3
“
Reaktor trickle bed adalah reaktor dengan packing katalis dimana
fasa cair dan gas mengalir searah ke bawah yang mengalami interaksi
pada katalis padatan. Reaktor ini banyak digunakan pada industri
perminyakan dan aplikasinya dalam bidang proses kimia, petroleum,
industry biokimia dan pengolahan limbah. Kata “trickle”
mendeskripsikan karakteristik operasional reactor ini dimana liquid
mengalir secara bertahap melewati katalis solid dalam bentuk film,
anak air ataupun droplet.
4
Biasanya, partikel padatan katalis di pak secara acak didalam bed
dimana fase gas dan liquid mengalir. Dalam sebagian besar industri
reactor trickle bed, partikel katalis yang digunakan biasanya berpori
“
dan berbentuk bermacam-macam seperti bola, silinder, ektrudat,
trilobe, atau multilobe seperti pada gambar berikut :
5
“
Konfigurasi reactor trickle bed diklasifikasikan menjadi tiga tipe :
1. Reaktor trickle bed konvensional : berisikan partikel katalis
berpori secara acak didalam packed bed.
2. Reaktor trickle bed semi-struktur : berisikan partikel yang di pak
teratur atau katalis yang dilapiskan pada packing terstruktur.
3. Reaktor trickle bed-mikro : berisikan beberapa saluran-mikro
yang di pak dengan partikel katalis.
6
“
7
“
“
terjadi secara simultan di dalam partikel katalis.
9
Teknik Reaksi pada Reaktor Trickle Bed Hal – hal yang
mempengaruhi performa proses dengan reactor trickle bed adalah :
“
1. Homogenitas bed, distribusi liquid, dan factor geometri.
2. Cara operasi : aliran gas-liquid secara concurrent atau
countercurrent, aliran recycle, pembasahan partikel katalis,
distribusi aliran, pengadukan axial dan radial.
3. Transfer massa : gas-liquid, fluid-particle.
4. Kinetika laju reaksi : persamaan laju reaksi, deaktivasi katalis.
5. Efek non-isotermal : reaksi eksoterm atau endoterm, penguapan
solvent reaktan.
10
“
11
laju reaksi dapat dideskripsikan dalam langkah sebagai berikut :
(i) Transfer perpindahan fase gas reaktan A dari fase gas ke bulk
liquid.
“
(ii) Transfer A dan B dari bulk liquid ke permukaan katalis.
(iii) Difusi intrapartikel A dan B dengan pori katalis.
(iv) Adsorpsi A dan B pada sisi katalis dan reaksi permukaan kimia
dari A dan B teradsorbsi untuk menghasilkan produk.
(v) Desorpsi produ, ke fase bulk liquid.
12
Karakterisasi Reaktor Trickle Bed Objek utama dalam mendesain
reactor trickle bed adalah untuk meningkatkan kontak secara efektif
dari reaktan fase gas dan liquid dengan sisi katalis aktif. Faktor –
“
factor yang didesain untuk operasi pada reaktor trickle bed adalah :
(i) Pressure drop
(ii) Luas permukaan spesifik
(iii) Residence Time Distribution (RTD)
(iv) Pengadukan
(v) Liquid holdup
(vi) Perpindahan panas dan perpindahan massa
13
Karakterisasi Reaktor Trickle Bed Objek utama dalam mendesain
reactor trickle bed adalah untuk meningkatkan kontak secara efektif
dari reaktan fase gas dan liquid dengan sisi katalis aktif. Faktor –
“
factor yang didesain untuk operasi pada reaktor trickle bed adalah :
(i) Pressure drop
(ii) Luas permukaan spesifik
(iii) Residence Time Distribution (RTD)
(iv) Pengadukan
(v) Liquid holdup
(vi) Perpindahan panas dan perpindahan massa
14
“
Beberapa factor diatas dapat diperoleh variable yang diinginkan
dengan cara memanipulasikan struktur bed, tipe – tipe struktur
packing konvensioanal yang digunakan pada reaktor trickle bed yaitu
1. gauze packing,
2. corrugated sheet packing,
3. mesh-type packing,
4. monoliths atau honeycomb, dan
5. three layer packing. 15
“
16
Prinsip Kerja Reaktor
Trickel Bed
17
Pengertian Reaktor Trickel Bed
Pada reaktor trickle bed fasa padat merupakan fasa yang diam didalam
reaktor, sedangkan fasa cair dan gas mengalir melalui bagian atas kolom
secara co-current. Fasa cair mengalir searah dengan gravitasi dari puncak ke
bagian bawah reaktor dengan bantuan dorongan dari fasa gas, melaui unggun
yang didistribusikan oleh distribution pallet atau sprayer dan kemudian
membentuk lapisan tipis (film) di dinding permukaan partikel unggun. Laju alir
fasa cair ini tidak boleh tinggi dan aliran gas bergerak secara kontinyu
20
Fundamentals
(1.1)
Transportasi dari bulk gas ke antarmuka gas-cair ke antarmuka cair-cair ke cair-padat Difusi dan
reaksi dalam pelet katalis
(1.2)
(1.3)
dimana
k 1 = koefisien perpindahan massa fase cair, m / s
C Ai = konsentrasi A dalam cairan pada antarmuka, kmol / m^3
C Ab = konsentrasi cairan curah A, kmol / m^3
4. Transportasi dari bulk liquid ke permukaan katalis eksternal :
(1.4)
5. Difusi dan reaksi dalam pelet.
(1.6)
(1.7)
di mana kvg koefisien transfer keseluruhan untuk gas ke dalam pelet (m^3 gas / g cat.s).
Keseimbangan mol pada spesies A adalah
(1.8)
(1.9)
di mana CB dan CBs adalah konsentrasi B dalam bulk liquid dan pada antarmuka padat, masing-masing.
(1.10)
(1.11)
▣ Satu catatan bahwa konsentrasi permukaan A dan B,
CA dan CB, muncul dalam penyebut dari koefisien
transpor keseluruhan kvg dan kvl.
Aplikasi Reaktor Trickel
Bed
33
Aplikasi Reaktor Trickel Bed
Hidrosulfuriasasi
35
Hidrosulfurisasi
Hydrocracking
37
Hydrocracking
38
Aplikasi Trickle Bed Reactor pada
suhu dan tekanan tinggi
Hydrotreating
39
Hydrotreating
43
Aplikasi Trickle Bed Reactor pada
suhu ambient dan tekanan
atmosfer
Prinsip kerja dari penerapan aplikasi reaktor trickle bed adalah untuk
meningkatkan kapasitas bakteri hydrogenotrophic agar dapat menghasilkan
biomethane. Metanogen hydrogenotrophic adalah jenis bakteri yang dapat
tumbuh pada karbon dioksida dan gas hidrogen sehingga dapat menghasilkan
gas methan. Untuk meningkatkan kapasitas bakteri tersebut maka dilakukan
penambahan gas H2 kedalam reaktor trickle bed. Unggun diam yang terdapat
dalam reaktor trickle bed tersebut berupa sel immobilisasi dari bakteri
hydrogenothropic. Nutrient, biogas dan gas H2 dikontakkan didalam reaktor
trickle bed dan mengalir melalui trickling filter (sel immobilisasi). Nutrient
dialirkan dengan menggunakan pompa peristaltic agar tidak terjadi flooding
didalam reakor sehingga pendistribusian dalam sel immobilisasi menjadi
merata.
45
Hidrodinamika Reaktor Trickle Bed
rezim aliran
phase holdups
efisiensi kebasahan
Spray flow
Pulse flow
48
Trickle flow
disebut juga low interaction flow terjadi saat fasa gas mengalir
secara kontinyu dan fasa cair mengalir layaknya anak sungai
49
Pulse flow
50
Dispersed bubble flow
51
Place your screenshot here
Spray flow
Rezim spray flow terjadi ketika laju alir fasa gas tinggi dan laju alir
fasa cairan rendah
52
Scale Up dan Scale Down Reaktor Trickle Bed .
53
scale • mengaplikasikan
proses pada industri
down dengan kapasitas kecil
• mengaplikasikan suatu
scale penemuan baru yang
dilakukan dalam skala
up laboratorium
54
55
Aspek Dalam Reaktor
Pressure Drop Aspek rasio reaktor Laju alir fasa gas dan
parameter pressure drop didisain berdasarkan cair
pada unggun dapat geometri atau Skala reaktor sangat
diabaikan, meskipun hal persamaan kinematika. berperngaruh terhadap
ini merupakan hal yang Rasio tinggi reaktor rentang penggunaan laju
sangat penting pada terhadap diameter (L/D) alir fasa cair dan gas
perancangan reaktor reaktor untuk reaktor pada masing-masing
skala komersial berskala pilot atau reaktor.
laboratorium adalah 5 -
100, sedangkan rasio L/D
untuk reaktor skala
komersial yaitu
56 0,5 – 100
57
58