Anda di halaman 1dari 57

KEBUTUHAN AMAN & NYAMAN

PENYAKIT KRONIS &TERMINAL

RINA FERA DWIANTI KASTINO


Definisi
Perawatan Palliative adalah perhatian sepenuhnya terhadap pasien,
keluarga dan teman-temannya ketika penyakit pasien tidak dapat
disembuhkan dan kemungkinan hidup kecil.
Pengertian :
Perawatan yang dilakukan untuk membantu
meringankan dari penderitaan fisik sampai
psikologis pada pasien yang tidak dapat
disembuhkan atau dalam tahap terminal

Pemenuhan kebutuhan fisik, mental, emosi,


sosial, spiritual dan kultural dengan pendekatan
tim yang melibatkan konseling dan kenyamanan
serta berpusat pada pasien dan keluarga untuk
meningkatkan kualitas hidup.

ASUHAN KEPERAWATAN 3
Tujuan dari Perawatan
Palliative
Untuk memberikan dukungan dan perhatian yang membuat hidup pasien
menyenangkan selama masa sakit, sehingga mereka bisa menikmati betul sisa
hidup mereka.
Phylosophy Perawatan
Paliatif
Meyakini bahwa setiap orang
mempunyai hak diobati, meninggal
secara bermartabat, mengurangi rasa
nyeri dan pemenuhan kebutuhan bio-
psiko-sosio dan spiritual

ASUHAN KEPERAWATAN 5
Prinsip-prinsip penting yang harus
diperhatikan :

Gejala yang ditimbulkan


Dukungan moril
Kerjasama dari lingkungan
Saran-saran yang harus dipertimbangkan
Memberikan harapan untuk mencapai tujuan yang realistis
Memulai dan mengatur Perawatan
Palliative

Keputusan untuk menghentikan pengobatan berdasarkan dua sebab :

1. Penyakit pasien semakin lama semakin memburuk dan tingkat


kekebalan tubuhnya sudah hilang.
2. Semua kemungkinan untuk menganalisa dan mengetahui kondisi
pasien dan usaha-usaha pengobatan telah dilakukan tetapi kondisi
pasien terus memburuk.
Peran Perawat dan Bidan dalam
Perawatan Paliatif
1. Dapat menerapkan pengetahuan dan ketrampilan dalam memberikan
asuhan keperawatan.

2. Menetapkan prioritas asuhan keperawatan, mengelola waktu secara


efektif dan saran-saran untuk meningkatkan kualitas hidup.

ASUHAN KEPERAWATAN 9
3. Sebagai nara sumber / konselor bagi pasien, keluarga dan komunitas
dalam menghadapi perubahan kesehatan, ketidakmampuan dan
kematian.
4. Sebagai komunikator yang terapeutik dan pendengar yang baik dalam
memberikan dukungan dan perhatian.
5. Membantu pasien tetap independen sesuai kemampuan mereka sehingga
kenyamanan terpenuhi, serta meningkatkan mutu hidup

ASUHAN KEPERAWATAN 10
Langkah-langkah Perawatan
Palliative
Membentuk team untuk menghadapi beragam pasien dan masalah-masalah
keluarga.

Tujuan dari team ini adalah mengobati, merawat, memberikan penyuluhan


sosial dan pelayanan lainnya dan bekerja sama dengan Departemen
Kesehatan, Swasta(LSM), relawan, dll.
Perubahan dari pengobatan aktif ke pengobatan Palliative tidak terjadi
dalam waktu yang singkat.

Perawatan Palliative sangat berhasil ketika masih pada fase dini,


mendapat dukungan dari lingkungannya yaitu keluarga dan adanya
team yang membangkitkan kesadarannya.
PENANGANAN GEJALA
Gejala-gejala
Rasa sakit / Pain
yang ditimbulkan
Lemas/Fatique/weakness
Sesak nafas/dyspnea
Buang air terus menerus/presisten diarrhea
Susah tidur/insomnia
Rasa mual/Nausea dan vomiting
Bagi Petugas
Memahami batasan penyebab, jenis, sifat dan derajat nyeri
Mendengarkan keluhan pasien
Mempercayai setiap keluhan pasien
Bersedia memberi keterangan secara jelas dan bijaksana
Mampu dan bersedia melakukan pendekatan dengan multidisipliner
Memahami alternatif pengelolaan nyeri / gejala-gejala lain
Mampu menanggulangi bila timbul efek samping obat
Memberikan pendidikan terhadap pasien dan keluarganya
Mengubah perasaan tidak dapat sembuh dengan perasaan nyaman
terhadap gejala yang timbul
-Melakukan penilaian psikososial

-Memperkirakan emosi pasien yang akan mempengaruhi persepsi dari


rasa nyerinya

-Mengetahui riwayat sosialnya secara detail ( masalah keluarga, kurang


perhatian ) dapat mempengaruhi efek nyerinya )
Tujuan : membantu pasien
Mengubah perasaan tidak dapat sembuh dengan perasaan nyaman terhadap
gejala yang timbul.
Menahan semaksimal mungkin kontrol hidupnya terhadap penyakitnya melalui
dukungan emosional dan nasehat-nasehat praktis.
Menangani gejala dengan obat-obatan dan atau intervensi non farmakologis
Semua gejala harus diidentifikasi melalui rangkaian gejala dengan
mempertanyakan tentang :
- keluhan
- lokasi
- apa yang memperburuk keadaan
- apa yang memperbaiki keadaan
- gejala-gejala yang berhubungan
- apa yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari pasien
Asuhan Keperawatan Paliatif

1. Identifikasi Jejaring Perawatan Paliatif

* Kelompok organisasi yang saling bekerjasama

untuk memberikan askep yang memadai.

Perlu renpra yang lebih optimal untuk mencapai

kesehatan prima.

ASUHAN KEPERAWATAN 19
Manfaat untuk
= informasi askep terkini, akurat dan
terpercaya,
= merupakan forum tukar pendapat dan
pengembangan gagasan,
= memberikan dukungan dan memperluas basis
dukungan,
= menyatukan sumber daya untuk tujuan
bersama yaitu kesejahteraan pasien,
= mengobati, merawat dan memberikan
penyuluhan sosial dan pelayanan lainnya.
= Bekerja sama dengan DepKes, Swasta (LSM),
Relawan, Pemuka Agama dll

ASUHAN KEPERAWATAN 20
2. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
Dalam Melakukan Askep Paliatif

Perawatan paliatif dimulai apabila pengobatan


secara medis tidak lagi efektif, karena organ
organ vital dalam tubuh pasien sudah
mengalami kegagalan atau pasien dan keluarga
mengatakan tidak lagi melanjutkan terapi

ASUHAN KEPERAWATAN 21
Akontabilitas

Perawat bertanggung jawab dan bertanggung


gugat terhadap keputusan dan tindakan
keperawatan serta mengenal batas peran dan
fungsi perawat dalam bertindak

Berdasarkan Kode Etik Keperawatan dan Budaya

ASUHAN KEPERAWATAN 22
Menghormati hak ” privacy ” pasien terhadap askep
dan yankes bagi dirinya. Menghormati nilai,
kebiasaan, keyakinan dan kepercayaan / agama
serta budaya.

Legal
Pelaksanaan askep sesuai dengan peraturan
perundang – undangan keperawatan, kebijakan
lokal dan nasional serta mengenal tindakan yang
tidak sesuai dengan hukum yang berlaku dan
terkait dengan kode etik profesi / keperawatan.

ASUHAN KEPERAWATAN 23
3. Penerapan Asuhan
Keperawatan Paliatif
Penanganan gejala dengan obat-obatan dan atau intervensi non
farmakologis.

