Anda di halaman 1dari 26

PENYELESAIAN AUDIT

Powerpoint berikut ini diambil sepenuhnya dari Buku Jasa Audit dan Assurance Pendekatan Terpadu (Adaptasi
Indonesia) yang diterbitkan Pearson/Penerbit Salemba Empat, karangan Elder, Beasley, Arens dan Abadi Jusuf. Materi
ini hanya sekedar ringkasan, dan tidak dimaksudkan untuk menjadi bahan referensi. Untuk referensi silahkan merujuk
ke buku asli.
PENYELESAIAN AUDIT
1. Melakukan pengujian penyajian dan pengungkapan
2. Melakukan telaah atas kewajiban kontijensi dan
komitmen
3. Telaah terhadap kejadian setelah tanggal neraca
(subsequent event)
4. Akumulasi bukti akhir dan update Trial Balance
5. Evaluasi hasil dan pemberian opini
6. Penerbitan Laporan Audit
7. Komunikasi dengan komite audit dan manajemen
Pengujian Penyajian dan Pengungkapan
Tujuan : memastikan penyajian dan
pengungkapan yang dibuat oleh klien telah sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia
Prosedur ada tiga jenis
1. Pemahaman terhadap pengendalian
2. Pengujian pengendalan
3. Substantif
01. Penyajian vs Pengungkapan
• Penyajian (presentation) bagaimana menyajikan
angka di dalam neraca/laba rugi,misal apakah
jumlah net atau gross, apakah posisinya di atas
atau dibawah, apakah di net off atau tidak.
• Pengungkapan tambahan keterangan dalam
Catatan atas Laporan Keuangan (CALK) bisa
berupa angka bisa berupa keterangan. Misalnya
mutasi aset tetap dan keterangan mengenai
kondisi perekonomian
Uji Subtantif Penyajian Pengungkapan
Tujuan Audit Contoh Prosedur Substantif
Keterjadian dan hak & kewajiban – Telaah atas kontrak utang untuk
kejadian dan transaksi yang menentukan apakah piutang dagang
diungkapkan telah terjadi dan disebut atau aktiva tetap digunakan sebagai
dalam entitas jaminan
Kelengkapan – seluruh Pembanding tahun ini dan tahun
pengungkapan yang tercakup dalam sebelumnya, jumlah daftar dan saldo
laporan keuangan sudah dimasukkan cocok, semua yang harus diungkap
telah diungkapkan
Klasifikasi - informasi keuangan Penggolongan aset lancar vs aset
disajikan dengan baik dan dijelaskan tetap, dan kewajiban lancar dan
serta diungkapkan dengan jelas kewajiban jangka panjang telah tepat
Akurasi dan penilaian – informasi Penjumlahan (footing)
keuangan dan lainnya diungkapkan
secar awjaar dan pada jumlah yang
tepat
Pemisahan Tanggungjawab
• Akuntan Perusahaan/Manajemen = bertanggungjawab
menyusun laporan keuangan, artinya sampai dengan
tersusun CALK
• Auditor = melakukan pengujian-pengujian untuk
mendapatkan keyakinan yang memadai bahwa Laporan
keuangant telah disajikan sesuai SAK dan
pengungkapan penuh / full disclosure telah dilakukan.
• Full disclosure artinya hal-hal yang harus diungkapkan
sesuai ketentuan SAK telah diungkapkan tanpa ada
informasi-informasi yang disembunyikan.
ISSUE - AUDIT
1. ENRON sengaja menggunakan Special Purpose Entity
(anak-anak perusahaan yang dibentuk untuk tujuan
khusus) supaya dapat ‘menyembunyikan’ utang
dengan mekanisme off balance sheet. Contoh-contoh
off-balanced sheet yang paska IFRS harus dijadikan on-
balanced sheet adalah transaksi-transaksi terkait
dengan option (PSAK 56), financial instruments (PSAK
50 dan 55)
2. PLN harus menyajikan aktiva yang sebelumnya
dianggap sebagai operating leased menjadi finance
leased, karena perubahan PSAK tentang leasing.
02. Telaah Kewajiban Kontijensi
 Kewajiban kontijensi adalah : potensi utang di masa depan
(probable) kepada pihak luar atas jumlah yang belum dapat
ditentukan yang dihasilkan dari aktivitas yang telah ditentukan.
Syarat:
1. Terdapat potensi pembayaran di masa mendatang kepada
pihak luar karena keadaan yang telah terjadi sekarang. Atau
terhadap potensi penurunan nilai aset yang dihasilkan dari
kondisi sekarang.
2. Terdapat ketidakpastian jumlah pembayaran atau penurunan
ilai tersebut
3. Hasilnya baru diketahui di masa mendatang
 Apabila terpenuhi syarat tersebut dan jumlahya dimungkinkan
material, maka peristiwa dan estimasi pembayaran tersebut harus
diungkapkan dalam laporan keuangan.
Kemungkinan Keterjadian

Kemungkinan Keterjadian Perlakuan atas Laporan Keuangan


Lemah (kemungkinan terjadinya kecil) Tidak perlu pengungkapan
Cukup beralasan (sedikit lebih kuat Diperlukan pengungkapan
tetapi tidak terlalu kuat)
Besar (kemungkinan terjadinya besar) • Jika Jumlahnya dapat diestimasi
dengan wajar (fair) maka laporan
keuangn disesuaikan
• Jika jumlahnya tdak dapat
diestimasi dengan wajar maka
diperlukan pengungkapan
Contoh-contoh Peristiwa Kontijensi
1. Litigasi yang belum final untuk pelanggaran
paten, pencemaran lingkungan, kerugian
akibat produk dll
2. Sengketa atas pajak penghasilan
3. Garansi atas sebuah produk
4. Diskonto piutang dagang
5. Jaminan terhadap kewajiban lain
6. Saldo yang tidak terpai dari perjanian kredit
Contoh Pengungkapan
Terdapat banyak tuntutan dan ancaman kepada perusahaan dan
anak perusahan konsolidasinya. Sesuai perndapat manajemen
perusahaan, berdasarkan informasi yang tersedia sekarang,
bahwa utang tertinggi, jika ada, yang dihasilkan dari tuntutan
dan ancaman tidak akan mempengaruhi posisi keuangan
konsolidasi atas hasil operasi perusahaan dan anak perusahaan
konsolidasinya.

Perusahaan setuju untuk memberikan jaminan atas pembayaran


mendekati Rp14.000.000 yang dipinjamnya dari bank kepada
beberapa perusahaan afiliasi dimana perusahaan adalah
pemegang saham minoritas.
Komitmen
• Komitmen adalah situasi dimana perusahaan setuju untuk
berada dalam kondisi tertentu di masa mendatang tanpa
memperhatikan apa yang terjadi dengan laba perusahaan
atau perekonomian secara keseluruhan.
• Komitmen meliputi hal-hal seperti perjanjian untuk membeli
bahan baku, sewa guna usaha, rencana pemberikan bonus,
bagi hasil dana pensiun dan perjanjian royalti.
• Komitmen sangat berkaitan erat dengan kewajiban kontijensi.
• Perusahaan biasanya menjelaskan komitmen baik dalam
penjelasan tambahan maupun gabungan dengan catatan
kewajiban kontijensi.
Prosedur Audit Menemukan Kontijensi
1. Wawancara dengan manajemen
2. Melihat korespondensi dengan kantor pajak
3. Melihat notulensi pertemuan direktur dan pemegang
saham
4. Menganalisa biaya hukum dan konsultasi
5. Mendapatkan konfirmasi tertulis dari penasihat hukum
6. Melakukan dokumentasi atas hal-hal yang
mengarahkan pada kemungkinan adanya kontijensi
7. Memeriksa perjanjian kredit.
ISSUE
1. Semakin tingginya resiko tuntutan hukum bagi
perusahaan-perusahaan di Indonesia, terutama high-
risk industry seperti tambang, perbankan, penerbangan
2. Pengacara bisa jadi tidak mau memberikan informasi
tentang potensi-potensi kerugian dalam hal hukum.
Untuk kasus ini perlu ada modifikasi opini audit
karena adanya pembatasan  lihat PSA 74 (SA337)
03 Kejadian Setelah Tanggal Neraca
1. PSA 46 (SA 560) mewajibkan auditor untuk melakukan
telaah kejadian setelah tanggal neraca (subsequent
event)
2. Tanggungjawab auditor atas telaah kejadian setelah
tanggal neraca yaitu pada tanggal neraca sampai
dengan tanggal laporan auditor.
3. Tanggal laporan auditor merupakan saat penyelesaian
prosedur audit / pekerjaan lapangan
Tanggal-tanggal penting

Tanggal neraca Tanggal laporan Tanggal penerbiatan


akhir klien audit laporan keuangan

31-12-2018 11-03-2019 26-03-2019

Auditor bertanggungjawab untuk menelaah kejadian setelah tanggal neraca yang


Terjadi antara 31-12-18 dan 11-03-19, tetapi tidak melebihi tanggal laporan audit.
Tipe Kejadian Setelah Tanggal Neraca
1. Tipe 1. Kejadian yang berdampak langsung
pada laporan keuangan dan membutuhkan
penyesuaian
2. Tipe 2. Kejadian yang tidak berdampak
langsung pada laporan keuangan dan
memerlukan pengungkapan
Tipe 1
1. Pernyataan kebangkrutan oleh pelanggan atas
saldo piutang dagang yang beredar karena
kondisi keuangan pelanggan memburuk
2. Penetapan proses litagasi pada nilai yang
berbeda dengan nilai yang ditetapkan pada
pembukuan / atau belum tercatat di pembukuan
3. Penghentian aset tetap yang tidak digunakan
dalam operasi pada nilai di bawah nilai buku
4. Penjualan investasi pada harga di bawah harga
perolehan
Tipe 2
1. Penurunan nilai pasar atas sekuritas milik
perusahaan untuk investasi sementara atau
akan dijual kembali
2. Penerbitan obligasi atau sekuritas ekuitas
3. Penurunan nilai pasar atas persediaan sebagai
dampak dari tindakan pemerintah yang
membatasi penjualan produk
4. Kerugian persediaan yang tidak diasuransikan
akibat kebakaran
5. Penggabungan usaha atau akuisisi
Prosedur
1. Tanya jawab dengan manajemen
2. Korespondensi dengan pengacara
3. Teaah atas laporan yang dibuat setelah tanggal
neraca
4. Telaah atas pencatatan yang dibuat setelah
tanggal neraca
5. Pemeriksanaan notulensi pertemuan dewan
direksi setelah tanggal neraca
6. Permintaan surat representasi
ISSUE
1. Penetapan tanggal ganda. Apabila ada kejadian
signifikan setelah selesai pekerjaan lapangan (tanggal
audit) dan sebelum laporan diterbitkan. Ada dua
pilihan 1) memperpanjang pekerjaan lapangan 2)
membatasi telaah kejadian setelah tanggal neraca
sehubungan dengan kejadian tersebut.
2. Apabila memilih opsi 1, tinggal mengubah tanggal
audit, apabila memilih opsi dua maka tanggalnya
adalah 11 Maret 2019 kecuali untuk catatan 17, yang
bertanggal 20 Maret 2019
04 Akumulasi Bukti Akhir
1. Melakukan prosedur analitis akhir
2. Mengevaluasi asumsi kelangsungan usaha
3. Mendapatkan surat representasi manajemen
4. Mempertimbangkan informasi yang menyertai
laporan keuangan dasar
5. Membaca infomrasi lain dalam laporan
tahunan
05 Evaluasi Akhir dan Pemberian Opini
1. Bukti yang tepat dan memadai
2. Bukti pendukung opini auditor
3. Pengungkapan laporan keuaangan
4. Telaah dokumentasi audit
5. Telaah independen
Contoh Checklist Pengungkapan Aset
1. Apakah pengungkapan berikut ini dimasukkan dalam
laporan keuangan atau CALK (PSAK 16 par 75)
2. Apakah nilai yang dibawa dari properti hipotek dan
dijaminkan atas utang telah diungkapkan (PSAK 16 par 76)
3. Apakah perincian penjualan dan transaksi penyewaan
kembali dalam periode berjalan telah diungkapkan (PSAK
30 par 58)
4. Apakah nilai yang dibawa atas properti yang bukan bagian
dari bangunan operasional – misalnya yang tidak digunakan
atau disimpan untuk investasi dan penjualan – sudah
dilaporkan terpisah ?
5. Apakah ada pertimbangan atas pengungkapan aset modal
yang sudah habis didepresiasi dan masih dalam pemakaian
dan aset modal yang tidak digunakan?
Langkah-langkah evaluasi akhir
1. Evaluasi bukti berdasarkan siklus, akun dan tujuan
(cek kecukupan prosedur audit, jumlah sampel dan
penetapan waktu)
2. Evaluasi hasil (berdasarkan akun dan siklus) estimasi
salah saji (berdasarkan akun) resiko audit (berdasarkan
akun dan siklus)
3. Evaluasi keseluruhan laporan keuangan (estimasi salah
saji dan resiko audit keseluruhan)
4. Pembelrian opini
5. Penerbitan laporan audit
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai