Anda di halaman 1dari 13

ASAM NUKLEAT

DAN NUKLEOTIDA
Eka Tri Afritani (18.71.020178)
Kholilla Rahmayanti Putri (18.71.020175)
Riska Safitri (18.71.020179)
Farmasi B
Asam Nukleat
Asam nukleat (bahasa Inggris: nucleic acid) adalah makromolekul
biokimia yang kompleks, berbobot molekul tinggi, dan tersusun atas rantai
nukleotida yang mengandung informasi genetik. Asam nukleat yang paling
umum adalah Asam deoksiribonukleat (DNA) dan Asam ribonukleat (RNA).
Asam nukleat ditemukan pada semua sel hidup serta pada virus.
Asam nukleat dinamai demikian karena keberadaan umumnya di dalam
inti (nukleus) sel. Asam nukleat merupakan biopolimer, dan monomer
penyusunnya adalah nukleotida.
Jenis Asam Nukleat
 DNA (Deoxyribonucleic Acid)
DNA merupakan suatu asam nukleat yang menyusun gen di dalam inti
sel. Di dalamnya, tersimpan segala informasi biologis dari setiap makhluk
hidup dan beberapa virus. Tidak hanya di dalam inti sel, DNA juga terdapat
di dalam mitokondria, kloroplas, sentriol, plastid, hingga sitoplasma.
DNA adalah suatu molekul besar kompleks yang terdiri dari dua pita
panjang yang saling berpilin membentuk heliks ganda, dengan setiap
pitanya merupakan suatu polimer dari ratusan hingga ribuan nukleotida.
Ikatan Kimia pada DNA
• Ikatan fosfodiester, yaitu ikatan kimia antara gugus fosfat dari satu
nukelotida dan gula dari nukleotida berikutnya.
• Ikatan hidrogen, yaitu ikatan kimia antarpasangan basa nitrogen.
• Ikatan antara gula deoksiribosa dan basa nitrogen:
• Deoksiadenosin monofosfat (dAMP): antara gula deoksiribosa dan basa
adenin.
• Deoksiguanin monofosfat (dGMP): antara gula deoksiribosa dan basa
guanin.
• Deoksisistidin monofosfat (dCMP): antara gula deoksiribosa dan basa
sitosin.
• Deoksitimidin monofosfat (dTMP): antara gula deoksiribosa dan basa timin.
Fungsi DNA
• Membawa informasi genetik.
• Memiliki peran dalam pewarisan sifat.
• Mengekspresikan informasi genetik.
• Menyintesis molekul kimia lain.
• Menduplikasikan diri atau bereplikasi.
Sifat DNA
• Jumlah DNA konstan pada setiap jenis sel dan spesies.
• Kandungan DNA dalam sel bergantung sifat ploidi atau jumlah kromosom.
• Bentuk DNA pada inti sel eukariotik seperti benang yang tidak bercabang.
• Bentuk DNA pada inti sel prokariotik, plastid, dan mitokondria berbentuk sirkuler.
 RNA (Ribonucleic Acid)

RNA adalah makromolekul polinukleotida berupa rantai tunggal atau ganda


yang tidak berpilin seperti halnya DNA. RNA banyak terdapat pada ribosom atau
sitoplasma dan keberadaannya tidak tetap karena mudah terurai dan harus
dibentuk kembali.
Fungsi RNA
RNA berperan dalam proses sintesis protein di dalam sel. Akan tetapi, pada
beberapa jenis virus, RNA berperan seperti DNA untuk membawa informasi
genetik.
Macam – macam RNA
• RNA genetik, yaitu RNA yang berperan seperti DNA dalam membawa informasi
genetik. RNA tipe ini hanya ada dalam beberapa jenis virus.
• RNA nongenetik, yaitu RNA yang hanya berperan dalam proses sintesis protein.
RNA tipe ini ada dalam organisme yang memiliki DNA. Ada tiga macam RNA
nongenetik, yaitu:
• RNA duta (mRNA), rantai tunggal panjang yang tersusun atas ratusan
nukleotida. RNA ini terbentuk melalui proses transkripsi di dalam inti sel oleh
DNA. Fungsi dari mRNA adalah sebagai pembawa kode genetik (kodon) dari inti
sel ke sitoplasma.
• RNA pemindah (tRNA), rantai tunggal pendek yang dibentuk DNA di dalam inti
sel kemudian diangkut ke sitoplasma. Fungsi dari tRNA adalah sebagai
penerjemah kodon dari mRNA dan pengangkut asam-asam amino dari
sitoplasma ke ribosom.
• RNA ribosom (rRNA), rantai tunggal, tidak bercabang, serta fleksibel pada
ribosom yang dibentuk DNA di dalam inti sel. Jumlahnya lebih banyak daripada
mRNA ataupun tRNA. Fungsi dari rRNA adalah sebagai mesin perakit
polipeptida pada sintesis protein.
Nukleotida

Nukleotida adalah senyawa organik yang berperan sebagai monomer


penyusun polimer asam nukleat — asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam
ribonukleat (RNA) — keduanya adalah biomolekul penting yang menyusun makhluk
hidup di bumi.
Nukleotida adalah blok pembangun asam nukleat. Nukleotida tersusun dari tiga
subunit
• Gugus basa nitrogen heterosiklik (basa nukleotida),
• Gula pentosa (ribosa atau deoksiribosa),
• Gugus fosfat.
Basa nitrogen heterosiklik yang menyusun nukleotida yaitu purin dan pirimidin.
Ada empat basa nitrogen yang merupakan unit pembentuk DNA yaitu adenin (A),
guanin (G), sitosin (C) dan timin (T). Sedangkan pembentuk RNA yaitu adenin (A),
guanin (G), sitosin (C) dan urasil (U). Adenin dan guanin merupakan basa nitrogen
jenis purin sedangkan sitosin, timin dan urasil adalah derivat pirimidin.
• Adenin adalah purin, yang merupakan salah satu dari dua keluarga basa nitrogen.
Purin memiliki struktur cincin-ganda. Dalam DNA, ikatan adenin dengan timin.
Dalam RNA, ikatan adenin dengan urasil.
• Guanin adalah nukleotida purin; ini memiliki cincin ganda. Ini berikatan dengan
sitosin pada DNA dan RNA. Guanin mengikat sitosin melalui tiga ikatan hidrogen.
Hal ini membuat ikatan sitosin-guanin sedikit lebih kuat daripada ikatan timin-
adenin, yang hanya membentuk dua ikatan hidrogen.
• Pirimidin adalah kelas nukleotida lainnya. Sitosin adalah nukleotida pirimidin;
hanya memiliki satu cincin dalam strukturnya. sitosin terikat dengan guanin pada
DNA dan RNA. Berikatan dengan guanin nukleotida, keduanya membentuk
pasangan yang kuat.
• Seperti nukleotida sitosin, timin adalah nukleotida pirimidin dan memiliki satu
cincin. Itu terikat dengan adenin dalam DNA. Timin tidak ditemukan di RNA.
Dalam DNA, hanya membentuk dua ikatan hidrogen dengan adenin,
menjadikannya pasangan yang lebih lemah.
• Urasil juga merupakan pirimidin. Selama transkripsi dari DNA ke RNA, urasil
ditempatkan di mana-mana timin biasanya akan pergi. Kebanyakan makhluk tidak
menggunakan urasil dalam DNA karena berumur pendek, dan dapat didegadrasi
menjadi sitosin. Namun, dalam RNA urasil adalah nukleotida yang disukai karena
RNA juga merupakan molekul yang berumur pendek.
Nukleutida berdasarkan kandungan basa nitrogen yang menyusunnya
dibedakan atas Adenosine monophosphate (AMP), Guanine monophosphate
(GMP), Cytidine monophosphate (CMP), Thymidine monophosphate (TMP) dan
Uridine monophosphate (UMP).
Fungsi Nukleotida
Nukleotida dapat menjadi dasar dalam molekul lain, seperti adenosin trifosfate
(ATP), yang merupakan molekul energi utama sel. Mereka juga ditemukan dalam
koenzim seperti NAD dan NADP, yang berasal dari ADP; molekul-molekul ini
digunakan dalam banyak reaksi kimia yang memainkan peran dalam metabolisme.
Paket energi ini tersebar di sel sel badan manusia dan menyediakan energi untuk
fungsi metabolisme seperti: sintesis asam amino, protein, membran sel dan organel
, menggerakkan sel dan organel (intraselular dan ekstraselular), pembelahan sel
melalui mitosis dan meiosis.
Molekul lain yang mengandung nukleotida adalah AMP siklik (cAMP), molekul
pembawa pesan yang penting dalam banyak proses termasuk pengaturan
metabolisme dan pengangkutan sinyal kimia ke sel.

Anda mungkin juga menyukai