Adanya gangguan psikososial yang bersumber pada kondisi penyakit


pasien, kepribadian, perkembangan dan latar belakang kehidupan
pribadi pasien, keluarga, budaya, agama dan sebagainya.

ASUHAN KEPERAWATAN 24
Pengkajian
◦ Anamnesis yang teliti baik dari pasien
maupun keluarganya.( keluhan, lokasi)
◦ Pemeriksaan fisik, penunjang, status
mental dan laporan harian selama
perawatan
◦ Gejala-gejala yang berhubungan

ASUHAN KEPERAWATAN 25
Diagnosa Keperawatan
Nyeri,
Resti Infeksi,
Perubahan Nutrisi,
Resti terhadap koping tidak efektif,
Imobilitas,
Ketidakseimbangan cairan,
Ansietas,

ASUHAN KEPERAWATAN 26
Resti terhadap Perubahan Perfusi Jaringan,
Perubahan Fungsi Defekasi,
Resti terhadap Perubahan Integritas Kulit,
Perubahan Mukosa Mulut,
Kerusakan Pertukaran Gas,
Gangguan Konsep Diri,
Kurang perawatan diri.

ASUHAN KEPERAWATAN 27
Contoh
Diagnosa Keperawatan :
Perubahan Nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan peningkatan metabolik
(demam, infeksi )

Tujuan :
Setelah dilakukan askep masalah nutrisi dapat diatasi

ASUHAN KEPERAWATAN 28
Kriteria :
= Berat Badan meningkat kearah BB normal
= Tanda Malnutrisi tidak ada

= Peningkatan tingkat energi


= Tonus otot optimal
= Lab, Hb : 14, Protein : 6 – 8 mg/dl, Albumin : 4 –
6 mg/dl

ASUHAN KEPERAWATAN 29
INTERVENSI RASIONAL
1.Pantau :
 berat badan dan ukur Untuk mengenal indikasi
antropometri tiap kemajuan atau
minggu penyimpangan dari hasil
 masukan dan keluaran yang diharapkan
setiap 8 jam
 albumin serum dan
BUN
 persentase makanan
yang dimakan

ASUHAN KEPERAWATAN 30
2. Jika cairan diare Diare sering disebabkan oleh
berlebihan: protozoa (Cryptospiridium)
• Pertahankan puasa dan yang menyerang lapisan
pengobatan, terutama epitel, menyebabkan
infus meningkatnya produksi gas
• Berikan obat-obat anti dan banyak cairan masuk
diare dan evaluasi dalam usus.
keefektifannya Pasien bisa kehilangan cairan
• Berangsur-angsur dimulai 10 liter perhari karena diare.
pemberian makan per oral Berhentinya diare hanya
bila diare terkontrol. karena pengobatan yang
Anjurkan untuk efektif.
menggunakan makanan
bebas laktose, rendah
lemak, tinggi serat.
• Kolaborasi jika diare tetap
berlangsung atau tambah
ASUHAN KEPERAWATAN 31
memburuk
3. Rujuk ke ahli diet Ahli diet adalah spesialis
untuk nutrisi yang dapat
membantu memilih membantu pasien dalam
dan perencanaan menu dan
merencanakan kebutuhan nutrisi untuk
kondisinya
makanan untuk
kebutuhan nutrisi.

ASUHAN KEPERAWATAN 32
Diagnosa Keperawatan :
Cemas berhubungan dengan perubahan
status mental, ancaman kematian

Tujuan :
Setelah diberikan askep cemas dapat
diatasi / berkurang

ASUHAN KEPERAWATAN 33
Kriteria :
Pasien mau mendiskusikan rasa takut / cemasnya
Pasien tampak tenang
Pasien menyatakan cemas berkurang
Pasien dapat mendemonstrasikan pemecahan masalah yang sehat
dan menggunakan sumber-sumber yang efektif

ASUHAN KEPERAWATAN 34
INTERVENSI RASIONAL
1. Biarkan pasien dan orang Dengan mengungkapkan
terdekat mengungkapkan perasaan mempermudah
perasaan. penyelesaian masalah dan
juga memungkinkan perawat
mengidentifikasi fase yang
mana dari proses kesedihan
yang dialami pasien.
2. Berikan hubungan yang Sikap, pikiran dan perasaan
mendukung : pemberi perawatan
 Menemani pasien mempengaruhi kualitas
 Berikan informasi yg akurat hubungan perawat pasien dan
dan jelas ttg tindakan kep. keluarga.
 Bantu pasien dan sediakan
kesempatan keluarga untuk
mengekspresikan pikiran-
pikiran, perasaan-perasaan
yg realistik
ASUHAN KEPERAWATAN 35
3. Rujuk pasien dan Kelompok pendukung
keluarga ke grup AIDS adalah sumber yang kuat
masyarakat lokal yang untuk pasien dan orang
dapat mendukung. yang bermakna bagi
pasien.
4. Jika kondisi berakhir dan Perawatan di rumah untuk
mendekati tahap akhir, memenuhi kebutuhan
diskusikan perawatan di sosial, emosi, fisik, dan
rumah. spiritual pasien yang sakit
dan keluarganya. Tim
perawat kesehatan
multidisiplin dan
sukarelawan terlibat dalam
perawatan di rumah.

ASUHAN KEPERAWATAN 36
5. Hindari pemberian informasi Interaksi terapi dapat
yang bertubi-tubi pada membantu perubahan individu
pasien selama fase awal untuk menerima. Informasi
proses berduka. Jawab yang berlebihan dapat
pertanyaan khusus. Masukan menambah ansietas yang
informasi dan instruksi menyebabkan frustasi dan
tambahan ketika pasien depresi.
mulai menunjukkan kesiapan
mempelajari tindakan
perawatan dini.
6. Informasikan pasien bahwa Selama proses berduka,
perasaan mereka normal dan pasien secara umum bereaksi
hal ini memerlukan waktu tetapi tidak memahami
untuk menerima hidup mengapa mereka merasakan
dengan penyakit kronis atau dan bertindak seperti yang
perubahan citra tubuh. mereka lakukan. Lebih dari
Hindari menganalisa atau itu, perasaan pasien
mengkritik perilaku pasien. dipengaruhi oleh pemberi
Informasikan pasien bahwa perawatan dan orang
Anda ada untuk bicara ASUHAN
bilaKEPERAWATAN
terdekat. 37
7. Selama marah dan fase tawar- Sikap tenang dan menerima
menawar : dari pemberi perawatan
Jangan : membantu menghilangkan
- Berdebat tentang moralisasi marah dan menunjukkan
- Menekankan nilai-nilai pribadi dukungan.
dan
keyakinan pasien
- Menganggap reaksi pasien
secara
individu
Lakukan :
- Mendengarkan keluhan pasien
tanpa menjadi defensif
- Membiarkan pasien
mengekspresikan marah
- Memberikan jawaban jujur tetapi
menghindari memberikan
keyakinan
yang salah
- Bersabar
ASUHAN KEPERAWATAN 38
Diagnosa Keperawatan :
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
peningkatan kebutuhan energi : demam /
proses inflamasi

Tujuan :
Setelah diberikan asuhan keperawatan pasien dapat beraktivitas dengan
adekuat

ASUHAN KEPERAWATAN 39
Kriteria :
Pasien mengatakan tidak cepat lelah
dalam aktivitas harian
Pasien berpartisipasi dalam aktivitas
perawatan
Penampilan rapi
Hasil laboratorium Hb > 10 gr/dl

ASUHAN KEPERAWATAN 40
INTERVENSI RASIONAL
1. Jamin bahwa bel dapat Untuk menjamin pasien aman
dijangkau oleh pasien. Barang-
barang diletakkan di meja
samping tempat tidur agar
mudah mengambilnya.
2. Bantu pasien memenuhi Perawatan diri membantu
kebutuhan sehari-harinya. memelihara harga diri dan
Anjurkan pasien agar ia dapat kembali untuk hidup tanpa
mengerjakan sebanyak tergantung pada orang lain
mungkin untuk dirinya. (mandiri).
3. Rujuk ke bagian fisioterapi, jika Ahli fisioterapi dapat membantu
terjadi kerusakan fisik yang pasien belajar bagaimana
permanen atau jangka waktu menyesuaikan kebiasaan hidup
yang lama. dengan keadaan fisik yang terbatas
dan dapat menentukan alat-alat
bantu yang tepat jika diperlukan.
ASUHAN KEPERAWATAN 41
4. Konsul ke pelayanan sosial atau Untuk memberikan perawatan
bagian perencanaan pasien yang kontinu jika ada
pulang untuk mengatur kerusakan fisik yang permanen
pelayanan perawatan rumah atau atau kronis.
penempatan di fasilitas
perawatan lain sesuai kebutuhan.

5. Berikan pujian terhadap prestasi Untuk memotivasi agar


dan kemajuan yang dicapai. mematuhi program rehabilitasi
secara kontinu.

ASUHAN KEPERAWATAN 42
Perawatan
Paliatif

Upaya Peningkatan Kenyamanan


Upaya Keterangan
Suasana Tenang Duduk tenang dan ciptakan suasana tenang

Masase Meliputi tepukan, gosok, dan pijitan pada otot

Musik Dapat menciptakan suasana yang tidak asing pada pasien dengan
mendengarkan musik yang biasa di senangi seperti di rumah
Kompres hangat Kompres hangat pada tempat nyeri dengan kantong panas / pemanas listrik

Kompres dingin Kompres dingin dengan kantong es.


Hati-hati: pastikan kantong es tidak bocor dan terbungkus untuk menjaga
kenyamanan, sensasi dingin tanpa menimbulkan kerusakan kulit karena
dingin. Batasi setiap 10 menit ganti lokasi. Bila kulit memucat hentikan
Mandi Berendam di air hangat

Vibrasi Dengan alat vibrator. Dapat digunakan untuk menstimuli kulit dan jaringan
otot
Produk Mentol Gosokkan pada kulit.
Hati-hati jangan dikenakan pada kulit yang luka atau radang, dalam memilih
produk, karena beberapa jenis ada yang mengandung salisilat (senyawa
ASUHAN KEPERAWATAN 43
kimia seperti aspirin) yang mungkin kontraindikasi untuk pasien tertentu.
Perawatan
Paliatif

Perawatan Paliatif
Sesak napas
Muntah
Gatal
Perawatan kulit
Perawatan Mulut
Nyeri

ASUHAN KEPERAWATAN 44
Konseling paliatif
Beri kesempatan untuk mengekspresikan perasaannya
Dengarkan dengan baik dan empati
Gunakan strategi komunikasi therapeutic saat berbicara dengan
pasien
Perhatikan suku,budaya,kepercayaan dan nilai-nilai pada individu
dan keluarga saat mereka mengekspresikan kesedihannya
Anjurkan pasien membangun hubungan dengan orang lain
Hubungkan pasien dengan grup support
Beri waktu bagi keluarga dan orang-orang yang dekat dengannya
untuk bertemu
Bantu keluarga dan orang yang dicintai untuk menyediakan waktu
mengingat-ingat hal yang menyenangkan bersama pasien
Anjurkan keluarga dan orang yang dekat agar melakukan hubungan
terus misal dengan telephone, kartu, catatan singkat pada pasien
sebagai dukungan.

ASUHAN KEPERAWATAN 45
IMPLEMENTASI:

Sesak Napas
Muntah
Gatal
Perawatan kulit
Perawatan Mulut
ASUHAN KEPERAWATAN 46
Perawatan
Paliatif

Sesak Napas
Seringkali parah 
◦ infeksi paru atau kanker: Sarkoma Kaposi; limfoma  kortikosteroid +
antibiotik
◦ Aspirasi cairan pleura
◦ Oksigen
◦ Morphin untuk enxietas, nyeri dan ketidak nyamanan
◦ Bronkodilator dg nebulizer
◦ Posisi ½ duduk di tempat tidur

ASUHAN KEPERAWATAN 47
Perawatan
Paliatif

Muntah
Mengganggu masukan cairan  dehidrasi  perlu rehidrasi
Bujuk pasien minum sedikit-sedikit tapi sering
Dapat diberi metoclopropamide (primperan)  lapor dokter

ASUHAN KEPERAWATAN 48
Perawatan
Paliatif

Gatal
Beri krem pelembab
Bila ada ruam  infeksi jamur? .krem anti jamur
Bila tidak ada infeksi  krem steroid
K/P antihistamin: CTM pada malam hari

ASUHAN KEPERAWATAN 49
Perawatan
Paliatif

Perawatan Kulit
Hindari dekubitus 
◦ Ganti posisi tidur setiap 4 jam
◦ Alas tidur lebih lunak
Bila sudah ada kemerahan  hindari penekanan
◦ Beri lotion – kamper spiritus
Ganti segera linen yang kotor
Massage titik yang tertekan: tumit, siku,
pergelangan kaki, punggung, pinggul
Tutup luka dengan kain kasa dan krem antiseptik

ASUHAN KEPERAWATAN 50
Perawatan
Paliatif

Perawatan Mulut
Bersihkan dengan sikat gigi yang lembut 2 - 3 kali sehari
Kumur sesudah makan
Bila ada luka atau radang mulut  makanan lunak atau cair.
◦ Obati sesuai indikasi

ASUHAN KEPERAWATAN 51
I. NYERI
Definisi :
Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan serta
dihubungkan dengan kerusakan jaringan atau potensial akan menyebabkan
kerusakan jaringan( The International Association for the study of pain )
Kajian Riwayat Rasa Nyeri

- Tempat / lokasi terjadinya nyeri


-Sifat nyeri, terbakar, berdenyut, menusuk, ngilu
-Lamanya ( terus-menerus, sesaat, frekuensi )
-Faktor-faktor ( perburukan / perbaikan )
-Efek terhadap kegiatan aktifitas sehari-hari pasien.
-Intensitasnya ( mild, moderate atau severe )
-Perkiraan intensitas nyeri dengan menggunakan alat pengukur nyeri.
Pada anak alat pengukurnya adalah SMILEY ANALOGUE SCALE
-Pada dewasa dengan visual analog scale
SKALA INTENSITAS NYERI
VISUAL ANALOG SCALE (VAS)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No pain Pain as Bad
as it Could
Possibly be
Nilai : 1-4 : nyeri ringan
5-6 : nyeri sedang
7-10 : nyeri berat
-Melakukan investigasi dan tindak lanjut dimulai dengan tes yang sederhana,
tersedia, dengan kegagalan minimal

-Lakukan monitor nyerinya sesering mungkin dan kemungkinan


pencegahannya.

