Anda di halaman 1dari 36

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA


D I R E K T O R A T J E M B A T A N

Panduan Teknik
Pelaksanaan Jembatan
NAMA KELOMPOK :

• MUHAMAD FIQRI (P3A117074)

• MUHAMMAD IMAM SAPUTRA (P3A117076)

• MUHAMMAD SEPTIA IBRAHIM (P3A117078)


BANGUNAN PELENGKAP
Merupakan pelengkap dari konstruksi jembatan berfungsi untuk pengamanan terhadap struktur jembatan secara keseluruhan
serta keamanan terhadap pemakai jalan/jembatan.

BANGUNAN PERLENGKAPAN
PENGAMAN LAINNYA

1. Bangunan Pengaman Tebing 1. Rambu-rambu


Sungai 2. Marka
2. Bangunan Pengarah Aliran 3. Papan Nama Jembatan
3. Bangunan Pengaman Pilar 4. Lampu Penerangan
Jembatan
4. Bangunan Pengaman/
Pengendali Dasar Sungai

2
BANGUNAN
PENGAMAN
Bangunan Pengaman Tebing Sungai
Bertujuan untuk melindungi tebing sungai akibat dari gerusan material yang
terbawa oleh arus sungai, dan kerusakan lanjutan yang dapat terjadi
seterusnya. Bangunan pengaman tebing sungai meliputi :
a. Dinding penahan tanah,
b. Dinding turap,
c. Talud,
d. Rip-rap, dan
e. Dinding tiang secant.
Dinding Penahan Tanah
Merupakan suatu sistem struktur yang berfungsi untuk menjaga kestabilan lereng.

 Material Konstruksi  Jenis Konstruksi


1. Beronjong. 1. DPT Tipe Gravitasi dan Semi
2. Pasangan Batu. Gravitasi.
3. Beton. 2. DPT Beton Tipe Kantilever.
4. Beton Bertulang. 3. DPT Beton Kantilever dengan
Rusuk (Counterfort).
Dinding Penahan Tanah Beronjong
Pelaksanaan DPT Beronjong

• Pembersihan lahan, pengukuran, pekerjaan galian,


persiapan material beronjong.
Persiapan

• Anyaman dan sambungan keranjang.


• Penempatan keranjang.
Penempatan • Pengisian dan susunan batu dalam keranjang.
Beronjong • Penyusunan Beronjong
Dinding Penahan Tanah Pasangan Batu
Pelaksanaan DPT Pasangan Batu

• Pembersihan lahan, pengukuran, • DPT harus dilengkapi dengan lubang


persiapan material. sulingan.
Persiapan • Pekerjaan galian. • Delatasi harus dibentuk untuk panjang
struktur yang tidak lebih dari 20 m.
Lubang Sulingan &
Delatasi • Timbunan di belakang delatasi harus
• Pekerjaan landasan. terbuat dari bahan drainase porous.
Pemasangan • Pemasangan batu.
Batu
• Sambungan antar batu.
• Pembersihan permukaan batu.
• Tebal lapisan mortar.
Pekerjaan Akhir • Curing.
Penempatan • Batu dipasang pada adukan mortar yang
Adukan belum mengeras.
Mortar
Persiapan
Dinding Pekerjaan Galian
Penahan
Tanah Beton Perakitan Bekisting
Pelaksanaan DPT Beton
Pengecoran

Perawatan Beton (Curing)

Pelepasan Bekisting

Penimbunan
Dinding Penahan Tanah Beton Bertulang
Pelaksanaan DPT Beton Bertulang
Dinding Turap
Pelaksanaan Turap Kayu

 Pastikan material kayu yang digunakan sudah sesuai dengan persyaratan dan toleransi yang diijinkan.
 Sebelum pemancangan dilakukan, bagian kepala turap kayu perlu diperkuat dengan menggunakan
pelat baja.
 Setelah pemancangan, kepala turap harus dipotong tegak lurus terhadap panjangnya sampai bagian
kayu yang keras.
 Jika diperlukan pada tanah yang padat, ujung bawah dinding turap dapat dipasang sepatu berupa
lembaran baja serta posisi sepatu ini harus sentris pada ujungnya.
 Jika diperlukan penyambungan maka bagian sambungan perlu dihaluskan terlebih dahulu.
Penyambungan dilakukan dengan memasang pelat penyambung berupa pelat siku atau pelat kanal
yang terbuat dari baja.
Dinding Turap
Pelaksanaan Turap Beton Pracetak

 Beton pracetak harus memenuhi persyaratan.


 Selimut beton yang digunakan harus sesuai dengan yang disyaratkan dalam gambar rencana.
 Turap beton pracetak tidak boleh dipancang apabila belum mencapai umur 28 hari atau belum
mencapai kuat tekan minimum yang disyaratkan.
 Bila diperlukan perpanjangan turap beton pracetak, maka penyedia jasa perlu menunjukan terlebih
dahulu metode yang digunakan kepada direksi pekerjaan dan disetujui.
 Turap beton pracetak perlu dilengkapi dengan sepatu apabila terdapat lapisan yang keras seperti
lapisan pasir padat atau lapisan batuan, dapat terbuat dari baja atau besi tuang.
 Waktu yang diizinkan untuk memindahkan turap harus ditentukan dengan menguji empat buah benda
uji yang telah dibuat dari campuran yang sama dan dirawat dengan cara yang sama.
 Setiap turap harus ditandai dengan tanggal pengecoran dan panjangnya.
Dinding Turap
Pelaksanaan Turap Baja

 Pada umumnya, turap baja struktur terbuat dari profil baja, material pembuat turap harus sesuai dengan
AASHTO M202M/M202-08(2012).
 Bila terdapat kemungkinan turap baja akan mengalami korosi maka, turap perlu dilapisi dengan
galvanis sesuai AASHTO M111M/M111-15. Seluruh panjang turap baja yang terekspos di atas muka air
terendah maka harus dilindungi dari korosi.
 Pada pemancangan di tanah keras, maka ujungnya dapat diperkuat dengan menggunakan pelat baja
tuang atau dengan mengelaskan pelat atau siku baja untuk menambah ketebalan baja pada bagian
kaki turap baja.
Talud
Pelaksanaan Talud

Talud pada dasarnya merupakan dinding penahan tanah yang terbuat dari pasangan batu yang dipasang
pada dinding/tebing sungai. Pelaksanaan pekerjaan talud dapat mengikuti pelaksanaan pekerjaan
“Dinding Penahan Tanah dari Pasangan Batu”. Bentuk dan dimensi talud harus diperhatikan sesuai
dengan SNI 03-3441-1994 yaitu :
 Kemiringan maksimum 1:2.
 Ketinggian maksimum 5 m, Jika lebih besar dari 5 m diberi brem, lebar brem antara 0,5 m – 1 m.
 Diberi Rib 5 m.
 Tebal pelindung tebing 0,40 m – 1,00 m.
 Tebal mortar untuk perletakan batu tidak boleh lebih dari 5 cm.
 Jarak antar batu satu dengan lainnya diisi mortar dengan tebal antara 1 cm – 5 cm.
 Sambungan gerak dipasang jika panjang pelindung tebing lebih besar dari 20 m.
Rip-rap
Pelaksanaan Rip-rap

Persiapan
Rip-rap merupakan batu atau blok
beton yang ditumpuk di tebing
sungai yang bertujuan untuk
Penggalian dasar lapisan tanah
menahan erosi atau gerusan akibat
material yang terbawa oleh aliran Pemasangan Filter
sungai. Detail pelaksanaan
pekerjaan rip-rap dapat merujuk
Penghamparan material batu/blok beton
pada Surat Edaran Menteri
Pekerjaan Umum No. 07/SE/M/2010
mengenai “Pedoman Pelaksanaan
Penimbunan kembali (jika diperlukan)
Konstruksi Bangunan Pengaman
Pantai”.
Dinding Tiang Secant
Pelaksanaan Dinding Tiang Secant

Dinding tiang secant merupakan


Pengeboran
Pemasangan Pemasangan
dinding yang terdiri dari barisan Lubang
Acuan Casing
tiang yang dibor. Tiang secant terdiri Primer
dari tiang primer dan tiang
sekunder. Pengeboran Instalasi
Pengecoran Lubang Baja
Metode pelaksanaan pengeboran Sekunder Tulangan
dinding tiang secant dapat merujuk
pada pelaksanaan ”Fondasi Tiang
Pengulangan
Bor”. Pengecoran Selesai
tahap
Bangunan Pengaman Tebing Sungai

DPT Pasangan Batu Perkuatan Kaki Turap Baja


Turap
Bangunan Pengaman Tebing Sungai

Talud Rip-rap tebing sungai

SUMBER: Dok PUSJATAN, 2009


Bangunan Pengarah Aliran/Pelindung Tebing
Tak Langsung

Bangunan pengarah aliran atau krib merupakan merupakan bangunan pengarah


arus sungai yang dapat terbuat dari tiang pancang, beronjong, blok beton,
ataupun pasangan batu.

Pelaksanaan krib dari beronjong dan krib dari pasangan batu dapat merujuk
pada pelaksanaan pekerjaan “Dinding Penahan Tanah”.
Krib Tiang Pancang Beton
Pelaksanaan Krib Tiang Pancang Beton

Persiapan

Persiapan Pemancangan

Pelaksanaan Pemancangan

Pembuatan Balok & Plat


Penghubung
Bangunan Pengaman Pilar Jembatan (Fender)
Pelaksanaan Fender

Merupakan bangunan yang terletak di Persiapan


tengah sungai, untuk melindungi pilar agar
aman jika ada kapal yang menabrak,
Persiapan Pemancangan
terbuat dari tiang pancang baja atau beton,
dipancang mengelilingi pilar jembatan dan
dihubungkan dengan pile cap pada bagian Pelaksanaan Pemancangan
atasnya.
Pelaksanaan fender dapat dilihat pada
Pemasangan Plat Baja
“Pelaksanaan Fondasi Tiang Pancang”.
Mengelilingi Tiang
Bangunan Pengaman Dasar Sungai
Bangunan pengaman dasar sungai diperlukan untuk melindungi struktur bawah
jembatan dari gerusan lokal dan degradasi dasar sungai. Terkadang gerusan
setempat masih mungkin terjadi di hilir jembatan akibat dari:

a. Prediksi muka air hilir yang terlalu tinggi;


b. Degradasi dasar sungai tidak diperhitungkan dan tidak diantisipasi;
c. Degradasi yang terjadi melebihi prediksi yang dianalisa dalam perencanaan.
Rip-rap Batu
Pelaksanaan Rip-rap Batu

Rip-rap batu (pasangan batu kosong) merupakan bongkahan batu alam dengan ukuran dan
volume tertentu, digunakan untuk mengurangi kedalaman penggerusan setempat (local scouring)
serta untuk melindungi tanah dasar di hilir jembatan yang akan dibangun.

Rip-rap terdiri dari susunan batu-batu lepas, apabila terkena aliran deras akan menyebar, masuk
dan mengisi lubang yang ada akibat penggerusan setempat, sehingga dapat menjadi pelindung
dasar sungai dari bahaya gerusan. Kriteria material yang digunakan yaitu:
a. Batu yang digunakan harus kuat, keras dan padat,
b. Dimensi dan berat batu harus memadai (diameter batu berkisar 0,30 m – 0,40 m),
c. Volume batu yang digunakan harus cukup memadai untuk mengisi lubang gerusan yang
terjadi.

Kriteria pelaksanaan yang harus dipenuhi adalah:


a. Ukuran, volume, dan penempatan batu harus sesuai dengan yang disyaratkan dalam
perencanaan,
b. Batu harus ditempatkan di atas saringan (filter) berupa geotekstile.
Rip-rap Beton
Pelaksanaan Rip-rap Beton

Apabila tidak tersedia material batu yang cukup besar, maka alternatif pengaman gerusan dapat
menggunakan rip-rap beton dengan bentuk balok ukuran 1 m x 1 m x 2 m ataupun bentuk kubus
dengan ukuran 1 m x 1 m x 1 m.

Pemasangan rip-rap beton ini sama dengan rip-rap pasangan batu dimana sebelum
dihamparkan material betonnya, perlu dipasang terlebih dahulu lapisan filter berupa geotekstile
lalu kemudian rip-rap beton dihampar di atas lapisan filter-nya.
Beronjong
Pelaksanaan Beronjong

Banyak pengalaman penerapan rip-rap beronjong kurang tepat dan kurang berhasil. Hal ini
diakibatkan oleh beberapa faktor berikut ini:
a. Beronjong yang digunakan merupakan beronjong yang dipabrikasi di lapangan dimana
terkadang mutu dari pelaksanaannya tidak bisa dijamin.
b. Ukuran batu yang digunakan tidak seragam.
c. Beronjong tidak memiliki sifat menyebar dan tidak fleksibel.

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan baik untuk memastikan mutu dari
beronjongnya, seperti berikut ini:
a. Pastikan bahwa kawat yang digunakan telah sesuai mutunya dengan perencanaan dan
sudah tergalvanis sebelum dibentuk.
b. Jumlah lilitan kawat beronjong harus sesuai persyaratan.
c. Batu yang digunakan harus memiliki ukuran yang seragam baik di bagian sisi luar maupun di
bagian tengah dari komposisi beronjongnya.
Groundsill (Ambang Dasar Sungai)
Pelaksanaan Groundsill (Ambang Dasar Sungai)

Groundsill adalah bangunan melintang sungai yang terbuat dari konstruksi beton atau pasangan
batu. Bangunan ini berfungsi untuk mencegah kemungkinan penurunan elevasi dasar palung
sungai pada bagian hulu lokasi terpasangnya groundsill, serta dibangun pada sungai-sungai
yang menghadapi masalah degradasi atau agradasi dasar sungai (SNI 1724:2015).
Groundsill (Ambang Dasar Sungai)
Pelaksanaan Groundsill (Ambang Dasar Sungai)

Persiapan

Pekerjaan Pengukuran
Beronjong Beton Pasangan Blok Beton
/ Bertulang/ Batu/ Terkunci
Dewatering

Pekerjaan Tanah

Pekerjaan Konstruksi Groundsill


Groundsill

Fender
PERLENGKAPAN
LAINNYA
Rambu-Rambu Lalu Lintas Jembatan
Pelaksanaan Pekerjaan Rambu-Rambu Lalu Lintas Jembatan

Persiapan

Peletakan Daun Rambu pada


Tiang

Pekerjaan Pondasi dan


Pemasangan Tiang Rambu

Pengecatan Rambu
Marka Jalan Jembatan
Pelaksanaan Pekerjaan Marka Jalan Jembatan

Persiapan Permukaan

Penyiapan Cat Marka dan


Peralatan

Pekerjaan Marka

Perlindungan terhadap Marka


Papan Nama Jembatan
Pelaksanaan Pekerjaan Papan Nama Jembatan

Merupakan papan monumen yang


menerangkan nama, nomor, lokasi, Persiapan
tahun pembuatan, panjang jembatan,
nama dan logo instansi, dipasang di
Penyediaan Papan Nama
parapet jembatan. Diukir nama dan lambang Kementerian
PUPR, nama jembatan, jumlah bentang,
panjang jembatan, tipe dan lokasi
jembatan, jenis dan kedalaman fondasi

Pemasangan Papan Nama


Lapis Perkerasan
Pelaksanaan Pekerjaan Lapis Perkerasan Kaku

Persiapan dan Pemasangan Bekisting

Pemasangan plastik, profil kayu,


dowel

Pengangkutan dan penuangan beton

Pemadatan, trowelling dan grooving

Curing dan Pelepasan Bekisting


MULAI

Lampu Penerangan Jembatan Penentuan Titik Lokasi


Tahapan Pelaksanaan Lampu Penerangan Jembatan Pemasangan Lampu
Sesuai Gambar Kerja

Melakukan Perizinan
Kepihak Terkait (PLN)
Sistem penempatan lampu penerangan jalan yang disarankan:

Jenis Jalan/Jembatan Sistem Penempatan Lampu TIDAK


SESUAI
a) Jalan Arteri Sistem Menerus Parsial
b) Jalan Kolektor Sistem Menerus Parsial
YA
c) Jalan Lokal Sistem Menerus Parsial
d) Persimpangan, Simpang Susun, Sistem Menerus Pemasangan box APP, Ground rod,
Ramp dan Pipa inforing
e) Jembatan Sistem Menerus
f) Terowongan Sistem Menerus Bergradasi
Pembuatan Lubang Pondasi dan
Pemasangan Tiang Lampu

Penarikan/Penyambungan Kabel
infoor

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai