Anda di halaman 1dari 46

Oleh

Jherin Varessa
30101407215
ANATOMI TELINGA
PEMBAGIAN
AURIS EXTERNA
AURIS EXTERNA
Daun telinga (Auricula/Pinna)
o Tulang rawan elastin & kulit
o Fungsi : menghantarkan suara masuk ke dalam liang telinga

Liang telinga (Meatus Acusticus Eksternus)


o Berbentuk seperti huruf S
o 1/3 lateral : pars kartilago, terdapat rambut,
kelenjar serumenosa,sudorifera,sebasea
o 2/3 medial : tulang ; pars ossea
o Panjang 2,5-3cm
o Penyempitan (ishtmus) pada junctura cartilago ossea
AURICULA
AURIS MEDIA
AURIS MEDIA
• Cavitas Tympani
• Membran Tympani
• Ossicula Auditiva
• Tuba Auditiva
• Adnexa Mastoidea
• N. Facialis
CAVUM TYMPANI

 Merupakan suatu rongga


 Isi cavum timpani :
– Ossicula auditiva : maleus, inkus, stapes
– Ligamentum : lig. maleularis lateral et superior,
lig. inkudis posterior
– Tendo : M. tensor timpani, M. Stapedius
– Saraf : chorda timpani & N. stapedius (cab. N. fasialis)
CAVUM TYMPANI
MEMBRAN TIMPANI
• Bentuk oval, posisi miring (obliq).
• Lapisan : cuticular, fibrous, mucosa.
• Vaskularisasi : a.maxillaries, a.auricularis posterior.
• Innervasi: n.auriculotemporalis, n.vagus, n.tympanicus.

Terdiri dr 2 pars, yaitu :


 Pars flaksida (lunak)
 st.kutaneum
 st.mukosum
 Pars tensa (tegang)
 st.kutaneum
 st.fibrosum (sirkuler & radier)
 st.mukosum

 Dibagi 4 kuadran :
o Anterosuperior
o Anteroinferior
o Posterosuperior
o posteroinferior
OSSICULA AUDITIVA
TUBA EUSTACHII
• Menghubungkan daerah nasofaring dengan cavum timpani
• Terdiri 2 pars :
pars osseus: 1/3 bagian lateral (± 12 mm)
Parscartilaginosa/membranasea: 2/3 bagian medial (± 24 mm)
dan selalu tertutup
Fungsi :
 Mengatur tekanan di telinga tengah
 Drainage cairan dari telinga tengah
 Proteksi kuman dari nasofaring ke telinga tengah
• Pada anak  lebih pendek, lebih lebar, dan horizontal (< 9
bln : 17,5 mm).  Kuman lebih mudah berinfestasi  kejadian OMA >>

• Pada dewasa  37,5 mm.


ANTHRUM MASTOIDEUM

 Berhubungan dengan recessus epitympanicus


melalui Aditus ad anthrum.
 Tersusun atas cellulae mastoidea yang saling
berhubungan
AURIS INTERNA
AURIS INTERNA
 Terdiri dari :
1. Labyrinth ossea
 Cochlea

 Vestibulum

 Kanalis semisirkularis

2. Labyrinth membranaceae
 Labyrinthus cochlearis
 Duktus cochlearis : di dalam cochlea
 Labyrinthus Vestibularis
 Saculus dan utriculus
 Duktus semisirkularis
LABYRINTH OSSEA
A. Cochlea
PENAMPANG MELINTANG COCHLEA
Penampang melintang koklea terdiri tiga bagian yaitu:
1.Skala Vestibuli
• Kompartemen atas, mengikuti kontur bagian dalam spiral.
• Cairan di dalamnya disebut perilimfe.
2. Duktus Koklearis.
• Dikenal sebagai skala media yang membentuk kompartemen
tengah.
• Cairan di dalamnya disebut endolimfe
3. Skala Timpani.
• Kompartemen bawah mengikuti kontur luar spiral.
• Cairan di dalamnya disebut Perilimfe.

• Daerah di luar ujung Duktus Koklearis tempat cairan di


kompartemen atas dan bawah berhubungan disebut
Helikoterma.
B. Vestibulum
• Letaknya diantara cochlea (depan) dan canalis
semicircularis (belakang).
• Isi

Sacculus  deteksi gerakan vertikal /linier


vertikal
Utriculus  deteksi gerak horizontal /linier
horisontal
C. Kanalis Semisirkularis
• Berfungsi dalam keseimbangan kinetik

• Terdiri dari 3 buah canalis, yang berisi ductus


semicircularis
Anterior

Posterior

Lateral

• Mendeteksi akselerasi (percepatan) atau


deselerasi (perlambatan) anguler kepala,
FISIOLOGI TELINGA
FISIOLOGI PENDENGARAN
FISIOLOGI KESEIMBANGAN
PEMERIKSAAN FISIK TELINGA
PEMERIKSAAN TELINGA OTOSKOPI
Tujuan :
Memeriksa Meatus Acusticus Eksterna dan Membran
Timpani dengan meneranginya memakai cahaya lampu
Alat :
- Lampu kepala Van Hasselt ( dengan listrik )
- Otoskop dengan baterai
- Spekulum telinga
- Alat penghisap
- Hak tajam
- Pemilin kapas
- Forsep telinga
- Balon Politzer
- Semprit telinga
 Cara Memakai Lampu Kepala
 pasang lampu kepala, sehingga tabung lampu berada di
antara kedua mata
 letakkan telapak tangan pada jarak 30 cm di depan
mata kanan
 mata kiri ditutup
 proyeksi tabung harus tampak terletak medial dari
proyeksi cahaya dan saling bersinggungan
 diameter proyeksi cahaya kurang lebih 1 cm
 Cara Duduk
- Penderita duduk di depan pemeriksa
- Lutut kiri pemeriksa berdempetan dengan lutut kiri
penderita
- Kepala dipegang dengan ujung jari
- Waktu memeriksa telinga yang kontra lateral, hanya
posisi kepala penderita yang diubah
- Kaki, lutut penderita dan pemeriksa tetap pada
keadaan semula
TES GARPUTALA
PEMERIKSAAN SARAF VESTIBULARIS
A. Kalori Test
 Berfungsi untuk mengetahui apakah keadaan labirin normal, hipoaktif/ tdk
berfungsi.

 Kepala pasien diangkat ke belakang 60º. Tabung suntik 20 cc diisi dgn air
30ºC, disemprotkan ke liang telinga, shg gendang telinga tersiram kira-kira
20 detik. Amati bola mata px, ada nistagmus atau tdk. Bila telinga kiri yg
dipanaskan maka nistagmus ke kiri

 Telinga yg satu diberi 5 ml air es diinjeksikan ke telinga scr lambat. Amati


ada nistagmus atau tdk. Jika tdk ulangi. Jk msh blm berarti labirin tdk
berfungsi. Bila telinga kiri yg didinginkan maka nistagmus ke kanan, krn air
yg disuntikkan lbh dingin dari suhu badan)

 Catatlah arah gerak nistagmus, frekuensi (biasanya 3-5x/ detik) & lamanya
nistagmus berlsg (biasanya ½ - 2 menit) tiap org beda.
B. ROMBERG TEST

 Pasien dgn kaki yg satu di depan kaki yg


lainnya. Tumit kaki yg satu berada di depan jari
kaki yg lainnya, lengan dilipat pd dada & mata
kemudian ditutup. Orang normal mampu
berdiri dlm sikap romberg yg dipertajam
selama 30 detik/ lebih.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai