Kepala Perwakilan
Bupati/Wali Kota
Republik Indonesia
di tingkat
untuk Kerajaan
kabupaten/kota;
Arab Saudi
Pemerintah sebagai penyelenggara Ibadah Haji
berkewajiban mengelola dan melaksanakan
Penyelenggaraan Ibadah Haji. Pelaksana
Penyelenggaraan Ibadah Haji berkewajiban menyiapkan
dan menyediakan segala hal yang terkait dengan
pelaksanaan Ibadah Haji sebagai berikut:
a. penetapan BPIH;
b. pembinaan Ibadah Haji;
c. penyediaan Akomodasi yang layak;
d. penyediaan Transportasi;
e. penyediaan konsumsi;
f. Pelayanan Kesehatan; dan/atau
g. elayanan administrasi dan dokumen.
PANITIA PENYELENGGARA IBADAH HAJI
bertugas melakukan
Komisi
Pengawas
pengawasan dan Komisi bertanggung
Pengawas
Haji pemantauan terhadap Haji jawab kepada
Indonesia Penyelenggaraan Indonesia Presiden.
Ibadah Haji
FUNGSI KPHI
KPHI memiliki fungsi:
memantau dan menganalisis kebijakan
operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji
Indonesia;
menganalisis hasil pengawasan dari berbagai
lembaga pengawas dan masyarakat;
menerima masukan dan saran masyarakat
mengenai Penyelenggaraan Ibadah Haji; dan
merumuskan pertimbangan dan saran
penyempurnaan kebijakan operasional
Penyelenggaraan Ibadah Haji.
KOMISI PENGAWAS HAJI INDONESIA
Unsur
Melaporkan Anggota
Masyarakat
• KPHI • Keanggotaan • Unsur
melaporkan sebagaimana masyarakat
hasil dimaksud sebagaimana
pelaksanaan terdiri atas dimaksud,
tugasnya secara unsur terdiri atas
tertulis kepada masyarakat 6 unsur Majelis
Presiden dan (enam) orang Ulama
DPR paling dan unsur Indonesia,
sedikit 1 (satu) Pemerintah 3 organisasi
kali dalam 1 (tiga) orang masyarakat
(satu) tahun. Islam, dan
tokoh
masyarakat
Islam
BERDASARKAN UU RI NO 8 TAHUN
2019 TENTANG PENYELENGGARAAN
IBADAH HAJI DAN UMRAH
BERDASARKAN UU RI NO 8 TAHUN
2019 TENTANG PENYELENGGARAAN
IBADAH HAJI DAN UMRAH
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji yang selanjutnya
disingkat PPIH adalah petugas yang diangkat
dan/atau ditetapkan oleh Menteri yang bertugas
melakukan pembinaan, pelayanan dan pelindungan,
serta pengendalian dan pengoordinasian pelaksanaan
operasional Ibadah Haji di dalam negeri dan/atau di
Arab Saudi.
terdiri atas:
a. PPIH pusat;
b. PPIH Arab Saudi;
c. PPIH embarkasi; dan
d. PPIH Kloter.
PPIH terdiri atas unsur:
1
Kementerian
Masyarakat
Ketua kloter
Internal
External
PELAYANAN KESEHATAN
Menteri bertanggung jawab terhadap pelayanan
kesehatan Jemaah Haji sebelum, selama, dan
setelah melaksanakan Ibadah Haji. Pelayanan
kesehatan Jemaah Haji dilaksanakan oleh
kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan di bawah
koordinasi Menteri.
BERDASARKAN PERATURAN MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
62 TAHUN 2016 TENTANG
PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI
BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2016
TENTANG PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI
Rumah
puskesmas perjalanan
sakit
Embarkasi RS
debarkasi rujukan
B. PELAYANAN KESEHATAN HAJI
Pelayanan Kesehatan Haji di Arab Saudi meliputi:
a. penanganan kegawatdaruratan/life saving
b. rawat jalan;
c. rawat inap;
d. rujukan;
e. evakuasi;
f. safari wukuf jemaah haji sakit; dan
g. pemulangan Jemaah Haji sakit.
Pembinaan dan pelayanan kesehatan bagi
jemaah haji dilaksanakan secara menyeluruh
yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif, dan dalam pelaksanaannya
perlu kerjasama berbagai pihak terkait, sektor
dan pemerintah daerah, serta perlu adanya
pedoman yang dapat menjadi acuan
penyelenggaraan kesehatan haji di tanah air, di
embarkasi dan debarkasi serta selama
perjalanan di Arab Saudi.
KEJADIAN LUAR BIASA
PENANGGULANGAN KLB
Apabila terjadi KLB dalam perjalanan maka
tanggungjawab operasional penanggulangan adalah
pada Bupati/Walikota dan Gubernur daerah dimana
KLB itu terjadi, yang secara teknis dilaksanakan oleh
Dinas Kesehatan setempat, khusus apabila terjadi
KLB di dalam wilayah embarkasi/debarkasi dan di
bandara, maka tanggungjawab operasional adalah
pada