Anda di halaman 1dari 38

ISTILAH HUKUM INTERNASIONAL (HI)

Indonesia : hk internasional, hk bangsa2


Inggris : International Law, law of nations
Perancis : Droit de gens
Belanda : Voelkenrecht
Jerman : Woelkrrecht
Romawi : Ius Gentium, Ius Inter Gentes
Asal-usul istilah HI
Prof. Dr. Mochtar Kusumaadmadja,
eksistensi HI sejak zaman Romawi Kuno
dikenal 2 jenis hk :
1. Ius ceville (hk nas.yg berlaku bagi
masy.romawi)
2. Ius gentium (hk yg diterapkan bagi org asing,
yg bkn berkebangsaan romawi)
Baru kemudian, orang membedakan antara
hubungan kesatuan-kesatuan publik (kerajaan
dan republik) dengan hubungan antar individu
(ius inter gentes)

Ius Inter Hk. Antar


Ius Gentium Hk Publik
Gentes Bangsa
Perkembangan HI Modern
Berkembang pesat pada abad XVI, yaitu
sejak ditandatangani perjanjian
WESTPHALIA (1648) mengakhiri (thirty
years war) di Eropa
HUKUM INTERNASIONAL
Hukum Publik Hukum Privat
Internasional Intenasional
Hk yg mengatur Hukum yg mengatur
hubungan antara negara hubungan hukum antara
yg satu dg negara yg lain WN2 suatu negara
dalam hubungan dgWN2 dr negara lain
internasional dalam hubungan
Internasional

Subyek hukum : negara Subyek hk :


atau badan hukum perorangan/badan hk
perdata
PERSAMAAN HUKUM PUBLIK
INTERNASIONAL & HUKUM PRIVAT
INTERNASIONAL

Sama-sama mengatur hubungan


subyek hukum ygmelintasi bats-
batas negara
Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja,
SH.,L.L.M:
 Keseluruhan kaidah-kaidah dan asas-asas yang
mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi
batas- batas negara antara :
1. NEGARA dengan NEGARA;
2. NEGARA dengan SUBYEK HUKUM LAIN BUKAN
NEGARA;
3.SUBYEK HUKUM BUKAN NEGARA satu dengan
YANG LAIN.
Tujuan HI

TUJUAN HK
TUJUAN HI PD UMUMNYA
SUMBER HI YG DIPAKAI MI (PSL 38 :1)
STATUTA MI

1. INTERNATIONAL CONVENTIONS
2. INTERNATIONAL CUSTOM
3. GENERAL PRINCIPLES OF LAW
4. JUDICIAL DECISION & DOKTRIN
SUMBER HK HI
Sumber hk formal: (faktor yg menjadikan suatu
ketentuan mjd ketentuan hk yg berlaku umum)
1. perjanjian internasional (treaty)
– law making treaty perjanjian internasional
yg menetapkan ketentuan HI yg berlaku
umum. Contoh: konvensi hk laut jenewa
1958, konvensi perlindungan korban perang
jenewa th 1949
– Treaty contract menetapkan ketentuan HI
yg berlaku bagi 2 neg/lebih yg membuatnya.
(tdk berlaku umum)
Perjanjian Internasional
suatu persetujuan internasional dalam bentuk
tertulis baik yang berupa satu instrumen tunggal
atau berupa dua atau lebih instrumen yang
saling berkaitan tanpa memandang apapun juga
namanya (traktat, konvensi, protokol,
kovenan , piagam , Atlantic Charter, statuta,
ketentuan, deklarasi, concordat, pertukaran
nota, agreed minute, memorandum of
agreement, modus vivendi)
Kebiasaan Internasional
(International Custom)
Keharusan memasang lampu bagi kapal
yg berlayar pd malam hari di laut bebas
untuk menghindari tabrakan.
Penggunaan bahasa Inggris dalam
pertemuan-pertemuan Internasional
Penggunaan bendera warna putih bagi
utusan saat perang
YURISPRUDENSI
INTERNASIONAL
Yurisprudensi kasus pulau palmas AS dan
Belanda  Spanyol
Peristiwa Clippertonpertikaian perancis dan
meksiko mengenai kedaulatan di Pulau
Clipperton. Meksiko memakai ketentuan akte
Berlin 1885 di mana Perancis adalah negara
pihak, tp karena meksiko tdk ikut akte tsb hakim
internasional dg tegas menolak tuntutan
mereka.  perjanjian tdk dapat menimbulkan
kewajiban dan hak pada negara ketiga
GENERAL PRINCIPLES OF LAW

Setiap pelanggaran perjanjian


menimbulkan kewajiban memberi ganti
rugi
Korban perang harus diperlakukan
manusiawi
perjanjian harus ditaati (pacta sunt
servanda)
SUBYEK HK INTERNASINAL
Pihak yg dpt dibebani hak dan kewajiban berdasarkan hk internasional,
yaitu:

