Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 9

 Nama-Nama Kelompok
1. Laeilatul Mukarromah
2. Mufidah
3. Nurun Ni’mah
4. Umi Islamiyah
5. Zakaria Adib Yahya
PEMERIKSAAN NEUROLOGI
System saraf menusia merupakan jalinan saraf
yang saling berhubungan sangat khusus dan
kompleks untuk mengkoordinasikan, mengatur
dan mengendalikan interaksi antar seorang
individu dengan lingkungan sekitarnya. System
saraf terdiri dari sel-sel saraf(neuron) dan sel-sel
penyokong yang saling berkaitan dan terintegrasi
satu sama lain. Pemeriksaan neurologis adalah
salah satu proses yang membutuhkan ketelitian
dan pengalaman yang terdiri dari sejumlah
pemeriksaan pada fungsi yang sangat spesifik.
 Pemeriksaan Kesadaran
Tingkat kesadaran dibagi menjadi dua macam yaitu sebagai berikut.
1. Kesadaran kuantitatif (GCS= Glasgow coma scale):
Respon membuka mata, Respon verbal, Respon motorik
2. Kesadaran kualitatif:
Beberapa tingkatan dalam penelitian kesadaran kualitatif adalah sebagai
berikut: (Kompos mentis):klien dalam keadaan sadar penuh mampu merespons
sema rangsang dengan baik.
(Temuan normal)
 Secara kuantitatif:
 skor 14-15=tidak ada cidera kepala
 Secara kualitatif
 compas mentis= klien dalam keadaan sadar penuh,mampu merespons
semua rangsang dengan baik.
(Temuan abnormal)
 Secara kuantitatif
 skor 3-5:cedera kepala berat,
 skor 6-9: cedera kepala sedang,
 skor 10-13:cedera kepala ringan.
 Secara kualitatif
 Letargic:klien mampu merespons tetapi lambat,klien tampak mengantuk &
tidur jika tidak ada rangsangan.
Pemerikaan Serebelum
 Kemampuan berbahasa: Kemampuan berbahasa terutama dikaji pada pasien yang
kesulitan berbicara Tunjuk satu benda yang umum, lalu minta pasien untuk menyebutkan
nama benda tersebut.
 Orientasi: Orientasi mengacu pada kemampuan pasien untuk mengenali tempat, orang,
Dan waktu.
 Memori: Ada tiga kategori memori yang dikaji, yaitu:
1. Memori recall Sebutkan tiga angka secara acak, misal: 6-9-1, lalu minta pasien
mengulangi kombinasi angka yang disebutkan perawat Jika benar lanjutkan menjadi
kombinasi empat angka dan seterusnya hingga pasien tidak dapat mengulangi kombinasi
angka yang diberikan
2. Memori jangka pendek Minta pasien untuk menceritakan bagaimana pasien datang
ke rumah sakit, apa yang dialami sehingga pasien ke rumah sakit, alamat rumah pasien,
atau meminta pasien menyebutkan kembali informasi yang baru diberikan oleh perawat
(nama dokter nama ruangan) .
3. Memori jangka panjang Dapat dikaji dengan cara bertanya pada pasien tentang
riwayat penyakit sebelumnya, kenangan yang menyenangkan atau menyedihkan dalam
hidupnya, peringatan penting dalam hidupnya
 Perhatian dan Kemampuan Berhitung: Untuk menilal konsentrasi dan kemampuan
berhitung perawat dapat menggunakan uji serial tujuh atau serial tiga. Pasien diminta
menyebutkan angka mulai dari 100 yang selanjutnya dikurangi angka 7 atau 3
Pemeriksaan reflek fisiologi dan patologis
1. Pemeriksaan reflek fisiologis:
• Refleks biseps

Temuan normal:Respon normal: klien menekuk siku.


Temuan abnormal:Tidak ada respons atau respons lemah.
LANJUTAN

• Refleks trisep

Temuan normal: Respon normal: ekstensi siku.


Temuan abnormal:Tidak ada respon atau respon lemah.
• Refleks patella
Temuan normal: Respon normal: kontraksi otot-otot ekstensor tunkai bawah
Temuan abnormal:Tidak ada respons atau respons lemah.

• Refleks achiles
Temuan normal: Respon normal: plantar fleksi
Temuan abnormal:Tidak ada respons atau respons lemah.
• Reflek brachiradialis
1. dapat dilakukan dengan duduk. Lengan bawah harus beristirahat longgar di pangkuan
pasien.
2. ketukan pada tendon otot brakioradialis (Tendon melintasi(sisi ibu jari pada lengan
bawah) jari-jari sekitar 10 cm proksimal pergelangan tangan.posisi lengan fleksi pada sendi
siku dan sedikit pronasi.

• Pemeriksaan reflek patologis:


(Refleks babinski), (Reflek chaddok), (Reflek schaeffer), (Reflek oppenheim ), (Reflek Gordon ),
(Reflek bing), (Reflek gonda), (Reflek mendel), (Reflek rossolimo), (Reflek Hoffman),
(Reflek trommer)

• Pemeriksaan fungsi motorik


1. Motorik kasar dan keseimbangan
2. Motorik halus pada ektremitas bawah
3. Motorik halus pada ektremitas atas
 Pemeriksaan Sensorik
 Sensasi nyeri: Minta pasien untuk menutup mata, dan mengatakan sensi ‘tajam’
atau ‘tumpul’ atau ‘’tidak tahu’ pada pemeriksa. Secara bergantian sentuhkan
benda berujung tumpul atau tajam pada kaki, tangan, punggung tangan, atau perut.
 Sensasi sentuhan ringan: Bandingkan kemampuan merasakan sentuhan ringan pada
kedua sisi kaki karena sensitivitas terhadap sentuhan ringan dapat berbeda pada
kedua sisi tubuh. Minta pasien untuk menutup mata dan mengatakan “YA” atau
“TIDAK” saat merasakan sentuhan kapas.
 Posisi atau sensasi kinestetik: Pemeriksaan kinestetik digunakan untuk
memeriksa kemampuan pasien terhadap pengenalan posisi. Pemeriksaan
menggunakan ibu jari atau jari tengah kaki. Minta pasien untuk menutup mata.
Pegang ibu jari atau jari tengah kaki pasien dengan ibu jari dan jari telunjuk
pemeriksa dengan tekanan yang sama kedua sisinya. Gerakan jari pasien ke
arah bawah, atas, atau tegak. Minta pasien mengindentifikasi posisi jari kaki
yang diperiksa.
 Pemeriksaan rangsangan meningeal
Bila ada peradangan selaput otak atau di rongga sub arachnoid terdapat benda
asing seperti darah, maka dapat merangsang selaput otak
◦ Kaku kuduk
 Untuk memeriksa kaku kuduk dapat dilakukan dengan cara : Tangan pemeriksa
ditempatkan di bawah kepala pasien yang sedang berbaring Kemudian kepala
ditekukkan (fleksi) dan diusahakan agar dagu mencapai dada.
◦ Tanda laseque
 Pemeriksaan dilakukan sebagai berikut: Pasien berbaring lurus, lakukan ekstensi
pada kedua tungkai.
◦ Tanda Kerniq
 Pemeriksaan dilakukan sebagai berikut: Pasien berbaring lurus di tempat tidur,
Pasien difleksikan pahanya pada sendi panggul sampai membuat sudut 90o,
◦ Tanda Brudzinsky I
 Pemeriksaan dilakukan sebagai berikut: Pasien berbaring di tempat tidur,
Dengan tangan yang ditempatkan di bawah kepala pasien yang sedang
berbaring, kita tekukkan kepala sejauh mungkin sampai dagu mencapai dada.
◦ Tanda Brudzinsky II
 Pemeriksaan dilakukan seagai berikut: Pasien berbaring di tempat tidur,
Satu tungkai di fleksikan pada sendi panggul, sedang tungkai yang satu
lagi berada dalam keadaan lurus.
SEKIAN

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai