Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 4 STUDI ISLAM

Vatin Ashari R

Meli Erlina

Arisa Rima D

Melinda Puspita AJ

Indra Setia Wibowo

Widya Ninda Puspita

Indah Pangertika

1
KELUARGA BERENCANA

Menurut
Pandangan ISLAM???
Keluarga Berencana?

Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak, dan


usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi,
perlindungan, dan bantuan untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.
(Jakarta: Kemenkes RI, 2018)

Menurut Majlis Ulama Indonesia (MUI) keluarga berencana adalah suatu


ikhtiar atau usaha manusia dalam mengatur kehamilan dalam keluarga dengan
cara tidak melawan hukum agama, undang-undang Negara dan moral
pancasila, demi untuk mendapatkan kesejahteraan keluarga yang sakinah,
mawaddah, dan warahmah.

3
Dasar Hukum Program KB

Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1993 UU RI No. 10 Tahun 1992


01 04
Tentang Garis-garis Besar Haluan Negara. tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga Sejahtera.

Peraturan Pemerintah RI No. 21


Undang-undang No. 5 Tahun 1074
Tahun 1994
02 05
Tentang Pokok-pokok Pemerintah di daerah. Tentang Penyelenggaraan Pembangunan
Keluarga Berencana.

Instruksi Presiden RI No. 3 Tahun


UU No. 5 Tahun 1979
1996 Tentang
03 06
Tentang Pemerintah Desa. Tentang Pembangunan Keluarga

4
Macam Metode dan Alat Program Keluarga Berencana

Metode
Metode Hormonal Perintang/Penghalang Metode Sterilisas Metode Alami
(Barier)

metode yang bekerja dengan suatu metode yang bekerja metode ini bekerja dengan cara metode yang digunakan tanpa
cara mengganggu produksi sel dengan menghalangi melakukan pemutusan atau menggunakan alat bantuan
telur dan kesuburan rahim pertemuan antara sel sperma pengikatan saluran sel sperma
sama sekali. Metode ini hanya
dan sel telur ketika melakukan atau pengikatan saluran sel
untuk mengetahui kapan masa
hubungan seksual (merintangi telur.
subur sehingga pasangan bisa
pembuahan)
menghindari hubungan seks

pada saat itu.

5
Tujuan secara umum
Program nasional keluarga
berencana bertujuan untuk ikut
serta menciptakan kesejahteraan
ekonomi dan social bagi seluruh
masyarakat melalui usaha-usaha
perencanan dan pengendalian
penduduk, agar dapat dicapai
keseimbangan yang baik antara
jumlah dan kecepatan
perkembangan penduduk
dengan produksi dan jasa-jasa.

TUJUAN KELUARGA
BERENCANA
Tujuan secara khusus
Dalam rangka mengendalikan
pertumbuhan penduduk dan
melembagakan norma keluarga kecil
yang bahagia dan sejahtera, maka sejak
awal pelaksanaan program keluarga
berencana nasional telah dirumuskan
sebagai kegiatan yang semuanya
ditujukan untuk mempengaruhi segi
kwantitas maupun mutu dari manusia
Indonesia.
6
Kelebihan dan Kekurangan Keluarga Berencana

Kelebihan

 Bagi orang yang sedang menyusui, tersedia PIL, atau suntikan khusus yang
mengandung Progesteron yang tidak mengganggu kelancaran Air Susu Ibu

 Dapat mencegah kekurangan darah dan kanker rahim.

 Reversibilitas sangat tinggi.

 Apabila menginginkan kehamilan maka suntikan atau PIL dapat dihentikan.

 Dapat mencegah penularan penyakit seksual

Kekurangan

 Perlu kedisiplinan pemakai (harus secara teratur dalam penggunaannya).


