Anda di halaman 1dari 7

DEFINISI

OPERASIONAL
Mardalisa Hutagalung
616080716024
Definisi
O Definisi operasional merupakan variabel
operasional yang dilakukan penelitian
berdasarkan karakteristik yang diamati
(Donsu,2016)
O Definisi operasional merupakan bagian yang
mendefinisikan sebuah konsep /variabel agar
dapat diukur, dengan cara melihat pada dimensi
(indikator) dari suatu konsep/variabel. Dimensi
(indikator) dapat berupa: perilaku, aspek, atau
sifat/karakteristik (Sekaran, 2006 dalam buku
Metodologi Penelitian , 2011)
O Definisi operasional variabel boleh merujuk
pada kepustakaan namun peneliti harus
memasukkan proses atau operasionalnya
serta alat ukur yang akan digunakan untuk
kuantifikasi gejala atau variabel yang
ditelitinya (Imam, 2008 dalam Endra , 2017)
Menurut Donsu, 2016. Definisi Operasional disusun
berdasarkan tiga pendekatan sebagai berikut :

1. Pendekatan Tipe A
Disusun berdasarkan apa yang dilakukan oleh peneliti.
Peneliti melakukan apapun hasil yang diteliti. Catatan yang
diteliti meliputi gejala yang didefinisikan menjadi
kenyataan.

2. Pendekatan Tipe B
Disusun berdasarkan rumusan masalah. Perumusan ini bisa
dalam bentuk deskriptif ataupun mengupas bagaimana
suatu objek beroperasi.

3. Pendekatan Tipe C
Disusun berdasarkan gejala yang tampak dari subjek yang
dilakukan oleh peneliti.
Cara-Cara Menyusun Definisi Operasional
Ada tiga pendekatan untuk menyusun definisi
operasional yaitu:
• Yang menekankan kegiatan apa yang perlu dilakukan
• Yang menekankan pada bagaimana kegiatan itu
dilakukan
• Yang menekankan sifat-sifat statis yang
didefinisikan.

Ketiga cara menyusun definisi operasional


tersebut dapat disebut sebagai definisi operasional Tipe
A atau pola I, definisi operasional pada B atau Tipe II,
dan definisi operasional Tipe C atau pola III (Sumadi
Suryabrata, 2000 dalam Nasrudin buku Metodologi
Penelitian 2019).
1). Definisi Operasional Tipe A atau Pola I
dapat disusun berdasarkan pada operasi
yang dilakukan, sehingga menyebabkan gejala atau
keadaan yang didefinisikan menjadi nyata atau
dapat terjadi. Contoh: “Konflik” didefinisikan
sebagai keadaan yang dihasilkan dengan
menempatkan dua orang atau lebih pada situasi
dimana masing-masing orang mempunyai tujuan
yang sama, tetapi hanya 1 orang yang akan dapat
mencapainya.
2). Definisi Operasional Tipe B atau Pola II
dapat disusun berdasarkan pada bagaimana objek
tertentu yang didefinisikan dapat di operasionalisasikan, berupa
apa yang dilakukannya atau apa yang menyusun karakteristik-
karakteristik dinamisnya. Contoh: “orang pandai” dapat
didefinisikan sebagai seorang yang mendapatkan nilai-nilai tinggi
disekolahnya.

3). Definisi Operasional Tipe C atau Pola III


dapat disusun berdasarkan pada penampakan seperti apa
objek atau gejala yang didefinisikan tersebut, yaitu apa saja
yang menyusun karakteristik-karakteristik statisnya. Contoh
“orang pandai” dapat didefinisikan sebagai orang yang mempunyai
ingatan kuat, menguasai beberapa bahasa asing, kemampuan
berfikir baik, sistematis dan mempunyai kemampuan menghitung
secara cepat.

Anda mungkin juga menyukai