yang melekat pada setiap individu yang dilindungi secara internasional (yaitu deklarasi PBB-Declaration of Human Rights), seperti hak untuk hidup, hak kemerdekaan, hak untuk memiliki, serta hak untuk mengeluarkan pendapat 1 Hak-hak asasi 2 Hak-hak asasi 3 Hak-hak asasi pribadi ekonomi politik (political (personal (property rights) rights) rigthts) 4 Hak –hak 5 Hak –hak asasi 6 Hak-hak asasi sosial dan dalam tata cara asasi hokum kebudayaan ( peradilan dan (rights of legal social dan cultural perlindungan ( equality) rights ) procedural rights ) PANCASILA
PEMBUKAAN UUD 1945
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang
Hak Asasi Manusia
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 Tentang
Pengadilan HAM
Peradilan HAM Upaya Penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia
2 Upaya Masyarakat dalam
1 Upaya Pemerintah dalam Menegakkan Menegakkan HAM HAM Pihak masyarakat yang dapat dan Adanya berbagai peraturan tertulis berhak berpartisipasi dalam usaha tentang HAM di Indonesia sudah perlindungan, penegakan, dan pemajuan hak asasi manusia menunjukkan kemauan untuk meliputi individu, kelompok, menegakkan HAM di Indonesia. Upaya organisasi politik, organisasi penegakkan HAM akan berhasil jika masyarakat, lembaga swadaya putusan pengadilan tidak memihak dan masyarakat, ataupun lembaga merdeka. Sebenarnya, istilah hak dasar kemasyarakatan lainnya. Setiap atau hak asasi manusia sudah banyak individu berhak untuk berpartisipasi tercantum dalam peraturan perundang- dalam usaha penegakan HAM yang undangan Indonesia, seperti dalam UUD dapat dilakukan adalah melaporkan pelanggaran HAM kepada Komnas 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD HAM atau lembaga lainnya yang Sementara 1950, dan Tap MPRS No. berwenang XIV/MPRS/1996. Walaupun begitu, ketetapan MPR tentang HAM baru dihasilkan pada masa reformasi, misalnya Tap XVII/MPR/1998. Kelompok- Kelompok Rentan Pelanggaran HAM B. PEREMPUAN Sekalipun perempuan diakui memberikan A. ANAK-ANAK kontribusi yang besar dalam sejarah Anak juga manusia dan karenanya eksistensi umat manusia, dalam realitasnya menghormati hak asasi anak sama halnya dengan perempuan sering kali menjadi korban menghormati hak asasi manusia. Kerentanan ini kekerasan. Dalam masyarakat dan terjadi sebagai akibat lelompok manusia ini lingkungan kegiatan,perempuan acap kali diklaim sebagai manusia yang lemah. Usia dan menjadi sasaran ketidakadilan dalam hokum factor kematangan psikologis dan mental maupun dalam pergaulan sosial. Keadaan ini membuatnya kerap kali terpinggirkan dalam disebabkan bahkan diperburuk oleh adanya persepsi salah di lingkungan keluarga, pengambilan kebijakan, bahkan kebijakan masyarakat dan Negara. Hambatan utama menyangkut dirinya saja komunitas anak mewujudkan kesetaraan dan keadilan bagi teralienasi dari kepentingan terbesar terhadap perempuan adalah melekatnya budaya dirinya. patriarki dalam lingkungan keluarga dan Ada 3 butir pengakuan masyarakat atas hak- masyarakat. Pengakuan dan penghormatan hak yang dimiliki oleh kaum anak, yakni: terhadap perempuan sebgai makhluk manusia Hak terhadap kelangsungan hidup ( survival sejatinya mengakui dan menghormati hak asasi perempuan sebagai hak yang inherent rights) yang tidak bias dipisahkan. Hak terhadap perlindungan (protection rights) Hak untuk berpartisipasi (participation rights) C. MASYARAKAT ADAT D. PEMBELA HAM E. PENYANDANG CACAT Penyandang cacat memperoleh Masyarakat Indonesia diakui Maraknya peristiwa kekerasan perlakuan khusus dimaksudkan supaya eksistensinya secara konstutisional. yang dialami para pembela HAM upaya perlindungan dari kerentanan merupakan alas an keberpihakan terhadap berbagai pelanggaran HAM. Dukungan konstitusi ini Oleh karena itu, keistimewaan dan memperkuat pemahaman dan dunia terhadap nasib dan masa perlakuan khusus kepada masyarakat kesadaran untuk menghormati dan depan mereka. Tidak jarang, para penyandang cacat harus ditafsirkan pembela HAM mendapatkan sebagai upaya maksimalisasi melindungi mereka. Jaminan penghormatan, pemajuan, risiko kerja yang tinggi. Perilaku konstitusi ini juga mengarfimasi perlindungan dan pemenuhan HAM yang kejam bahkan berakibat universal. sebuah kebijakan nasional yang pembunuhan dan kematian. Kesenjangan yang paling benar-benar memosisikan Perjuangan para pembela HAM dominan terjadi acapkali disebabkan eksistensi masyarakat adat sebagai pada hakikatnya adalah oleh munculnya arogansi terhadap perlakuan sosial yang tidak seimbang. bagian dari kehidupan nasional. perjuangan kemanusiaan. Harus dipahami bahwa mereka Sepanjang sejarah dunia, nasib bukan “barang langka ” yang unik dan masa depan para pembela F. PENGUNGSI Potret pengungsi masih dan mesti dilestarikan, melainkan HAM nyaris tidak diperhatikan. menggambarkan keprihatinan. mereka ada dan hidup berkembang Pembela HAM merupakan garda Kehidupan di penampungan yang sebagaimana layaknya manusia terdepan kemajuan HAM. Di terbatas dengan sumber daya membuat mereka berada dalam pada umumnya. Karakteristik yang dalam tugas dan karya nyata ketidakpastian perlindungan dan mereka miliki membuat domain mereka, acapkali berhadapan pemenuhan HAM. Belum lagi kehidupan mereke rentan dari dengan politik kekuasaan yang berbagai perlakuan diskriminatif berbagai pelanggaran HAM. tidak berpihak. Kecaman, acapkali dirasakan. Anak-anak, intimidasi, kekerasan bahkan perempuan, lanjut usia dan Eksistensi mereka terkesan “ penyandang cacat adalah mereka dipunahkan” dengan dalih pembunuhan merupakan yang dipastikan sulit memperoleh pembangunan. gambaran buruk yang selalu akses dan pelayanan yang baik. mengitari kehidupan mereka. 2. Kasus Pembunuhan Munir Munir Said Thalib (lahir di 1. Kasus terbunuhnya Marsinah, seorang Malang, Jawa Timur, 8 Desember 1965 pekerja wanita PT Catur Putera Surya Porong, – meninggal di Jakarta jurusan ke Jatim (1994) Amsterdam, 7 September 2004 pada Marsinah adalah salah satu korban pekerja umur 38 tahun) adalah pria keturunan dan aktivitas yang hak-hak pekerja di PT Catur Arab yang juga seorang aktivis HAM Putera Surya, Porong Jawa Timur. Dia meninggal Indonesia. Jabatan terakhirnya adalah secara mengenaskan dan diduga menjadi korban Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau pelanggaran HAM berupa penculikan, Hak Asasi Manusia Indonesia penganiayaan dan pembunuhan. Imparsial. Saat menjabat Dewan Kontras namanya melambung sebagai seorang pejuang bagi orang-orang hilang yang diculik pada masa itu. 3. Tragedi Trisakti Ketika itu dia membela para aktivis Tragedi Trisakti adalah peristiwa penembakan, yang menjadi korban penculikan Tim pada 12 Mei 1998, terhadap mahasiswa pada saat Mawar dari Kopassus. Setelah demonstrasi menuntut Soeharto turun dari jabatannya. Soeharto jatuh, penculikan itu menjadi Kejadian ini menewaskan empat mahasiswa alasan pencopotan Danjen Kopassus Universitas Trisakti di Jakarta, Indonesia serta puluhan Prabowo Subianto dan diadilinya para lainnya luka. Mereka yang tewas adalah Elang Mulia anggota tim Mawar. Jenazah Munir dimakamkan di Taman Pemakaman Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Umum Kota Batu. Hendriawan Sie. Mereka tewas tertembak di dalam kampus, terkena peluru tajam di tempat-tempat vital seperti kepala, leher, dan dada.