Anda mungkin juga menyukai

  • Spiritualll
    Spiritualll
    Dokumen10 halaman
    Spiritualll
    Syarifah Make Up
    Belum ada peringkat
  • (Mater) PX Fisik BBL
    (Mater) PX Fisik BBL
    Dokumen39 halaman
    (Mater) PX Fisik BBL
    Devi Sitinurjanah
    Belum ada peringkat
  • Sap Myalgia
    Sap Myalgia
    Dokumen6 halaman
    Sap Myalgia
    Syarifah Make Up
    Belum ada peringkat
  • Kolaborasi Dan Negosiasi
    Kolaborasi Dan Negosiasi
    Dokumen24 halaman
    Kolaborasi Dan Negosiasi
    Syarifah Make Up
    Belum ada peringkat
  • Pengkajian Kasus Keluarga
    Pengkajian Kasus Keluarga
    Dokumen38 halaman
    Pengkajian Kasus Keluarga
    Syarifah Make Up
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Ispa DOC
    Leaflet Ispa DOC
    Dokumen28 halaman
    Leaflet Ispa DOC
    Syarifah Make Up
    Belum ada peringkat
  • Manajemen Konflik
    Manajemen Konflik
    Dokumen34 halaman
    Manajemen Konflik
    Devi Sitinurjanah
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen9 halaman
    Bab Iii
    Syarifah Make Up
    Belum ada peringkat
  • Tugas (KMB II Neng Siti)
    Tugas (KMB II Neng Siti)
    Dokumen47 halaman
    Tugas (KMB II Neng Siti)
    Syarifah Make Up
    Belum ada peringkat
  • Soal UAS KWU2 AMIK2
    Soal UAS KWU2 AMIK2
    Dokumen1 halaman
    Soal UAS KWU2 AMIK2
    Syarifah Make Up
    Belum ada peringkat
  • Askep Tn. D (N.fitri)
    Askep Tn. D (N.fitri)
    Dokumen14 halaman
    Askep Tn. D (N.fitri)
    Syarifah Make Up
    Belum ada peringkat
  • KMB 2 Neng ST
    KMB 2 Neng ST
    Dokumen1 halaman
    KMB 2 Neng ST
    Syarifah Make Up
    Belum ada peringkat
  • LAN OPTIMASI
    LAN OPTIMASI
    Dokumen51 halaman
    LAN OPTIMASI
    Syarifah Make Up
    Belum ada peringkat
  • Soal UAS KWU2 AMIK2
    Soal UAS KWU2 AMIK2
    Dokumen1 halaman
    Soal UAS KWU2 AMIK2
    Syarifah Make Up
    Belum ada peringkat
  • Kel.1 Antropologi
    Kel.1 Antropologi
    Dokumen12 halaman
    Kel.1 Antropologi
    Syarifah Make Up
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 3
    Kelompok 3
    Dokumen8 halaman
    Kelompok 3
    Intan Juliana
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 5
    Kelompok 5
    Dokumen15 halaman
    Kelompok 5
    Syarifah Make Up
    Belum ada peringkat
  • Nama - Neng Sit-WPS Office
    Nama - Neng Sit-WPS Office
    Dokumen1 halaman
    Nama - Neng Sit-WPS Office
    Syarifah Make Up
    Belum ada peringkat
  • Jtptunimus GDL Ridobanias 6746 2 Babii
    Jtptunimus GDL Ridobanias 6746 2 Babii
    Dokumen22 halaman
    Jtptunimus GDL Ridobanias 6746 2 Babii
    Dwiki
    Belum ada peringkat
  • JWBN KMB Kel 2 Osteo
    JWBN KMB Kel 2 Osteo
    Dokumen4 halaman
    JWBN KMB Kel 2 Osteo
    Syarifah Make Up
    Belum ada peringkat
  • Repro Duks I
    Repro Duks I
    Dokumen21 halaman
    Repro Duks I
    Syarifah Make Up
    Belum ada peringkat
  • Bab II
    Bab II
    Dokumen25 halaman
    Bab II
    JohannaNatasha
    Belum ada peringkat
  • Jadwal Dinas
    Jadwal Dinas
    Dokumen4 halaman
    Jadwal Dinas
    Reni Nurhidayah
    Belum ada peringkat
  • Askep Letsu
    Askep Letsu
    Dokumen5 halaman
    Askep Letsu
    Syarifah Make Up
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen11 halaman
    Bab I
    retno
    Belum ada peringkat
  • LP HM
    LP HM
    Dokumen1 halaman
    LP HM
    Siska Ameliya
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Pneumonia
    Leaflet Pneumonia
    Dokumen6 halaman
    Leaflet Pneumonia
    Syarifah Make Up
    Belum ada peringkat
  • Bab II
    Bab II
    Dokumen25 halaman
    Bab II
    JohannaNatasha
    Belum ada peringkat