 Dapat mengganggu ASI kalau PIL yang mengandung esterogen pada saat
menyusui.
 Dapat meningkatkan resiko infeksi Klamedia.
 Dapat diperoleh setelah konsultasi dengan dokter atau bidan.
 Bisa juga mengganggu memperlambat haid, haid tidak teratur, dan bercak-bercak
pendarahan di luar haid. 7
Keluarga Berencana Dalam Islam
Di dalam al-Qur’an dan hadis, yang merupakan sumber pokok hukum Islam dan yang menjadi pedoman hidup bagi umat Islam tidak ada nash yang
shohih yang melarang ataupun yang memerintahkan ber-KB secara eksplisit. Karena itu hukum ber-Kb harus dikembalikan kepada kaidah hukum
Islam yang menyatakan “Pada dasarnya segala sesuatu itu boleh, kecuali ada dalil yang menunjukkan keharamannya”.
Selain berpegangan dengan kaidah hukum Islam tersebut di atas, pada dasarnya Islam memperbolehkan umatnya ber-KB. Jika mengetahui dan
memahami benar maksud dan hikmah Islam di balik pemberian keinginan atas pelaksanaan hubungan terputus pada berbagai kondisi darurat adalah
karena terinspirasi dari pemahaman yang sempurna bahwa seorang anak menjadi tanggung jawab yang sangat besar, dan wajib dipelihara yang
sempurna dan kepedulian tinggi, atau karena alasan bahwa kelahiran seorang anak akan membahayakan sang ibu bahkan mengancam nyawa sang
ibu. Sebenarnya syariat Islam datang untuk membawa mashlahat bagi manusia, mencegah hal-hal yang menimbulkan kerusakan, dan memilih yang
lebih kuat diantara dua mashlahat, serta mengambil yang lebih ringan bahayanya apabila terjadi kontradiksi.
Hukum ber-KB bisa menjadi makruh bagi pasangan suami istri yang tidak menghendaki kehamilan, padahal suami istri tersebut tidak ada hambatan
atau kelainan untuk memiliki keturunan. sebab hal yang demikian itu bertentangan dengan tujuan pernikahan menurut agama, yaitu untuk menciptakan
keluarga yang bahagia dan untuk mendapatkan keturunan yang sah yang diharapkan menjadi anak yang shalih sebagai generasi penerus. Hukum ber-
KB juga menjadi haram apabila seseorang melakukan KBdengan cara yang bertentangan dengan agama, seperti dengan cara vasektomi (sterilisasi
suami) dan abortus(pengguguran).
Oleh karena itu bisa disimpulkan bahwa penggunaan alat-alat pencegah kehamilan tradisional ataupun modern yang aman dan terjamin dari berbagai
bahaya dan akibat buruk, dan tentunya dengan petunjuk dokter yang terpercaya sehingga terhindar dari berbagai macam penyakit yang berkaitan
dengan kehamilan itu sendiri adalah boleh-boleh saja.
Dalil tentang Keluarga Berencana

Q.S Al-Qashas ayat 77

Q.S Al-Ahkaf ayat 15 Q.S Al-Baqarah ayat 233

Q.S Al-Anfal ayat 53 Q.S At Thalaq ayat 7

9
Sedangkan pandangan hadist tentang keluarga Berencana

‘’Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang menjengukku (saat aku sakit) ketika aku
berada di Makkah". Dia tidak suka bila meninggal dunia di negeri dimana dia sudah
berhijrah darinya. Beliau bersabda; "Semoga Allah merahmati Ibnu 'Afra'". Aku
katakan: "Wahai Rasulullah, aku mau berwasiat untuk menyerahkan seluruh
hartaku". Beliau bersabda: "Jangan". Aku katakan: "Setengahnya" Beliau bersabda:
"Jangan". Aku katakan lagi: "Sepertiganya". Beliau bersabda: "Ya, sepertiganya dan
sepertiga itu sudah banyak. Sesungguhnya jika kamu meninggalkan ahli warismu
dalam keadaan kaya itu lebih baik daripada kamu meninggalkan mereka dalam
keadaan miskin lalu mengemis kepada manusia dengan menengadahkan tangan
mereka. Sesungguhnya apa saja yang kamu keluarkan berupa nafkah
sesungguhnya itu termasuk shadaqah sekalipun satu suapan yang kamu masukkan
ke dalam mulut istrimu. Dan semoga Allah mengangkatmu dimana Allah memberi
manfaat kepada manusia melalui dirimu atau memberikan madharat orang-orang
yang lainnya". Saat itu dia (Sa'ad) tidak memiliki ahli waris kecuali seorang anak
perempuan.”
Pandangan Ulama terkait Keluarga Berencana

Ulama’ yang memperbolehkan Ulama’ yang memperbolehkan

Diantara ulama’ yang membolehkan adalah Imam al-Ghazali, Syaikh


al-Hariri, Syaikh Syalthut, Ulama’ yang membolehkan ini
berpendapat bahwa diperbolehkan mengikuti progaram KB dengan Selain ulama’ yang memperbolehkan ada para ulama’ yang
melarang diantaranya ialah Prof. Dr. Madkour, Abu A’la al-
ketentuan antara lain, untuk menjaga kesehatan si ibu, menghindari
Maududi. Mereka melarang mengikuti KB karena perbuatan itu
kesulitan ibu, untuk menjarangkan anak. Mereka juga berpendapat
termasuk membunuh keturunan seperti firman Allah:
bahwa perencanaan keluarga itu tidak sama dengan pembunuhan
‫وال تقتلوا أوالدكم من إملق نحن نرزقكم وإياهم‬
karena pembunuhan itu berlaku ketika janin mencapai tahap ketujuh
dari penciptaan. Mereka mendasarkan pendapatnya pada surat al- “Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut
(kemiskinan) kami akan memberi rizkqi kepadamu dan kepada
Mu’minun ayat: 12, 13, 14.
mereka”.
Ada beberapa macam cara pencegahan kehamilan yang
diperbolehkan oleh syara’ antara lain, menggunakan pil, suntikan,
spiral, kondom, diafragma, dan tablet vaginal. Cara ini diperbolehkan
asal tidak membahayakan nyawa sang ibu. Dan cara ini dapat
dikategorikan kepada azl yang tidak dipermasalahkan hukumnya
Thank you!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai