Anda di halaman 1dari 28

► Berhadapandengan luka bakar, beberapa

hal yang mesti kita telusuri, yaitu:

1. Bagaimana terjadinya luka bakar ?


2 .Berapa luas luka bakar yang terjadi?
3. Berapa kedalaman luka bakar?
4. Di mana lokasi/tempat terjadinya?
5. Siapa penderitanya?
► Ada 5 penyebab luka bakar:
1. Api.
2. Luka bakar cair: air mendidih, uap & minyak
panas.
3. Luka bakar kimia: asam akan menimbulkan
panas ketika kontak dengan jaringan organik.
4. Luka bakar listrik: petir atau aliran listrik.
Luka bakar unik, sebab sumber panas (listrik)
berasal dari luar tubuh, kebakaran/kerusakan
yang parah terjadi di dalam tubuh.
5. Luka bakar kontak : kontak langsung dengan
obyek panas, misalnya dengan wajan panas
atau knalpot sepeda motor.
► Klasifikasi :
► Luka bakar derajat 1 = superficial burn. Luka
bakar permukaan hanya mengenai lapisan kulit
bagian atas. >>pembentukan vesikel (gelembung
berisi cairan).
► Luka bakar derajat 2 = partial thickness burn
(luka bakar parsial).Luka bakar mengenai Sbg dr
ketebalan kulit. >>disertai rusaknya struktur di
bawah kulit: folikel rambut, kelr sebaseus
(minyak), atau jaringan kolagen.
► Luka bakar derajat 3 = full thickness burn.
Luka bakar mengenai seluruh ketebalan kulit.
Struktur di bawah kulit mengalami kerusakan..
► Luka bakar derajat 4 = hitam bagai arang,
nekrotik
► Luas Luka Bakar.
► Luas luka bakar dihitung persentase
terhadap seluruh luas permukaan tubuh.
Luas permukaan tubuh di bagi dalam 11
area dengan masing-masing area 9%
(Rule of Nine), dan satu area dengan luas
1% yaitu daerah kelamin. 11 area adalah
seluruh kepala satu area, anggota gerak
atas 2 area, dada 1 area, perut 1 area,
Punggung 2 area, anggota gerak bawah 4
area
► Indikasi Rawat Inap.

► Penderita dengan Luka Bakar ringan


perawatan Luka secara rawat jalan.

► Luka Bakar Sedang (15% > Derajat II <


40%, Derajat III < 10%) .rawat inap.

► berat (Derajat II> 40%, Derajat III >


10%) .
Patofisiology (Perjalanan penyakit):
► Paparan Suhu tinggi merusak kulit dan PD kapiler
PD yg >besar  cairan plasma, sel darah dan protein
(terutama albumin yang mempunyai BM besar keluar
dr lumen PD  dehidrasi masif selain krn rusaknya
PD juga karena pekatnya cairan ddlm PD. Selain itu
suhu tinggi  merusak lapisan dlm PD  terbentuk
sumbatan. Dlm bbp jam  reaksi radang sistemik yg
berlebihan.

► Pada derajat I (satu) sembuh dalam waktu singkat


paling lambat 1 mg tanpa pengobatan .

► Derajat II (dua) dangkal sembuh dlm 2 mg dg


pengobatan pencegahan infeksi sekunder secara
topikal. Bila luka tdk sembuh pada mg 2 (derajat II
dalam dan III), luka akan sembuh dgn terbentuk jar
granulasi. Luka tipe seperti ini perlu utk dilakukan
tandur alih kulit
► Penatalaksanaan
Tahap 1 : Fase resusitasi / Fase Kritis.
antara 2-6 minggu tergantung berat luka bakar
dan kondisi penyerta lainnya. Tujuan utama
adalah mempertahakan hidup penderita.
1. Tatalaksana cairan.
Luka bakar sedang dan berat kehilangan cairan
tubuh sangat banyak mencapai 2-3 kali cairan
dlm PD. akibat luka bakar  .kerusakan dinding
PD, air dan bahan didalam PD ( protein ), keluar
dari PD,  jaringan antar sel / menguap.pd
jam2 awal.
Untuk mengatasi  berikan cairan elektrolit
.hari- berikutnya kombinasi cairan elektrolit dan
pemberian nutrisi parenteral (perinfus) protein,
asam amino essensial dan lemak. dipantau
ketat tidak terjadi kelebihan / kekurangan
cairan.
► 2. Tatalaksana Nutrisi.
kombinasi antara nutrisi peroral dan nutrisi
parenteral melalui infus.
► Penting karena dapat menentukan lamanya
luka sembuh, lama perawatan di rumah
sakit, dan perawatan lainnya. memerlukan
pemberian albumin perinfus untuk menjaga
stabilitas asupan zat-zat yang dibutuhkan
tubuh yang diangkut oleh albumin. Dengan
jumlah kalori yang diberikan maksimal 30
kalori/kgBB/hari.
► 3.Tatalaksana SIRS, Sepsis dan
trombosis.

merupakan kondisi kritis penderita Luka


Bakar Berat yg merupakan reaksi tubuh
untuk mempertahankan diri dan untuk
menanggulangi luka bakar
► SIRS :
Merupakan reaksi peradangan yang
mengenai seluruh tubuh terhadap
perubahan kondisi didalam tubuh sendiri,
contoh demam pd penderita iuka bakar, tdk
selalu berkaitan dgn infeksi.
► Hasil lab: sel darah putih diatas atau
dibawah normal (Normal sel darah putih
ada pada kisaran 5000 sampai
10.000/mm2), tekanan O2 darah dibawah
normal, tekanan CO2 darah diatas normal
dan frekuensi nafas permenit diatas normal.
► Sepsis:
Merupakan reaksi tubuh dengan penampilan
hasil laboratorium yang sama dengan
penyebab adanya infeksi pada tubuh
manusia.
Tatalaksana SIRS dan Sepsis mencakup
pemberian Imuno globulin utk meningkat
kan daya tahan tubuh .
► Trombosis:
luka bakar  rusaknya lapisan dalam
PD kapiler  bekuan darah dlm PD
(trombosis)  sumbatan PD 
kematian jaringan .
► Tahap 2: Fase penyembuhan luka
Penyembuhan luka bakar sangat
dipengaruhi oleh kecepatan dan
ketepatan perawatan luka bakar.

A.Perawatan Luka Bakar Terbuka.


Tidak menutup luka bakar ,kurang
sesuai utk Indonesia,( tingginya
kelembaban )  timbulnya infeksi
,memudahkan penguapan  dehidrasi
berulang.
► B. Perawatan Luka Bakar secara Tertutup.
Keuntungan : berkurangnya penguapan dan
<< kemungkinan infeksi .
► Obat utk luka bakar  bahan yg memiliki
kemampuan absorbs! cairan >>  tdk
diperlukan penggantian balutan yang terlalu
sering, mudah dilepaskan, tdk melekat ke
luka,  tdkmenimbulkan sensasi sakit saat
penggantian balutan. Selain itu tidak
menghambat proses penyembuhan luka.
► 1. Sediaan Perak (Silver).

Keuntungan: Anti septik dpt


menembus kulit yg mati ,melunakan
kulit mati  mudah diangkat.

Kerugian : Hanya baik untuk


perawatan
hari-hari pertama luka Bakar.
► 2. Sediaan Lain :
Tulle, utk mencegah luka menempel
langsung dgn balutan kassa.
► Feracrylum 1% :
Cairan pencuci, pelembab dan antiseptik,
penghenti perdarahan (hemostatik) dan
cairan higroskopis kuat (mencegah melekat
nya luka ke kassa atau balutan).
Keuntungan lain tidak iritasi kulit  tidak
perih, tidak alergi, dpt utk ganti sedian
yodium (septadine, betadine) .
► Bio Keramik :
Butiran bio-keramik (granule) dibungkus kertas 
daya serap tinggi. utk menyerap dan merangsang
penyembuhan luka terbuka, merangsang DMA
pembentukan kolagen tipe 1  penyembuhan
tanpa skar( penyembuhan luka ideal ).
Pd luka bakar derajat 2 dalam dan 3, lap epitel <<
dpt tumbuh menutupi luka < dr 2 mg.
Sebaiknya skin graft sedini mungkin 
penyembuhan > cepat dan dg kemungkinan ggn
fungsi gerak yg > minimal. Gangguan fungsi gerak
 bila epitel baru menutupi luka > 2 mg 
jaringan ikat (SKAR) tebal, makin kaku tanpa
melatih gerakan atau dibuang dan di ganti kulit yg
memadai  kontraktur / hilangnya fungsi anggota
gerak.
► Tahap 3 : Fase pengembalian fungsi
anggota gerak
Bila tdp gg fungsi pd anggota gerak stl luka
bakar sembuh atau kering (tertutup epitel) .
Biasanya  membuang skar  ditutup dgn
kulit ketebalan yg cukup
. Utk cegah pembentukan skar yang tebal dan
kontraktur setelah luka bakar kering dpt
dipasang pressure garment (Pakaian yang
dapat menekan dengan kekuatan tertentu)
yang dipakai oleh pasien antara 8-12 jam
/hari.
► Tahap 4 : Fase Estetika/Penampilan.
Fase ini  terakhir dan tersulit , krn setipis
dan sekecil apapun luka bakar akan
menimbulkan bekas yang sulit dihilangkan
dan akan butuh waktu yg cukup panjang utk
menyamarkan bekas .

Bbp yg dpt dilakukan setelah luka kering dg


memberikan bhn yg menghambat  keloid.
Mederma, Kenacort, Silgel dg bbg komponen
yg berbeda,  belum memberikan hasil yg
diharapkan.
► Komplikasi luka bakar.
Akibat penatalaksanaaan tdk sesuai:
• TKP, Transportasi s/d Fase 1:
Dehidrasi, sepsis yg dpt berakhir pd kematian
penderita. Pemaparan bahan kimia pd luka dpt
memperdalam derajat luka bakar. Yg paling aman
pertolongan pertama pada luka bakar adalah
mengalirkan air dingin keluka tersebut.
• Fase 2 :
Fase penyembuhan luka yang terlalu lama  skar
yg tebal  keloid, kontraktur sendi2 anggota gerak
dan tampilan kulit yg buruk.
• Fase 3 :
Fase ini bila tdk ditangani dgn baik akan 
kehilangan fungsi anggota gerak yg permanen.
► Pemberian nutrisi pd luka bakar:
2 hr I penurunan COshok,kebutuhan O2.
penurunan MR,hiper glikemia.
5hr IIpeningkatan sirkulasi.
hipermetabolisme,CO-150% HR 160%
hepatomegali(225%)
insulin meningkat 2x.
peningkatan Hr glukokortikoid
,glukagon,katekolamin,dopamin,
► Peningkatan Hr,stres,mediator inflamasi
,endotoxin peningkatan glikolisis,
proteolisis,lipolisis hiperkatabolisme
(otot&tl)hipermetabolisme,peningkatan
sirkulasi dan temp.
► Pemberian cairan (dextrose,as amino,lemak)
Dan pemberian enteral (naso duodenum/ye
Yunum).makin cepat makin baik.
► PenurunanBodi mas:
10%gg fungsi imun.
20%gg penyembuhan luka.
30%infeksi berat.
40%kematian.
► Asupan gizi:
 25 Kcal / Kg BB + 40 Kcal / % luka bakar.
 Kurang Vit A,C,D,Fe Zink,selenium--> gg
penyembuhan luka, imun defisiensi.
 Vit Apertumbuhan epitelpenyembuhan luka.
 Vit C sintese kolagen (20x N ).
 Vit D mencegah katabolisme tulang.
 Fe  utk Hb.
 Zinkpenyembuhan luka,replikasi DNA,fungsi
limfosit .
 Selenium sel mediated imunity.
l
► Pemberian Hr:
► 1.Beta bloker: propanolol penurunan
HR,metabolik rate.
► 2.Androgen:perbaikan
hipermetabolisme,perbaikan mineral tl,
mengurangi penurunan bodi mass.
► 3.Gh  mengurangi hiper metabolisme,
mengurangi penurunan bodi mass.

Anda mungkin juga menyukai