1. NEGARA
2. ORGANISASI INTERNASIONAL
3. PALANG MERAH INTERNASIONAL
4. TAHTA SUCI VATIKAN
5. KAUM PEMBERONTAK / BELLIGERENT
6. INDIVIDU
1. NEGARA
Konvensi Montevidio 1949
 Penduduk yg tetap
 Wilayah tertentu
 Pemerintahan
 Kemampuan utk mengadakan hubungan dg negara
lain
2. ORGANISASI INTERNASIONAL 
(THEODORE A COULOUMBIS):

 OI yg memiliki keanggataan global dg maksud & tujuan yg bersifat


umum PBB
 OI yg memiliki keanggotaan global dg maksud & tujuan yg bersifat
spesifik WORLD BANK, UNESCO, IMF, ILO dll
 OI dg keanggotaan regional dg maksud & tujuan global ASEAN,
EUROPE UNION
3. PALANG MERAH INTERNASIONAL

 Organisasi nas. Bergerak di bid.kemanusiaan


 Didirikan oleh 5 org keWNan SWISS (Henry Dunant)
 Faktor sejarah kedudukan PMInter mjd unik & strategis
 Simpati meluas  masing2 neg. membentuk palang merah nasional
4. TAHTA SUCI VATIKAN
 Diakui sbg ssubyek hk inter berdasar TRAKTAT LATERAN 11
Februari 1929, antara pem.Italia & tahta suci vatikan mengenai
penyerahan sebidang tanah di Roma.
 Pengakuan italia thd eksistensi tahta suci vatikan sbg pribadi hk inter
yg berdiri sendiri, walaupun tugas & wewenangx, tdk seluas tugas &
kewenangan neg  terbatas pd bi. KEROHANIAN &
KEMANUSIAAN (kekuatan moral)
 Wibawa PAUS sbg pemimpin tertinggi Tahta Suci & umat katholik
sedunia, sudah diakui scr luas di seluruh dunia
 Banyak neg membuka hub.diplomatik dg vatikan, demikian pula
sebaliknya
5. BELLIGERENT
 Muncul sbg akibat mslh DN

6. INDIVIDU
 Berkembang pesat stlh PD II dg lahirnya Universal Declaration of Human
Rights 10 Des 1948 , kmd diikuti lahirnya konvensi2 HAM di berbagai
kawasan
PEMBAGIAN HUKUM
INTERNASIONAL

Hukum Hukum Hukum Kenetralan


Perdamaian Peperangan
HUKUM PERDAMAIAN
 Mengatur tentang wilayah serta warga suatu negara
(perlindungan terhadap orang-orang asing)
 Mengatur badan-badan yg bertindak sebagai perwakilan
negara
 Mengatur tentang tata cara membentuk, memberlakukan
serta menghapuskan traktat
 Kerjasama internasional di bidang sosial, ekonomi dan budaya
 Mengatur tentang peristiwa pidana yg bersifat internasional
 Mengatur penyelesaian damai suatu perselisihan internasional
HUKUM PEPERANGAN
 Mengatur hubungan antar negara yang berperang antara
lain mengenai perlakuan terhadap tawanan perang,
dokter, perawat, perwakilan, mata-mata, serta larangan
pemakaian senjata bttu (kimia/biologis)
HUKUM KENETRALAN
 Mengatur hubungan antara negara-negara yg tidak turut
berperang(netral) dan negara-negara yg berperang anatar
satu sama lain.
 Hukum kenetralan mengatur hak dan kewajiban negara
yg berperang dan negara-negara netral, di mana pada
dasarnya ditentukan negara netral tidak boleh campur
tangan memberikan banyuankepada pihak-pihak yg
berperang, sebaliknya kepentingannya harus dihormati
HUBUNGAN HI DENGAN HN
1. TEORI DUALISMEHN Diutamakan
2. TEORI MONISME HI Diutamakan
METODE PENYELESAIAN PERTIKAIAN
INTERNASIONAL
CARA PENYELESAIAN CARA PENYELESAIAN
DAMAI DIPAKSAKAN
 Arbitrase  Perang
 Retorsi (balas dendam suatu
 Penyelesaian secara hukum negara terhadap perbuatan-
perbuatan yg tidak sopan dr suatu
 Perundinan perantaraan, negara lain, misal dengan
konsiliasi, mediasi , merenggangkan hubungan
diplomatik)
negoisasi
 Tindakan Pembalasan (pengusiran
 Penyelesain di bawah org Hongaria atas pembunuhan
PIMPINAN PBB Raja Alexander drYugoslavia di
Merseilles
 Blokade (misal : pelabuhan)
 Intervensi
PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL
SCR DAMAI
 Melarang penggunaan kekerasan dlm
hub.antar neg.
 PSID : penyelesaian melalui pengadilan
dan diluar pengadilan
PENYELESAIAN MELALUI PENGADILAN

1. ARBITRASE INTERNASIONAL
pengajuan sengketa internasional kepada
arbitrator yang dipilih secara bebas oleh para
pihak, yang memberi keputusan dengan tidak
harus terlalu terpaku pada pertimbangan-
pertimbangan hukum
KEPANTASAN/KEBAIKAN
 Arbitrase tdri: seorang arbitrator/komisi
bersama antar anggota2 tg ditunjuk oleh para
pihak/komisi campuran, yg tdri dr org2 yg
diajukan oleh para pihak & anggota tambahan
yg dipilih dg cara lain

 Pengadilan arbitrase dilaksanakan oleh st panel


hakim / arbitrator yg dibentuk atas dsr
persetujuan khusus para pihak, atau dg
perjanjian arbitrase yg telah ada.
INSTITUSI ARBITRASE INTERNASIONAL

1. Pengadilan Arbitrase Kamar Dagang Internasional


(Court of Arbitration of the International Chamber of
Commerce) yang didirikan di Paris, tahun 1919;
2. Pusat Penyelesaian Sengketa Penanaman Modal
Internasional (International Centre for Settlement of
Investment Disputes) yang berkedudukan di
Washington DC;
3. Pusat Arbitrase Dagang Regional untuk Asia
(Regional Centre for Commercial Arbitration),
berkedudukan di Kuala Lumpur, Malaysia;
4. Pusat Arbitrase Dagang Regional untuk Afrika
(Regional Centre for Commercial Arbitration),
berkedudukan di Kairo, Mesir. (Burhan Tsani; 216)
2. PERADILAN INTERNASIONAL
Penyelesaian masalah dg menerapkan ketentuan
hk oleh badan peradilan inter. Yg dibentuk scr
teratur.

PERADILAN INTER >< ARBITRASE INTER


 Dasar pembuatan keputusan
 Sifat acaranya
ARBITRASE PERADILAN
INTERNAS INTERNAS
DASAR BERDASARKAN BERDASAR
PEMBUATAN KETENTUAN HK KETENTUAN HK
KEPUTUSAN / KEPANTASAN
DAN KEBAIKAN

SIFAT ACARA TERTUTUP TERBUKA


 Perwujudan peradilan inter = mahkamah inter
(berkedudukan di Den Haag Belanda)  organ PBB
 Terdiri dr 15 hakim yg dipilih oleh Majelis Umum & DK
PBB
 Syarat pengangkatn hakim MI = pakar di bidang hk &
mewakili kelompok kebudayaan ttu serta kel.sistem hk
ttu didunia
 Kepaniteraan MI sifatnya tetap (menerima dokumen
utk disimpan, mjd penghubung dg pem. Neg & bdn
lain
 Yurisdiksi MI = sengketa antar negara
 Putusan Mi bersifat mengikat, final (tdk bisa
dimintakan banding) bagi pihak2 yg bersengketa &
utk perkara yg diputuskan
PERADILAN2 LAINNYA DIBAWAH KERANGKA
PBB
1. MAHKAMAH PIDANA INTERNASIONAL
(International Criminal Court /ICC) pembentukannya
telah disahkan melalui konferensi internasional di roma
italia juni 1988. Statuta itu akan berlaku, jika telah
disahkan oleh 60 negara

Yurisdiksi  di bidang hk pidana inter yg akan mengadili


individu yg melanggar HAM, kejahatan perang, genosida,
kejahatan humaniter dan agresi
2. Mahkamah Kriminal Internasional untuk Bekas
Yugoslavia (The International Criminal Tribunal for
the Former Yugoslavia/ICTY)

Bertempat di Den Haag Belanda, tgs mengadili orang-


orang yang bertanggungjawab atas pelanggaran-
pelanggaran berat terhadap hukum humaniter
internasional yang terjadi di negara bekas Yugoslavia.

Slobodan Milosevic (Presiden Republik Federal


Yugoslavia), Milan Milutinovic (Presiden Serbia)
3. Mahkamah Kriminal untuk Rwanda
(International Criminal Tribunal for Rwanda)

 Bertempat di Arusha, Tanzania


 Tugas meminta pertanggungjawaban para pelaku kejahatan
pembunuhan massal sekitar 800.000 orang Rwanda, terutama
dari suku Tutsi.
 Mahkamah mulai menjatuhkan hukuman pada tahun 1998
terhadap Jean-Paul Akayesu, mantan Walikota Taba, dan juga
Clement Kayishema dan Obed Ruzindana
 Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa
mengeluarkan resolusi untuk membubarkan kedua
Mahkamah tersebut, yang sebagaimana diketahui
memiliki sifat ad hoc (sementara).
PENEMPATAN PERWAKILAN NEGARA
Perwakilan Diplomatik Perwakilan Konsuler
Tugas politik yakni menjalankan Tugas memeperhatikan
politik negara yg diwakili : kepentingan WN nya di LN
1. Memelihara kepentingan di bidang sosial dan
negaranya di LN, guna ekonomi
menyelesaikan masalah scr damai
2. Melindungi WN di LN
3. Mjdi perantara dlm
menyampaikan
tuntutan/tuduhan dr negaranya
kpd negara yg ditempati

Anda mungkin juga menyukai