Anda di halaman 1dari 9

JOURNAL READING

Predictors Of Treatment Failure In Severe Pneumonia Treated With


Ampicillin In Tertiary Care Center

Oleh:
Gina Anisah Mujahidah
013.06.0022
Pembimbing:
dr. Ade Malikul Alim, Sp.A
KEPANITRAAN KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR/ SMF PEDIATRI
RSUD DR R SOEDJONO SELONG
2018
ABSTRAK
• Pneumonia menyerang 156 juta anak balita setiap tahun
dan merupakan penyebab kematian tersering.
Latar • Mengidentifikasi faktor resiko
• Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai faktor-faktor
Belakang yang mempengaruhi kegagalan pengobatan pada pneumonia
berat yang diobati dengan Ampisilin.

• Penelitian observasional prospektif,


• 235 anak-anak dengan pneumonia berat antara 2 bulan
Metode hingga 60 bulan
• Jika tidak ada perbaikan klinis yang terlihat setelah 48
jam, itu diambil sebagai kegagalan pengobatan.
Hasil
•Dari 235 anak, 43 (18,2%) tidak menanggapi Ampisilin, adapun parameter
yang signifikan diantaranya Mayoritas dari 23 (53,4%) adalah antara 2
hingga 12 bulan. 13 (30,2%) diimunisasi tidak lengkap. MAM adalah 23
(53,4%) dan 22 (51,1%) kasus memiliki tanda-tanda Ricket. 34 (79,1%)
menderita Anemia dari yang 22 (64%) memiliki anemia sedang. 39 (90,6%)
anak-anak mengalami demam dan hipoksia saat masuk.

Kesimpulan

•Bayi, malnutrisi, keparahan anemia, rakhitis, kurangnya imunisasi,


hipoksia pada awal adalah prediktor signifikan dari kegagalan pengobatan
pada pneumonia berat.
PENGANTAR
• Pneumonia menyerang 156 juta anak di bawah usia
lima tahun setiap tahun di seluruh dunia dan
merupakan penyebab utama kematian pada
kelompok usia ini.
• Penulis melakukan penelitian ini untuk mengenali
faktor-faktor risiko kegagalan pengobatan pada
anak-anak yang dirawat di rumah sakit dengan
pneumonia berat dengan ampisilin.
Kriteria inklusi Di analisis

Metode

Kriteria eksklusi
HASIL

Tabel 1: Alasan untuk menentukan kegagalan pengobatan.


Tabel 2: Prediktor kegagalan pengobatan
DISKUSI
Usiayanglebihm
uda

Hipoksia Imunisasikurang

PREDIKATOR
KEGAGALAN
PENGOBATAN

Anemia Kuranggizi

Rakhitis
KESIMPULAN
• Bayi dan usia kurang dari 2 tahun, kurangnya
imunisasi, malnutrisi, peningkatan Kn eparahan
anemia, rakhitis, demam, dan hipoksia pada awal
adalah prediktor signifikan kegagalan pengobatan
pada anak kecil dengan pneumonia berat.
• Anak-anak dengan faktor-faktor risiko di atas
memerlukan pemantauan yang cermat. Ada
kebutuhan untuk studi yang lebih besar untuk
mengkonfirmasi temuan ini.

Anda mungkin juga menyukai