Anda di halaman 1dari 29

Kasus Pediatri Diare

Gastroenteritis Akut, Obs Febris


Dan Dehidrasi

KELOMPOK 2
1. Raudatul Rizky
2. Samsul Hidayat
3. Rina Wati
4. Oktaviani Rizkiah
Diare
• Gastroenteritis atau diare adalah defekasi encer
lebih dari tiga kali sehari dengan atau tanpa
lendir dalam tinja. Diare akut adalah diare yang
timbul secara mendadak dan berlangsung
kurang dari 7 hari pada bayi dan anak yang
sebelumnya sehat (Mansjoer,dkk, 2000).
• Diare akut timbul secara mendadak dan
berlangsung terus secara beberapa hari (WHO,
1992).
Klasifikasi Diare
1. Ditinjau dari ada atau tidaknya infeksi,
diare dibagi menjadi dua golongan :
a) Diare infeksi spesifik : tifus dan para tifus,
staphilococcus disentri basiler,dan
enterotolitis nektrotikans.
b) Diare non spesifik : diare dietetis.
2. Ditinjau dari organ yang terkena infeksi
diare :
a) Diare infeksi enteral atau infeksi diusus,
misalnya: diare yang ditimbulkan oleh
bakteri, virus dan parasit.
b) b) Diare infeksi parenteral atau diare
akibat infeksi dari luar usus, misalnya:
diare karena bronkhitis.
3) Ditinjau dari lama infeksi, diare dibagi menjadi dua golongan
yaitu:
a) Diare akut : Diare yang terjadi karena infeksi usus yang
bersifat mendadak, berlangsung cepat dan berakhir dalam
waktu 3 sampai 5 hari. Hanya 25% sampai 30% pasien yang
berakhir melebihi waktu 1 minggu dan hanya 5 sampai 15%
yang berakhir dalam 14 hari.
b) Diare kronik, dalam Pertemuan Ilmiah Berkala Badan
Koordinasi Gastroenterologi Anak Indonesia (PIB – BK GAI)
ke 1× di Palembang, disetujui bahwa definisi diare kronik
ádalah diare yang berlangsung 2 minggu atau lebih (Sunoto,
1990).
Penyebab
Dibagi menjadi 2 golongan yaitu :
A. Diare Sekresi (secretory diarrhoea), disebabkan oleh:
1) Infeksi virus, kuman-kuman patogen dan apatogen :
a) Infeksi bakteri misalnya Escherichia coli, Shigella
dysentriae.
b) Infeksi virus misalnya Rotavirus, Norwalk.
c) Infeksi Parasit misalnya Entamoeba hystolitica,
Giardiosis lambia.
2) Hiperperistaltik usus halus yang dapat
disebabkan oleh bahan-bahan kimia,
makanan, gangguan psikis (ketakutan,
gugup), gangguan saraf, hawa dingin, alergi.
B. Diare Osmotik (Osmotic diarrhoea),
disebabkan oleh :
1) Malabsorbsi makanan (karbohidrat,
lemah, protein, vitamin dan mineral).
2) KKP (Kekurangan Kalori Protein).
3) BBLR (Bayi Berat Badan Lahir Rendah)
dan bayi baru lahir.
(Suharyonodkk.,1994)
Gejala
• Gejala gastroenteritis mula-mula anak
menjadi cengeng, gelisah, suhu badan
meningkat, nafsu makan berkurang,
kemudian timbul diare
(Suraatmadja,2005).
• Menurut Muscari (2005), tanda-tanda
dehidrasi tergantung pada derajat
dehidrasi.
Diagnosa
• Diagnosa biasanya ditegakkan berdasarkan
gejala-gejalanya meskipun penyebabnya belum
bisa ditentukan dari gejalanya. Jika gejalanya
berat dan lebih dari 48 jam, maka dilakukan
pemeriksaan laboratorium terhadap contoh tinja
untuk mencari adanya sel darah putih dan
bakteri, virus atau parasit. Pemeriksaan
laboratorium dari muntah, makanan atau darah
juga dapat membantu menemukan
penyebabnya
Kasus
• Pasien anak R usia 9 tahun dengan BB 21 kg
masuk Rumah Sakit “X” dengan keluhan utama
demam, mual, muntah, batuk, pilek mencret
selama 2 hari, mata terlihat cekung ke dalam,
kulit terasa dingin dan kering, mulut kering dan
lengket serta suhu tubuh pasien 39,5 C, laju
pernapasan 22 kali/menit dan nadi 100
kali/menit nadi 96 kali/menit.
