OTITIS MEDIA
Oleh : Kelompok 2
Definisi Otitis Media
b. Labirintus membranosus
i. Utrikulus.
ii. Sakulus.
iii. Duktus semi sirkularis.
Etiologi
Penyebabnya adalah bakteri-bakteri saluran pernafasan
bagian atas dan bakteri piogenik seperti streptococcus
haemolyticus, staphylococcus aureus, pneumococcus,
haemophylus influenza, escherecia coli, streptococcus
anhaemolyticus, proteus vulgaris, pseudomonas
aerugenosa.
Penyebab lainnya yaitu virus. Virus dapat dijumpai
tersendiri atau bersamaan dengan bakteri patogenik yang
lain. Virus yang paling sering dijumpai pada anak-anak,
yaitu respiratory syncytial virus (RSV), influenza virus,
atau adenovirus (sebanyak 30-40%). Kira-kira 10-15%
dijumpai parainfluenza virus, rhinovirus atau enterovirus.
Manifestasi Klinik
Gejala otitis media dapat bervariasi menurut beratnya infeksi dan bisa sangat
ringan dan sementara atau sangat berat. Keadaan ini biasanya unilateral pada
orang dewasa.
1. Membrane tymphani merah, sering menggelembung tanpa tonjolan tulang
yang dapat dilihat, tidak bergerak pada otoskopi pneumatic ( pemberian
tekanan positif atau negative pada telinga tengah dengan insulator balon yang
dikaitkan ke otoskop ), dapat mengalami perforasi.
2. Otorrhea, bila terjadi rupture membrane tymphani
3. Keluhan nyeri telinga ( otalgia )
4. Demam
5. Anoreksia
6. Limfa denopati servikal anterior
Pemeriksaan Penunjang dan Diagnostic
B. Penatalaksanaan Keperawatan
1. Mengkompres hangat
2. Mengkaji nyeri
3. Mengurangi kegaduhan pada lingkungan klien
4. Memberikan informasi segala yang terkait dengan penyakit otitis media
5. Instruksikan kepada keluarga tentang komnikasi yang efektif
Asuhan Keperawatan
Contoh kasus :
Klien An. Y (20 th) datang ke RS dengan keluhan nyeri
telinga, ketajaman pendengaran menurun sejak
seminggu terakhir. Hasil pengkajian perawat
menunjukkan TD=120/80 mmHg, S= 37 C, adanya
tinnitus (telinga berdenging), otalgia (nyeri telinga),
otore( keluar cairan di telinga), vertigo, pusing, gatal
pada telinga. Dengan otoskop tuba eustachius tampak
bengkak, merah, suram.Klien punya riwayat ISPA
lama. Klien merasa cemas, menarik diri dan malu pada
lingkungan karena penyakitnya menimbulkan bau.
Pengkajian
1. Biodata
Nama : An. Y
Umur : 20 tahun
Alamat : Jl. Wolter monginsidi, Lateri
Pekerjaan : Mahasiswa
Agama : Kristen
2. Anamnesa
a. Keluhan utama
Klien mengeluh nyeri pada telinga, sulit mendengar, dan terdengar berdenging. Klien juga merasakan pusing dan
gatal pada telinga sejak seminggu terakhir.
2) Dada
- Paru : simetris kiri dan kanan, tidak ada retraksi,
- Jantung : DBN
3) Leher
- Trakea : tidak ada deviasi trakea
- Kelenjar tiroid : tidak membesar
- Kelenjar limfonidi : tidak membesar
Pemeriksaan Penunjang :
- Hasil pemeriksaan otoscope tuba eustachius tampak bengkak, merah, dan suram
- Uji weber didapatkan suara lebih jelas terdengar di telinga sebelah kanan ( telinga yang sakit )
11 Pola Fungsional Gordon :
Pola Eliminasi
BAB dan BAK klien tidak tergangu. Klien rutin BAB 1 kali dalam sehari dan klien BAK 3-4 kali dalam sehari.
Pola Seksualitas
Klien belum menikah dan pola seksualitas klien tidak mengalami gangguan.
Pola Keyakinan
Klien rajin beribadah dan tetap melaksanakan ibadah seperti biasanya.
NO SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
1 DO: cidera biologis Nyeri akut
a. Keluar cairan dari telinga
b. Klien tampak meringis
c. TTV : TD: 120/80 mmHg
S: 370C
N: 92 x/mnt
P: 22 x/mnt
DS:
a. Klien mengeluh nyeri pada telinga
b. Klien mengeluh telinganya berden
2 DO: kerusakan di syaraf pendengaran. Perubahan
a. Pendengaran klien terganggu persepsi/sensoris
b. Keluar cairan dari telinga
c. pemeriksaan otoscope tuba eustachius tampak bengkak, merah, dan suram
d. Uji weber didapatkan suara lebih jelas terdengar di telinga sebelah kanan (
telinga yang sakit )
DS:
a. Klien merasa terganggu pendengarannya
b. Klien merasa telinganya berdenging