Anda di halaman 1dari 11

Asuhan Keperawatan

Osteoporosis
Kelompok 2
Efendi Putra Hulu
Efratman Sarumaha
Dea Adinda
Nelvia Roza Silalahi
Raisya Aulia Putri
Ramaya Pinte
Yofita Vivid F. Bago
Lidia fegi
Definisi
• Osteoporosis adalah suatu kondisi berkurangnya
massa tulang secara nyata yang berakibat pada
rendahnya kepadatan tulang, sehingga tulang menjadi
keropos dan rapuh. “Osto” berarti tulang, sedangkan
“porosis” berarti keropos. Tulang yang mudah patah
akibat Osteoporosis adalah tulang belakang, tulang
paha, dan tulang pergelangan tangan (Endang
Purwoastuti : 2009)
Klasifikasi
• Osteoporosis Postmenopause (Tipe I)
paling sering ditemukan pada wanita kulit putih dan Asia karena percepatan
resopsi tulang yang berlebihan

• Osteoporosis involutional (Tipe II)


Terjadi pada usia diatas 75 tahun pada perempuan maupun laki-
laki.diakibatkan oleh ketidakseimbangan yang samar dan lama
antara kecepatan resorpsi tulang dengan kecepatan
pembentukan tulang
• Osteoporosis sekunder.
Penurunan densitas tulang yang cukup berat untuk menyebabkan
fraktur atraumatik
Lanjutan
• Osteoporosis Juvenil Idiopatik
Terjadi pada anak dan dewasa awal yang penyebabnya masih
belum diketahui
• Osteoporosis Sinilis
Merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan
dengan usia dan ketidakseimbangan diantara kecepatan
hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru
Etiologi
• Wanita
• Ras/Suku
• Usia
• Genetik
• Gaya Hidup
o Konsumsi daging merah dan minuman bersoda
o Minuman berkafein dan beralkohol
o Malas Olahraga
o Merokok,
o Kurang Kalsium
o Mengkonsumsi Obat
Manifestasi Klinis
o Nyeri tulang akut.
o Nyeri timbul mendadak
o Sakit hebat dan terlokalisasi pada vertebra yang
terserang
o Nyeri berkurang pada saat istirahat di tempat tidur
o Nyeri ringan pada saat bangun tidur dan dan akan
bertambah oleh karena melakukan aktivitas
o Postur tubuh kelihatan memendek atau penurunan tinggi
badan akibat dari Deformitas vertebra thorakalis.
(Nancy E. Lane, Osteoporosis, 2001)
Penatalaksanaan
• Terapi medis
seperti turunan morfin, suntikan hormone kalsitonin, paracetamol
atau codein
• Terapi hormone pada wanita
o Hormone Replacement Theraphy (HRT), menggunakan
hormone estrogen atau kombinasi estrogen dan progesterone
o Kalsitonin, Kalsitonin turut menjaga kestabilan struktur
tulang dengan mengaktifkan kerja sel osteoblast dan menekan
kinerja sel osteoclast
o Testosterone, Penggunaan hormone testosterone pada
wanita dengan osteoporosis pasca menopause mampu
menghambat kehilangan massa tulang
• Terapi Non-Hormonal
o Bisfosfonat,menonaktifkan sel-sel penghancur tulang
(osteoclast) sehingga penurunan massa tulang dapat
dihindari
o Etidronat, Etidronat adalah obat golongan bisfosfonat
o Alendronat, Alendornat mempunyai fungsi dan peran
yang serupa dengan etidronat
• Terapi Ilmiah
o Mengurangi asupan protein hewani
o Peningkatan konsumsi buah dan sayuran
o Mengurangi asupan natrium
o Pola makan rendah lemak
o Moderasi dalam penggunaan kafein
o Membatasi suplemen vitamin A
o Kombinasi suplemen vitamin D dan kalsium
Pemeriksaan radiologic
• X-ray konvensional
• Pemeriksaan radioisotope
o Single photon absorptiometry (SPA)
o Dual photon absorptiometry (DPA)
• Pemeriksaan Quantitative
o Computerized Tamography (QCT).
• Magnetic resonance imaging (MRI)
• Quantitative Ultra Sound (QUS)
• Densitometer (X-ray absorptiometry
• Tes darah dan urine

Anda mungkin juga menyukai