PERPAJAKAN
PENGHASILAN :
Konsep, Pengakuan, Pengukuran
dan Realisasi
Referensi :
Akuntansi Pajak sesuai UU Pajak Baru –
edisi revisi : Gunadi (Penerbit Grasindo)
Akuntansi Pajak : Sophar Lumbantoruan
(Penerbit Grasindo)
Akuntansi Pajak : Sukrisno Agoes dan
Estralita (Penerbit Salemba Empat)
UU Nomor 36 tahun 2008
PSAK 46
Pengertian Penghasilan
Definisi Penghasilan (Income) menurut
PSAK No. 23 Tahun 2000 =
suatu penambahan aktiva atau penurunan
kewajiban yang mengakibatkan kenaikan
ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
penanam modal.
Penghasilan meliputi :
a) Pendapatan (REVENUE)
b) Keuntungan (GAINS)
Penghasilan meliputi :
Pendapatan (REVENUE) dan
Keuntungan (GAINS)
Pendapatan terjadi karena pelaksanaan aktivitas
perusahaan yang normal dan dikenal dengan
sebutan yang berbeda2, seperti penjualan
(barang), imbalan atas jasa, penghasilan dari
modal seperti : bunga, deviden, royalti, dan sewa.
Keuntungan merupakan kenaikan manfaat
ekonomis (selain pendapatan) yang timbul dari
pelaksanaan aktivitas perusahaan, misalnya dapat
berasal dari pengalihan aset perusahaan
ARTI PENGHASILAN
Pengertian Penghasilan dapat menjangkau
keuntungan yang belum direalisasi,
misalnya selisih lebih revaluasi aset tetap.
Penghasilan dapat menambah atau
menimbulkan berbagai jenis aset, atau
mengurangi dan menyelesaikan kewajiban.
Secara implisit dalam definisi penghasilan
tdp elemen pemeliharaan kapital
Konsep Fiskal
Untuk Tujuan PPh dapat berbeda dari
akuntansi komersial, karena dalam pajak
umumnya berkaitan dg keadilan vertikal dan
horizontal, serta dpt dipakai sbg suatu
instrumen kebijakan ekonomi dan sosial
Untuk keperluan Perpajakan, ada 2 (dua)
pendekatan, yaitu :
a. Source concept of income , dan
b. Accretion concept of income
Pendekatan Sumber dalam
Konsep Penghasilan
Pendekatan sumber pernah diikuti oleh
Ordonansi Pajak Pendapatan Tahun 1908,
1920, 1922, dan 1944.
Menurut konsep sumber, beberapa kategori
“penghasilan” menurut pengertian akuntansi
komersial yg tdk tsb dlm ketentuan
perpajakan bukanlah mrp. Penghasilan
(menurut pajak)
Pendekatan Pertambahan dalam
Konsep Penghasilan
Pendekatan ini tdp dalam pasal 4 ayat (1) UU PPh
1984.
Pendekatan ini bermula dari pendapat ekonom
USA, RM. Haig (1921) ; Henry C. Simon, dan
selanjutnya John Richard Hicks (1946).
Konsep Penghasilan Haig-Simon-Hicks, kemudian
diikuti oleh sistem pajak dalam merumuskan istilah
penghasilan, yg selanjutnya dikenal sbg konsep
pertambahan (accretion concept of income)
Istilah penghasilan dalam
accretion concept of income/
comprehensive tax base
Stelsel kas adalah suatu metode yang penghitungannya didasarkan atas penghasilan yang
diterima dan biaya yang dibayar secara tunai. Menurut stelsel kas, penghasilan baru
dianggap sebagai penghasilan apabila benar-benar telah diterima secara tunai dalam satu
periode tertentu serta biaya baru dianggap sebagai biaya benar-benar telah dibayar
secara tunai dalam suatu periode.
Stelsel kas biasanya digunakan oleh perusahaan kecil orang pribadi atau perusahaan jasa,
misalnya transportasi, hiburan, yang tenggang waktu antara penyerahan jasa dan
penerimaaan pembayarannya tidak berlangsung lama.
Going Cocern :
mengasumsikan aktivitas perusahaan akan berlangsung terus, akan dilanjutkan di masa
depan dan tidak ada maksud utk melikuidasi/mengurangi secara material skala usahanya.