Anda di halaman 1dari 97

1

FARIS IHSAN
DESKRIPSI MATA DIKLAT 2

Peserta diklat akan


dibekali dg pembelajaran
mengenai nilai-nilai dasar
dan konsep akuntabilitas
publik, konflik
kepentingan dlm
masyarakat, netralitas
PNS, keadilan dlm
pelayanan publik,
transparan dlm
memberikan informasi
dan data yg dibutuhkan
oleh publik, serta sikap
dan perilaku yg konsisten.
TUJUAN MATA DIKLAT: 3
 memahami nilai2 dasar dan konsep
akuntabilitas
 serta mengaktualisasikannya;
 mempunyai pilihan yg tepat dan benar
ketika
 terjadi konflik kepentingan dlm masyarakat;
 memahami tugas yg hrs dilaksanakan dan
 sadar akan pentingnya kinerja utk
organisasi;
 melayani masyarakat scr adil dan merata;
 menunjukkan sikap netralitas PNS dari
kepentingan ;
 menunjukkan sikap dan perilaku yg
konsisten;
 mengaktualisasikan nilai2 dasar
akuntabilitas.
LOGO
AKUNTABILITAS

KEWAJIBAN SETIAP INDIVIDU,


KELOMPOK ATAU INSTITUSI
UNTUK MENENUHI
TANGGUNGJAWAB YANG
MENJADI AMANAHNYA
(Modul LAN, 2014)

4
5
GOOD GOVERNANCE
………………………………..UNDP
 partisipasi
 aturan hukum (rule of law
 transparansi.
 daya tanggap (responsiveness)
 berorientasi konsensus (consensus
orientation)
 berkeadilan (equity)
 efektivitas dan efisiensi
 AKUNTABILITAS
 bervisi strategis
 saling keterkaitan (interrelated)
7

MENGAPA PERLU
AKUNTABEL DAN
GOOD GOVERNANCE ?
8
9
10
Sebagian besar dari anak- anak didik masih
belajar dalam kondisi yang memprihatinkan
BERJUANG MELEWATI KESULITAN
BERJUANG MELEWATI KESULITAN
15

PADAHAL ………
17
MENGAPA BISA
TERJADI ???
Bisa jadi hal ini terjadi karena tidak
akuntabelnya penyelenggaraan
pelayanan publik di negeri ini

Para koruptor tersenyum sumringah


hanya ada di Negara dengan kode
telepon +62
19

YUK KITA BAHAS


LEBIH LANJUT
20

AKUNTABILITAS MERUJUK PADA


KEWAJIBAN SETIAP INDIVIDU, KELOMPOK
ATAU INSTITUSI UNTUK MEMENUHI
TANGGUNG JAWAB YANG MENJADI
AMANAHNYA MENJAMIN TERWUJUDNYA
NILAI-NILAI PUBLIK
PNS YANG AKUNTABEL
PNS YANG MAMPU MENGAMBIL
PILIHAN YANG TEPAT KETIKA TERJADI
KONFLIK KEPENTINGAN, TIDAK
TERLIBAT DALAM POLITIK PRAKTIS,
MELAYANI WARGA SECARA ADIL DAN
BERPERILAKU KONSISTEN DALAM
MENJALANKAN TUGAS DAN
FUNGSINYA.

NILAI-NILAI
PUBLIK 21
5 ASPEK PENTING AKUNTABILITAS

1 AKUNTABILITAS ADALAH SEBUAH HUBUNGAN


(Accountability is a relationship)

2 AKUNTABILITAS BERORIENTASI PADA HASIL


(Accountability is results-oriented)

3 AKUNTABILITAS MEMBUTUHKAN ADANYA LAPORAN


(Accountability requires reporting)

4 AKUNTABILITAS MEMERLUKAN KONSEKUENSI


(Accountability is meaningless without
consequences)

5 AKUNTABILITAS MEMPERBAIKI KINERJA


(Accountability improves performance)
22
5 aspek akuntabilitas….
23
AKUNTABILITAS ADALAH HUBUNGAN
(accountability is a relationship)

INDIVIDU/KELOMPOK/INSTITUSI NEGARA/MASYARAKAT

Pemberi kewenangan memberi arahan, bimbingan, dan


mengalokasikan sumber daya
individu/kelompok/institusi bertanggungjawab untuk memenuhi
kewajibannya.

HUBUNGAN YANG terjadi adalah hubungan yang bertanggung-


jawab antara kedua belah pihak.
5 aspek akuntabilitas….lanjutan
24

AKUNTABILITAS BERORIENTASI
HASIL (accountability is results-oriented)

Hasil yg diharapkan adalah perilaku ASN yang


bertanggung-jawab, adil dan inovatif.

Individu/kelompok/institusi dituntut bertanggung-


jawab menjalankan tugas dan kewajibannya, serta
bertindak untuk memberikan kontribusi mencapai hasil
yg maksimal.
5 aspek akuntabilitas….lanjutan
25
AKUNTABILITAS MEMBUTUHKAN LAPORAN
(accountability requiers reporting)

Laporan kinerja mampu :


 menjelaskan tindakan-tindakan yang
sudah
 menjelaskan hasil yg dicapai
 memberikan bukti (evident) nyata

INDIVIDU  laporan kontrak kinerja

LEMBAGA  Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi


Pemerintah (LAKIP)
5 aspek akuntabilitas….lanjutan
26
AKUNTABILITAS MEMERLUKAN KONSEKUENSI
(accountability is meaningless without consequences)

1
• AKUNTABILITAS

2
• KEWAJIBAN

3
• TANGGUNGJAWAB

PUNISHMENT
KONSEKWENSI
REWARDS
5 aspek akuntabilitas….lanjutan
27
AKUNTABILITAS MEMPERBAIKI KINERJA
(accountability improves performance)

akuntabilitas proaktif
(proactive accountability) :
 proses yg direncanakan
 mencapai tujuan yg telah
ditetapkan
 penempatan sumber daya
yg tepat
 evaluasi kinerja.
Tingkatan Akuntabilitas? 28
AKUNTABILITAS PERSONAL 29
(Personal Accountability),

nilai2 yg ada pada diri seseorang


(jujur,integritas, moral
dan etika).

“Apa yg dpt saya lakukan utk


memperbaiki situasi dan membuat
perbedaan?”.

MENJADIKAN DIRINYA SEBAGAI


BAGIAN DARI SOLUSI DAN BUKAN
MASALAH.
AKUNTABILITAS INDIVIDU, 30

hubungan antara individu dan


lingkungan kerjanya (ASN dg
instansinya sbg pemberi
kewenangan)

PEMBERI KEWENANGAN 
memberi arahan, bimbingan, dan
sumber daya serta
menghilangkan hambatan kinerja

ASN  melaksanakan tanggung


jawabnya
AKUNTABILITAS KELOMPOK
31

KINERJA INSTITUSI DIHASILKAN ATAS KERJASAMA KELOMPOK ,


TIDAK ADA ISTILAH SAYA, TAPI KAMI.

KUNCI KEBERHASILAN  kesamaan mindset, pembagian


kewenangan, Kerjasama
32
AKUNTABILITAS ORGANISASI

berbasis pada hasil laporan kinerja individu


terhadap organisasi/institusi dan laporan
kinerja organisasi kepada stakeholders lain.
AKUNTABILITAS STAKEHOLDER 33

Stakeholders  masyarakat umum, pengguna layanan, dan pembayar


pajak yg memberikan masukan, saran, dan kritik thd kinerjanya.

Jadi akuntabilitas stakeholder adalah tanggung jwb organisasi


pemerintah utk mewujudkan pelayanan dan kinerja yg adil, responsif dan
bermartabat.
2: MEKANISME AKUNTABILITAS 34

Setiap organisasi memiliki mekanisme akuntabilitas


tersendiri. Mekanisme ini berbeda di setiap anggota
organisasi hingga membentuk perilaku yg berbeda pula.

Contoh :
mekanisme akuntabilitas organisasi, antara lain sistem
penilaian kinerja, sistem akuntansi, sistem akreditasi, dan
sistem pengawasan (CCTV, finger prints, ataupun software
utk memonitor pegawai menggunakan komputer atau
website yg dikunjungi).
DIMENSI MEKANISME AKUNTABILITAS

* AKUNTABILITAS KEJUJURAN DAN HUKUM


* AKUNTABILITAS PROSES
* AKUNTABILITAS PROGRAM
* AKUNTABILITAS KEBIJAKAN
* AKUNTABILITAS FINANCIAL
MEKANISME AKUNTABILITAS 36
BIROKRASI INDONESIA

1. STRATEGIC PLAN

2. KONTRAK KINERJA

3. LAPORAN KINERJA
MEKANISME AKUNTABILITAS
ALAT BIROKRASI INDONESIA

KONTRAK KERJA

37
PERENCANAAN STRATEGIS 38
(strategic plan)

 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah


(RPJPD)
 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD)
 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD),
 Rencana Strategis (Renstra) untuk setiap OPD dan
 Sasaran Kerja Pegawai (SKP) utk setiap PNS.
KONTRAK KINERJA 39

Semua ASN mulai 1 Januari 2014


menerapkan KONTRAK KERJA
PEGAWAI.

Kontrak kerja dibuat tiap tahun


merupakan kesepakatan antara
pegawai dg atasan langsungnya.

Kontrak atau perjanjian kerja ini


merupakan implementasi dari
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor
46 Tahun 2011 tentang Penilaian
Prestasi Kerja PNS.
LAPORAN KINERJA 40

berbentuk Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
(LAKIP) yg berisi
perencanaan strategis,
perjanjian kinerja di tahun
tertentu, pengukuran dan
analisis capaian kinerja,
serta akuntabilitas
keuangan.
HUBUNGAN LAKIP – LAPORAN KEUANGAN
MENCIPTAKAN LINGKUNGAN
42
KERJA YANG AKUNTABEL
43

1) Kepemimpinan
berperan penting menciptakan
iklim akuntabel di lingkungan
kerjanya dengan memberi contoh
yang baik.
Hambatan politis, non diskriminasi,
fairness, kedepankan egaliter, dan
fokus terhadap alokasi dampak
keterbatasan sumber daya, dapat
sebagai solusi
2) Transparansi 44

 Mendorong komunikasi yg lebih besar dan kerjasama antara


internal dan eksternal
 Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yg tdk
sehrsnya dan korupsi dlm pengambilan keputusan
 Meningkatkan akuntabilitas dlm pengambilan keputusan
 Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan public
45

3) Integritas
integritas melahirkan kewajiban untuk menjunjung tinggi
dan mematuhi semua hukum yg berlaku, undang2, kontrak,
kebijakan, dan peraturan yg berlaku.
integritas institusi yang makin baik, memunculkan kembali
kepercayaan dan keyakinan publik/stakeholders.
46

Responsibilitas institusi dan individu adalah konsekuensi dari


setiap tindakan yg telah dilakukan dan bertanggung jawab
atas keputusan yg telah dibuat.
Responsibilitas terdiri dari responsibilitas perorangan dan
responsibilitas institusi.
47

RESPONSIBILTAS
PERSEORANGAN

Ada pengakuan thd tindakan yg telah diputuskan


dan tindakan yg telah dilakukan
Adanya pengakuan thd etika dlm pengambilan
keputusan
Adanya keterlibatan stakeholders/konstituen yg
tepat dlm keputusan
48

RESPONSIBILITAS
INSTITUSI

Ada perlindungan thd publik dan sumber daya


Ada pertimbangan manfaat dan kebaikan yg lebih besar dlm
pengambilan keputusan
Penempatan ASN dan individu yg lebih baik dan sesuai
kompetensi
Ada kepastian kebijakan dan prosedur dan fungsinya utk
melindungi sumber daya organisasi
49

5) Keadilan
 Keadilan  landasan utama akuntabilitas.
 keadilan hrs dipelihara dan dipromosikan oleh
pimpinan di lingkungan organisasinya.
 Ketidak-adilan hrs dihindari krn dpt
menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas
organisasi  kinerja tidak akan optimal.
50

6) Kepercayaan
 Keadilan akan membawa kepercayaan.
 Kepercayaan ini yg akan melahirkan
akuntabilitas.
 Akuntabilitas tdk akan lahir dari
ketidakpercayaan.
51

7) Keseimbangan
 Keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, juga
keseimbangan antara harapan dan kapasitas.
 Setiap individu hrs dpt menggunakan kewenangannya utk
meningkatkan kinerja. Peningkatan kinerja juga memerlukan
perubahan kewenangan sesuai kebutuhan.
 Harapan mewujudkan kinerja yg baik harus disertai
keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill).
52

8) Kejelasan
 Salahsatu elemen menciptakan dan mempertahankan
akuntabilitas.

 Individu dan kelompok harus memiliki gambaran yg


jelas ttg tujuan dan target untuk mengetahui
kewenangan, peran dan tanggung jwb, misi organisasi,
kinerja yg diharapkan, dan sistem pelaporan kinerja
(individu dan organisasi).
53

9) Konsistensi
 Konsistensi menjamin stabilitas.
 Inkonsistensi dalam kebijakan, prosedur, sumber
daya, berdampak tidak akuntabel akibat
melemahnya komitmen dan kredibilitas anggota
organisasi.
54
55

TENTUKAN TUJUAN YG INGIN DICAPAI DAN TANGGUNG


JAWAB YANG HARUS DILAKUKAN

dilakukan melalui penetapan target bersumber RENSTRA,


kembangkan indikator, ukuran dan tujuan kinerja,
identifikasi peran dan tanggung jawab masing-masing
individu.
56

rencanakan apa yg perlu dilakukan utk mencapai tujuan.

identifikasi program atau kebijakan, siapa bertanggung jawab


terhadap apa, waktu pelaksanaan, biaya yg dibutuhkan,
sumberdaya yg dimiliki organisasi serta konsekuensinya, apabila
program atau kebijakan tsb berhasil atau gagal utk dilakukan.
57

lakukan implementasi dan memantau kemajuan


yg sdh dicapai.

ini penting dilakukan utk menemukan jika ada hambatan,


memberikan laporan hasil secara lengkap, mudah dipahami, dan
tepat waktu.
Selain juga untuk menyediakan dokumentasi dengan komunikasi
yang mudah dipahami.
Laporkan secara lengkap
58
59

lakukan evaluasi hasil dan


menyediakan masukan atau
feedback untuk perbaikan kinerja
yg telah dilakukan melalui langkah
korektif.
AKUNTABILITAS DALAM KONTEKS

2. Fraud dan perilaku 3. Penggunaan sumber


korup daya milik negara

1. Transparansi dan akses


informasi

5. Penyimpanan dan
penggunaan data dan 4. Konflik kepentingan
informasi pemerintah
60
1. TRANSPARANSI DAN AKSES
INFORMASI
(UU No 14 Th 2008 ttg Keterbukaan
Informasi Publik)

Kategori
Informasi
 Yang wajib disediakan dan diumumkan
Publik:
 Yang dikecualikan/Bersifat Rahasia

 Maximum Access Limited Exemption (MALE)


 Permintaan tanpa disertai alasan
Prinsip-prinsip  Mekanisme sederhana, murah, cepat
keterbukaan  Informasi harus utuh dan benar
informasi:
 Informasi proaktif
 Perlindungan pejabat yang beritikad baik
2. Fraud dan perilaku korup

Pelayanan publik yang bermutu memenuhi etika birokrasi


berupa panduan/pedoman nilai-nilai yang harus dipatuhi oleh
para pelayan publik atau birokrat utk menyelenggarakan
pelayanan yang baik untuk publik. Ini untuk mencegah
perilaku fraud dan curang.
Buruknya sikap aparat sgt berkaitan dg etika.

Fraud Kecurangan
Mengapa terjadi…..????
1. Peluang untuk melakukan
2. Insentif atau tekanan
62

3. Sikap atau rasionalisasi untuk membenarkan


tindakan fraud
FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN
PENCEGAHAN PRAKTEK KECURANGAN

1. Komitmen dari Top Manajemen Dalam


Organisasi;
2. Membangun Lingkungan Organisasi
Yang Kondusif;
3. Perekrutan dan Promosi Pegawai;
4. Pelatihan nilai-nilai organisasi atau
entitas dan standar-standar
pelaksanaan;
5. Menciptakan Saluran Komunikasi yang
Efektif;
6. Penegakan Kedisiplinan;
7. Menciptakan Kerjasama Pengawasan
dll
Pengaduan Masyarakat
Berdasarkan Substansi Laporan 64

Penyalahgunaan Wewenang
Penundaan Berlarut
Tidak Memberikan Pelayanan
Permintaan Uang, Barang, dan Jasa
Penyimpangan Prosedur
Berpihak
Diskriminasi
Tidak Patut
Konflik Kepentingan
Tidak Kompeten
3
65

▶ Semua penggunaan sesuai dengan


aturan dan prosedur yang berlaku

▶ Menggunakannya secara
bertanggung-jawab, efektif dan
efisien

▶ Memelihara fasilitas secara benar


dan bertanggung jawab.
4. KONFLIK KEPENTINGAN
situasi yang timbul di mana tugas publik dan kepentingan pribadi
bertentangan. Tidak masalah jika seseorang tersebut punya konflik
kepentingan, tapi bagaimana seseorang tersebut menyikapinya.

JENIS KONFLIK Cara meng- Konsekuensi


KEPENTINGAN : identifikasi: Kepentingan Konflik:
-Hilang/berkurangnya
• Tugas publik kepercayaan pegawai /
• Keuangan dengan stakeholder
kepentingan -Memburuknya reputasi
• Non Keuangan pribadi pribadi / institusi
• Potensialitas -Tindakan in-disipliner
• Proporsionalitas -PHK
• Presence of Mind -Dapat dihukum perdata
/ pidana
• Janji 66
Jenis Konflik Kepentingan 67
 KEUANGAN - penggunaan sumber daya lembaga
termasuk dana, peralatan atau sumber daya aparatur utk
keuntungan pribadi.

 menggunakan peralatan lembaga/


unit/divisi / bag utk memproduksi
barang yg akan digunakan atau
dijual scr pribadi;
 menerima hadiah atau pembayaran
mencapai sesuatu yg diinginkan;
 menerima dana utk penyediaan
informasi pelatihan dan / atau
catatan utk suatu kepentingan;
 menerima hadiah pemasok atau
materi promosi tanpa otoritas yg
tepat.
Non Keuangan - penggunaan posisi atau 68
wewenang untuk membantu diri sendiri dan atau orang lain

 Berpartisipasi sbg anggota panel


seleksi tanpa menggunakan
koneksi, asosiasi atau keterlibatan
dg calon
 Menyediakan layanan atau
sumber daya utk organisasi, klub,
asosiasi atau organisasi
keagamaan tanpa biaya
 Penggunaan posisi yg tdk tepat
utk memasarkan, memengaruhi
atau mempromosikan nilai2 atau
keyakinan pribadi diri dan/atau
orang lain.
CARA MENGIDENTIFIKASI
69
KONFLIK KEPENTINGAN
1. Tugas publik dg kepentingan
pribadi. Apakah saya memiliki
kepentingan pribadi atau pihak
lain yg mungkin bertentangan,
atau dianggap bertentangan dg
kewajiban publik?

2. Potensialitas ,
Mungkinkah ada manfaat bagi
saya sekarang, atau di masa
depan, yg bisa meragukan
objektivitas saya? Bagaimana
keterlibatan saya dalam
mengambil keputusan/tindakan
dilihat oleh orang lain?
70

3. PROPORSIONALITAS  apakah keterlibatan saya dlm keputusan


tampak adil dan wajar dalam semua keadaan?

4. PRESENCE OF MIND  apa konsekuensi jika saya mengabaikan


konflik kepentingan? Bgmn jika keterlibatan saya dipertanyakan
publik?

5. JANJI  apakah saya membuat suatu janji atau komitmen dlm


kaitannya dg permasalahan?
5. PENYIMPANAN DAN PENGGUNAAN
DATA DAN INFORMASI PEMERINTAH

organisasi akuntabel  ada kewajiban untuk menyajikan/melaporkan informasi dan


data yang dibutuhkan public/pembuat kebijakan/pengguna informasi dan data
pemerintah lainnya.

Informasi dapat berupa data maupun penyampaian/penjelasan terhadap apa


yang sudah terjadi, apa yang sedang dikerjakan, dan apa yang akan dilakukan.

Informasi dan data yang disimpan dan dikumpulkan serta


dilaporkan tersebut harus relevant (relevan), reliable (dapat
dipercaya), understandable (dapat dimengerti) serta
comparable (dapat diperbandingkan)

71
MENJADI ASN YANG AKUNTABEL 72
1. Kepastian hukum
2. Profesionalitas
3. Proporsionalitas
4. Keterpaduan
5. Delegasi
6. Netralitas
7. Akuntabilitas
8. Efektif dan efisien
9. Keterbukaan
10. Nondiskriminatif
11. Persatuan dan kesatuan
12. Keadilan dan kesetaraan, dan
13. Kesejahteraan
PNS DIHARAPKAN AKUNTABEL
(PERSONAL BEHAVIOR)

◔ Bertindak sesuai aturan, kebijakan, dan kode etik


◔ Tidak mengganggu, menindas, melakukan kekerasan dan
diskriminatif thd rekan atau anggota masyarakat
◔ Bekerja secara profesional, menciptakan hubungan harmonis ,
lingkungan kerja yang nyaman dan produktif
◔ Memperlakukan stakeholder dgn hormat, sopan santun, jujur,
adil memperhatikan kepentingan mereka hak kesamaan dan
kesejahteraan
◔ Membuat keputusan adil tidak memihak sesuai peraturan,
kebijakan dan prosedur institusi
◔ Melayani stakeholder setiap saat dan selalu memberi masukkan
informasi dan kebijakan
ASN SBG PROFESI 74
BERLANDASKAN PRINSIP :

 Nilai dasar
 Kode etik dan kode
perilaku
 Komitmen, integritas moral
dan tanggung jwb pd
pelayanan publik
 Kompetensi yg diperlukan
sesuai dg bidang tugas
 Kualifikasi akademik
 Jaminan perlindungan
hukum dlm laks tugas
 Profesionalitas jabatan
ASN diharapkan : 75
PERILAKU INDIVIDU (Personal Behaviour)
 Bertindak sesuai aturan, kebijakan
dan kode etik
 Tidak mengganggu, menindas, atau
diskriminasi thdp rekan atau anggota
masyarakat ;
 Bekerja secara profesional,
menciptakan hubungan harmonis,
lingk kerja yg nyaman dan produktif;
 Memperlakukan anggota masyarakat
dan kolega dg hormat, penuh
kesopanan, kejujuran dan keadilan,
dan memperhatikan
Perilaku Terkait Transparansi dan 76
Akses Informasi
(Transparency and Official Information Access)

 Memegang kerahasiaan dokumen dan


informasi yang dipersyaratkan oleh
hukum atau otoritas yang diberikan oleh
institusi.

 Tidak menyalahgunakan informasi resmi


utk keuntungan pribadi atau komersial
utk diri mrk sendiri atau yg lain.

contoh : Penyalah gunaan informasi resmi


termasuk spekulasi saham berdasarkan
informasi rahasia dan mengungkapkan isi
dari surat2 resmi utk orang yg tdk
berwenang;
Menghindari Perilaku Curang dan 77
Koruptif (Fraudulent and Corrupt
Behaviour)
 Dilarang melakukan penipuan yg
menyebabkan kerugian keuangan aktual
atau potensial;

 Dilarang curang menggunakan posisi dan


kewenangan utk keuntungan pribadi;

 Melaporkan setiap perilaku curang atau


korup;

 Melaporkan jika ada pelanggaran kode


etik badan mrk;

 Memahami dan menerapkan akuntabilitas


di sektor publik.
MENGHINDARI PERILAKU
CURANG DAN KORUPTIF

X Penipuan atau Korupsi


X Penipuan  Keuangan
X Curang  Posisi, jabatan, kewenangan
untuk kepentingan pribadi

√ Melaporkan setiap perilaku curang atau korup

√ Melaporkan setiap pelanggaran kode etik

√ Memahami dan mengaktualisasikan “akuntabilitas”


Perilaku Penggunaan Sumber Daya 79
Negara (Use of Public Resources)

Tanggung jawab utk


pengeluaran yg resmi;
penggunaan sumber daya
yg didanai publik scr teliti
dan efisien.
Hal ini termasuk fasilitas
kantor dan peralatan,
kendaraan, voucher biaya
taksi, kredit korporasi kartu
dan pembelian barang
dan jasa;
80

 Menggunakan pengeluaran yang berhubungan dg pekerjaan;


 Tidak menggunakan jam kerja atau sumber daya utk pekerjaan
partai politik atau keuntungan pribadi atau keuangan;
 Mematuhi kebijakan dan pedoman dlm penggunaan setiap
instansi komputasi dan komunikasi fasilitas, danmenggunakan
sumber daya tsb scr bertanggung jwb;
 Berhati2 utk memastikan bhw setiap perjalanan dinas yg
dilakukan utk tujuan resmi dan benar2 diperlukan;
 Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien.
Penyimpanan dan Penggunaan Data serta
81
Informasi Pemerintah (Record Keeping and Use of
Government Information)

 Bertindak dan mengambil


keputusan secara
transparan;
 Menjamin penyimpanan
informasi yang bersifat
rahasia;
 Mematuhi perencanaan
yg telah ditetapkan;
 Diperbolehkan berbagi
informasi untuk
mendorong efisiensi dan
kreativitas;
82
 Menjaga kerahasiaan yg
menyangkut kebijakan negara;
 Memberikan informasi scr
benar dan tdk menyesatkan
kpd pihak lain yg memerlukan
informasi terkait kepentingan
kedinasan;
 Tidak menyalahgunakan
informasi intern negara, tugas,
status, kekuasaan, dan
jabatannya utk mendpt atau
mencari keuntungan atau
manfaat bagi diri sendiri atau
utk orang lain.
Perilaku berkaitan dg Konflik
83
Kepentingan (Conflicts of Interest)
Harus dpt memastikan
kepentingan pribadi atau
keuangan tdk bertentangan
dg kemampuan mrk utk
melakukan tugas2 resmi mrk
dg tdk memihak;

ketika konflik kepentingan yg


timbul antara kinerja tugas
publik dan kepentingan
pribadi atau personal, maka
PNS dpt ber hati2 utk
utamakan kepentingan
umum;
PERILAKU TERKAIT
CONFLICT OF INTEREST

 Memastikan tidak ada


pertentangan dan
keberpihakan antara
kepentingan Pribadi vs Publik

 Memahami potensi conflict of


interest yang berpotensi
muncul di masa depan tetap
mengutamakan kepentingan
umum

 Jika muncul konflik dapat


melaporkan secara tertulis
pada pimpinan

 Menjaga tidak terjadi konflik


Keputusan yang Akuntabel 85

Pengambilan keputusan secara


akuntabel dan beretika berarti
membuat keputusan dan
tindakan yg tepat dan akurat.
Sebuah keputusan yg
akuntabel dan beretika sgt
penting dlm menjaga
kepercayaan dan keyakinan
masyarakat

Dlm prakteknya, penempatan


kepentingan umum berarti
memastikan tindakan dan
keputusan yg berimbang dan
tdk bias;
lanjutan……..
86
 bertindak adil dan
mematuhi prinsip2
 akuntabel dan
transparan;
 melakukan pekerjaan
secara penuh, efektif dan
efisien;
 berperilaku sesuai dg
standar sektor publik,
kode sektor publik etika
sesuai dg organisasinya;
 mendeklarasikan scr
terbuka bila terjadi
adanya potensi konflik
kepentingan
SUPAYA AKUNTABEL DAN
RESPONSIF
 Membuat saluran untuk
menampung keluhan
konsumen
 Membuat saluran untuk
menampung saran-saran
konsumen
 Melakukan survei konsumen
 Melakukan kontak atau
pertemuan dengan konsumen
 Membuat forum untuk
memperoleh masukan
kualitatif dari konsumen,
misalnya membentuk forum
konsumen
Kasus 1 89

Dalam hal pelayanan publik, masih sering


diketemukan keluhan dari masyarakat terhadap
kinerja pelayan publik. Masyarakat merasakan
kinerja yg lambat, berbelit-belit dan tidak efisien.

Menurut saudara, seberapa penting nilai-nilai


akuntabilitas publik jika dikaitkan dengan
fenomena tersebut? Jelaskan.
90

Kasus 2 :
Pemerintah (Pusat dan daerah) sudah
memulai program pengadaan barang dan
jasa secara elektronik yang disebut e-
procurement. Tujuannya agar tidak ada main
mata antara pemilik proyek dengan rekanan
untuk meminimasi KKN). Juga agar
pengadaan barang dan jasa dapat
dilaksanakan dengan cepat dan teratur .

Pertanyaannya :
Termasuk dimensi akuntabilitas apakah studi
kasus tersebut? Jelaskan.
Kasus 3 91

Seorang PNS mendapat fasilitas mobil


dinas. Suatu malam, anaknya yang
balita tiba-tiba panas tinggi, bolehkan
dia menggunakan mobil dinasnya
untuk membawa sang anak ke Rumah
Sakit? Bagaimana jika keluarga
tetangga yang sakit meminjam mobil
dinas tersebut untuk pergi berobat?
Kasus 4 92

 Ada seseorang Pejabat Pembuat Komitmen


(PPK) menunjuk satu pemenang tender proyek
pengadaan barang dan jasa publik tanpa
melalui proses yang akuntabel dan transparan
(terindikasi ada permainan atau kongkalikong
antara pemberi dan penerima proyek). Dilihat
dari jenis umum konflik kepentingan, temasuk
jenis konflik kepentingan apakah studi kasus
tersebut? Jelaskan.
Kasus 5 93

Fenomena ASN yang masih ada diketemukan


memungut uang imbalan atas layanan yang diberikan
kepada masyarakat tentunya menjadi permasalahan
bagi kita semua. Ada istilah “jika ingin cepat harus ada
uang pelicin atau imbalan”. Bagaimana tanggapan
anda terhadap fenomena tersebut dilihat dari
perspektif perilaku yang curang dan koruptif?
Diskusi 94
Bagaimana menciptakan lingkungan kerja di
unit kerja masing-masing, terkait konteks :
1. Transparansi dan akses informasi
2. Fraud dan prilaku korup
3. Penggunaan sumber daya milik negara
4. penyimpanan dan penggunaan data dan
informasi pemerintah
5. Konflik kepentingan
DIS-KO
Peserta mendiskusikan bagaimana menciptakan Lingkungan Kerja di unit
kerja masing-masing dalam kelompok dengan membandingkan
kondisi faktual dengan kondisi ideal terkait konteks :

1. Transparansi dan akses informasi


2. Fraud dan perilaku korup
3. Penggunaan sumber daya milik negara
4. Penyimpanan dan penggunaan data dan informasi pemerintah
5. Konflik kepentingan

Berikut perilaku bagaimana yang harus ditunjukkan seorang PNS yang


akuntabel

95
DIS-KO

Peserta Mendiskusikan
bagaimana menciptakan
Lingkungan Kerja di unit
kerja masing-masing dalam
kelompok dengan
membandingkan kondisi
faktual dengan kondisi ideal
Disko
Judul Konteks :____________________________________

MASALAH PENYEBAB SOLUSI PERILAKU YG


(OUTPUT/HASIL YG DIINGINKAN) AKUNTABEL

97
MENGANALISA NILAI DASAR AKUNTABILITAS
No
Kegiatan / Tahapan Output / hasil Nilai Akuntabel Stakeholders

Kepemimpinan

Integritas

Transparansi

Kepercayaan

Tanggung jawab

Konsistensi

Keadilan

Kejelasan

Keseimbangan

Profesional
SIMPULAN

Mengagumi Orang-orang yang berhasil dalam


mempertanggungjawabkan semua perbuatannya,
dan membuat kita semua ingin berbuat seperti
mereka

A N
PNS yang
berkarakter yang A E
mempunyai nilai
K

99

Anda mungkin juga menyukai