Anda di halaman 1dari 35

KOORDINASI LINTAS SEKTOR

DALAM MENJAGA KESEHATAN DAN


KESELAMATAN JEMAAH HAJI

EPIDEMIOLOGI KESEHATAN HAJI

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS ANDALAS
KELOMPOK 6
 Ananda Irmania Zsalsabila 1711213021
 Soraya Permata Sujana 17112120553.

 Nindy Fadhilla 17112120154.

 Yessi Andara Reza 17112110165.

 Ulya Azizi Sukma 17112120146.

 Nikmatul Hayati 1711213030


BERDASARKAN UU RI NO
13 TAHUN 2008
BERDASARKAN UU RI NO 13 TAHUN 2008

Dalam melaksanakan tugas dan


Kebijakan dan pelaksanaan
tanggung jawab, Menteri
dalam Penyelenggaraan Ibadah
mengoordinasikannya dan/atau
Haji merupakan tugas nasional
bekerja sama dengan masyarakat,
dan menjadi tanggung jawab
departemen/instansi terkait, dan
Pemerintah
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI
DIKOORDINASI OLEH:

Menteri di tingkat Gubernur di


pusat; tingkat provinsi;

Kepala Perwakilan
Bupati/Wali Kota
Republik Indonesia
di tingkat
untuk Kerajaan
kabupaten/kota;
Arab Saudi
Pemerintah sebagai penyelenggara Ibadah Haji
berkewajiban mengelola dan melaksanakan
Penyelenggaraan Ibadah Haji. Pelaksana
Penyelenggaraan Ibadah Haji berkewajiban menyiapkan
dan menyediakan segala hal yang terkait dengan
pelaksanaan Ibadah Haji sebagai berikut:

a. penetapan BPIH;
b. pembinaan Ibadah Haji;
c. penyediaan Akomodasi yang layak;
d. penyediaan Transportasi;
e. penyediaan konsumsi;
f. Pelayanan Kesehatan; dan/atau
g. elayanan administrasi dan dokumen.
PANITIA PENYELENGGARA IBADAH HAJI

Menteri membentuk Panitia Penyelenggara Ibadah


Haji di tingkat pusat, di daerah yang memiliki
embarkasi, dan di Arab Saudi. Dalam rangka
Penyelenggaraan Ibadah Haji, Menteri menunjuk
petugas yang menyertai Jemaah Haji, yang terdiri
atas:

a. Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI);


b. Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia
(TPIHI); dan
c. Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI).
PANITIA PENYELENGGARA IBADAH HAJI
Gubernur atau bupati/wali kota dapat mengangkat
petugas yang menyertai Jemaah Haji, yang terdiri
atas:

Tim Pemandu Haji


Daerah (TPHD)

Tim Kesehatan Haji


Daerah (TKHD).
KOMISI PENGAWAS HAJI INDONESIA

bertugas melakukan
Komisi
Pengawas
pengawasan dan Komisi bertanggung
Pengawas
Haji pemantauan terhadap Haji jawab kepada
Indonesia Penyelenggaraan Indonesia Presiden.
Ibadah Haji
FUNGSI KPHI
KPHI memiliki fungsi:
 memantau dan menganalisis kebijakan
operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji
Indonesia;
 menganalisis hasil pengawasan dari berbagai
lembaga pengawas dan masyarakat;
 menerima masukan dan saran masyarakat
mengenai Penyelenggaraan Ibadah Haji; dan
 merumuskan pertimbangan dan saran
penyempurnaan kebijakan operasional
Penyelenggaraan Ibadah Haji.
KOMISI PENGAWAS HAJI INDONESIA
Unsur
Melaporkan Anggota
Masyarakat
• KPHI • Keanggotaan • Unsur
melaporkan sebagaimana masyarakat
hasil dimaksud sebagaimana
pelaksanaan terdiri atas dimaksud,
tugasnya secara unsur terdiri atas
tertulis kepada masyarakat 6 unsur Majelis
Presiden dan (enam) orang Ulama
DPR paling dan unsur Indonesia,
sedikit 1 (satu) Pemerintah 3 organisasi
kali dalam 1 (tiga) orang masyarakat
(satu) tahun. Islam, dan
tokoh
masyarakat
Islam
BERDASARKAN UU RI NO 8 TAHUN
2019 TENTANG PENYELENGGARAAN
IBADAH HAJI DAN UMRAH
BERDASARKAN UU RI NO 8 TAHUN
2019 TENTANG PENYELENGGARAAN
IBADAH HAJI DAN UMRAH
 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji yang selanjutnya
disingkat PPIH adalah petugas yang diangkat
dan/atau ditetapkan oleh Menteri yang bertugas
melakukan pembinaan, pelayanan dan pelindungan,
serta pengendalian dan pengoordinasian pelaksanaan
operasional Ibadah Haji di dalam negeri dan/atau di
Arab Saudi.

terdiri atas:
a. PPIH pusat;
b. PPIH Arab Saudi;
c. PPIH embarkasi; dan
d. PPIH Kloter.
PPIH terdiri atas unsur:
1

Kementerian

Masyarakat

PPIH Kloter terdiri atas:

Ketua kloter

Pembimbing jamaah haji

Tenaga kesehatan haji


PIHK
Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus adalah
Penyelenggaraan Ibadah Haji yang dilaksanakan oleh
penyelenggara Ibadah Haji khusus dengan
pengelolaan, pembiayaan, dan pelayanan yang bersifat
khusus.
PETUGAS HAJI DAERAH
Petugas haji daerah terdiri atas:
 petugas pelayanan umum;

 petugas pembimbing Ibadah Haji yang berasal


dari KBIHU (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji
dan Umrah) dan organisasi kemasyarakatan
Islam; dan
 petugas pelayanan kesehatan.

 Petugas Haji daerah bertugas membantu


petugas kloter dalam pelayanan bimbingan
ibadah, pelayanan umum, dan pelayanan
kesehatan di Kloter.
PENGAWAS
Pengawas Penyelenggaraan Ibadah Haji terdiri
atas:

Internal

External
PELAYANAN KESEHATAN
Menteri bertanggung jawab terhadap pelayanan
kesehatan Jemaah Haji sebelum, selama, dan
setelah melaksanakan Ibadah Haji. Pelayanan
kesehatan Jemaah Haji dilaksanakan oleh
kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan di bawah
koordinasi Menteri.
BERDASARKAN PERATURAN MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
62 TAHUN 2016 TENTANG
PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI
BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2016
TENTANG PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI

Penyelenggaraan Kesehatan Haji adalah


rangkaian kegiatan yang meliputi pembinaan,
pelayanan, dan perlindungan kesehatan dalam
penyelenggaraan ibadah haji.
A. PEMBINAAN KESEHATAN HAJI
 Pembinaan Kesehatan haji sebagaimana
dilakukan secara terintegrasi dengan program
promosi kesehatan, pengendalian penyakit tidak
menular, pengendalian penyakit menular,
kesehatan keluarga, kesehatan lingkungan, gizi
masyarakat, kesehatan jiwa, kesehatan
tradisional, dan kesehatan olahraga.
 Pembinaan kesehatan haji melibatkan lintas
program, lintas sektor, dan masyarakat.
Pembinaan Kesehatan Haji di Indonesia meliputi
pembinaan masa tunggu, pembinaan masa
keberangkatan, dan pembinaan masa
kepulangan.
A. PEMBINAAN KESEHATAN HAJI
Pembinaan kesehatan haji diselenggarakan dalam
bentuk deteksi dini, pembimbingan kesehatan,
penyuluhan, konseling, pemberian brosur dan
poster kepada Jemaah Haji, serta upaya lainnya
yang bersifat promotif dan preventif.
B. PELAYANAN KESEHATAN HAJI
Pelayanan Kesehatan Haji di Indonesia
diselenggarakan di:

Rumah
puskesmas perjalanan
sakit

Embarkasi RS
debarkasi rujukan
B. PELAYANAN KESEHATAN HAJI
Pelayanan Kesehatan Haji di Arab Saudi meliputi:
a. penanganan kegawatdaruratan/life saving
b. rawat jalan;
c. rawat inap;
d. rujukan;
e. evakuasi;
f. safari wukuf jemaah haji sakit; dan
g. pemulangan Jemaah Haji sakit.
Pembinaan dan pelayanan kesehatan bagi
jemaah haji dilaksanakan secara menyeluruh
yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif, dan dalam pelaksanaannya
perlu kerjasama berbagai pihak terkait, sektor
dan pemerintah daerah, serta perlu adanya
pedoman yang dapat menjadi acuan
penyelenggaraan kesehatan haji di tanah air, di
embarkasi dan debarkasi serta selama
perjalanan di Arab Saudi.
KEJADIAN LUAR BIASA
PENANGGULANGAN KLB
Apabila terjadi KLB dalam perjalanan maka
tanggungjawab operasional penanggulangan adalah
pada Bupati/Walikota dan Gubernur daerah dimana
KLB itu terjadi, yang secara teknis dilaksanakan oleh
Dinas Kesehatan setempat, khusus apabila terjadi
KLB di dalam wilayah embarkasi/debarkasi dan di
bandara, maka tanggungjawab operasional adalah
pada

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji


Embarkasi/Debarkasi, yang secara teknis
dilaksanakan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji
Embarkasi/Debarkasi Bidang Kesehatan dan
berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat.
PEMUSNAHAN PENYEBAB PENYAKIT
Pemusnahan hewan dan tumbuh-tumbuhan
merupakan upaya terakhir dan dikoordinasikan
dengan sektor terkait dibidang peternakan dan
tanaman. Pemusnahan harus dilakukan dengan
cara tanpa merusak lingkungan hidup atau tidak
menyebabkan tersebarnya penyakit.
KOMUNIKASI PUBLIK
DAN PROMOSI
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
 Pemberdayaan masyarakat dalam
penyelenggaraan kesehatan haji dilaksanakan
dengan melibatkan organisasi masyarakat,
akademisi, dan sektor swasta.
 Dalam rangka penguatan Penyelenggaraan
Kesehatan Haji, Pemerintah dapat melibatkan
peran serta klinik dan/atau rumah sakit swasta
melalui kemitraan pemerintah dan swasta
(Public-Private Mix).
Komunikasi Publik Dan Promosi
 Menyelenggarakan pembinaan kesehatan
jemaah haji dan masyarakat luas dalam
pelaksanaan ibadah haji sehat dengan advokasi,
menciptakan iklim yang tepat dan kampanye
melalui media cetak dan elektronik, slebaran,
dan berbagai pertemuan kampanye. Serta
menyampaikan pemberitaan publik dan
menyiapkan press release penyelenggaraan
kesehatan haji.
KOMUNIKASI PUBLIK
Kegiatan komunikasi publik dilakukan sejak
sebelum, pada saat dan setelah penyelenggaraan
haji. Kegiatan tersebut meliputi:
 Penyiapan bahan berita dan informasi yang layak
untuk disampaikan kepada publik dan melakukan
koordinasi secara baik dengan media tanah air.
 Melakukan koordinasi dan pendampingan pers dan
media massa
 Melakukan jumpa pers dan talk show sesuai
kebutuhan.
 Menyebarkan informasi penyelenggaraan kesehatan
haji di Arab Saudi.
 Menyusun laporan dan dokumentasi.
PROMOSI
Konsep Promosi Kesehatan Haji melalui kemitraan
dengan strategi Advokasi, Bina Suasana, dan
Gerakan Pemberdayaan (ABG). Kegiatan promosi
kesehatan haji dilaksanakan dimulai dari
Puskesmas, Kabupaten/kota, Provinsi, Pusat,
Embarkasi/Debarkasi Haji dan Arab Saudi untuk
mewujudkan jemaah haji sehat mandiri menuju
haji mabrur.
PENYULUHAN
Penyuluhan kepada masyarakat dilakukan oleh
pejabat kesehatan dengan mengikutsertakan
pejabat instansi lain, pemuka agama, pemuka
masyarakat, lembaga swadaya masyarakat
menggunakan berbagai media komunikasi massa
agar terjadi peningkatan kewaspadaan dan peran
aktif masyarakat dalam upaya penanggulangan
KLB
THANK YOU..

Anda mungkin juga menyukai