan
situasi nyata.

e. Kecurangan dalam akuntansi


Kecurangan merupakan pengelabuhan yang disengaja yang dilaku-
kan oleh orang lain melali kebohongan dan penipuan untuk tujuan
memperoleh keuntungan ekonomi, pribadi, sosial, ataupun politik
yang tidak adil atas orang tersebut.
PERSPEKTIF ETIKA DALAM
AKUNTANSI
■ Etika Utilitarian
Pendekatan ini melihat apakah suatu tindakan dapat dianggap secara moral benar
atau salah dengan hanya didasarkan kepada konsekuensi akibat dari kita
melakukannya.

■ Etika deontology
Pendekatan ini mempertimbangkan suatu tindakan yang menurut moral benar jika
ia telah sesuai dengan aturan moral yang tepat.

■ Pemikiran dan Kelayakan


Satu alternatif baik dari etika utilitarianisme maupun etika deontologi ditawarkan
oleh pemikiran akan kelayakan (notion of filtingness).

Anda mungkin juga menyukai