Anda di halaman 1dari 13

TINJAUAN UMUM

TENTANG HAK JAMINAN


Makna Jaminan dan Hukum Jaminan

 Istilah hukum jaminan mempunyai makna yang lebih


luas dan umum serta bersifat mengatur
dibandingkan dengan hak jaminan seperti halnya
hukum kebendaan yang mempunyai ruang lingkup
yang lebih luas dan mempunyai sifat mengatur dari
pada hak kebendaan.
 Pasal 1311 dan 1322 KUH Perdata menunjukkan
bahwa, meskipun tanpa diperjanjikan seluruh harta
kekayaan debitur merupakan jaminan
Makna Jaminan dan Hukum Jaminan
menurut para ahli :

 Menurut Mariam Darus Badrulzaman


 Jaminan adl suatu tanggungan yang diberikan
oleh seorang debitur dan atau pihak ketiga kpd
kreditur untuk menjamin kewajibannya dlm suatu
perikatan
 Menurut Thomas Suyatno
 Jaminan adl penyerahan kekayaan atau
pernyataan kesanggupan seseorang untuk
menanggung pembayaran kembali suatu hutang
Sifat Perjanjian Jaminan :

 Perjanjian jaminan mempunyai sifat accessoir


yaitu perjanjian tambahan yang tergantung
pada perjanjian pokoknya.
 Perjanjian pokoknya adalah perjanjian
pinjam meminjam atau hutang piutang
diikuti dengan perjanjian tambahan
sebagai jaminan.
 Perjanjian tambahan tersebut dimaksudkan
agar keamanan kreditur lebih terjaminan
dan bentuknya dapat berupa jaminan
kebendaaan maupun jaminan perorangan.
Hukum Jaminan dan Jenis-Jenis
Jaminan

Macam-macam Jaminan :
 Jaminan Umum

 Jaminan Khusus
Jaminan Umum

Jaminan Umum mempunyai ciri-ciri sebagai


berikut :
 Para kreditur mempunyai kedudukan yang
sama atau seimbang,
 Ditinjau dari sudut haknya, para kreditur
konkuren mempunyai hak yang bersifat
perorangan, yaitu hak hanya dapat
dipertahankan terhadap orang tertentu.
 Jaminan Umum timbul karena undang-
undang.
Jaminan Khusus

Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada


jaminan umum, undang-undang memungkinkan diadakan
jaminan khusus. Hal ini tersirat dari pasal 1132 KUH
Perdata dalam kalimat:
“....kecuali diantara para kreditur ada alasan-alasan yang
sah untuk didahulukan”.

Dengan demikian Pasal 1132 KUH Perdata mempunyai


sifat yang mengatur/mengisi/melengkapi karena para
pihak diberi kesempatan untuk membuat perjanjian,
dengan kata lain ada kreditur yang diberikan kedudukan
yang lebih didahulukan dalam pelunasan hutangnya
dibanding kreditur-kreditur lainnya.
Jenis-jenis Jaminan :

 Jaminan Perorangan
 Jaminan Kebendaan
Jaminan Perorangan
Jaminan perorangan merupakan jaminan yang menimbulkan hubungan
langsung dengan orang tertentu atau pihak ketiga artinya tidak
memberikan hak untuk didahulukan pada benda-benda tertentu,
karena harta kekayaan pihak ketiga tersebut hanyalah merupakan
jaminan bagi terselenggaranya suatu perikatan.

Ciri-ciri jaminan perorangan :


 Mempunyai hubungan langsung dengan orang tertentu.

 Hanya dapat dipertahankan terhadap debitur tertentu.

 Seluruh harta kekayaan debitur menjadi jaminan pelunasan hutang,


misalnya borgtocht.
 Menimbulkan hak perseorangan yang mengandung asas kesamaan
atau keseimbangan (konkuren).
 Jika suatu saat terjadi kepailitan, maka hasil penjualan dari benda-
benda jaminan dibagi diantara para kreditur seimbang dengan
besarnya piutang masing-masing (pasal 1136 KUH Perdata)
Jaminan Kebendaan
Jaminan kebendaan ialah jaminan yang memberikan kepada
kreditur atas suatu kebendaan milik debitur hal untuk
memanfaatkan benda tersebut jika debitur melakukan
wanprestasi.

Ciri-ciri jaminan kebendaan :


 Merupakan hak mutlak (absolut) atas suatu benda.

 Kreditur mempunyai hubungan langsung dengan benda-


benda tertentu milik debitur.
 Dapat dipertahankan terhadap tuntutan oleh siapapun.

 Selalu mengikuti bendanya di tangan siapapun benda itu


berada.
 Mengandung asas prioritas.
Hukum Jaminan dan Hak Kebendaan

Hukum Jaminan dan Buku II KUH Perdata:


 Materi yang diatur dalam Buku II KUH Perdata secara garis
besar dapat dikelompokkan menjadi tentang benda, hak
kebendaan, warisan, piutang yang diistimewakan, gadai
dan hipotik. Asas Buku II KUH Perdata bermaksud untuk
mengatur tentang benda dan hak kebendaan.
 Buku II KUH Perdata pada asasnya menganut sistem yang
tertutup dalam arti bahwa di luar sana yang secara limitatif
ditentukan di sana tidak dikenal lagi hak-hak kebendaan
yang lain dan para pihak pada pokoknya tidak bebas
untuk memperjanjikan / menciptakan hak kebendaan yang
baru.
Hak Jaminan kebendaan
Hak Jaminan kebendaan adalah hak yang memberikan
kepada seorang kreditur kedudukan yang baik,
karena:
 Kreditur didahulukan dan dimudahkan dalam
mengambil pelunasan atas tagihannya atas hasil
penualan benda tertentu yang dimiliki debitur,
 Ada benda tertentu milik debitur yang dipegang oleh
kreditur atau terikat kepada hak kreditur, yang
berharga bagi debitur dan dapat memberikan suatu
tekanan psikologis terhadap debitur untuk memenuhi
kewajibannya.
Ciri-ciri benda jaminan yaitu :

 Benda tertentu yang merupakan milik debitur


(kepemilikan secara langsung)
 Mempunyai sifat droit de suite, artinya hak tersebut
mengikuti bendanya di tangan siapapun,
 Dapat dipindah tangankan/dialihkan kepada
orang lain.
 Mempunyai nilai jual (ekonomis)

Anda mungkin juga menyukai