Anda di halaman 1dari 15

NEUROSIS

Neurosis merupakan produk trauma


masa kanak-kanak dan disposisi
bawaan.

Ketika defense gagal, konflik dapat


berkembang menjadi kecemasan
neurotik (neurotic anxiety) yang
diungkapkan secara tidak langsung
melalui perilaku simbolik.
PERKEMBANGAN NEUROTIC ANXIETY

Internal Emergence
sexual External Repression Partial
Objective of Neurotic
and punishment of brekakdown
anxiety derivatives anxiety
aggresive and danger impulses of repression
of impulses
impulses
Makna TINDAKAN NEUROTIS
Menurut Freud, makna simbolis terlihat jelas
dalam tindakan neurotis.
Tanda perilaku Makna yang kemungkinan
mendasari
Takut dengan ular Konflik seksual terkait alat kelamin
Kebersihan kompulsif Reaksi terhadap impuls anal

Pikiran obsesif: ‘Ibuku tenggelam’ Permusuhan yang direpress secara


tidak sempurna terhadap ibu
Cemburu paranoid Keinginan homoseksual

Kesibukan dengan uang Ada masalah seputar toilet training


“Mistakes” That Betray
Secara tidak sadar Behavior involved Unconscious wish Transformation
“kesalahan”
Slip of the tongue: May I To insult Consendantion:
dimotivasi oleh
“insort” (instead of (insult + escort =
impuls yang ditakuti
escort) you? “insort”)
individu untuk
mengekspresikan Slip of the tongue: To close the meeting. Association of opposites:

secara langsung. “Gentlemen, I declare a Open = Closed


quorum present and
herewith declare the
Freud menunjukkan session closed.”
banyak contoh di Dream of disappointment I married too soon; I Symbolism: (getting
mana bahkan upaya in could have gotten a tickets too soon =
untuk 'memperbaiki'
quality of theater tickets, better spouse by waiting. marrying too soon)
kesalahan tersebut
as a result of having
tampaknya
gotten them too soon.
mengkhianati
makna tersembunyi Dreaming of breaking an Desire to break marriage Conversion into visual

dan tidak dapat arm. vows imagery: (breaking vows

diterima = breaking an arm)


DETERMINISME MOTIVASI
Menurut prinsip determinisme motivasi Freud, semua
perilaku itu telah termotivasi dan rantai sebab akibat yang
mengaitkan keinginan dengan tindakan dapat menjadi
kompleks.

Contohnya, seorang pria bertengkar dengan istrinya


tentang uang, sangat memperdulikan penampilannya dan
bahkan sangat marah ketika kehilangan payungnya. Perilaku
yang berbeda-beda ini bisa jadi dimotivasi oleh alasan yang
sama.

Sebagian besar dari terapi psikoanalitik merupakan


pencarian penyebab yang mendasari perilaku-perilaku
tersebut. Fokusnya bukan pada perilakunya tetapi pada
motivasinya yang biasanya disamarkan secara tidak sadar
TAHAPAN PERKEMBANGAN FREUD
• Tahap Oral (0-1 tahun)
Pada tahapan ini, pusat kenikmatan seseorang berada
pada mulut. Segala bentuk kegiatan seperti perakaran dan
refleks mengisap menjadi sangat penting. Objek pertama
yang menyapa bayi dan menjalin relasi dengannya tidak
lain adalah ibu – lebih spesifik lagi adalah payudara ibu.
Disebut sebagai fase oral karena di sini bayi membangun
relasi pertama dengan realitas eksternal adalah dengan
cara menyusu/oral.
Jika fiksasi terjadi pada tahap ini, Freud percaya
individu akan memiliki masalah dengan ketergantungan
atau agresi. Fiksasi oral dapat mengakibatkan masalah
dengan minum, merokok, makan, atau menggigit kuku.
• Tahap Anal (1-3 tahun)
Pada tahap ini, pusat kenikmatan seorang anak berada
pada dubur. Dia harus belajar menunda kenikmatan yang
timbul dari defekasi. Menurut Sigmund Freud, keberhasilan
pada tahap ini tergantung pada cara di mana orang tua
pendekatan pelatihan toilet. Pengaruh yang diterima oleh
anak dalam pembiasaan akan kebersihan ini dapat
mempunyai pengaruh yang jauh pada sifat-sifat kepribadian
kemudian:
– Apabila ibu bersikap keras dan menekan, anak mungkin
menahan fesesnya. Apabila reaksi yang demikian ini
meluas ke lain-lain hal, maka anak dapat mempunyai sifat
kurang bebas, kurang berani, tertekan, kurang terbuka.
– Apabila ibu bersikap membimbing dengan kasih sayang
dan memuji apabila anak defekasi, maka anak mungkin
memperoleh perhatian bahwa memproduksikan feses
adalah aktivitas yang penting. Pengertian inilah yang
mungkin menjadi dasar kreativitas dan produktivitas.
• Tahap Phallic (3-5 tahun)
Anak mulai menaruh perhatian kepada alat
kelaminnya dan mulai menangkap perbedaan antara
alat kelamin perempuan dan laki-laki. Anak mulai
tertarik pada orang tua yang berlainan jenis kelamin
dengan dirinya. Selain itu, anak mungkin akan menjadi
senang memainkan kelaminnya.

Hal yang terpenting dalam tahap ini adalah


terjadinya oedipus complex, yaitu fase dimana anak
laki-laki begitu mencintai ibunya dan merasa bahwa
ayahnya adalah saingan. Pada tahap ini pula Freud
menjelaskan konsepnya tentang penis envy, yaitu rasa
iri anak perempuan atas kepemilikan penis anak lelaki.
• Tahap Laten (5-12 tahun)
Pada tahap ini, semua aktivitas dan fantasi seksual
seakan-akan tertekan, karena perhatiannya lebih
tertuju pada hal-hal di luar rumah atau pada kegiatan
sosialnya.

Di tahap ini anak “lupa” dengan dorongan dan


fantasi seksual pada tahun awalnya. Mereka
membelokkan pikirannya ke aktivitas sekolah dan
bermain dengan anak lain. Tahap ini sangat penting
dalam pengembangan keterampilan sosial, komunikasi,
dan kepercayaan diri. Jika tahap ini tidak terpenuhi,
maka anak akan mengalami kegagalan, yaitu
menyebabkan berkurangnyakemampuan sosialisasi
dengan lingkungannya.
• Tahap Genital (>12 tahun)
Organ-organ seksual mulai aktif sejalan dengan
mulai berfungsinya hormon-hormon seksual, sehingga
pada saat ini terjadi perubahan fisik dan psikis. Secara
fisik, perubahan yang paling nyata adalah
pertumbuhan tulang dan perkembangan organ seks
serta tanda-tanda seks sekunder.Remaja putri
mencapai kecepatan pertumbuhan maksimal pada usia
sekitar 12-13 tahun, sedangkan remaja putra sekitar
14-15 tahun. Akibat perbedaan waktu ini, biasanyapara
gadis tampak lebih tinggi daripada anak laki-laki seusia
pada periode umur 11-14 tahun.
Di tahap ini pula individu mulai mengembangkan
minat seksual yang kuat pada lawan jenis.
PENGARUH TERHADAP TEORI
FREUD
• IMAGE OF THE PERSON
Freud percaya bahwa lingkungan kurang penting
daripada bawaan naluri dalam dinamika
kepribadian. Freud menekankan pada bawah
sadar impuls sebagai faktor-faktor penentu yang
paling dasar perilaku. Fungsi psikoterapi adalah
mengendalikan pengendara - ego -. Ego yang
sehat adalah ego tangguh sehingga mampu
menciptakan harmoni dan integrasi yang
memperhitungkan gairah id, kendala dan peluang
realitas, dan desakan dan cita-cita superego.
• THE HEALTHY PERSONALITY
Kesehatan jiwa adalah kepribadian seseorang,
kepribadian setiap individu dapat terbentuk dari
banyak hal seperti, lingkungan, pengalaman,
pergaulan, dan masih banyak lagi. Maka dari itu
untuk mendapatkan jiwa yang sehata kita harus
bisa membentuk pribadi kita masing masing.
Kerusakan mencerminkan ketidakmampuan
pertahanan untuk menghadapi konflik yang tidak
disadari. Gejala dan masalah mental berkembang
ketika ego tidak memiliki kekuatan untuk
mengatasi tuntutan konflik dari realitas eksternal
dan tekanan internal id dan superego.
• BEHAVIORS AS SYMPTOMS
Pendekatan Freud melihat perilaku yang
bermasalah pada individu sebagai gejala. Itu
mencari kemungkinan penyebab gejala dengan
membuat kesimpulan yang mendasari tentang
dinamika kepribadian. Hal ini berfokus pada arti
dari perilaku seperti gejala (tanda) sebagai
panduan atau strategi psikodinamik untuk
memahami perilaku normal dan perilaku yang
tidak normal. Dengan demikian, bahwa
psikodinamik berusaha untuk menyimpulkan
konflik tidak sadar, struktur pertahanan, masalah
dalam perkembangan psikoseksual, dan arti
simbolik dan fungsi perilaku.

Anda mungkin juga menyukai