Anda di halaman 1dari 12

SOSIAL POLITIK DAN

BUDAYA DALAM ISLAM


Disusun Oleh:

1. Dyah Novitasari (2019437006)


2. Muhammad Dinur Azmi (2019437015)
3. Risma
1. PENGERTIAN HUKUM
1.1 Hukum secara Umum
■ Hukum adalah suatu sistem aturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat
dan dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah, atau otoritas melalui lembaga atau
institusi. Hukum di Indonesia merupakan campuran dari sistem hukum-hukum
Eropa, hukum Agama dan hukum Adat. Karena:
– Eropa: Jajahan Hindia-Belanda
– Agama: Mayoritas Islam
– Adat: Berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
1.2 Hukum dalam Islam
■ Dalam Islam, hukum islam dikenal sebagai sya’riat. Sya’riat menurut asal katanya
berarti jalan menuju mata air. Dari asal kata tersebut sya’riat Islam berarti jalan
yang lurus ditempuh seorang muslim. Menurut istilah, Sya’riat berarti aturan atau
undang-undang yang diturunkan Allah untuk mengatur seluruh aspek kehidupan
manusia sebagai hamba Allah, individu, warga, dan subjek alam semesta.
1.2 Hukum dalam Islam
a. Pilar-pilar dasar dalam pemerintahan Politik Islam antara lain adalah:
 Kedaulatan di Tangan Syara‟(hukum Islam)
 Kekuasaan di Tangan Umat
 Hanya Khalifah yang Berhak Mengadopdi Hukum
 Wajib Membai‟at Satu Khalifah
b. Sistem Politik dalam Negeri Khilafah
 Menerapkan syariat Islam kepada seluruh rakyat, Muslim maupun Non-Muslim;
 Memberikan kebebasan kepada rakyat Non-Muslim menjalankan ibadah, makan, minum,
tata cara berpakaian, dan menikah menurut agama dan keyakinan mereka.
 Memberikan hak dan kewajiban yang sama kepada setiap warganegara, Muslim dan Non-
Muslim, kecuali yang menjadi kekhususan masing-masing
 Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan umat Islam dalam satu negara, dengan
akidah yang sama, yaitu akidah Islam;
c. Sistem Politik luar Negeri Khilafah
 Mengemban Islam kepada seluruh bangsa, negara dan umat lain.
 Menerapkan syariat Islam kepada bangsa, negara dan umat lain yang berhubungan dengan Khilafah.
 Berjihad dalam rangka membebaskan penghambaan manusia oleh manusia (ibadat al-‟ibad) untuk
menyembah Rabb al-‟Ibad.
1.2 Hukum dalam Islam

1.2.1 Sumber-sumber Hukum dalam Islam 1.2.2 Ciri-ciri Hukum Islam


1. Al-Qur’an  Mempunyai hubungan yang erat dan tidak
2. As-Sunnah (Al-Hadist) dapat dipisahkan dari aqidah dan akhlak
3. Ijma‘ yaitu kesepakatan para  Mempunyai dua istilah kunci
mujtahid dalam suatu masa setelah
wafatnya Rasulullah SAW.  Terdiri atas dua bidang utama
4. Taklid atau taqlid, adalah mengikuti  Strukturnya berlapis
pendapat orang lain tanpa
 Merupakan bagian dan bersumber dari
mengetahui sumber atau alasannya.
Agama Islam
5. Mazhab, dan
6. Qiyas.
1.2 Hukum dalam Islam
1.2.3 Ruang Lingkup Hukum Islam
Menurut H. M. Rasjidi bagian-bagian hukum islam adalah;
1. Munakahat, yakni hukum yang mengatur segala sesuatu yang mengenai perkawinan,
perceraian, serta akibat-akibatnya.
2. Wirasah, mengatur segala masalah yang menyangkut tentang warisan. Hukum kewarisan ini
juga disebut faraid.
3. Muamalah, yakni hukum yang mengatur masalah kebendaan dan tata hubungan manusia
dalm soal ekonomi.
4. Jinayat (‘ukubat), memuat aturan-aturan mengenai perbuatan yang diancam dengan baik
dalam bentuk jarimah hudud (bentuk dan batas hukumannya sudah ditentukan dalam Al-
Qur’an dan hadis) maupun jar h ta’zir (bentuk dan batas hukuman ditentukan penguasa)
5. Al Ahkam as-sulthaniyah, hukum yang mengatur urusan pemerintah, tentara, pajak, dan
sebagainya.
6. Siyar, hukum yang mengatur perang, damai, tata hubungan dengan negara dan agama lain.
7. Mukahassamat mengatur peradilan, kehakiman, dan hukum acara.
1.2 Hukum dalam Islam

1.2.5 Fungsi Hukum Islam dalam Kehidupan 1.2.4 Tujuan Hukum Islam
Bermasyarakat
■ Pemeliharaan atas keturunan
o Fungsi Ibadah, fungsi utama hukum Islam
■ Pemeliharaan atas akal
adalah untuk beribadah kepada Allah SWT
■ Pemeliharaan untuk agama
o Fungsi amar Ma’ruf Nahi Mungkar, Hukum
Islam mengatur kehidupan manusia
sehingga dapat menjadi kontrol sosial.
o Fungsi zawajir, adanya sanksi hukum
mencerminkan fungsi hukum sebagai
sarana pemaksa yang melindungi umat dari
segala perbuatan yang membahayakan
o Fungsi tanzim wa islah al-ummah, sebagai
sarana untuk mengatur sebaik mungkin
dan memperlancar interaksi sosial.
2. PENGERTIAN HAM
2.1 HAM secara Umum
 Hak asasi manusia adalah hak-hak yang telah dipunyai seseorang sejak ia dalam
kandungan dan merupakan pemberian dari Tuhan. HAM berlaku secara universal, artinya
berlaku dimana saja, bagi siapa saja dan tidak dapat diambil orang lain. Hal ini tercantum
dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti pada pasal 27 ayat 1, pasal 28, pasal 29 ayat
2, pasal 30 ayat 1, dan pasal 31 ayat 1.
2.2 HAM dalam Islam
 Hak asasi dalam Islam berbeda dengan hak asasi menurut pengertian yang umum dikenal.
Sebab seluruh hak merupakan kewajiban bagi negara maupun individu yang tidak boleh
diabaikan. Rasulullah SAW pernah bersabda “Sesungguhnya darahmu, hartamu dan
kehormatanmu haram atas kamu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
2.2 HAM dalam Islam

■ HAM menurut Islam dalam Al-Qur’an dan sunah rasul akan dijumpai berikut ini,
1. Martabat Manusia, dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa manusia mempunyai kedudukan dan
martabat yang tinggi (Q.S Al-Isra’ ayat 70, An-Naml: 33)
2. Prinsip persamaan. Bahwa sebenarnya manusia itu sama yang membedakan hanyalah imannya
(Q.S Al-Hujurat ayat 13)
3. Prinsip kebebasan berpendapat. Islam memberikan kesempatan untuk berpendapat asalkan
tidak bertentangan dengan prinsip islam.
4. Prinsip kebebasan beragama Al-Qur’an menyatakan tidak boleh ada paksaan dalam beragama
dan menjunjung tinggi kebebasan beragama (Q.S Al-Baqarah: 256, Al-Yufithar: 21, Al-Muthaffin:
22, Al-Qaaf: 45, dan Yunus: 108)
5. Hak atas Jaminan Sosial. Di dalam Al-Qur’an banyak dijumpai ayat-ayat yang menjamin tingkat
dan kualitas hidup minimum bagi masyarakat (Q.S Al-Ma’aarij:24, Al-Humaza:2, Al-Baqarah:273,
dan At-Tawba:60)
6. Hak atas harta benda. Dalam islam hak milik seseorang sangat dijunjung tinggi.
3. PENGERTIAN DEMOKRASI

Secara umum
 Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara
sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas
negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.

3.1 Pengertian Demokrasi di Indonesia


 Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu
negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan
warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
3. PENGERTIAN DEMOKRASI

3.2 Pengertian Demokrasi dalam Islam


■ Dalam Islam ada yang dikenal sebagai Syura atau musyawarah. Yang merupakan kata
turunan dari kata kerja “syawara”. Dan kata “syawara” mempunyai beberapa makna, makna
yang dominan adalah meminta pendapat dan mencari kebenaran.
■ “Dan orang-orang yang merima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang
urusan mereka diputuskan dengan musyawarah antara mereka, dan mereka menafkahi
sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (QS. Asy-syura:36)
■ Dengan ayat tersebut, kita dapat mengerti bahwa Islam telah memposisikan musyawarah
pada tempat agung. Hal tersebut menunjukkan bahwa, Islam secara langsung menerapkan
prinsip pengambilan keputusan, musyawarah yang menjadi sendi utama dalam demokrasi
modern (dari, oleh dan untuk kepentingan rakyat).
3.2 Pengertian Demokrasi dalam Islam
Pada dasarnya, konsep demokrasi tidak sepenuhnya bertentangan dan tidak
sepenuhnya sejalan dengan Islam. Hal ini ditunjukkan dengan:
1. Demokrasi tersebut harus berada di bawah payung agama.
2. Rakyat diberi kebebasan untuk menyuarakan aspirasinya.
3. Pengambilan keputusan senantiasa dilakukan dengan musyawarah.
4. Suara mayoritas tidaklah bersifat mutlak meskipun tetap menjadi pertimbangan
utama dalam musyawarah.
5. Musyawarah atau voting hanya berlaku pada persoalan ijtihadi; bukan pada
persoalan yang sudah ditetapkan secara jelas oleh Alquran dan Sunah.
6. Produk hukum dan kebijakan yang diambil tidak boleh keluar dari nilai-nilai agama.
7. Hukum dan kebijakan tersebut harus dipatuhi oleh semua warga
3. PENGERTIAN DEMOKRASI

■ Hukum, HAM, dan demokrasi adala tiga konsep yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini
dikarenakan salah satu syarat utama terwujudnya demokrasi ialah adanya
pengakkan hukum dan perlindungan HAM. Demokrasi akan rapuh apabila HAM
setiap masyarakat tidak terpenuhi. Sedangkan pemenuhan dan perlindungan HAM
dapat terwujud apabila hukum ditegakkan. Dalam ajaran Islam, hukum, HAM, dan
demokrasi disebutkan dengan jelas di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dengan
demikian manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi ini dapat menjalankan
tugasnya dengan baik dan benar apabila ia selalu berpegang pada aturan-aturan
pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Anda mungkin juga menyukai