Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK 4 (PAPAT)

Disusun Oleh:
AHMAD SAHAL
FAIZ MAFTUKHAN
FAREL ARYA PRATAMA
FELAN IQBAL ASARI
FITRI ABDI PRASETYO
GANDA KUSUMA WARDANI
I KADEK NOVA PARAMARTHA
JHON ANDREW KORE MATA
KHOIRUL LABIB
KHOMSATIN NUR FAIZAH
KORDIANUS VINO
LALU GEMA HAKAM GUMILAR
M. MARHADINATA DWI PUTRA
M. AFIFUDIN
M. HIDAYAT PRIYANDA
M. NUR CHASAN WICAKSONO
M. CHOIRUL ROZIQIN
Pancasila Sebagai
Ideologi Nasional
Pengertian Ideologi
Idea : gagasan, konsep, pengertian
dasar, cita-cita
Ideologi
Logos : ilmu
 Secara harfiah, ideologi berarti ilmu mengenai
pengertian dasar, ide.
 Definisi ideologi berkembang menjadi suatu paham
mengenai seperangkat nilai atau pemikiran yang
dipegang oleh seorang atau sekelompok orang untuk
menjadi pegangan hidup.
Pengertian Ideologi
• Menurut Gunawan Setiardja
Ideologi  seperangkat ide asasi tentang manusia
dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan
cita-cita hidup

• Menurut Soejono Soemargono


Ideologi  kumpulan gagasan, ide, keyakinan,
kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis, yang
menyangkut bidang: politik, sosial, kebudayaan, dan
agama
Fungsi Ideologi
1. Sebagai tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai
bersama dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Sebagai pemersatu masyarakat dan juga menjadi
prosedur penyelesaian konflik yang terjadi di dalam
masyarakat.
3. Sebagai sarana untuk memformulasikan dan mengisi
kehidupan manusia secara individual.
4. Sebagai jembatan pergeseran kendali kekuasaan dari generasi
tua (founding fathers) ke generasi muda.
5. Sebagai kekuatan yang mampu memberi semangat dan
motivasi individu, masyarakat, dan bangsa untuk menjalani
kehidupan dalam mencapai tujuan.
Macam-macam Ideologi

1. Liberalisme 2. Fasisme

3. Sosialisme 4. Komunisme
Liberalisme
Inti pemikiran : Kebebasan Individual

Latar belakang : Sebagai respons terhadap kekuasaan negara yang


absolut dan otoriter yang membatasi kebebasan dan hak-hak warga
negaranya.

Landasan : Manusia pada hakikatnya adalah baik dan berbudi, tanpa


harus diterapkannya aturan-aturan ketat yang bersifat mengekang.

Ciri-ciri :
- Kebebasan sebesar-besarnya bagi setiap individu
- Penolakan terhadap pembatasan, terutama dari pemerintah dan
agama.
- Ekonomi pasar relatif bebas
Fasisme
Inti pemikiran : Crediere, Obediere, Combattere (Yakinlah, tunduklah,
berjuanglah.)

Latar belakang : Perkembangan dari paham yang dipraktikkan di Italia pada


tahun 1922-1943, yaitu pada saat Benito Mussolini menjabat sebagai Perdana
Menteri Fasis di Italia. Dilakukan awalnya untuk melawan anarkisme dan
komunisme.

Landasan : Negara dan pemerintah harus bertindak keras agar “ditakuti” oleh
rakyat, intinya negara diperlukan untuk mengatur masyarakat.

Ciri-ciri :
- Kekuasaan dipegang oleh pemerintah yang dapat berupa koalisi sipil,
militer, atau partai yang berkuasa saat itu.
-Rakyat diperintah dengan intimidasi agar patuh terhadap negara.
-Pemerintah mengatur segala yang boleh maupun tidak boleh dilakukan oleh
rakyatnya.
Sosialisme
Inti pemikiran : Kolektivitas (Kebersamaan, Gotong Royong)

Latar belakang : Menentang adanya kepemilikan pribadi yang timbul


akibat kapitalisme yang eksploitatif dan menyokong pemakaian milik
pribadi tersebut untuk kesejahteraan umum.

Landasan : Masyarakat dan juga negara adalah suatu pola kehidupan


bersama. Manusia tidak bisa hidup sendiri-sendiri, dan manusia akan
lebih baik serta layak kehidupannya jika ada kerja sama melalui fungsi
yang dilaksakan oleh negara

Ciri-ciri :
- Kesamaan kesempatan bagi semua orang
- Penghapusan sebagian besar hak-hak milik pribadi dan negara.
- Negara tanpa strata
Komunisme
Inti pemikiran : Perjuangan kelas dan penghapusan kelas-kelas dimasyarakat,
sehingga negara hanya sasaran antara.

Latar belakang : Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan
Friedrich Engels, sebuah manuskrip politik yang pertama kali diterbitkan pada
21 Februari 1848.

Landasan : Penolakan kondisi masa lampau, analisa yang cenderung negatif


terhadap situasi dan kondisi yang ada, resep perbaikan untuk masa depan,
dan rencana tindakan jangka pendek yang memungkinkan tercapainya tujuan
yang berbeda-beda.

Ciri-ciri :
- Kesamaan kesempatan bagi semua orang
- Penghapusan seluruh besar hak-hak milik pribadi dan negara.
- Negara tanpa strata (tanpa kelas)
- Pemerintahan otoriter
Tipe Ideologi:
1. Ideologi Tertutup:
Ideologi yang bersifat mutlak. dengan kata lain, bahwa
ideologi tertutup merupakan ajaran atau pandangan dunia
atau filsafat yang menentukan tujuan-tujuan dan norma-
norma politik, Sosial, yang ditetapkan sebagai kebenaran
yang tidak boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus diterima
sebagai sesuatu yang sudah jadi dan harus dipatuhi.
Ciri-ciri ideologi tertutup, adalah:
• bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam
masyarakat, melainkan cita-cita sebuah kelompok yang
digunakan sebagai dasar untuk mengubah masyarakat;
• bersifat totaliter, artinya mencakup/ mengurusi semua
bidang kehidupan. Karena itu, ideologi tertutup ini
cenderung cepat-cepat berusaha menguasai bidang
informasi dan pendidikan; sebab, kedua bidang tersebut
merupakan sarana efektif untuk mempengaruhi perilaku
masyarakat;
2. Ideologi Terbuka
Nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar,
melainkan digali dan diambil dari kekayaan khasanah
rohani, moral, dan budaya masyarakatnya sendiri.
Dasarnya adalah konsensus masyarakat. Ideologi terbuka
tidak diciptakan oleh negara melainkan diketemukan
dalam masyarakatnya sendiri.
Ideologi menjadi milik seluruh rakyat.

Ideologi terbuka memiliki ciri-ciri:


1. Realitas
2. Idealitas
3. Fleksibilitas
Pancasila Sebagai Ideologi
Pancasila sebagai ideologi :
cara pandang dan metode bagi seluruh
bangsa Indonesia untuk mencapai cita-
citanya, yaitu masyarakat yang adil dan
makmur sesuai dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila.
Mengapa Pancasila Menjadi
Ideologi Nasional ?

Nilai-nilai falsafah yang mendasar dan rasional


Teruji kokoh dan kuat sebagai dasar negara
Nilai-nilai pancasila sesuai dengan budaya
Indonesia
Mampu mengakomodir berbagai kepentingan
masyarakat yang majemuk dan beragam
Kelebihan dan Kekurangan
Pancasila Sebagai Ideologi
1. Kelebihan :
Dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih adil dan
makmur
Merupakan jalan tengah antara Liberal dan Komunis
Memberi inspirasi akan tata masyarakat bebas
Menjadi sumber etik sosial
Sebagai instrumen politik untuk melihat kinerja pemerintah
dan untuk melawan ketidakadilan sosial dan segala
manifestasinya
Kelebihan dan Kekurangan
Pancasila Sebagai Ideologi
2. Kekurangan :
Memberi kesempatan kebebasan yang cenderung menjadi
anarki
Adanya kemungkinan masuknya kepentingan neoliberal
Terlalu normatif
Dianggap tidak jelas karena hanya mengambil jalan tengah
diantara komunis dan liberal
Pancasila justru membuat bangsa mengambil keburukan
Liberal dan Komunis bersama-sama
Contoh Pancasila Sebagai
Ideologi Nasional:
Sila Pertama Dalam Contoh Penerapannya
• Menjunjung kebebasan Beragama
• Bertindak Sesuai dengan Ajaran Agama
• Mewujudkan Toleransi Agama

Sila Kedua
• Senantiasa Menghormati Orang Lain
• Berani Menegur Sesuatu Yang Salah
• Menghindari Diskriminasi Dalam Pergaulan

Sila Ketiga
• Menghindari Penyebab Konflik
• Mendahulukan Kepentingan Bersama
• Memelihara Kekayaan Budaya Indonesia
Sila keempat
•Bermusyawarah dalam pengambilan keputusan
•Mengembangkan Sikap Demokratis

Sila Kelima
•Berperilaku adil dalam setiap keadaan
•Berani Memperjuangkan keadilan
Kesimpulan
•Pancasila sebagai Idelogi Nasional Bangsa dan Negara Indonesia
memiliki makna komprehensif. Ini artinya, isi yang sesuai dengan
kepribadian bangsa menjadikan Pancasila dapat berfungsi
sebagai pedoman, arahan, petunjuk, dan sumber hukum bagi
Bangsa dan Negara Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara secara menyeluruh dan mencakup semua lapisan
masyarakat.

•Nilai dari Pancasila sebagai ideologi negara diimplementasikan


lewat Pancasila sebagai ideologi terbuka. Pancasila adalah
sumber hukum yang dinamis, aktual, dan sesuai dengan
perkembangan zaman. Nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa
diimplementasikan lewat aktivitas masyarakat berdasar nilai yang
terkandung dalam Pancasila, pedoman masyarakat dalam
bertingkah laku sebagai anggota dari Bangsa Indonesia.
Pancasila yang berhasil diimplementasikan dala kehidupan
berbangsa akan mempererat persatuan dan kesatuan Bangsa
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai