Anda di halaman 1dari 38

MENGENAL LEBIH

DEKAT HIV-AIDS C

By EMY OKTAVIANI, M.CLIN.PHARM., APT.


UNIVERSITAS PAKUAN
Outlines

1 DEFINISI DAN PREVALENSI HIV-AIDS

2 TANDA DAN GEJALA

3 DAMPAK DAN CARA PENULARAN

4 PENGOBATAN DAN CARA PENCEGAHAN


DEFINISI DAN
PREVALENSI
C
DEFINISI Human Immunodeficiency
Virus (HIV)
Virus penyebab AIDS yang
melemahkan system kekebalan
tubuh (sel darah putih), sehingga
orang yang terinfeksi HIV mudah
diserang berbagai penyakit yang
dapat mengancam hidupnya.

HIV AIDS

Acquired Immune Deficiency


Syndrome (AIDS)
Kumpulan beberapa gejala akibat
menurunnya system kekebalan
tubuh yang disebabkan oleh HIV
Kematian karena AIDS (semua usia)

UNAIDS, 2019

Sumber:UNAIDS INDONESIA, 2019


Kematian karena AIDS (usia >15 th, berdasarkan jenis kelamin)

Males

Females

UNAIDS, 2019

Sumber:UNAIDS INDONESIA, 2019


TREATMENT CASCADE

UNAIDS, 2019

Sumber:UNAIDS INDONESIA, 2019


INFEKSI HIV
• 1. Menginvasi sel T Helper (Sel CD4) di dalam tubuh
• 2. Merupakan penyakit endemic global
• 3. Dapat dicegah dan di manage tetapi tidak dapat di
sembuhkan
HIV melemahkan system
kekekebalan tubuh manusia
1. HIV menyerang sel darah putih
2. Sel darah putih bertindak seperti tantara yaitu melawan
infeksi
3. Namun, setelah HIV masuk ke dalam sel darah putih untuk
perkembangbiakannya, dan akhirnya merusak sel dan
akhirnya membunuhnya
4. Akibatnya system kekebalan tubuh semakin turun menjadi
rentan terhadap segala serangan penyakit => AIDS
Mengenal AIDS
• Status akhir dari HIV yang menyebabkan dampak serius pada sistem imun.

HIGHLIGHT
• HIV merupakan virus penyebab AIDS
• Penyakit ini menyebabkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi menurun
karena penurunan sel limfosit T
• Pasien memiliki sistem imun yang sangat lemah
• Pasien beresiko menderita infeksi opportunistik yang dapat menyebabkan
kematian.
• Pasien yang positif HIV menunjukkan nilai limfosit (CD4) dibawah 200 cells/mcL
atau CD4 dibawah 14% yang menandakan pasien kemungkinan menderita
AIDS.
Tahapan Penyebaran HIV
DISCRIMINATION SILENCE

HIV-AIDS

STIGMA IGNORANCE

FEAR
HIV itu ada di mana sih?
• HIV terdapat pada 3 cairan di bawah ini :

Darah

Cairan sperma

Cairan vagina

Air susu ibu


Penularan HIV bukan karena jenis narkoba yang
dikonsumsi tapi cara pemakaiannya !
Penyalahgunaan Obat
1. Kegiatan penggunaan jarum
suntik bersama (sharing needles).
• Penggunaan jarum suntik tanpa
sterilisasi dan bergantian dapat
meningkatkan resiko tertularnya HIV
2. Silet yang tidak disterilisasi
Hubungan Seksual

•Hubungan seksual yang


tidak aman, seperti :
•Oral sex
•Anal sex
Penularan melalui ibu yang HIV+ kepada
anaknya
Penularan dapat
terjadi selama:
• Proses kehamilan
• Proses persalinan
• Menyusui

Kemungkinan penularan ke
bayi adalah sekitar 25-30%
bila tanpa pengobatan
INGAT!
TANDA DAN
GEJALA
C
PERKEMBANGAN STAGE HIV TO AIDS
1. Stage ini tidak
bergejala
2. Terdapat Sistem imun semakin
pembengkakan menurun, dan mulai
kelenjar terserang infeksi
3. Kadar HIV di dalam opportunistik dan kanker
darah rendah STAGE 4
STAGE 2-ASYMPTOMATIC STAGE 3-SYMPTOMATIC

STAGE 1-PRIMARY

1. Seperti gejala flu


2. Terjadi 1-6 minggu
HIV TO
AIDS
3. Dapat menginfeksi
orang lain
PERKEMBANGAN DARI HIV MENJADI AIDS:

Tertular
Periode
Jendela HIV + AIDS

3 - 6 BULAN 5 - 10 TAHUN 1 - 2 TAHUN


C
Lanjutan…
Infeksi (3-6 bln) Laten (5-10 tahun) AIDS (1-2 tahun)

• Virus sudah masuk • Sistem imun mulai • Gangguan syaraf :


ke dalam tubuh, menurun pikun, baal,
namun belum terdapat Infeksi
membentuk opportunistik
antibody HIV • Penyakit yang
• Hasil pemeriksaan berkaitan dengan
(-) tapi sudah bias HIV : BB menurun,
menginfeksi orang demam, diare
lain
Candidiasis : TBC :
Gumpulan putih kecil seperti Batuk, kelenjar bengkak,
busa di mulut dan vagina keringat basah waktu malam
Contoh Infeksi opportunistik
Herpes Simpleks :

Luka yang sangat sakit


dekat mulut (HSV-1); pada
kelamin (HSV-2)
PENGOBATAN
C
PENGOBATAN
• Hingga saat ini belum ada obat yang
dapat menyembuhkan HIV-AIDS.
• Obat yang saat ini tersedia adalah
ANTIRETROVIRAL (ARV) yang bekerja
dengan menghambat
perkembangbiakkan virus HIV di dalam
tubuh.
• Terapi ARV memberi kesempatan
kepada ODHA untuk hidup lebih
produktif
•DAFTAR ANTIRETROVIRAL
( WHO, 2016)
INFEKSI OPPORTUNISTIK HIV
Infeksi bakteri
CD4 <500
Tuberculosis
Herpes simplex
Vaginal candidiasis
Hairy leukoplakia
Kaposis’s sarcoma
INFEKSI OPPORTUNISTIK AIDS
Pneumocystic carinii
CD4 <200
Toxoplasmosis
Cryptococcosis
Coccidiodomycosis
Cryptosporiosis
Non hodgkin’s lymphoma
TB-HIV Co-infection
•Tuberculosis (TB) adalah infeksi opportunistik HIV
yang umum terjadi dan merupakan penyebab
utama kematian pada pasien HIV (10-30%).
•Immunosuppression yang disebabkan oleh HIV
menyebabkan perubahan kondisi klinis pada TB.
INGAT !!!
Banyak Kasus yang tidak dilaporkan
•Banyak kasus yang tidak di laporkan karena :
•1. Social stigma
•2. Pengawasan yang terbatas
•3. Tidak adanya tempat konseling dan
pemeriksaan
•4. Minimnya pengetahuan
Rekomendasi
• CDC merekomendasikan setiap orang yang berusia 13-64 tahun
melakukan pemeriksaan minimal 1 kali sebagai pemeriksaan
rutin. 1 dari 6 orang di United States yang terinfeksi HIV tidak
mengetahui bahwa mereka terinfeksi.
• HIV dapat menular melalui kegiatan seksual yang tidak aman
dan penggunaan jarum suntik (plus mother to child). Seseorang
yang memiliki kebiasaan seperti ini harus melakukan
pemeriksaan.
Screening Awal
•Jika pertanyaan dibawah ini jawabannya “YES”
maka perlu dilakukan pemeriksaan HIV-AIDS:
•1. Apakah Anda memiliki kebiasaan melakukan
seksual tidak aman seperti anal, oral, vaginal,
men to men atau multiple partners.
•2. Apakah kamu menggunakan obat suntik
(seperti steorid, hormon, atau silikon) dan
berbagi alat (seperti jarum dan syringe)?
•3. Apakah Anda berhubungan sex untuk obat
atau uang?
•4. Apakah kamu terdiagnosa infeksi menular
seksual seperti sifilis?
•5. Apakah kamu terdiagnosa hepatitis atau
tuberculosis?
•6. Apakah kamu melakukan hubungan seksual
dengan seseorang yang dapat menjawab “YES”
pada semua pertanyaan di atas atau seseorang
yang tidak diketahui history nya?
•7. Jika Anda secara aktif melakukan hubungan
seksual yang tidak aman, atau berbagi jarum
suntik, harus dilakukan pemeriksaan minimal 1
kali setahun. Sexually active gay atau bisexual
men harus lebih sering melakukan pemeriksaan
(setiap 3-6 bulan)

Community Health Center

Anda mungkin juga menyukai