Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN

OTITIS MEDIA

Oleh : Kelompok 2
Definisi Otitis Media

Otitis berarti peradangan dari telinga, dan media


berarti tengah. Jadi otitis media berarti peradangan
dari telinga tengah. Otitis media adalah peradangan
sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba
eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid.
Gangguan telinga yang paling sering adalah infeksi
eksterna dan media. Sering terjadi pada anak-anak
dan juga pada orang dewasa.
Anatomi Fisiologi Telinga
A. Telinga terdiri dari beberapa bagian
1. Telinga bagian luar
a. Aurikula (daun telinga).
Menampung gelombang suara datang dari luar masuk ke dalam telinga.
b. Meatus akustikus eksterna (liang telinga)
Saluran penghubung aurikula dengan membran timpani (terdiri tulang rawan
dan keras, saluran ini mengandung rambut, kelenjar sebasea & kelenjar
keringat, khususnya menghasilkan sekret-sekret berbentuk serum).
c. Membran timpani
Selaput gendang telinga batas antara telinga luar & telinga tengah.
2. Telinga tengah
a. Kavum timpani
Rongga didalam tulang temporalis terdapat 3 buah tulang pendengaran
(maleus, inkus dan stapes).
b. Antrum timpani
Rongga tidak teratur terletak di bawah samping dari kavum timpani.
b. Tuba auditiva eustaki
Saluran tulang rawan yang berjalan miring ke bawah agak kedepan.
3. Telinga bagian dalam
a. Labirin osseus
Serangkaian saluran bawah dikelilingi oleh cairan (perilimfe).
i. Vestibulum.
ii. Koklea.
iii. Kanalis semi sirkuler.

b. Labirintus membranosus
i. Utrikulus.
ii. Sakulus.
iii. Duktus semi sirkularis.
Etiologi
Penyebabnya adalah bakteri-bakteri saluran pernafasan
bagian atas dan bakteri piogenik seperti streptococcus
haemolyticus, staphylococcus aureus, pneumococcus,
haemophylus influenza, escherecia coli, streptococcus
anhaemolyticus, proteus vulgaris, pseudomonas
aerugenosa.
Penyebab lainnya yaitu virus. Virus dapat dijumpai
tersendiri atau bersamaan dengan bakteri patogenik yang
lain. Virus yang paling sering dijumpai pada anak-anak,
yaitu respiratory syncytial virus (RSV), influenza virus,
atau adenovirus (sebanyak 30-40%). Kira-kira 10-15%
dijumpai parainfluenza virus, rhinovirus atau enterovirus.
Manifestasi Klinik
Gejala otitis media dapat bervariasi menurut beratnya infeksi dan bisa sangat
ringan dan sementara atau sangat berat. Keadaan ini biasanya unilateral pada
orang dewasa.
1. Membrane tymphani merah, sering menggelembung tanpa tonjolan tulang
yang dapat dilihat, tidak bergerak pada otoskopi pneumatic ( pemberian
tekanan positif atau negative pada telinga tengah dengan insulator balon yang
dikaitkan ke otoskop ), dapat mengalami perforasi.
2. Otorrhea, bila terjadi rupture membrane tymphani
3. Keluhan nyeri telinga ( otalgia )
4. Demam
5. Anoreksia
6. Limfa denopati servikal anterior
Pemeriksaan Penunjang dan Diagnostic

1. Otoscope untuk melakukan auskultasi pada


bagian telinga luar
2. Timpanogram untuk mengukur keseuaian
dan kekakuan membrane timpani
3. Kultur dan uji sensitifitas ; dilakukan bila
dilakukan timpanosentesis (Aspirasi jarum
dari telinga tengah melalui membrane
timpani).
Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan
A. Penatalaksanaan medis
Hasil penatalaksanaan otitis media bergantung pada efektifitas terapi ( e.g : dosis
antibiotika oral yang diresepkan dan durasi terapi ), virulensi bakteri, dan status fisik klien
Antibiotik dapat digunakan untuk otitis media. Pilihan pertama adalah Amoksisilin;
pilihan kedua – digunakan bila diperkirakan organismenya resisten terhadap amoksisilin –
adalah amoksisilin dengan klavulanat (Augmentin ; sefalosporin generasi kedua), atau
trimetoprin sulfametoksazol. Pada klien yang alergi penisilin, dapat diberikan eritronmisin
dan sulfonamide atau trimetoprim – sulfa.

B. Penatalaksanaan Keperawatan
1. Mengkompres hangat
2. Mengkaji nyeri
3. Mengurangi kegaduhan pada lingkungan klien
4. Memberikan informasi segala yang terkait dengan penyakit otitis media
5. Instruksikan kepada keluarga tentang komnikasi yang efektif
Asuhan Keperawatan

Contoh kasus :
Klien An. Y (20 th) datang ke RS dengan keluhan nyeri
telinga, ketajaman pendengaran menurun sejak
seminggu terakhir. Hasil pengkajian perawat
menunjukkan TD=120/80 mmHg, S= 37 C, adanya
tinnitus (telinga berdenging), otalgia (nyeri telinga),
otore( keluar cairan di telinga), vertigo, pusing, gatal
pada telinga. Dengan otoskop tuba eustachius tampak
bengkak, merah, suram.Klien punya riwayat ISPA
lama. Klien merasa cemas, menarik diri dan malu pada
lingkungan karena penyakitnya menimbulkan bau.
Pengkajian
1. Biodata
Nama : An. Y
Umur : 20 tahun
Alamat : Jl. Wolter monginsidi, Lateri
Pekerjaan : Mahasiswa
Agama : Kristen

2. Anamnesa
a. Keluhan utama
Klien mengeluh nyeri pada telinga, sulit mendengar, dan terdengar berdenging. Klien juga merasakan pusing dan
gatal pada telinga sejak seminggu terakhir.

b. Riwayat kesehatan sekarang


Klien mengeluh nyeri telinga dan ketajaman pendengaran menurun.Adanya tinnitus, otalgia pada telinga sebelah
kanan sejak seminggu yang lalu.Klien mengalami otore yang menimbulkan bau busuk.Klien juga merasa pusing,
vertigo, dan gatal pada telinga.Dengan otoskop tuba eustachius tampak bengkak, merah, suram pada telinga klien.

c. Riwayat kesehatan masa lalu


Klien mempunyai riwayat ISPA .

d. Riwayat kesehatan keluarga


Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan pada telinga sebelumnya.
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : sedang
• Kesadaran : composmentis
• Tanda-tanda vital : TD = 120/80 mmHg,
S=370C, R=22 x/menit, N=92x/menit
• TB : 168 cm
• BB : 60 kg
1) Kepala : normocephal, kebersihan sedang
- Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), pupil isokhor, RC +/+
- Telinga: simetris kiri kanan, lesi (+), otore (+), tinnitus (+), otalgia (+)
- Hidung: septum tidak ada deviasi, penyumbatan (-), perdarahan (-)
- Mulut : kebersihan baik, caries (-), sianosis (-)

2) Dada
- Paru : simetris kiri dan kanan, tidak ada retraksi,
- Jantung : DBN

3) Leher
- Trakea : tidak ada deviasi trakea
- Kelenjar tiroid : tidak membesar
- Kelenjar limfonidi : tidak membesar

4) Abdomen : tidak ada kelainan

5) Genitalia : tidak ada kelainan

6) Ekstremitas : tidak ada kelainan

Pemeriksaan Penunjang :
- Hasil pemeriksaan otoscope tuba eustachius tampak bengkak, merah, dan suram
- Uji weber didapatkan suara lebih jelas terdengar di telinga sebelah kanan ( telinga yang sakit )
11 Pola Fungsional Gordon :

Pola Persepsi dan Penanganan Kesehatan


Klien mengeluhkan nyeri dan keluar cairan pada telinganya sejak seminggu yang lalu. Klien selalu menggunakan cottonbath untuk membersihkan telinganya.
Karena tidak ada tanda-tanda akan sembuh, lalu klien memerikasakan diri ke rumah sakit.

Pola Nutrisi dan Metabolik


Pola makan klien tidak terganggu yaitu 3 kali dalam sehari. Namun, porsinya lebih sedikit. Klien tidak mengalami mual dan muntah.

Pola Eliminasi
BAB dan BAK klien tidak tergangu. Klien rutin BAB 1 kali dalam sehari dan klien BAK 3-4 kali dalam sehari.

Pola Aktivitas dan Latihan


Klien sulit beraktivitas karena nyeri yang dirasakan.

Pola Istirahat dan Tidur


Pola tidur klien terganggu karena ketidaknyamanan pada telinga akibat nyeri yang dirasakan.

Pola Kognitif dan Persepsi


Klien tidak dapat berkonsentrasi dengan baik dan sistem pendengaran klien terganggu.

Pola Konsep Diri


Klien merasa minder karena telinganya mengeluarkan bau yang tidak sedap dan klien merasa tidak percaya diri.

Pola Hubungan dan Peran


Peran klien di lingkungan sekitar mengalami ganguan karena klien merasa malu dan harga diri rendah akibat bau dari penyakitnya.

Pola Seksualitas
Klien belum menikah dan pola seksualitas klien tidak mengalami gangguan.

Pola Koping dan Penanganan Stres


Klien merasa cemas dan stres karena penyakitnya sehingga klien tidak percaya diri.

Pola Keyakinan
Klien rajin beribadah dan tetap melaksanakan ibadah seperti biasanya.
NO SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
1 DO: cidera biologis Nyeri akut
a. Keluar cairan dari telinga
b. Klien tampak meringis
c. TTV : TD: 120/80 mmHg
S: 370C
N: 92 x/mnt
P: 22 x/mnt
DS:
a. Klien mengeluh nyeri pada telinga
b. Klien mengeluh telinganya berden
2 DO: kerusakan di syaraf pendengaran. Perubahan
a. Pendengaran klien terganggu persepsi/sensoris
b. Keluar cairan dari telinga
c. pemeriksaan otoscope tuba eustachius tampak bengkak, merah, dan suram
d. Uji weber didapatkan suara lebih jelas terdengar di telinga sebelah kanan (
telinga yang sakit )
DS:
a. Klien merasa terganggu pendengarannya
b. Klien merasa telinganya berdenging

3 DO: kurangnya pengetahuan Ansietas


a. Klien tampak cemas tentang penyakit
b. Klien tidak percaya diri
c. Klien malu dengan lingkungan sekitar
DS:
a. Klien mengatakan tidak tau tentang penyakitnya
b. Klien mengatakan malu karna bau akibat penyakitnya
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen cidera biologis
2. Perubahan persepsi/sensoris b.d kerusakan
di syaraf pendengaran.
3. Ansietas b.d kurangnya pengetahuan
tentang penyakit
SEKIAN DAN TERIMA KASIH.

Anda mungkin juga menyukai