Anda di halaman 1dari 9

Epidemiologi Penyakit Menular

NAMA : HASLINDA PRATIWI


NIM :1713201014

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN IBU JAMBI TAHUN AJARAN 2017/2018
Transisi Epidemiologi Penyakit Menular

 Salah satu tantangan datang dari sektor kesehatan. Terjadinya transisi


demografi juga menyebabkan transisi epidemiologi. Apa itu? Perubahan
besar terhadap pola penyakit yang ada di populasi. Teori tentang transisi
epidemiologi pertama kali dikenalkan oleh Abdel Omran pada taun 1971.
Teori yang dia kemukakan telah mengalami beberapa revisi yang
diusulkan oleh para ahli yang salah satunya perlu ada pembedaan antara
transisi epidemiologi yang terjadi di negara maju (ada 5 fase) dengan
transisi yang terjadi di negara berkembang (3 fase). Tiga fase transisi
epidemiologi untuk negara berkembang seperti Indonesia adalah sebagai
berikut :
 1) The age of pestilence and famine (masa wabah dan kelaparan), ditandai dengan
tingginya angka kematian, rendahnya usia harapan hidup yaitu dibawah 40 tahun, dan
pertumbuhan populasi yang tidak terkontrol. Fase ini terjadi sejak abad 17 d hingga
awal abad 20. Pola penyakit dalam fase ini ditandai dengan peningkatan paparan
mikroba, gizi buruk, penyakit karena penyimpanan makanan yang tidak adekuat,
penyakit menular dan penyakit endemik.
 2) The age of receding pandemics (masa menurunnya pandemi), ditandai dengan
penurunan angka kematian karena penurunan epidemi, dan peningkatan usia harapan
hidup menjadi sekitar 55 tahun. Masa ini terjadi pada pertengahan abad ke 20. Pada
fase ini mulai terjadi pergeseran pola penyakit dan kematian yang awalnya dikarenakan
penyakit infeksi, kini disebabkan karena penyakit degeneratif dan kronik.
 3) The age of triple health burden (masa tiga beban kesehatan), ditandai dengan
penurunan signifikan angka kematian dan peningkatan usia harapan hidup menjadi
mencapai 70 tahun. Fase ini terjadi pada akhir abad 20 atau awal abad 21. Frenk dan
Gomez-Dantes mengatakan triple burden of disease pada negara berkembang di fase ini
meliputi; (1) Timbunan permasalahan kesehatan klasik, seperti penyakit infeksi, gizi
buruk, dan kematian ibu, (2) Meningkatnya tantangan penyakit tidak menular, seperti
kanker, diabetes, penyakit jantung, dan penyakit mental, (3) Munculnya permasalahan
kesehatan yang berhubungan dengan globalisasi, seperti new emerging disease dan
permasalahan kesehatan terkait perubahan iklim dan gaya hidup
Nah berdasar teori tersebut dapat disimpulkan bahwa kini Indonesia berada di fase
ketiga, yaitu the age of triple health burden.
Penyebab Terjadinya Perubahan Proporsi Penyakit Menular
Dan Tidak Menular

Transisi epidemiologi yang dimaksud adalah perubahan distribusi dan faktor-faktor


penyebab terkait yang melahirkan masalah epidemiologi yang baru. keadaan transisi
epidemiologi ini ditandai dengan perubahan pola frekuensi penyakit.
Transisi epidemiologi bermula dari suatu perubahan kompleks dalam pola kesehatan
dan pola penyakit utama penyebab kematian dimana terjadi penurunan prevalensi
penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak
menular) justru semakin meningkat. Hal ini terjadi seiring dengan berubahnya gaya
hidup, sosial ekonomi dan meningkatnya umur harapan hidup yang berarti meningkatnya
pola risiko timbulnya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, diabetes
melitus, hipertensi dan lain-lain.
Transisi epidemiologi ini disebabkan karena terjadinya perubahan sosial
ekonomi, lingkungan dan perubahan struktur penduduk, saat masyarakat telah
mengadopsi gaya hidup tidak sehat, misalnya merokok, kurang aktivitas fisik,
makanan tinggi lemak dan kalori, serta konsumsi alkohol yang diduga
merupakan faktor risiko PTM. WHO memperkirakan, pada tahun 2020 PTM
akan menyebabkan 73% kematian dan 60% seluruh kesakitan di dunia.
Diperkirakan negara yang paling merasakan dampaknya adalah negara
berkembang termasuk Indonesia.
Contoh Penyakit Menular Dan
Informasi Epidemiologi
 Tuberkulosis (TBC)
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh
bakteri basil. Bakteri basil yang menginfeksi adalah bakteri basil yang sangat kuat.
Akibtanya, akan membutuhkan waktu yang lama untuk mengobati penyakit ini.
Bakteri ini 90% cenderung menginfeksi paru-paru jika dibandingkan dengan organ-
organ lainnya pada tubuh manusia. Penyakit ini biasanya ditandai dengan batuk terus
menerus.
 Penularan
 TBC adalah penyakit yang menyerang pernapasan. Maka penularannya pun melalui
pernapasan. Berdekatan dengan penderita TBC dapat memungkinkan kita untuk tertular.
Selain itu, ketika penderita TBC batuk pun, bisa jadi itu merupakan sarana penularan TBC.
 Selain itu, penggunaan barang pribadi secara bergantian dengan penderita TBC aktif,
seperti gelas dan sendok pun dapat menjadi jembatan penularan TBC.
 Cara Pencegahan
 Mengurangi kotak dengan penderita TBC aktif. Jika akan kontak pun, gunakanlah masker
untuk melindungi pernapasan kita. Serta hindari penggunaan barang pribadi yang
bergantian dengan penderita TBC aktif.
 Pemberian Vaksin BCG (diberikan pada saat balita)
 Menjaga pola hidup yang baik dengan asupan makanan yang bergizi dan olah raga teratur.
Chandra,Budiman.2012."Kontrol penyakit menular".Jakarta: EGC

Referensi :
Bustan, M.N, 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Rineka Cipta.
Jakarta. 3. Depkes RI, 2011.
Depkes RI, 2011. Penyakit Menular Penyebab Kematian Terbanyak Di Indonesia.
Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
Hartono, Bambang, 2011. Hipertensi The Silent Killer. Perhimpunan Hipertensi
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai