PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG ETIKA BATUK UNTUK MENCEGAH
TERJADINYA PENULARAN PENYAKIT PADA PASIEN TB PARU DI RUANG
PENYAKIT DALAM PRIA RSUD TGK. CHIK DITIRO SIGLI KABUPATEN PIDIE
FITRINA NIM. 3440 0216 013
AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH
KABUPATEN PIDIE TAHUN 2019 BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, pada tahun 2010 terdapat 30.067 penderita TB paru dengan cakupan penanganannya sebanyak 68,7%, dengan tingkat kesembuhan 28,24%. Pada tahun 2010 juga tercatat sebanyak 360 penderita TB meninggal dunia. Pada tahun 2011 angka CDR masih tinggi yaitu sebesar 69%. memberikan pendidikan kesehatan untuk meningkatan status kesehatan klien, memeriksakan kondisi secara dini, memberikan obat anti mikroba sesuai dengan jangka waktu tertentu untuk mengobati penyebab dasar dan dalam perawatan diri klien secara optimal, sehingga muncul pentingnya asuhan keperawatan dalam menanggulangi klien dengan tuberkulosis paru yang dirawat diruang Penyakit Dalam Pria RSUD Kabupaten Pidie. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah, maka yang menjadi
rumusan dalam laporan studi kasus ini yaitu “Bagaimanakah pendidikan kesehatan tentang etika batuk untuk mencegah terjadinya penularan penyakit pada pasien tbc di ruang penyakit dalam pria Rumah Sakit Umum Tgk Chik di Tiro Sigli Kabupaten Pidie”. Tujuan Tujuan Umum Tujuan Khusus Manfaat Bagi pasien Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan Bagi Penulis Bagi Tempat Penelitian Bagi Peneliti Lain BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Keperawatan 1. Pengkajian 2. Diagnosa Keperawatan 3. Intervensi Keperawatan 4. Implementasi Keperawatan 5. Evaluasi Keperawatan B. Konsep Dasar TB Paru 1. Pengertian 2. Etiologi 3. Patofisiologi 4. Manifestasi Klinik 5. Komplikasi 6. Penatalkasanaan C. Konsep Dasar Batuk Efektif 1. Pengertian Batuk Efektif 2. Tujuan Batuk Efektif 3. Manfaat Batuk Efektif BAB III METODE PENULISAN 1. Rancangan Studi Kasus Rancangan penelitian ini adalah dengan deskriptis penelitian ilmiah, yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam kontek social secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti. (Herdiansyah, 2010). 2. Subyek Studi Kasus Subjek dari penelitian adalah semua pasien yang ada di RSUD Tgk Chik di Tiro Sigli yang mengalami TB Paru dan bersedia menjadi obyek peneliti dengan menandatangani inform consent dengan jumlah pasien 2 orang. Namun apabila pasien yang telah menandatangani dan menolak untuk dilakukan penelitian, maka pasien tersebut akan dikeluarkan dari daftar subyek studi kasus dengan memperrtimbangkan menghormati hak dan prifasi pasien. 3. Fokus Studi Dalam penelitian kualitatif ada batas kajian penelitian yang ditentukan oleh fokus penelitian. Penelitian kualitatif menghendaki ditetapkannya batas dalam dalam penelitian atas dasar focus yang timbul sebagai masalahpenelitian, sehingga memudahkan peneliti untuk menentukan data yang terkait dengan tema penelitiannya (Idrus, 2009). Tanpa adaya fokus penelitian ini peneliti akan terjebak oleh banyaknya data yang diperoleh ketika terjun kelapangan, sehingga dalam ini yang menjadi focus penelitian adalah : Batuk efektif pada pasien TBC di RSUD Tgk Chik di Tiro Sigli,
4. Definisi Operasional Studi Kasus
a. Tuberkulosis paru (TB) adalah suatu penyakit infeksi kronik yang sudah sangat lama dikenal pada manusia, misalnya dia dihubungkan dengan tempat tinggal di daerah urban, lingkungan yang padat, dibuktikan dengan adanya penemuan kerusakan tulang vertebra otak (Amin, 2006). b. Batuk merupakan gerakan refleks yang bersifat reaktif terhadap masuknya benda asing dalam saluran pernapasan. Gerakan ini terjadi atau dilakukan tubuh sebagai mekanisme alamiah terutama untuk melindungi paru paru. 5. Tempat dan Waktu a. Tempat Studi Kasus Studi kasus ini dilakukan di RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli. b. Waktu Studi Kasus Studi kasus ini direncanakan akan dilakukan pada bulan Mei 2019. 6. Pengumpulan Data a. Data Primer Yaitu data yang langsung diperoleh dari pasien atau keluarga pasien yang ada di RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli Tahun 2019, dengan mengadakan wawancara atau anamneses serta melakukan observasi. b. Data Sekunder Data sekunder yang diperlukan diperoleh dari: c. Status pasien RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli d. Tinjauan pustaka 7. Penyajian Data Data yang telah dikumpulkan akan diolah secara manual dan akan disajikan dalam bentuk narasi. 8. Etika Studi Kasus Responden dalam penelitian keperawatan mendapatkan penjelasan perlindungan karena melibatkan atau berhubungan dengan manusia secara langsung. Peneliti memberikan suratpersetujuan menjadi responden (informed consent) yaitu pernyataan persetujuan atau lazin dari subyek yang diberikan dengan bebas, rasional, tanpa adanya paksaan yang diberikan. Tanpa nama (anonimity) yaitu jaminan dalam penggunaan subyek dengan cara tidak mencantumkan nama responden, dan kerahasiaan (confidentiality) yaitu menjaga informasi dari orang yang tidak berhak mengakses (Soryono, 2012).