Anda di halaman 1dari 7

PRINSIP JUAL BELI

Dewi Ratnasari
PENGERTIAN PRINSIP JUAL BELI

Prinsip adalah suatu


pegangan hidup yang harus
di jaga

pedoman
hidup
keyakinan transaksi tukar menukar barang yang
mempunyai nilai, yang dimana salah
idealisme satu pihak menjual barang tersebut,
landasan dan pihak lain membelinya sesuai
pemikiran sikap dengan kesepakatan.
PRINSIP JUAL BELI
Saling Menjauhi Tidak Mengurangi Tidak Jujur dan
Ridho Amanah
Riba Timbangan Bersumpah Transparan

Barang
Halal
 Riba
Nasiyah
 Riba
Fadhl
Bukan Judi
Hanya meminta
Tunaikan Tidak Lalai Pantang
Pertolongan
zakat dari akhirat Menyerah
kepada Alloh
Murabahah
• Murobahah adalah suatu akad dalam ekonomi syariah khususnya pada transaksi
jual beli suatu barang sebesar harga perolehan barang ditambah dengan margin
yang disepakati oleh para pihak dimana penjual menginformasikan terlebih
dahulu harga perolehan kepada pembeli. Murobahah berasal dari kata ribhu
(keuntungan).
• Bisa dikatakan murobahah ini merupakan kerjasama antara dua pihak dimana
shahib al mal menyediakan 100% modal, sedangkan pihak lainnya sebagai
pengelola. Keuntungan usaha dibagi menurut kesepakatan sedangkan jika rugi
ditanggung oleh pemilik modal selama bukan akibat kelalaian pengelola, tetapi
seandainya kerugian diakibatkan oleh kecurangan atau kelalaian pengelola, maka
pengelola harus bertanggung jawab.
Istishna’
• Akad Istishna’ adalah transaksi jual beli barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang
dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati dengan pembayaran sesuai dengan
kesepakatan. Pembelinya dinamakan Mustashni’ dan penjualnya dinamakan Shani’
• Cara pembayarannya bisa dilakukan dengan pembayaran dimuka, cicilan, atau ditangguhkan
sampai jangka waktu tertentu. Secara umum harus diketahui seperti jenis spesifikasi teknis,
kualitas dan juga kuantitasnya. Bank dapat bertindak sebagai pembelia ataupun penjual. Jika
bank bertindak sebagai penjual dan memesan kepada pihak lain untuk menyediakan barang
pesanan dengan cara istishna’ maka hal ini disebut dengan istishna’ pararel. Istishna’ biasanya
digunakan dalam bidang manufaktur
Salam
• Salam merupakan akad transaksi jual beli barang dengan cara pemesanan dengan syarat-
syarat tertentu dan pembayaran tunai terlebih dahulu secara penuh, atau jual beli sebuah
barang untuk diantar dengan pembayaran atau pelunasan barang di awal transaksi. Salam
juga di desfinisikan sebagai akad jual beli barang pesanan (musalam fiih) antara pembeli
(musalam) dan penjual (musalam alaih) dengan pembayaran dimuka dan pengiriman
barang dibelakang. Harga barang tidak dapat berubah selama jangka waktu akad. Barang
dalam akad ini dapat diartikan belum ada oleh karena itu barang diserahkan secara
tangguh.
• Mengingat bank tidak menjadikan barang yang dibeli atau dipesannya sebagai persediaan
(inventory) maka dimungkinkan bagi bank untuk melakukan akad salam kepada pihak
ketiga (pembeli kedua) seperti BULOG, pedagang pasar induk atau rekanan (pararel
salam).
Ketentuan Pembiayaan Salam
• Pembelian hasil produksi harus diketahui spesifikasinya secara
jelas seperti jenis, macam, ukuran, mutu dan jumlahnya.
Misalnya jual beli 100 kg manga harum manis kualitas A dengan
harga 5000/kg, akan diserahkan pada panen dua bulan
mendatang.
• Apabila hasil produksi yang diterims cacat atau tidak sesuai
dengan akad makan nasabah (produsen) harus bertanggung
jawab dengan cara antara lain mengembalikan dana yang telah
diterima atau mengganti barang yang sesuai dengan pesanan

Anda mungkin juga menyukai