Analisis Kasus Dengan Metode
SOAP
Subjektif
• Pasien anak R usia 9 tahun
• Masuk Rumah Sakit “X” dengan keluhan
utama demam, mual, muntah, batuk, pilek
mencret selama 2 hari, mata terlihat
cekung ke dalam, kulit terasa dingin dan
kering, mulut kering dan lengket
Objektif
• Dengan BB 21 kg
• Suhu tubuh pasien 39,5 C,
• Laju pernapasan 22 kali/menit
• Nadi 100 kali/menit nadi 96 kali/menit.
Assessment
Problem Medik
Berdasarkan Subjektif dan Objektif Kasus
tersebut dapat diketahui problem medik sbg
berikut :
• Gastroenteritis Akut
• Obs Febris
• Dehidrasi
Plan
• Mengobati demam
• Mengobati mual dan muntah,
• Mengobati batuk dan pilek
• Mengobati mencret selama 3 hari,
• Mengobati mata terlihat cekung ke dalam,
kulit terasa dingin dan kering, mulut kering
dan lengket
Pemilihan Terapi Atau Regimen
Terapi
• Ambroxol syr 15mg/5ml 3 x 3 cc/ml
• Cetirizin syr5mg/2,5 mg/5 ml 1 x 1 cth
• Parasetamol 500 mg 4 x 250 mg
• Ondansentron 4mg/2ml 1x1mg
• Cefotaxime 1 g/iv 3 x sehari
• Infus RL 600 cc 18 tpm
Ambroxol syr 15mg/5ml
• AMBROXOL SIRUP 15 MG/5 ML adalah
obat batuk mukolitik yaitu obat yang
digunakan sebagai pengencer dahak.
Ambroxol bekerja dengan cara memecah
serat asam mukopolisakarida yang
membuat dahak lebih encer dan
mengurangi adhesi lendir pada dinding
tenggorokan sehingga mempermudah
pengeluaran lendir pada saat batuk.
Efek samping yang relatif ringan yaitu
misalnya mual, muntah,
Cetirizin syr
• CETIRIZINE adalah obat antihistamin yang
berfungsi untuk meredakan gejala alergi
seperti gatal-gatal, mata berair, pilek dan
mata atau hidung gatal. Obat ini bekerja
dengan menghalangi zat alami tertentu yang
di produksi tubuh selama reaksi alergi.
• Efek Samping
• sakit kepala, pusing, mengantuk, gelisah,
Paracetamol
• PARACETAMOL merupakan obat generik yang
digunakan untuk meredakan sakit kepala, nyeri dan
demam.
• Parasetamol bekerja langsung di pusat saraf dengan
mempengaruhi ambang rasa sakit dengan
menghambat enzim cyclooxsygenase, COX-1, COX-2
dan COX-3 yang terlibat dalam pembentukan
prostaglandin, substansi yang bertindak mengatur rasa
sakit dan diketahui juga sebagai regulator panas pada
hipotalamus. Dengan berkurangnya produksi
prostaglandin di otak maka efek rasa sakit dan demam
dapat berkurang.
Efek Samping
• Mual, Sakit perut,
Kehilangan nafsu makan, Gatal.
Ondansentron
• Ondansetron adalah obat untuk mencegah mual
dan muntah yang disebabkan oleh pengobatan
kanker, seperti kemoterapi dan terapi
radiasi. Obat ini juga digunakan untuk
mencegah dan mengat
• Cara kerjanya dengan memblokir salah satu
substansi natural tubuh ( zat serotonin) yang
menyebabkan muntah. Ondansetron adalah
obat yang tergolong dalam kelas obat bernama
5-HT3 blockers.asi muntah-muntah usai operasi.
Cefotaxime
• Cefotaxim adalah salah satu obat
antibiotik sefalosporin yang berfungsi
untuk membunuh bakteri penyebab
infeksi. Obat ini bekerja dengan
membunuh bakteri dan mencegah
pertumbuhannya.
• Efek Samping
• Diare, Pusing
RL
• Aspek paling penting dari terapi diare adalah
untuk menjaga hidrasi yang adekuat dan
keseimbangan elektrolit selama episode akut. Ini
dilakukan dengan rehidrasi oral, dimana harus
dilakukan pada semua pasien kecuali yang tidak
dapat minum atau yang terkena diare hebat
yang memerlukan hidrasi intavena yang
membahayakan jiwa (DiPiro Pharmacotherapy
Handbook. 5th ed, 2008)
Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai