Anda di halaman 1dari 11

ALTERNATIF PEMECAHAN

MASALAH TRANSPORTASI
YOGA BAHARI
173410832
Kebijakan Dekonsentrasi Planologis
Sistem tansportasi berperanan besar dalam menentukan
bentuk perkotaan. Sistem jaringan transportasi yang
optimum bagi suatu kawasan perkotaan diantaranya
Kebijakan dipengaruhi oleh ukuran kawasan tersebut, jumlah dan
distribusi spasial dari pusat aktivitas, serta kebijakan
Pemecahan pengembangan sistem transportasinya sendiri.
Masalah dan Perkembangan bentuk dan kawasan perkotaan yang
diiringi dengan terbentuknya pusat aktivitas baru
Contohnya sebagaimana yang banyak dijumpai di kota besar di
Indonesia mempengaruhi pola perjalanan penduduk,
jumlah dan panjang perjalanan, dan biaya transportasi
secara menyeluruh.
Kebijakan Sistem Angkutan Umum Perkotaan
Arus utama pemikiran transportasi perkotaan akhir-akhir
ini adalah memberdayakan system angkutan umum untuk
mencukupi kebutuhan mobilitas setelah sekitar tiga
perempat bagian pertama pada abad ini memberikan
pengalaman bahwa dominasi angkutan pribadi ternyata
memberikan dampak yang makin sulit diatasi. Batasan-
batasan sumber daya dan lingkungan tidak
memungkinkan untuk terus mengakomodasi
pertumbuhan kebutuhan angkutan pribadi yang
tampaknya hampir tak terpuaskan.
Kebijakan Menajemen Lalu Lintas dan Kebutuhan
Transportasi
Dalam kaitan ini dikenal Manajemen Lalu lintas (MLL) dan
Manajemen Kebutuhan Transportasi (MKT) yang
bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem
transportasi perkotaan dengan mempertimbangkan
kondisi dan keterbatasan yang ada. Konsep MKT telah
diterapkan di berbagai kawasan perkotaan di dunia
dengan maksud untuk mengurangi dampak dari lalu
lintas terhadap sistem transportasi dan sistem perkotaan
secara umum. Untuk mengatasi permasalahan lalu lintas
yang efektifitasnya relatif untuk jangka pendek dan
penanganannya biasanya bisa dilaksanakan segera
dikenal konsep MLL.
Transport Demand Manajemen (TDM)
Transportation Demand Management (TDM) yang juga
dikenal dengan sebutan mobility management meliputi
semua metode yang dapat meningkatkan pemanfaatan
fasilitas dan sarana transportasi yang telah ada dengan
lebih efisien dengan mengatur atau meminimalisasi
pemanfaatan kendaraan bermotor dengan
mempengaruhi perilaku perjalanan yang meliputi:
frekuensi, tujuan, moda dan waktu perjalanan
(Tanariboon, 1992 dan OTE, 2002).
Manfaat Definisi

Pengurangan kemacetan Pengurangan kemacetan bagi pengendara, pengguna bis, pejalan kaki
dan pengendara sepeda

Penghematan biaya infrastruktur jalan Pengurangan biaya untuk pembangunan, perawatan, dan sistem
pengoperasian jaringan jalan

Penghematan parkir Pengurangan permasalahan parkir dan biaya fasilitas parkir

Penghematan konsumen Penghematan biaya transportasi bagi konsumen

Potensi dan Perbaikan pilhan mobilisasi Perbaikan pilihan mobilitas terutama bagi non pengendara kendaraan

Masalah TOD Keselamatan dijalan Pengurangan resiko kecelakaan lalu lintas per kapita

Konservasi energi Pengurangan konsumsi perkapita

Pengurangan emisi Pengurangan konsumsi emisi perkapita

Efesiensi penggunaan lahan Disain penataan lahan yang memberikan kemudahan aksesibilitas,
pengurangan penggunaan lahan perkapita

Pusat kebugaran dan kesehatan umum Meningkatkan aktifitas fisik dan manfaat kesehatan
Prasarana transportasi
Konsep Pengembangan
Transportasi Berbasis  Pembangunan jalan
Kebijakan  Peningkatan kapasitas prasarana
PengembanganInfrastru
ktur
Prioritas Angkutan Umum
Angkutan umum menggunakan prasarana secara lebih
efisien dibandingkan dengan kendaraan pribadi, terutama
pada waktu sibuk. Terdapat dua buah jenis ukuran agar
pelayanan angkutan umum lebih baik:
 perbaikan operasi pelayanan, frekuensi, kecepatan dan
kenyamanan (misalnya pelayanan bus sekolah).
 perbaikan sarana penunjang jalan
 penentuan lokasi dan desain tempat pemberhentian dan
terminal yang baik, terutama dengan adanya moda
transportasi yang berbeda-beda seperti jalan raya dan
jalan rel, atau antara transportasi perkotaan dan antarkota.
 pemberian prioritas yang lebih tinggi pada angkutan
umum. Teknik yang sering digunakan adalah jalur khusus
bus, prioritas bus, lampu lalulintas, tempat berhenti taksi,
dan lain-lain.
Manfaat TDM
Membantu mengatasi permasalahan transportasi yang
muncul seperti Pengurangan kemacetan bagi pengendara,
pengguna bis, pejalan kaki dan pengendara sepeda,
Pengurangan biaya untuk pembangunan, perawatan, dan
sistem pengoperasian jaringan jalan, Pengurangan
permasalahan parkir dan biaya fasilitas parkir, Penghematan
Manfaat dan biaya transportasi bagi konsumen, Perbaikan pilihan
Dampak Pilihan mobilitas terutama bagi non pengendara kendaraan,
Pengurangan resiko kecelakaan lalu lintas per kapita,
Alternatif Pengurangan konsumsi emisi perkapita, Disain penataan
Pemacahan Masalah lahan yang memberikan kemudahan aksesibilitas,
pengurangan penggunaan lahan perkapita dan
Transportasi TDM Meningkatkan aktifitas fisik dan manfaat kesehatan.Selain itu,
manfaat lain yang dapat dirasakan adalah menjadikan negara
yang menggunakan TDM ini menjadi negara yang modern
karna TDM menggunakan teknologi yang modern seperti di
negara Jepang dan Singapura.
Dampak TDM

Metoda-metoda TDM yang terbukti efektif di negara maju


belum tentu memberikan hasil yang serupa jika diterapkan
di negara berkembang mengingat kondisi sosioekonomi
masyarakat, sistem transportasi dan perkotaan, serta
kesiapan kelembagaan yang berbeda. Oleh karena itu
implementasi TDM di negara berkembang seperti Indonesia
perlu disesuaikan dengan kondisi yang ada. Agar tujuan
penerapan tercapai dengan baik, pemilihan metoda yang
akan diterapkan secara spesifik perlu dikaitkan dengan isu-
isu perkembangan perkotaan yang relevan. Pengalaman di
kota-kota dan negara lain menunjukkan bahwa keberhasilan
penerapan TDM seringkali ditentukan oleh kombinasi
beberapa metoda/teknik TDM yang mana masingmasing
memberikan kontribusi positif, terutama di kota-kota besar
yang permasalahan trasnportasinya sudah kompleks.
Sistem transportasi berkelanjutan lebih mudah terwujud
padasistem transportasi yang berbasis pada penggunaan
angkutan umum dibandingkan dengan sistem yang berbasis
pada penggunaan kendaraan pribadi. Transport demand
management atau sering juga di sebut dengan Manajemen
Kebutuhan Transportasi atau Manajemen Permintaan
Transportasi, merupakan suatu upaya yang bertujuan untuk
memaksimalkan efisiensi sistem transportasi perkotaan
melalui pembatasan penggunaan kendaraan pribadi yang
KESIMPULAN tidak perlu dan mendorong
moda transportasi yang lebih efektif, sehat dan ramah
lingkungan seperti angkutan umum dan kendaraan tidak
bermotor. Ada bebrapa konsep pengembangan transportasi
berbasis kebijakan
pengembangan infrastruktur, antara lain:
 Pembangunan Jalan Baru
 Peningkatan Kapasitas Prasarana

Anda mungkin juga menyukai