Anda di halaman 1dari 18

PEMERIKSAAN

NARKOBA
1. ABDUR ROZAQ (02118003)
2. AGNES MELANIA (02118004)
3. ALFIN AFENDI (02118007)
4. ARI DEDI (021180
5. DENY ANANDA (02118024)
6. DIANA BAROTUN N (02118027)
7. M. FAKHRI RUSIDY (02118069)
8. RAHMAD CANDRA (02118082)
9. SULISYTA WATI (021180
10. SUGENG R
11. TYAN ADE (02118098)
Managemen Pemeriksaan
Narkoba Meliputi :

1. Tes Laboratorium Narkoba


2. Pelayanan Terapi Medik
Tes Labolatorium Narkoba

 Labolatorium Tes narkoba meliputi :


1. Skring test : melihat ada /tidaknya
zat/metabolit
2. Mengetahui jenis zat/metabolit yang
terkandung
3. Menetapkan ada/tidak komplikasi akibat
pemakaian narkoba
Metode pemeriksaan labolatorium untuk
skrining narkoba dan matabolitnya harus
mempunyai syarat :
SENSITIFITAS dan SPESIFITAS TINGGI

SENSITIF : mamapu mendeteksi ada atau


tidaknya zat/metabolit jenis narkoba dalam
urin

SPESIFIK : alat/reagen tersebut mampu


mengenali jenis narkoba yang ada di urin
Metode yang memenuhi ke 2 syarat ini
adalah : EIA (Enzyme immunossay) dan
imunokromatografi
Selain itu ke 2 metode ini memiliki tekhnik
yang sederhana : umum dilakukan untuk
screening
Namun saat ini penggunaan metode
imunokromatografi kompetitif kualitatif
yang paling umum dilakukan
 Keuntungan
penggunaan tekhnik
imunokromatografi:

1. Mudah dilakukan
2. Hasil cepat (3-10menit)
3. Spesifik (memenuhi standar National
Institude of Drug Abuse – NIDA, sekarang
SAMHSA)
4. Sensitifitas sampai 99,7 %
 Dasar tekhnik Imunokromatografi :

1. Adanya kompetisi penjenuhan Ig G anti narkoba


yang mengandung substrat enzim (antibodi) dengan
enzim pada urin narkoba sample yang mau dipriksa
(antigen), tes ini bersifat kualitatif
2. Sample urin (+): terjadi penjenuhan artinya Ig G
anti narkoba yang mengandung enzim tidak dapat
berikatan dengan enzim narkoba yang dapat
diperiksa: Tidak terjadi perubahan warna
3. Sample Urin (-) atau kadar narkoba kurang dari
nilai ambang : tidak terjadi penjenuhan (tidak
jenuh) artinya Ig G anti narkoba yang mengendung
enzim dapat berikatan penuh atau sebagaian
dengan enzim dari narkoba yang diperiksa : terjadi
perubahan warna.
 Sample untuk pemeriksaan narkoba dan
metabolitnya:
URIN
Karena urin mengandung kadar metabolit dalam jumlah
tinggi dan pengambilan sample mudah dan tidak
menyakiti pasien
 Syarat Urin Sample :

1. Jernih (bila keruh harus disentrifuse)


2. Tanpa pengawet
3. Tempat penampungan : wadah kaca dan
plastik yang bersih
4. Bila urin tidak langsung dipakai : disimpan 2-8
derajat selama 48 jam atau dibekukan.Tes
disimpan dalam suhu 2-25 derajat, jangan
sampai beku dan perhatikan tanggal
kadaluarsa
Menilai validitas hasil
pemeriksaan
 Pada alat/reagen pemeriksaan terdapat 3 zona yaiutu:
zona T (test), C (Control), S (sample)
 Zona C adalah zona kontrol: menilai valid dan tidaknya
test tersebut
 Pada saat pemeriksaan, pada zona C akan sllu muncul
awrna pink, dibuat sedemikan rupa, sehingga hanya
memerlukan H2O untuk dapat menimbulkan reaksi
perubahan warna. Jadi tidak tergantung ada/tidaknya
narkoba di dalam urin
Sehingga :
 Warna pink pada zona C: hasil valid (hasil dapat
dipercaya)
 Tidak ada warna pink pada zona C : Hasil invalid (tidak
dapat dipercaya)
Deteksi Tunggal Narkoba Dan
Metabolitnya
Hanya mendeteksi satu jenis narkoba
TEST STRIP/STICK
 Biarkan sample dan reagen dalam suhu ruangan
 Reagen dibuka sesaat sebelum dikerjakan
 Celupkan tes strip ke dalam urin sample. Jangan
melebihi tanda batas maksimal pada strip
 Baca hasil 3-5 menit pertama dan 3-5 menit kedua
TEST CARD

 Biarkan sample dan reagen dalam suhu ruanagan


 Reagen dibuka sesaat sebelum dikerjakan
 Teteskan 3-5 tetes urin sample pada zona sample
 Baca hasil 3-5 menit pertama dan 3-5 menit kedua
Deteksi 3-6 Narkoba dan
Metabolitnya
 Mampu mendeteksi 3-6 jenis narkoba sekaligus
 Siapkan reagen dan urin sample
 Celupkan ke 6 bagian strip ke dalam urin sample
 Hasil dibaca setelah 5-10 menit
Interpretasi hasil
pemeriksaan
POSITIF
 Terbentuk satu garis warna pink pada zona C,
menunjukkan : kadart narkoba diatas nilai ambang
NEGATIF
 Terdapat dua garis berwarna pink yaitu di zona T dan
zona C
 Bisa berarti :
 Tidak ada zat narkoba dalam urin
 Kadarnya di bawah ambang (cut off point) yang mampu
dideteksi oleh alat , jika meragukan Test konfirmasi
Tes konfirmasi terhadap
narkoba
1. Mas chromatografi (MS)
2. Gas chromatografi (GS)

Mass chromatografi : sensitifitas lebih tinggi kareana


mengukur intensitas ion zat

Gas Chromatografi : spesitifitas lebih tinggi karena


dapat membedakan berbagai jenis zat sampai tingkat
intensitas ion, hambatan waktu dan bentuk
kromatografinya
Artinya : metode gas chromatografi (GS) sangat
efektif karena tidak ada satupun zat yang
memiliki intensitas ion, hambatan waktu dan
bentuk kromatografi yang sama.

Bila MS dan GS dilakukan secara bersamaan : dapat


mendeteksi jenis dan kadar zat sampai paling
rendah
Pelayanan Terapi Medik

 Terapi Lepas Zat / Detoksifikasi


Detoksifikasi dilaksanakan oleh dokter di sarana
pelayanan kesehatan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Pelaksanaannya mengikuti Pedoman
Standar Pelayanan Minimal Terapi Korban
Penyalahgunaan Narkoba.
 Terapi Pemeliharaan (Maintenance Therapy)
 Rujukan
Korban penyalahgunaan Narkoba demgam
komplikasi medis fisik yang keluhan fisiknya tidak
dapat diatasi dengan sarana dan prasarana serta
sumber daya yang ada harus dirujuk ke Rumah
Sakit Umum yang lebih mungkin memberikan
pengobatan
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai