Qadar, menurut Bahasa merasal dari Bahasa arab dari kata Qodaro’-Yaqdiru-
Qodron yang artinya mengerjakan sesuatu. Adapun menurut istilah, Qadar
adalah keputusan Allah Swt. Kepada setiap makhluk-Nya atas ketentuan
yang telah dibuat berdasarkan ikhtiar dan do’a dari makhluk tersebut.
Iman kepada Qada dan Qadar Adalah mempercayai dengan sepenuh hati
bahwa segala seuatu yang terjadi di alam semesta ini, seperti adanya siang
dan malam, hidup dan mati, rezeki dan jodoh seseorang merupakan
kehendak dan ketentuan Allah Swt.
Hubungan Antar Qada dan Qadar dengan ikhtiar
Rasulullah saw bersabda yang artinya “Sesungguhnya seseorang diciptakan dalam perut
ibunya selama 40 hari dalam bentuk nutfah, 40 hari menjadi segumpal darah, 40 hari men
jadi segumpal daging, kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh kedalamn
ya dan menuliskan 4 ketentua, yaitu tentang rezeki, ajalnya, ammal perbuatannya, dan jal
an hidupnya (sengsara atau bahagia)”. (H.R. Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin mas’u
d).
Semuanya berjalan berdasarkan ketentuan dan kehendak Allah Swt, yang disebut Sunnat
ullah. Sunnatullah terdiri dari 2 macam, yaitu:
1. Sunnatullah qauliyah adalah sunnatullah yang berupa wahyu yang tertulis dalam bent
uk lembaran/dibukukan yaitu al-Qur’an.
2. Sunnatullah kauniyah adalah sunnatullah yang tidak tertulis dan berupa kejadian/feno
mena alam. Contohnya, matahari terbit dari ufuk timur dan tenggelam di ufuk barat dl
l.
MACAM MACAM TAQDIR
1. Taqdir Mubram yaitu ketentuan Allah Swt yang sudah pasti terjadi atas
manusia tanpa dapat di elakkan dengan ikhtiar, sepertia usia, kelahira
n, kematian, hidung mancung, kulit putih, mata sipit, jenis kelamin dan
sebagainya.
2. Taqdir Muallaq yaitu ketentuan Allah Swt yang mungkin dapat di ubah
manusia melalui ikhtiarnya bila Allah menghendaki, seperti kekayaan,
kepandaian, kesehatan, dll.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an dalam Surah Ar-Rad/13 :11.
ِ َّ ظونَهُ ِم ْن أ َ ْم ِر
َّ َللا ِإ َّن
َللاَ ال ُ َات ِم ْن بَي ِْن يَ َد ْي ِه َو ِم ْن خ َْل ِف ِه يَ ْحفٌ َلَهُ ُمعَ ِقِّب
سو ًءا فَال َّ يُغَ ِي ُِّر َما ِبقَ ْو ٍم َحتَّى يُغَ ِي ُِّروا َما ِبأ َ ْنفُ ِس ِه ْم َو ِإ َذا أ َ َرا َد
ُ َللاُ ِبقَ ْو ٍم
َم َر َّد لَهُ َو َما لَ ُه ْم ِم ْن دُو ِن ِه ِم ْن َوا ٍل
Artinya:”Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum hingga merek
a merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”.(Q.S. Ar-Rad/13:11.
ADA YANG INGIN BERTANYA?
? صلى هللا- َللا ِ ع ْن أ َ ِبي
ُ قَا َل َر: قَا َل- رضى هللا عنه- َص ْر َمة
ِ َّ َ سو ُل َ َو
َّ َ س ِلِّ ًما ش ََّق
َُللا َّ َو َم ْن ش,ارهُ اَهلل
َ َاق ُم َّ ضَ ار ُم ْس ِل ًما َ { َم ْن- عليه وسلم
َّ ض
.ُسنَه ُّ علَ ْي ِه } أ َ ْخ َر َجهُ أَبُو َد ُاو َد َواَلتِ ِّ ْر ِم ِذ
َّ ي َو َح َ
Dari shahābat Abi Shirmah radhiyallāhu Ta'āla 'anhu beliau
berkata, Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam
bersabda:"Barangsiapa yang memberi kemudharatan kepada
seorang muslim, maka Allāh akan memberi kemudharatan
kepadanya, barangsiapa yang merepotkan (menyusahkan)
seorang muslim maka Allāh akan menyusahkan dia."