Disusun Oleh:
AHMAD SAHAL
FAIZ MAFTUKHAN
FAREL ARYA PRATAMA
FELAN IQBAL ASARI
FITRI ABDI PRASETYO
GANDA KUSUMA WARDANI
I KADEK NOVA PARAMARTHA
JHON ANDREW KORE MATA
KHOIRUL LABIB
KHOMSATIN NUR FAIZAH
KORDIANUS VINO
LALU GEMA HAKAM GUMILAR
M. MARHADINATA DWI PUTRA
M. AFIFUDIN
M. HIDAYAT PRIYANDA
M. NUR CHASAN WICAKSONO
M. CHOIRUL ROZIQIN
Pancasila Sebagai
Ideologi Nasional
Pengertian Ideologi
Idea : gagasan, konsep, pengertian
dasar, cita-cita
Ideologi
Logos : ilmu
Secara harfiah, ideologi berarti ilmu mengenai
pengertian dasar, ide.
Definisi ideologi berkembang menjadi suatu paham
mengenai seperangkat nilai atau pemikiran yang
dipegang oleh seorang atau sekelompok orang untuk
menjadi pegangan hidup.
Pengertian Ideologi
• Menurut Gunawan Setiardja
Ideologi seperangkat ide asasi tentang manusia
dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan
cita-cita hidup
1. Liberalisme 2. Fasisme
3. Sosialisme 4. Komunisme
Liberalisme
Inti pemikiran : Kebebasan Individual
Ciri-ciri :
- Kebebasan sebesar-besarnya bagi setiap individu
- Penolakan terhadap pembatasan, terutama dari pemerintah dan
agama.
- Ekonomi pasar relatif bebas
Fasisme
Inti pemikiran : Crediere, Obediere, Combattere (Yakinlah, tunduklah,
berjuanglah.)
Landasan : Negara dan pemerintah harus bertindak keras agar “ditakuti” oleh
rakyat, intinya negara diperlukan untuk mengatur masyarakat.
Ciri-ciri :
- Kekuasaan dipegang oleh pemerintah yang dapat berupa koalisi sipil,
militer, atau partai yang berkuasa saat itu.
-Rakyat diperintah dengan intimidasi agar patuh terhadap negara.
-Pemerintah mengatur segala yang boleh maupun tidak boleh dilakukan oleh
rakyatnya.
Sosialisme
Inti pemikiran : Kolektivitas (Kebersamaan, Gotong Royong)
Ciri-ciri :
- Kesamaan kesempatan bagi semua orang
- Penghapusan sebagian besar hak-hak milik pribadi dan negara.
- Negara tanpa strata
Komunisme
Inti pemikiran : Perjuangan kelas dan penghapusan kelas-kelas dimasyarakat,
sehingga negara hanya sasaran antara.
Latar belakang : Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan
Friedrich Engels, sebuah manuskrip politik yang pertama kali diterbitkan pada
21 Februari 1848.
Ciri-ciri :
- Kesamaan kesempatan bagi semua orang
- Penghapusan seluruh besar hak-hak milik pribadi dan negara.
- Negara tanpa strata (tanpa kelas)
- Pemerintahan otoriter
Tipe Ideologi:
1. Ideologi Tertutup:
Ideologi yang bersifat mutlak. dengan kata lain, bahwa
ideologi tertutup merupakan ajaran atau pandangan dunia
atau filsafat yang menentukan tujuan-tujuan dan norma-
norma politik, Sosial, yang ditetapkan sebagai kebenaran
yang tidak boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus diterima
sebagai sesuatu yang sudah jadi dan harus dipatuhi.
Ciri-ciri ideologi tertutup, adalah:
• bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam
masyarakat, melainkan cita-cita sebuah kelompok yang
digunakan sebagai dasar untuk mengubah masyarakat;
• bersifat totaliter, artinya mencakup/ mengurusi semua
bidang kehidupan. Karena itu, ideologi tertutup ini
cenderung cepat-cepat berusaha menguasai bidang
informasi dan pendidikan; sebab, kedua bidang tersebut
merupakan sarana efektif untuk mempengaruhi perilaku
masyarakat;
2. Ideologi Terbuka
Nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar,
melainkan digali dan diambil dari kekayaan khasanah
rohani, moral, dan budaya masyarakatnya sendiri.
Dasarnya adalah konsensus masyarakat. Ideologi terbuka
tidak diciptakan oleh negara melainkan diketemukan
dalam masyarakatnya sendiri.
Ideologi menjadi milik seluruh rakyat.
Sila Kedua
• Senantiasa Menghormati Orang Lain
• Berani Menegur Sesuatu Yang Salah
• Menghindari Diskriminasi Dalam Pergaulan
Sila Ketiga
• Menghindari Penyebab Konflik
• Mendahulukan Kepentingan Bersama
• Memelihara Kekayaan Budaya Indonesia
Sila keempat
•Bermusyawarah dalam pengambilan keputusan
•Mengembangkan Sikap Demokratis
Sila Kelima
•Berperilaku adil dalam setiap keadaan
•Berani Memperjuangkan keadilan
Kesimpulan
•Pancasila sebagai Idelogi Nasional Bangsa dan Negara Indonesia
memiliki makna komprehensif. Ini artinya, isi yang sesuai dengan
kepribadian bangsa menjadikan Pancasila dapat berfungsi
sebagai pedoman, arahan, petunjuk, dan sumber hukum bagi
Bangsa dan Negara Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara secara menyeluruh dan mencakup semua lapisan
masyarakat.