Anda di halaman 1dari 13

Li stroke

Wahfiudin m mahruz
30901602128
Bagaimana cara penilaian kekuatan otot
• Cara pemeriksaan kekuatan otot:
• 1. Minta klien untuk berdiri, amati struktur rangka dan perhatikan adanya kelainan dan
deformitas.
• 2. Amati adanya kontraktur dengan meminta klien untuk menggerakkan persendian ekstremitas.
• 3. Minta klien merentangkan kedua lengan kedepan, amati adanya tremor, ukuran otot (atropi,
hipertropi), serta ukur lingkar ekstremitasnya (perbedaan >1cm dianggap bermakna). Palpasi otot
untuk memeriksa apakah ada kelainan otot.
• 4. Sternocleidomastoideus: klien menengok ke salah satu sisi dengan melawan tahanan tangan
pemeriksa.
• 5. Trapezius: letakkan kedua tangan pada bahu klien, minta klien menaikkan bahu melawan
tahanan tangan pemeriksa.
• 6. Deltoideus: minta klien mengangkat kedua lengan dan melawan dorongan tangan pemeriksa ke
arah bawah.
• 7. Otot panggul: posisikan klien telentang dengan kedua tungkai ekstensi, letakkan tangan di
antara kedua lutut klien, minta klien mengangkat salah satu tungkai, dorong tungkai kebawah.
• 8. Abduksi panggul:posisikan klien telentang dengan kedua tungkai ekstensi, letakkan tangan pada
permukaan lateral masing-masing lutut klien, minta klien meregangkan kedua tungkai, melawan
tahanan pemeriksa.
• 9. Adduksi panggul: posisikan klien telentang dengan kedua tungkai ekstensi,
letakkan tangan di antara kedua lutut klien, minta klien mengangkat salah satu
tungkai, minta klien merapatkan kedua tungkai melawan tahanan pemeriksa.
Palpasi otot untuk memeriksa apakah ada kelainan otot, kekuatan otot.
• 10. Bisep: minta klien merentangkan kedua lengan dan mencoba memeluknya,
pemeriksa menahan lengan agar tetap ekstensi.
• 11. Trisep: minta klien menekuk kedua lengan dan mencoba merentangkannya
melawan usaha pemeriksa untuk membuat lengan klien tetap fleksi
• 12. Otot pergelanagan tangan dan jari-jari : minta klien merengangkan kelima
jari dan melawan usaha pemeriksa untuk mengumpulkan kelima jari.
• 13. Kekuatan genggaman: minta klien menggenggam jari telunjuk dan jari
tengah pemeriksa, tarik kedua jari dari genggaman klien.
• 14. Hamstring: posisikan klien telentang, kedua lutut ditekuk minta klien
meluruskan tungkai melawan tahan pemeriksa
• 15. Kuadrisep: posisikan klien telentang,lutut setengah ekstensi,klien menahan
usaha pemeriksa untuk memfleksikan lutut
• 16. Otot mata kaki dan kaki : minta klien melawan usaha pemeriksa untuk
mendorsofleksikan kakinya dan kembali melawan usaha pemeriksa untuk
memfleksikan kakinya.
• 17. Palpasi tulang ekstremitas dan setiap persendian untuk menemukan area
yang mengalami edema atau nyeri tekan, tungka, bengkak, krepitasi, dan nodul.
Patofisiologi dari struke
• Patofisiologi stroke iskemik dibagi menjadi dua bagian: vaskular dan
metabolisme. Iskemia terjadi disebabkan oleh oklusi vaskular. Oklusi
vaskular yang menyebabkan iskemia ini dapat disebabkan oleh
emboli, thrombus, plak, dan penyebab lainnya. Iskemia menyebabkan
hipoksia dan akhirnya kematian jaringan otak. Oklusi vaskular yang
terjadi menyebabkan terjadinya tanda dan gejala pada stroke iskemik
yang muncul berdasarkan lokasi terjadinya iskemia. Sel-sel pada pada
otak akan mati dalam hitungan menit dari awal terjadinya oklusi. Hal
ini berujung pada onset stroke yang tiba-tiba.
Patways dari struke
Pengobatan struke
Pengobatan stroke iskemik.
• Penyuntikkan rtPA. Penyuntikan rtPA (recombinant tissue plasminogen
activator) untuk mengembalikan aliran darah.
• Obat antiplatelet. Untuk mencegah pembekuan darah, digunakan obat
antiplatelet, seperti aspirin.
• Obat antikoagulan. Untuk mencegah pembekuan darah.
• Obat antihipertensi. Pada penderita stroke baru, biasanya tekanan darah
tidak diturunkan terlalu rendah untuk menjaga suplai darah ke otak
• Statin. Dokter akan memberikan obat kolesterol golongan statin,
seperti atorvastatin, untuk mengatasi kolesterol tinggi. Statin berguna
untuk menghambat enzim penghasil kolesterol di dalam organ hati.
Pengobatan stroke hemoragik.

 Obat-obatan. Dokter dapat memberikan obat untuk menurunkan tekanan di


otak, menurunkan tekanan darah, dan mencegah kejang.
 Operasi. Selain dengan obat, stroke hemoragik juga bisa ditangani dengan
operasi. Operasi dilakukan untuk mengurangi tekanan dalam otak, dan bila
memungkinkan memperbaiki pembuluh darah yang pecah
 Pengobatan TIA (Transient Ischemic Attack). Pengobatan TIA bertujuan untuk
mengendalikan faktor risiko yang dapat memicu timbulnya stroke, sehingga
dapat mencegah stroke.
Penilaian tentang barthel katz dan perbedaan
tentang itu
Anfis kardiovaskuler
diagnosa
• Dx, Ketidakefektifan Perfusi jaringan serebral berhubungan dengan
aliran darah ke otak terhambat
• Ds. Klien mengatakan bahwa separuh anggota gerak kanan
mengalami kelemahan
• Do. Klien terjatuh di kamar mandi dengan keadaan tidak sadarkan diri
Pemeriksaan penunjang struke pada lansia
1. Angiografi serebral
Menentukan penyebab stroke scr spesifik seperti perdarahan atau obstruksi arteri.
2. Single Photon Emission Computed Tomography (SPECT).
Untuk mendeteksi luas dan daerah abnormal dari otak, yang juga mendeteksi, melokalisasi,
dan mengukur stroke (sebelum nampak oleh pemindaian CT).
3. CT scan
Penindaian ini memperlihatkan secara spesifik letak edema, posisi hematoma, adanya jaringan otak yang infark
atau iskemia dan posisinya secara pasti.
4. MRI (Magnetic Imaging Resonance)
Menggunakan gelombang megnetik untuk menentukan posisi dan bsar terjadinya perdarahan otak. Hasil yang
didapatkan area yang mengalami lesi dan infark akibat dari hemoragik.
5. EEG
Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat masalah yang timbul dan dampak dari jaringan yang infark sehingga
menurunya impuls listrik dalam jaringan otak.
6. Pemeriksaan laboratorium
a. Lumbang fungsi: pemeriksaan likuor merah biasanya dijumpai pada perdarahan yang masif, sedangkan
pendarahan yang kecil biasanya warna likuor masih normal (xantokhrom) sewaktu hari-hari pertama.
b. Pemeriksaan darah rutin (glukosa, elektrolit, ureum, kreatinin)
c. Pemeriksaan kimia darah: pada strok akut dapat terjadi hiperglikemia.
d. gula darah dapat mencapai 250 mg di dalam serum dan kemudian berangsur-rangsur turun kembali.
e. Pemeriksaan darah lengkap: untuk mencari kelainan pada darah itu sendiri.
Komplikasi dari struke
• Berhubungan dengan immobilisasi (infeksi pernafasan, nyeri pada
daerah tertekan, konstipasi, dan thrombophlebitis
• Berhubungan dengan paralisis (nyeri pada daerah punggung, dislokasi
sendi, deformitis, dan terjatuh
• Berhubungan dengan kerusakan otot (epilepsy dan sakit kepala
Mengapa pasien struke kebanyakan yang jatuh dari kamar mandi dan tidak sadarkan
diri yang menyebabkan stroke bertambah parah

• Apabila kepala basah dan dingin, semua darah akan mengalir ke


kepala untuk memanaskan kepala, maka kita mandi langsung
menyiram pada badan atau kepala, angina yang seharusnya keluar
jadi terperangkap dan dapat membawa maut karena pecahnya
pembuluh darah.

Anda mungkin juga menyukai