Anda di halaman 1dari 5

ITSB (INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS BANDUNG)

Itsb (institute teknologi dan sains bandung)

Lokasi : Bekasi, Jawa Barat, Indonesia


Fungsi : Universitas
Ketinggian : + 20 m (4 lantai)
Arsitek : Nik kharalis, Domenic Alvaro,Wade Little , Ivan kokrhelji
Luas : 4000 sqm

Bangunan kampus Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB) memiliki empat aspek utama
tersebut.
Menurut Ari Darmawan Pasek, rektor ITSB, gedung memiliki konsumsi energi dibawah rata-rata,
mempunyai ruang terbuka hijau, dan air buangan yang tidak dibuang langsung ke tanah tapi ditampung
oleh sumur resapan.
Setiap ruangan memiliki sirkulasi udara yang baik dalam pemakaian Air Conditioner (AC). Selain itu,
terdapat sistem penyiraman melalui pipa pada taman rambat yang tumbuh vertikal di setiap pagar
gedung.
Efisiensi energi dan konservasi
Memasang meteran kWh untuk mengukur konsumsi listrik dalam
empat kelompok beban system, menjelaskan perhitungan OTTV
berdasarkan SNI 03-6389-200, memasng kisis-kisi cahaya
eksternar, untuk memantulkan cahaya matahari ke zona sinar
matahari dalam, reflector eksternal dengan sirip GRC dan cat
elastomeric akan memperluas zona sinar matahari, pemantulan
difusi cahaya min 80% , metode perhitungan cahaya matahari
selama matahari bersinar adalah dengan membagi zona sinar
matahari ke dalam 3 bagaian, zona luar, dalam, dan pencahayaan
listrik. Menggunakan unit VRF dan split untuk system HVAC
dengan COP terbaik dengan kisaran 3,5 – 4,2
Konservasi air
ITSB menggunakan air ledeng sebagai sumber air utama. Meteran air
dipasang di 4 area: input dari PDAM, tempat pengolahan air (water
treatment plant / WTP), diatas pompa kolam, dan satu lagi untuk
mengukur output air dari sitem penampugan air hujan. Runoff dari air
hujan yang jatuh ke bangunan sebanyak 91% dihitung oleh GBCI sebagai
pont penamampungan air hujan dan digunakan untuk mengairi lanskap.
Penggunaan saniter air (water fixture) sesuai dengan kapasistas buangan
sub standar mencapai setidaknya 75% dari total unit saniter air yang
terpasang.
Kesehatan dan kenyamanan bangunan
Mendesain ruangan dengan menjamin tercukupnya kebutuhan udara
segar kepada seluruh penghuni bangunan, setidak nya sesuai dengan
SNI 03-6572-2001; dua ruangan dengan kepadatan tinggi, yaitu
ruangan rapat umum dan kantor umum yang dilengkapi dengan
sensor karbondioksida (CO2) yang memiliki mekanisme untuk
mengatur jumlah ventilasi udara luar ruangan sehingga konsentrasi
CO2 dalam ruangan tidak lebih dari 1.000 ppm. Sensor ini diletakan

Anda mungkin juga menyukai