GANDA
Keompok 9
1. Elishabet Napitupulu
2. Elvira Roza Hidayat
3. Emalianti Syapitri
4. Lanna Sari Tambunan
5. Lely Krisnawati Ndraha
Pengaturan Dosis Ganda
• Tujuan:
Mempertahankan efek terapi dengan
mempertahankan jumlah obat di dalam badan,
termasuk kadar obat didalam plasma agar tetap berada
pada rentang harga yang konstan pada daerah
terapetik.
Contoh obat ;
• Obat antibakteri
• Kardiotonik
• Obat anti kejang
• Hormon
Hasil Yang Diharapkan
1. Menghasilkan kadar obat dalam plasma yang tepat
(berada dalam jendela terapetik), tanpa fluktuasi
dan akumulasi yang berlebihan
Prinsip superposisi
Terjadi overlay pada Cp, atau superimpose pada dosis ke-2,ke-
3,ke-4, dst.
2. FAKTOR YANG BERPENGARUH:
a. Adanya perubahan pathofisiologis penderita
b. Terjadi penjenuhan carrier obat/enzim
c. Ada induksi enzim
d. Ada inhibisi enzim
• Kadar mula-mula (Cp0) merupakan kadar maksimum
pertama setelah pemberian dosis pertama (Cmak1)
diartikan sebagai kadar tertinggi setelah pemberian
obat.
• Jika dosis kedua diberikan sebelum seluruh obat
setelah dosis pertama dieliminasi secara sempurna,
maka kadar maksimum setelah dosis kedua (Cmak1)
akan lebih besar dibanding kadar maksimum setelah
dosis pertama (Cmak1) .
Akumulasi Obat
1. Untuk perkiraan Cp pada pemberian dosis ganda, parameter
farmakokinetik yang diperoleh dari percobaan dosis tunggal
dapat digunakan.
2. Faktor yang berpengaruh:
– Takaran ( Do )
– Jarak pemberian ( ) ד
– t ½ jika
3. Jika berlaku overlay maka Cp dari dosis ke-2, ke-3 ke-n
akan terjadi superimpose kadar obat dalam plasma, dengan
dasar: Obat dieliminasi melalui kinetika orde ke-1 dan
farmakokinetika obat tidak berobah pada pemberian
berikutnya.
Lanjutan...
4. Cp = kadar total obat hasil penjumlahan kadar
residual obat dari tiap pemberian Cp akan naik
kemudian plateau
5. Bila דlebih pendek dari waktu eliminasi akan
terjadi akumulasi, sebaliknya jika lebih panjang
akumulasi tidak akan terjadi.
Besarnya Akumulasi Obat
Dari segi Klinik pada pemberian dosis ganda
secara intra vena :