KELOMPOK 4 :
NURMAYA (17035033)
PUTTY ZINDA PEBRILA (17035035)
RENI PERWASIH (17035037)
ROBIATUL ADAWIYAH (17035039)
A. TUJUAN
ALAT
C. ALAT DAN BAHAN
BAHAN
D. PROSEDUR KERJA
Prosedur Kerja Pengamatan Keterangan
1. Analisa kualitatif
2 gram boraks
Dimasukan kedalam Bening
gelas kimia 100ml.
Melarutkan dengan Bening
aquades sampai
volume 50ml.
mentetesi pada kertas Merah kecoklatan Warna merah kecoklatan
tumerik. sebagai uji positif boraks.
Hasil
10ml filtrat
Menambahkan Hasil titrasi(Pink selayang)
kedalam erlenmeyer (Duplo).
50ml.
Mentetesi 3 indikator
pp V1= 3.5ml
Mentitrasi dengan V2=3.6ml
NaOH 0.16M sampai V3= 3.55ml
pink selayang
Hasil
PERHITUNGAN
Erlenmeyer 1 dan 2
• 𝑀1𝑉1 = 𝑀2𝑉2
• 0,16 M . 3,55 ml = M2 . 10 ml
0.16 𝑀
• 𝑀2 =
3,55 .10
• 𝑀2 = 0,0568 𝑀
𝐹𝑃 𝑋 𝑉 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑛 𝑋 𝑁 𝑁𝑎𝑂𝐻 𝑋 𝐵𝐸 𝐵𝑜𝑟𝑎𝑘𝑠
• 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐵𝑜𝑟𝑎𝑘𝑠 = 𝑋 100%
𝑀𝑔 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
40 𝑚𝑙
• 𝐹𝑃 = =4
10 𝑚𝑙
• 𝑉 𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑛 = 3,55 𝑚𝑙
• 𝑁 𝑁𝑎𝑂𝐻 = 0,16 𝑁
• 𝐵𝐸 𝐵𝑜𝑟𝑎𝑘𝑠 = 191 𝑚𝑔/𝑚𝑙
• 𝑀𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 = 10 𝑔𝑟 = 10.000 𝑚𝑔
4 𝑋 3,55 𝑚𝑙 𝑋 0,16 𝑁 𝑋 191 𝑚𝑔/𝑚𝑙
• 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐵𝑜𝑟𝑎𝑘𝑠 = 𝑋 100%
10.000𝑚𝑙
• = 4,34 %
G. PEMBAHASAN
UJI KUALITATIF
Satu persatu ekstrak sampel mie basah ditetesi pada kertas tumerik.
Ekstrak mie basah A dan B tidak merubah warna kertas tumerik (tetap
kuning). Artinya mie basah A dan B negatif boraks. Ekstrak mie basah
C merubah warna kertas tumerik menjadi merah kecoklatan. Jadi
dapat dinyatakan sampel mie basah C positif mengandung boraks .
UJI KUANTITATIF
Uji kuantitatif dilakukan dengan titrasi asam basa. Titrasi asam basa
yaitu penentuan kadar suatu larutan asam dengan larutan basa yang
diketahui atau sebaliknya, yang didasarkan pada reaksi netralisasi.
Sebelum titrasi, ditambahkan HCl 37 % ke dalam ekstrak sampel C
untuk mengasamkan larutan. Sehingga diperoleh filtrat.