Anda di halaman 1dari 15

RIZKY RAHMAT MAULANA

1601500119
GANGGUAN PADA GENERATOR
`````Hal-hal yang menyebabkan gangguan mesin penggerak generator (prime
mover) secara singkat adalah :
1. Kerusakan pada bagian-bagian yang berputar atau bergeser, sepertibantalan,
batang penggerak, katup-katup khususnya yang jarangbergerak pada waktu
diperlukan malah macet.
2. Kerusakan pada bagian-bagian dimana terdapat pertemuan antara zat-zat yang
berbeda suhunya seperti kondensor PLTU, pemanas udaraPLTU. Hal serupa
bisa pula terjadi pada alat-alat pendingin di PLTAatau PLTD.
3. Kerusakan pada pengabut yang bertugas mengubah bahan bakarminyak menjadi
kabut gas. Pengabut semacam ini terdapat pada PLTU,PLTG dan PLTD dan
seringkali merupakan sumber gangguan karenatersumbat.
4. Kebocoran pada perapat dari bagian yang mengandung zat cair ataugasyang
bertekanan tinggi. Kebocoran semacam ini dapat menyebabkangangguan
operasi dari Pusat Listrik yang bersangkutan. GangguanPada Instalasi Yang
Berhubungan Dengan Lingkungan. Pada PLTUgangguan ini misalnya karena air
laut yang berfungsi sebagai pendinginmengandung binatang laut dan kotoran
yang menyumbat instalasi airpendingin atau menyumbat kondensor.
PENGAMAN PADA GENERATOR

Generator merupakan sumber energi listrik di dalam sistem tenaga


listrik, maka perlu diproteksi dari semua gangguan jangan sampai
mengalami kerusakan karena kerusakan generator akan sangat mengganggu
penyediaan tenagalistrik. Tetapi di lain pihak dari segiselektifitas
pengamanan sistem diharapkan agar PMT generator tidak mudah trip
terhadap gangguan dalam sistem, karena lepasnya generator dari
sistemakan mempersulit jalannya oprasi sistem tenaga listrik
MACAM-MACAM PROTEKSI PADA GENERATOR
1. Hubung Singkat (hs) Antar Phase
Gangguan ini terjadi bila isolasi antar phase rusak bisa terjadi dalam stator generator
maupun diluar stator generator. Untuk melindungi generator dari gangguan ini
dipakai relay differential yang segera mentrip PMT generator, PMT arus medan
penguat dan memberhentikan mesin penggerak generator. Hal ini diperlukan untuk
menghentikan sama sekali GGL yang dibangkitkan dalam stator generator, sehingga
hs antar phase dapat segera berhenti.

2 . Hubung Singkat (hs) Phase ke Tanah


Gangguan ini tidak dapat dideteksi oleh relay differential bila titik netral generator
tidak ditanahkan. Oleh karenanya ada telau hubung tanah untuk melindungi
generator terhadap gangguan hubung tanah.

3. Suhu Tinggi
Kenaikan suhu disebabkan oleh karena pembebanan lebih pada generator yang
terlalu lama, ventilasi yang kurang sempurna atau karena banyak kotoran yang
menempel pada isolasi lilitan stator sehingga menghambat pelepasan lilitan stator.
Aliran minyak pelumas yang kurang baik juga bisa menyebabkan suhu yang tinggi.
Untuk mengamankan generator terhadap masalah suhu yang tinggi, dipakai relay
suhu yang pada tahap pertama membunyikan alarm dan pada tahap berikutnya
mentrip PMT generator
4. Penguatan Hilang
Bila terjadi gangguan pada rangkaian arus penguat, sehingga medan penguat
generator menjadi lemah atau hilang, maka generator mengalami kondisi “out of
step” atau lepas dari sinkronisasinya dengan sistem khususnya. Oleh karenanya
pada generator yang mempunyai daya relatif besar disediakan loss of field relay
untuk mencegah terjadinya situasi out of step tersebut di atas dengan jalan
mentrip PMT generator bila arus penguat hilang atau menjadi terlalu lemah oleh
karena ada gangguan pada sirkit arus penguat.

5. Hubung Singkat dalam Sirkit Rotor


Untuk melindungi gangguan ini, maka generator yang besar dipasang relay
pengaman terhadap rotor hubung singkat.
GANGGUAN LISTRIK/ELECTRICAL FAULT
Jenis gangguan ini adalah gangguan yang timbul dan terjadi pada bagian-
bagian listrik dari generator. Gangguan-gangguan tersebut antara lain :

 Generator berfungsi sebagai motor (motoring)


Motoring adalah peristiwa berubah fungsi generator menjadi
motor akibat daya balik (reverse power). Daya balik terjadi disebabkan
oleh turunnya daya masukkan dari penggerak utama (prime mover).
Dampak kerusakan akibat peristiwa motoring adalah lebih kepada
penggerak utama itu sendiri. Pada turbin uap, peristiwa motoring akan
mengakibatkan pemanasan lebih pada sudu-sudunya, kavitasi pada
sudu-sudu turbin air, dan ketidakstabilan pada sudu turbin gas

 Pemanasan lebih setempat


Pemanasan lebih setempat pada sebagian stator dapat
dimungkinkan oleh :
· Kerusakan laminasi
· Kendornya bagian-bagian tertentu di dalam generator seperti :
pasak-pasak stator (stator wedges).
 Kesalahan paralel
 Kerusakan akibat gangguan 2 phasa atau antara konduktor masih dapat
diperbaiki dengan menyambung taping atau mengganti sebagian konduktor,
tetapi kerusakan laminasi besi akibat gangguan 1 phasa ke tanah yang
menimbulkan bunga api.

 Rotor hubung tanah / field ground


 Pada rotor generator yang belitannya tidak dihubungkan oleh tanah. Bila
salah satu sisi terhubung ke tanah belum menjadikan masalah. Tetapi
apabila sisi lainnya terhubung ke tanah, sementara sisi sebelumnya
tidak terselesaikan maka akan terjadi kehilangan arus pada sebagian
belitan yang terhubung singkat melalui tanah.

 Kehilangan medan penguat / Loss of excitation


 Hilangnya medan penguat akan membuat putaran mesin naik, dan
berfungsi sebagai generator induksi. Kondisi ini akan berakibat pada
rotor dan pasak. Kehilangan medan penguat dapat dimungkinkan oleh :
 Jatuhnya / trip saklar penguat (41AC)
 Hubung singkat pada belitan penguat
 Kerusakan kontak-kontak sikat arang pada sisi penguat
 Kerusakan pada sistem AVR
 Tegangan lebih / Over voltage
 Tegangan yang berlebihan melampaui batas maksimum yang diijinkan
dapat berakibat tembusnya (breakdown) design insulasi yang akhirnya
akan menimbulkan hubungan singkat antara belitan. Tegangan lebih
dapat dimungkinkan oleh mesin putaran lebih/overspeed atau kerusakan
pada pengatur tegangan otomatis/AVR.
GANGGUAN SISTEM (SYSTEM FAULT)
 Frekuensi operasi yang tidak normal (abnormal frequency operation)
 Perubahan frekuensi keluar dari batas-batas normal di sistem dapat
berakibat ketidakstabilan pada turbin generator. Perubahan frekuensi
sistem dapat dimungkinkan oleh tripnya unit-unit pembangkit atau
penghantar (transmisi).

 Lepas sinkron (Loss of synhcron)


 Peristiwa yang cukup besar akan menimbulkan ketidakstabilan sistem.
Apabila peristiwa ini cukup lama dan melampaui batas-batas
ketidakstabilan generator, generator akan kehilangan kondisi paralel.
Keadaan ini akan menghasilkan arus puncak yang tinggi dan
penyimpangan frekuensi sehingga akan menyebabkan terjadinya stress
pada belitan generator, gaya puntir yang berfluktuasi serta resonansi
yang akan merusak turbin generator

 Arus beban kumparan yang tidak seimbang (unbalance armature


current)
 Pembebanan yang tidak seimbang pada sistem gangguan 1 phasa dan 2
phasa pada sistem yang menyebabkan beban generator tidak seimbang
yang akan menimbulkan arus urutan negatif. Arus urutan negatif yang
melebihi batas, dengan putaran rotor akan menyebabkan adanya
pemanasan lebih dan kerusakan pada bagian-bagian konstruksi rotor.
GANGGUAN PADA TRAFO
 Gangguan Dalam:
Gangguan dalam (internal faults) adalah gangguan yang disebabkan karena
adanya gangguan yang terjadi di dalam transformator, gangguan itu antara
lain:
a. Terjadi busur api yang kecil dan pemanasan lokal yang dapat disebabkan
oleh:
· Cara penyambungan konduktor yang tidak baik
· Kontak-kontak listrik yang tidak baik
· Kerusakan isolasi antara inti baut

b. Gangguan pada sistem pendingin Sebagaimana diketahui, banyak


transformator daya mempergunakan minyak transformator sebagai isolasi
yang sekaligus merupakan bahan pendingin. Suatu kenyataan adalah bahwa
terjadinya suatu gangguan atau kerusakan di dalam transformator, maka
dalam minyak itu akan terbentuk sejumlah gas.
c. Arus sirkulasi pada transformator yang bekerja parallel

d. Gangguan hubung singkat


Pada umumnya gangguan ini dapat dideteksi karena akan selalu timbul arus
maupun tegangan yang tidak normal/tidak seimbang. Jenis gangguan ini
antara lain, hubung singkat antar belitan, yaitu,
· Hubung singkat antara kumparan dengan tanah
· Hubung singkat dua fasa, dan
· Kerusakan pada isolator transformator
Gangguan Luar
Jenis gangguan luar (external faults) ini dapat dibedakan atas dua macam,
yaitu :·
 Hubung singkat luar
Hubung singkat jenis ini terjadi di luar transformator daya, misalnya: hubung
singkat di bus, hubung singkat di feeder dan gangguan hubung singkat di sistem
yang merupakan sumber bagi transformator daya tersebut. Gangguan ini dapat
dideteksi karena timbulnya arus yang sangat besar, mencapai beberapa ratus kali
arus nominalnya.

 Beban luar (overload)


Transformator daya dapat beroperasi secara terus menerus pada beban nominalnya.
Apabila beban yang dilayani lebih besar 100 %, transformator daya akan mendapat
pemanasan lebih. Kondisi ini memungkinkan tidak segera menimbulkan kerusakan
pada transformator daya, tetapi apabila berlangsung secara terus-menerus akan
mengakibatkan umur isolasi bertambah pendek
 Keadaan beban lebih berbeda dengan keadaan arus lebih. Pada
beban lebih, besar arushanya kira-kira 10 % di atas nominal dan dapat
diputuskan setelah berlangsung beberapa puluh menit. Sedangkan pada
arus lebih, besar arus mencapai beberapa kali arus nominal dan harus
secepat mungkin diputuskan.
PROTEKSI PADA MOTOR

Ada beberapa hal yang harus dilindungi agar motor tidak cepat rusak.
Pertama, perlindungan fisik motor secara keseluruhan dari ligkungan
sekitarnya. Kedua perlindungan mekanis motor listrik. Ketiga, perlindungan
motor dari energi suplay

Tipe-tipe gangguan elektrik dalam motor-motor adalah serupa dengan tipe-tipe


gangguan elektrik dari generator-generator. Oleh karena itu, motor-motor
secara umum diproteksi dari gangguan-gangguan berikut:
a. Gangguan-gangguan stator.
b. Gangguan-gangguan rotor.
c. Beban lebih (Overload).
d. Tegangan-tegangan suplai yang tidak seimbang termasuk mem-fasa tunggal
(single phasing).
e. Tegangan kurang (under voltage).
f. Starting fasa terbuka atau terbalik.
g. Kehilangan sinkronisme (dalam kasus motor sinkron saja).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai