Anda di halaman 1dari 25

DASAR BIOMOLEKULAR

REPRODUKSI WANITA
Kelompok 1

1. IMELDA GANEZA
2. TRY MAYA SYAFPUTRI
3. YESI GUSTI
GENETIKA REPRODUKSI
1. KROMOSOM

- Terdiri dari : DNA, RNA dan PROTEIN

- Penentuan seks ditentukan sejak terjadinya fertilisasi di mana


kromosom Y atau kromosom X dari sperma laki-laki akan membuahi
kromosom X yang terdapat pada ovum wanita

- Kariotipe merupakan gambaran kromosom yang tersusun dari 1 sampai


22 ditambah dengan kromosom seks, dengan setiap kromosom
disesuaikan sehingga lengan p berada diatas. Wanita memiliki kariotipe
46XX dan pria kariotipe 46XY.
Kromosom
• Seperangkat DNA yang terorganisir, berada di nucleus.
• Berisi molekul DNA dan protein yang membawa informasi
penurunan sifat (hereditas) suatu organisme.
• Genes adalah instruksi individu yang memberi informasi kepada sel
tubuh bagaimana harus tumbuh dan berkembang
• Gen membentuk karakteristik fisik dan medik seperti : warna
rambut, gol. darah, mudah/sukar terpapar penyakit.
• Pasangan kromosom diberi label nomor 1-22, pasangan ke 23 diberi
label "X" and "Y."
• 22 pasang kromosom yang pertama disebut "autosomes"
• Pasangan Kromosom terakhir disebut "sex chromosomes."
• Sex chromosomes seseorang menentukan jenis kelamin;
perempuan (XX), dan (XY). Laki-laki
Jumlah Kromosom

• Jumlah Kromosom Manusia :


• Terdiri atas : 22 pasang kromosom autosom
dan 1 pasang kromosom seks yaitu: XX pada
wanita dan XY pada pria
• Satu set 23 chromosomes diturunkan dari
biological ibu (sel telur), dan ayah (sel sperma)
GENETIKA REPRODUKSI
2. MITOSIS DAN MEIOSIS
Mitosis
• Proses pada sel dimana terjadi proses replikasi
kromosom menghasilkan 2 nukleus yang identik.
• Umumnya, mitosis langsung diikuti dengan
pembagian nukleus sel yang seimbang dan sel
yang lain mengandung 2 sel yang sama

Meiosis
• Pembelahan sel yang terjadi dalam pematangan
sel jenis kelamin,
• Setelah dua pembelahan sel berurutan, masing-
masing inti sel anak menerima separuh jumlah
kromosom yang sama dengan sel somatik spesies,
sehingga gamet menjadi haploid.
• Memproduksi 4 sex sel haploid.
PROSES OOGENESIS

1. Sel-Sel Kelamin
Primordial
2. Folikel Primordial
3. Oosit Primer
4. Pembelahan Meiosis
Pertama
5. Oosit Sekunder
1. Sel-Sel Kelamin Primordial

• Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di


dalam ektoderm embrional dari saccus vitellinus, dan
mengadakan migrasi ke epitelium germinativum kira-
kira pada minggu ke 6 kehidupan intrauteri (dalam
kandungan). Masing-masing sel kelamin primordial
(oogonium) dikelilingi oleh sel-sel pregranulosa yang
melindungi dan memberi nutrien oogonium dan
secara bersama-sama membentuk folikel primordial.
2. Folikel Primordial

• Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma


cortex ovarium dan folikel ini dihasilkan sebanyak
200.000 buah. Sejumlah folikel primordial berupaya
berkembang selama kehidupan intrauteri dan selama
masa kanak-kanak, tetapi tidak satupun mencapai
pemasakan. Pada waktu pubertas satu folikel dapat
menyelesaikan proses pemasakan dan disebut folikel
de Graaf dimana didalamnya terdapat sel kelamin
yang disebut oosit primer.
3. Oosit Primer
• Inti (nukleus) oosit primer mengandung 23
pasang kromosom (2n). Satu pasang
kromosom merupakan kromosom yang
menentukan jenis kelamin, dan disebut
kromosom XX. Kromosom-kromosom yang
lain disebut autosom. Satu kromosom terdiri
dari dua kromatin. Kromatin membawa gen-
gen yang disebut DNA.
4. Pembelahan Meiosis Pertama

• Meiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel de Graaf


mengalami pemasakan dan selesai sebelum terjadi ovulasi.
• Inti oosit atau ovum membelah sehingga kromosom terpisah
dan terbentuk dua set yang masing-masing mengandung 23
kromosom. Satu set tetap lebih besar dibanding yang lain
karena mengandung seluruh sitoplasma, sel ini disebut oosit
sekunder.
• Sel yang lebih kecil disebut badan polar pertama. Kadang-
kadang badan polar primer ini dapat membelah diri dan
secara normal akan mengalami degenerasi.
• Pembelahan meiosis pertama ini menyebabkan adanya
kromosom haploid pada oosit sekunder dan badan polar
primer, juga terjadi pertukaran kromatid dan bahan
genetiknya.
5. Oosit Sekunder

• Pembelahan meiosis kedua biasanya terjadi hanya


apabila kepala spermatozoa menembus zona pellucida
oosit. Oosit sekunder membelah membentuk ootid yang
akan berdiferensiasi menjadi ovum dan satu badan polar
lagi, sehingga terbentuk tiga badan polar dan satu ovum
masak, semua mengandung bahan genetik yang berbeda.
Ketiga badan polar tersebut secara normal mengalami
degenerasi. Ovum yang masak yang telah mengalami
fertilisasi mulai mengalami perkembangan embrional.
PENENTUAN JENIS KELAMIN
• Penentuan jenis kelamin pada manusia ditentukan oleh pasangan
kromosom yang berjumlah 46 buah atau 23 pasang kromosom. Antara
kromosom pria dan wanita berbeda satu sama lain.

• Dari ke-23 pasangan kromosom tersebut, hanya pasangan kromosom ke-


23 yang dapat menentukan jenis kelamin pada manusia.

• Pasangan kromosom yang ke-23 tadi adalah kromosom “ X “ untuk jenis


kelamin wanita dan kromosom “ Y “ untuk jenis kelamin pria. Kromosom Y
memiliki ukuran yang lebih kecil bila dibandingkan dengan kromosom X.
PENENTUAN JENIS KELAMIN INDIVIDU

Orang tua dengan sel somatic diploid (46 kromosom) Ibu ayah

Pembelahan moitik sel germinativum Pembelahan moitik sel germinativum

Ovum haploid (23 kromosom) Sperma haploid (23 kromosom)

Fertilisasi

Ovum yang dibuahi, diploid (46 kromosom )

Mitosis

Anak dengan sel somatic diploid (46 kromosom )


DIFERENSIASI SEKSUAL
• Pada manusia semua oosit normal secara genetik akan membawa
22 otosom dan 1 kromosom X ( 22X).

• Pada keadaan tidak adanya faktor spesifik yang diatur oleh gen
tunggal pada kromosom Y, maka embrio akan berkembang dengan
fenotipe wanita. Wanita , seperti halnya mamalia betina,
menggambarkan fenotipe seks yang mendasar atau tidak dapat
berdiferensiasi.

• Pria memiliki fenotipe seks yang berbeda. Dengan beberapa


pengecualian, setiap individu yang membawa bagian spesifik dari
kromosom Y akan membentuk testis dan fenotipe pria.

• Bagian kromosomom Y ini telah dikenal sebagai bagian yang


menentukan seks pada kromosom Y ( sex determining region of
the Y chromosome- SRY ).

• Instruksi khusus dari daerah SRY kromosom Y mengarahkan gonad


yang tidak berdiferensiasi untuk membentuk testis. Tanpa adanya
SRY, janin akan berkembang melalui jalur fenotipe yang gagal
atau perempuan.
• Kromosom Y jauh lebih kecil daripada
kromosom X dan DNA yang dapat digunakan
untuk sintesa RNA sangat sedikit.

• Oleh karena itu, banyak gen yang


mengendalikan perkembangan testis dari
gonad yang belum berdiferensiasi bertempat
pada kromosom lainnya, termasuk otosom
dan kromosom X.

• Namun demikian, kromosom Y mengandung


gen yang spesifik dan mempunyai cetakan
tunggal yang menentukan diferensiasi testis.
Diferensiasi gonad
• perkembangan gonad manusia dimulai minggu ke
4 masa embrio (minggu ke 6 siklus menstruasi)

GONAD • Korda seks ( sex cord ) yang terbentuk dari sel sel
germinal berhubungan dengan dinding Coelum
(permukaan gonad) dan menjadi satu struktur
organ yang dapat berkembang menjadi testis dan
ovarium.

• Perkembangan yang tidak lengkap pada tahapan


ini akan menyebabkan terlihatnya struktur
hermaphrodit ( ketidak sesuaian antara genetik
dan gonad ).

• Pada pria genetik, produk gen yang dibentuk oleh


aktivasi lokus SRY pada kromosom Y kini
menyebabkan korda seks yang tidak berdiferensiasi
menjadi tambah besar, dan mulai membentuk
testis primitif.
• Sel germinal primordial dalam korda seks mulai
ber diferensiasi menjadi sel sperma imatur (
spermatogonium ). Sel-sel korda seks penunjang
membentuk prekursol sel-sel Sertoli Diferensiasi
GONAD ovarium terjadi kira kira 2 minggu lebih lama
daripada perkembangan testis.

• Ovarium dan testis secara histologis dapat


dibedakan satu sama lain pada kehamilan minggu
ke 8. Derivat epitel germinal akan menjadi sel
Sertoli pada pria dan sel granulosa pada wanita.

• Setelah gonad yang belum berdiferensiasi mulai


berkembang menjadi ovarium atau testis,
diferensiasi seksual selanjutnya hanya tergantung
pada produk sekresi dari testis.

• Pada keadaan tidak adanya sekresi testis, fenotipe


yang berkembang pasti wanita.
DIFERENSIASI SEKS FENOTIP

• Jenis kelamin yang terlihat pada individu


bergantung jenis keln gonad yang telah
FENOTIP ditentukan secara genetis.

• Seperti gonad yang belum berdiferensiasi,


mudigah dari kedua jenis kelamin punya
potensi berkembang menjadi genitalia
interna dan eksterna saluran reproduksi pria
maupun wanita.

• Jika wanita tidak mempunyai hormon testis,


pada mg ke 10-12 gestasi terbentuk sistim
reproduksi tipe wanita dan jenis kelamin
sudah bisa dibedkan secara anatomi
genitalia
DIFERENSIASI SEKSUAL GENITALIA EKSTERNA

• Genitalia eksterna berkembang dari


saluran yang berbeda, perkembangan
FENOTIP struktur ini mulai terjadi minggu ke-4

• Ductus wolfii dan mullerii merupakan


asal dari organ reproduksi interna pria
dan wanita.

• Ductus wolfii akan membentuk


epididimis, vas deferens dan vesicula
seminalis.

• Ductus mullerii akan membentuk tuba


valopi, uterus dan sepertiga atas vagina
• Diferensiasi duktus wolfii tergantung
kepada testosteron, maka struktur
FENOTIP genitalia eksterna primordial
memerlukan DHT untuk
berdiferensiasi menjadi struktur
genitalia eksterna pria.

• Janin yang terpapar pada DHT akan


mengalami diferensiasi pria tanpa
memperhatikan genetik atau gonad.

• Tidak adanya aktifitas androgen akan


menghasilkan fenotip janin wanita.

Anda mungkin juga menyukai