• Konseling adalah proses membantu seseorag untuk dapat belajar menyelesaikan masalah interpersonal, emosional, dan hal-hal lainnya dalam kegiatan konseling. • konseling kebidanan adalah bantuan kepada orang lain dalam bentuk wawancara yang menuntut adanya komunikasi, interaksi yang mendalam dan usaha bersama antara konselor (bidan) dengan konseli (klien) untuk mencapai tujuan konseling yang dapat berupa pemecahan masalah, pemenuhan kebutuhan ataupun perubahan tingkah laku/ sikap dalam ruang lingkup pelayanan kebidanan”. Apa tujuan konseling • Membantu memecahkan masalah • Meningkatkan kemampuan efektivitas individu dalam pengambilan keputusan. • Membantu kebutuhan klien (menghilangkan perasaan menekan, mencapai kesehatan mental yang positif) • Mengubah perilaku negative menjadi positif Fungsi konseling …..? • Pencegahan timbulnya masalah baru pada klien • Penyesuaian, membantu klien menyesuaikan diri akibat perubahan biologis, psikologis, atau sosial pada diri klien. • Perbaikan, upaya memperbaiki penyimpangan perilaku klien. • Pengembangan, meningkatkan pengetahuan klien. Ada 3 langkah pokok konseling yang harus dilaksanakan yaitu :
1. Pendahuluan, menciptakan kontak mengumpulkan
data klien untuk mencari tahu penyebabnya; 2. Bagian inti/ pokok, mencari jalan keluar dan menentukan jalan keluar yang harus dipilih; 3. Bagian akhir, penyimpulan dari seluruh aspek kegiatan dan merupakan tahap penutupan untuk pertemuan berikutnya. Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Konseling Sikap Konselor (Bidan) menurut “Rogers”, yaitu : Acceptance(Menerima) : Konselor menunjukkan sikap menerima, sehingga konseli merasa tidak ditolak, diacuhkan, didikte, tapi melainkan konseli merasa bahwa ia diterima sebagai dirinya sendiri. Terima klien dengan sikap terbuka dan apa adanya. Konselor memperhatikan tanpa pamrih, tanpa menguasai klien. Tulus dan ikhlas. Konselor harus menghargai konseli, apapun yang dikatakan konseli. Beri kesempatan pada klien untuk mengemukakan keluhan- keluhannya. • b. Sikap tidak menilai • c. Sikap percaya terhadap konseli Alam pikiran dari konseli ?dilihat dari dalam diri konseli sendiri Situasi konseling, persamaan persepsi sampai mendapat pengertian. Proses konseling terdiri dari 3 unsur kegiatan yaitu : 1. Pembinaan hubungan baik (rapport) Pembinaan hubungan baik dimulai sejak awal pertemuan dengan klien dan perlu dijaga seterusnya dengan : a. Memberi salam pada awal setiap pertemuan. b. Memperkenalkan diri c. Menciptakan suasana nyaman dan aman. d. Memberikan perhatian penuh pada klien (menghadap klien; senyum/ mengganggukkan kepala; ekspresi muka menunjukkan sikap terbuka dan tidak menilai; tubuh condong kearah klien; kontak mata/ tatap mata sesuia dengan cara yang diterima budaya setempat ; santai dan sikap bersahabat). e. Bersabar f. Tidak memotong pembicaraan klien 2. Pengambilan keputusan, pemecahan masalah dan perencanaan. Setelah mendapatkan dan memberikan cukup informasi sesuai dengan masalah dan kondisi klien, konselor membantu klien memecahkan masalah yang dihadapi atau membuat perencanaan untuk mengatasi masalah. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan adalah (1) fisik, (2) emosional, (3) rasional, (4) praktikal, (5) interpesonal, (6) struktural. 3. Menindaklanjuti pertemuan • Menindaklanjuti pertemuan konseling dengan membuat rangkuman, merencanakan pertemuan selanjutnya/ merujuk klien. Hasil Pelayanan Konseling Kebidanan Harapan bidan setelah dilaksanakan konseling adalah kemandirian klien dalam : 1. Peningkatan kemampuan klien dalam mengenali masalah, merumuskan pemecahan masalah, menilai hasil tindakan dengan tepat. 2. Klien mempunyai pengalaman dalam menghadapi masalah kesehatan. 3. Klien merasa percaya diri dalam menghadapi masalah. 4. Munculnya kemandirian dalam pemecahan masalah kesehatan. Teknik Konseling • Pendekatan Komunikasi Terapeutik • Teknik mencapai insight • Teknik Melepas Emosi • Teknik Supportif Pendekatan Komunikasi Terapeutik
• Komunikasi terapeutik adalah kemampuan
atau keterampilan bidan untuk membantu pasien beradaptasi terhadap stres, mengatasi gangguan psikologis, dan belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain. Tujuan Komunikasi Terapeutik Pada dasarnya tujuan dari Komunikasi Terapeutik antara lain : a. Membantu pasien memperjelas dan mengurangi beban perasaan serta pikiran. b. Membantu mengambil tindakan yang efektif untuk pasien. c. Membantu mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan diri sendiri. Manfaat Komunikasi Terapeutik a. Mendorong dan menganjurkan kerjasama antara bidan-pasien. b. Mengidentifikasi, mengungkap perasaan dan mengkaji masalah serta mengevaluasi tindakan yang dilakukan bidan. c. Memberikan pengertian tingkah laku pasien dan membantu pasien mengatasi masalah yang dihadapi. d. Mencegah tindakan yang negatif terhadap pertahanan diri pasien. Ciri Komunikasi Terapeutik a. Terjadi antara bidan dengan pasien, b. Mempunyai hubungan akrab dan mempunyai tujuan, c. Berfokus pada pasien yang membutuhkan bantuan, d. Bidan dengan aktif, mendengarkan dan memberikan respon pada pasien. Teknik Melepas Emosi • Adanya suasana penerimaan, perhatian, dan penghargaan • Pengakuan • Terapi Bermain • Wawancara dengan teknik pemijatan • Pendekatan diri kepada yang Maha Pencipta Teknik Supportif • Memberikan keyakinan kembali • Memberikan sugesti & nasehat • Memberikan afeksi • Memberikan tekanan& paksaan (khusus pada klien yang sangat bergantung pada orang lain, kurang mampu mengontrol emosi sehingga dapat membahayakan orang lain dan dirinya sendiri ) Prinsip Komunikasi Terapeutik Menurut Carl Rogers adalah sebagai berikut : a. Bidan sebagai tenaga kesehatan harus mengenal dirinya sendiri, b. Komunikasi ditandai dengan sikap menerima, percaya dan menghargai, c. Bidan sebagai tenaga kesehatan harus paham, menghayati nilai yang dianut pasien, d. Bidan sebagai tenaga kesehatan harus sadar pentingnya kebutuhan pasien, e. Bidan sebagai tenaga kesehatan harus menciptakan suasana agar pasien berkembang tanpa rasa takut, f. Bidan sebagai tenaga kesehatan menciptakan suasana agar pasien punya motivasi mengubah diri, g. Bidan sebagai tenaga kesehatan harus menguasai perasaannya sendiri, h. Mampu menentukan batas waktu yang sesuai dan konsisten, i. Bidan harus paham akan arti empati, j. Bidan harus jujur dan berkomunikasi secara terbuka, k. Bidan harus dapat berperan sebagai role model, l. Mampu mengekspresikan perasaan, m. Altruisme (panggilan jiwa) untuk mendapatkan kepuasan dengan menolong orang lain, n. Berpegang pada etika, o. Tanggung jawab Bidang konseling kebidanan meliputi:
• Komunikasi pada bayi & balita
• Komunikasi remaja. • Komunikasi perkawinan • Komunikasi pada calon orang tu • Komunikasi pada ibu hamil • Komunikasi pada ibu bersalin. • Komunikasi pada ibu nifas. • Komunikasi pada ibu menyusui. • Komunikasi pada akseptor KB. • Komunikasi pada masa klimakterium & menopause • Komunikasi pada wanita dengan gangguan reproduksi. Cara mengatasi gangguan psikologis Remaja - Menstruasi • Tujuan komunikasi pada remaja adalah memberikan pemahaman dan upaya penyesuaian diri terhadap perubahan fisik dan emosi yang terjadi. komunikasi yang efektif pada remaja, seorang bidan harus memperhatikan : (1) kenyamanan remaja dalam menerima informasi; (2) cara pandang remaja dalam mensikapi pesan yang disampaikan; (3) memfokuskan persoalan yang akan disampaikan; (4) menggunakan bahasa yang mudah dimengerti; (5) menjalin sikap terbuka dan menumbuhkan kepercayaan; (6) menjalin keakraban dengan remaja. Konseling dengan Calon Ibu • Bidan dapat melakukan komunikasi teraupetik pada calon ibu dengan menitikberatkan pada : (a) memberikan penjelasan tentang fisiologis menstruasi (b) memberikan bimbingan tentang perawatan diri sehubungan dengan peristiwa menstruasi (c) memberi bimbingan pra perkawinan (d) pendidikan kesehatan calon ibu (e) memberikan pemahaman dan upaya penyesuaian diri terhadap perubahan fisik dan emosi serta peran yang terjadi.