Bab 8 Panduan Pelaksanaan Bangunan Pelengkap Jembatan
Bab 8 Panduan Pelaksanaan Bangunan Pelengkap Jembatan
Panduan Teknik
Pelaksanaan Jembatan
NAMA KELOMPOK :
BANGUNAN PERLENGKAPAN
PENGAMAN LAINNYA
2
BANGUNAN
PENGAMAN
Bangunan Pengaman Tebing Sungai
Bertujuan untuk melindungi tebing sungai akibat dari gerusan material yang
terbawa oleh arus sungai, dan kerusakan lanjutan yang dapat terjadi
seterusnya. Bangunan pengaman tebing sungai meliputi :
a. Dinding penahan tanah,
b. Dinding turap,
c. Talud,
d. Rip-rap, dan
e. Dinding tiang secant.
Dinding Penahan Tanah
Merupakan suatu sistem struktur yang berfungsi untuk menjaga kestabilan lereng.
Pelepasan Bekisting
Penimbunan
Dinding Penahan Tanah Beton Bertulang
Pelaksanaan DPT Beton Bertulang
Dinding Turap
Pelaksanaan Turap Kayu
Pastikan material kayu yang digunakan sudah sesuai dengan persyaratan dan toleransi yang diijinkan.
Sebelum pemancangan dilakukan, bagian kepala turap kayu perlu diperkuat dengan menggunakan
pelat baja.
Setelah pemancangan, kepala turap harus dipotong tegak lurus terhadap panjangnya sampai bagian
kayu yang keras.
Jika diperlukan pada tanah yang padat, ujung bawah dinding turap dapat dipasang sepatu berupa
lembaran baja serta posisi sepatu ini harus sentris pada ujungnya.
Jika diperlukan penyambungan maka bagian sambungan perlu dihaluskan terlebih dahulu.
Penyambungan dilakukan dengan memasang pelat penyambung berupa pelat siku atau pelat kanal
yang terbuat dari baja.
Dinding Turap
Pelaksanaan Turap Beton Pracetak
Pada umumnya, turap baja struktur terbuat dari profil baja, material pembuat turap harus sesuai dengan
AASHTO M202M/M202-08(2012).
Bila terdapat kemungkinan turap baja akan mengalami korosi maka, turap perlu dilapisi dengan
galvanis sesuai AASHTO M111M/M111-15. Seluruh panjang turap baja yang terekspos di atas muka air
terendah maka harus dilindungi dari korosi.
Pada pemancangan di tanah keras, maka ujungnya dapat diperkuat dengan menggunakan pelat baja
tuang atau dengan mengelaskan pelat atau siku baja untuk menambah ketebalan baja pada bagian
kaki turap baja.
Talud
Pelaksanaan Talud
Talud pada dasarnya merupakan dinding penahan tanah yang terbuat dari pasangan batu yang dipasang
pada dinding/tebing sungai. Pelaksanaan pekerjaan talud dapat mengikuti pelaksanaan pekerjaan
“Dinding Penahan Tanah dari Pasangan Batu”. Bentuk dan dimensi talud harus diperhatikan sesuai
dengan SNI 03-3441-1994 yaitu :
Kemiringan maksimum 1:2.
Ketinggian maksimum 5 m, Jika lebih besar dari 5 m diberi brem, lebar brem antara 0,5 m – 1 m.
Diberi Rib 5 m.
Tebal pelindung tebing 0,40 m – 1,00 m.
Tebal mortar untuk perletakan batu tidak boleh lebih dari 5 cm.
Jarak antar batu satu dengan lainnya diisi mortar dengan tebal antara 1 cm – 5 cm.
Sambungan gerak dipasang jika panjang pelindung tebing lebih besar dari 20 m.
Rip-rap
Pelaksanaan Rip-rap
Persiapan
Rip-rap merupakan batu atau blok
beton yang ditumpuk di tebing
sungai yang bertujuan untuk
Penggalian dasar lapisan tanah
menahan erosi atau gerusan akibat
material yang terbawa oleh aliran Pemasangan Filter
sungai. Detail pelaksanaan
pekerjaan rip-rap dapat merujuk
Penghamparan material batu/blok beton
pada Surat Edaran Menteri
Pekerjaan Umum No. 07/SE/M/2010
mengenai “Pedoman Pelaksanaan
Penimbunan kembali (jika diperlukan)
Konstruksi Bangunan Pengaman
Pantai”.
Dinding Tiang Secant
Pelaksanaan Dinding Tiang Secant
Pelaksanaan krib dari beronjong dan krib dari pasangan batu dapat merujuk
pada pelaksanaan pekerjaan “Dinding Penahan Tanah”.
Krib Tiang Pancang Beton
Pelaksanaan Krib Tiang Pancang Beton
Persiapan
Persiapan Pemancangan
Pelaksanaan Pemancangan
Rip-rap batu (pasangan batu kosong) merupakan bongkahan batu alam dengan ukuran dan
volume tertentu, digunakan untuk mengurangi kedalaman penggerusan setempat (local scouring)
serta untuk melindungi tanah dasar di hilir jembatan yang akan dibangun.
Rip-rap terdiri dari susunan batu-batu lepas, apabila terkena aliran deras akan menyebar, masuk
dan mengisi lubang yang ada akibat penggerusan setempat, sehingga dapat menjadi pelindung
dasar sungai dari bahaya gerusan. Kriteria material yang digunakan yaitu:
a. Batu yang digunakan harus kuat, keras dan padat,
b. Dimensi dan berat batu harus memadai (diameter batu berkisar 0,30 m – 0,40 m),
c. Volume batu yang digunakan harus cukup memadai untuk mengisi lubang gerusan yang
terjadi.
Apabila tidak tersedia material batu yang cukup besar, maka alternatif pengaman gerusan dapat
menggunakan rip-rap beton dengan bentuk balok ukuran 1 m x 1 m x 2 m ataupun bentuk kubus
dengan ukuran 1 m x 1 m x 1 m.
Pemasangan rip-rap beton ini sama dengan rip-rap pasangan batu dimana sebelum
dihamparkan material betonnya, perlu dipasang terlebih dahulu lapisan filter berupa geotekstile
lalu kemudian rip-rap beton dihampar di atas lapisan filter-nya.
Beronjong
Pelaksanaan Beronjong
Banyak pengalaman penerapan rip-rap beronjong kurang tepat dan kurang berhasil. Hal ini
diakibatkan oleh beberapa faktor berikut ini:
a. Beronjong yang digunakan merupakan beronjong yang dipabrikasi di lapangan dimana
terkadang mutu dari pelaksanaannya tidak bisa dijamin.
b. Ukuran batu yang digunakan tidak seragam.
c. Beronjong tidak memiliki sifat menyebar dan tidak fleksibel.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan baik untuk memastikan mutu dari
beronjongnya, seperti berikut ini:
a. Pastikan bahwa kawat yang digunakan telah sesuai mutunya dengan perencanaan dan
sudah tergalvanis sebelum dibentuk.
b. Jumlah lilitan kawat beronjong harus sesuai persyaratan.
c. Batu yang digunakan harus memiliki ukuran yang seragam baik di bagian sisi luar maupun di
bagian tengah dari komposisi beronjongnya.
Groundsill (Ambang Dasar Sungai)
Pelaksanaan Groundsill (Ambang Dasar Sungai)
Groundsill adalah bangunan melintang sungai yang terbuat dari konstruksi beton atau pasangan
batu. Bangunan ini berfungsi untuk mencegah kemungkinan penurunan elevasi dasar palung
sungai pada bagian hulu lokasi terpasangnya groundsill, serta dibangun pada sungai-sungai
yang menghadapi masalah degradasi atau agradasi dasar sungai (SNI 1724:2015).
Groundsill (Ambang Dasar Sungai)
Pelaksanaan Groundsill (Ambang Dasar Sungai)
Persiapan
Pekerjaan Pengukuran
Beronjong Beton Pasangan Blok Beton
/ Bertulang/ Batu/ Terkunci
Dewatering
Pekerjaan Tanah
Fender
PERLENGKAPAN
LAINNYA
Rambu-Rambu Lalu Lintas Jembatan
Pelaksanaan Pekerjaan Rambu-Rambu Lalu Lintas Jembatan
Persiapan
Pengecatan Rambu
Marka Jalan Jembatan
Pelaksanaan Pekerjaan Marka Jalan Jembatan
Persiapan Permukaan
Pekerjaan Marka
Melakukan Perizinan
Kepihak Terkait (PLN)
Sistem penempatan lampu penerangan jalan yang disarankan:
Penarikan/Penyambungan Kabel
infoor
SELESAI