Anda di halaman 1dari 49

PRAKTIKUM SISTEMATIKA HEWAN

IDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN KUNCI


DETERMINASI
KELAS MAMALIA

KELOMPOK 1 KBI
MUHAMMAD ABYAN, EKA YULIASTUTI, ANNISA VITRI,
NIKITA ELSA PUTRI
Ciri ciri mamalia
Ciri-ciri umum:
1. Tubuhnya tertutup rambut, yang berfungsi untuk melindungi tubuh
dari pengaruh panas maupun dingin.
2. Pada betina terdapat kelenjar mammae (glandula mammae) yang
tumbuh baik.
3. Tetrapoda dengan anak yang diberi makan dari kelenjar susu betina.
4. Diagfragma yang menventilasi paru-paru.
5. Mempunyai kantung amniotik.
6. Tubuh yang endoterm atau berdarah panas.
7. Bernafas melalui paru-paru.
8. Mempunyai cuping telinga.
9. Gigi umumnya terbagi menjadi empat tipe yaitu gigi seri, gigi taring,
gigi premolar, dan gigi molar.
Ciri-ciri khusus:
1. Beberapa jenis mamalia mempunyai kelenjar lain
misalnya kelenjar bau dan kelenjar pipi.
2. Memiliki kantung pada mamalia marsupialia.
3. Memiliki alat gerak yang berupa dua pasang tungkai,
sepasang tungkai belakang dan sepasang tangan,
atau sepasang tungkai depan yang menyerupai sirip,
atau alat gerak yang menyerupai sayap.
4. Anggota gerak depan dapat bermodifikasi untuk
berlari, menggali lubang, berenang, danterbang.
5. Padajari-jarinya terdapat kuku, cakar, atau tracak.
6. Pada kulit terdapat banyak kelenjar minyak dan
kelenjar keringat.
Taksonomi Mamalia

•Kingdom : Animalia
•Sub-Kingsom : Metazoa
•Filum : Chordata
•Sub-Filum : Vertebrata
•Kelas : Mamalia
ORDO-ORDO DALAM MAMALIA

MONOTREMATA RODENTIA CETACEA

INSEKTIVORA LOGOMORPHA CHIROPTERA

CARNIVORA SIRENIA DERMOPTERA

MARSUPIALIA PROBOSOIDEA PINNIPEIDEA

PHOLIDOTA PERISSODACTYLA ARTIODACTYLA

PRIMATA
RODENTIA

Berukuran kecil sampai besar, kaki dengan 5 jari, terdapat sebuah gigi
seri atas yang besar, terkorak daerah wajah tidak berlubang-lubang,
dan tidak terdapat keping postorbital.
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu tikus rumahdengan ciri-
ciri sbb:
Tikus rumah (Rattus rattus) adalah hewan pengerat biasa yangmudah
dijumpai di rumah-rumah dengan ekor yang panjang dan pandai
memanjat serta melompat
MONOTREMATA (Mamalia Berparuh Dan Berkloaka)
CIRI-CIRI :
•Gigi hanya ada sebelum dewasa.
•Berparuh, bertelur, mengeram, tubuh berambut, tidakmempunyai
daun telinga (auricula atau pinnae).
•Hewan jantan mempunyai taji (berhubungan dengan kelenjar racun).
Penis hanya satu lewat sperma (urin tidak), testis dalamabdomen.
•Oviduk bermuara kedalam kloaka, ekor pipih.
•Hewan betina tidak beruterus dan tidak bervagina, tanpa putingsusu
tetapi menyusui anaknya. Pemakan invertebrata yang hidup air.
•Tubuh platipus ditutupi bulu
berwarna coklat yang menjaga agar
tubuhnya tetap hangat.
•Platipus juga memiliki paruh seperti
bebek. Paruh ini digunakan sebagai
organ sensor
•Platipus jantan lebih besar hingga
PLATYPUS 3x betinanya. Pada kulit tertutup
rambut halus, yang terdiri dari dua
rambut, yaitu rambut panjang dan
rmbut pendek. Fungsi rambut
pendek berfungsi untuk melindungi
kulit supaya tidak basah.
CETACEA

Ciri-ciri:
Mirip sirenia, tidak ada daun telinga, tidak ada rambut,
tidak ada kelenjar-kelenjar di kulit. Tidak ada tungkai
belakang, tungkai depan disebut flipper seperti dayung.
Bentuk gigi semua sama dan tidak berlapisan email, atau
tidak bergigi. Jari lebih dari lima. Hidup di laut atau air
tawar, lambung terbagi menjadi 4.
Bernapas dengan paru-paru, binatang ini
memiliki ekor mendatar sehingga mudah
muncul dipermukaan. Sering memancarkan
air yang berasal dari dua lubang hidungnya.
lubang hidung itu digunakan paus untuk
bernapas. Pada saat di air luang hidung
tersebut tertutup oleh katup supaya tidak
kemasukan air. Ikan ini termasuk paus
berdarah panas. Tubuhnya penuh emas,
hampir 1/3 dari tubuhnya adalahlemak.
Sirip dorsal paus biru kecil.
PAUSBIRU
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Cetacea
Famili : Balaenopteridae
Genus : Balaenoptera
Spesies : B. musculus
INSEKTIVORA (mamalia pemakaninsekta)

Berukuran sangat kecil sampai kecil, merupakan mamalia terestrial


yang hidup dilubang, dipohon atau amfibius,kaki pentadactyl,
giginya mempunyai puncak yang tajam, daerah olfaktori pada
kepala lebih panjang daripada pada daerah kranial, tidak ada
posorbital, tulang air mata tidak melebar ke wajah, dan biasanya
mempunyai taju paroccipital yangjelas.
LOGOMORPHA

Seperti rodentia tetapi gigi serinya 4atau


lebih, gigi molare dapat tumbuh terus,
ekor pendek, kuat dapat digerakkan.
Salah satu contoh species dari ordo ini
yaitu kelinci sumatra dengan ciri-ciri sbb:
Kelinci Sumatra (Nesolagus netscheri),
juga dikenal dengan nama Kelinci
Sumatra telinga pendek atau Kelinci
belang Sumatra,
Nesolagus netscheri
CHIROPTERA (Mamalia BersayapTangan)

CIRI-CIRI :
•Pemakan buah-buahan di malam hari (nokturnal). Gigi runcing tajam, kaki
belakang lebih kecil, terdapat selaput antar jari-jari, dari tungkai depan hingga
tungkai belakang, berguna untuk terbang, denagn gerakan seperti sayap
burung.
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu kelelawar dengan ciri-ciri sbb:
Kelelawar adalah Mamalia (Binatang Menyusui) yang dapat terbang, dan
biasanya tinggal di gua-gua atau pepohonan yangtinggi.
Sayap yang dimiliki kelelawar sangat lentur, seperti kulit kelelawar itu sendiri
dan membentang diantara tulang-tulang jari kakinya sampai ke bagian
lengannya. Paa bagian ibu jari dari kaki-kaki kelelawar terdapat cakar yang
berfungsi untuk mendaki dibebatuan gua dan bergelantungan di pohon.
• Klasifikasi Kelelawar
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Chiroptera
Myote sp Genus : Mytes
Species : Myote sp
Klasifikasi Beruang Kutub
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Carnivora
U. maritimus Famili : Carnivora
Genus : Carnivora
Spesies : U. maritimus
CARNIVORA (Mamalia PemakanDaging)

CIRI-CIRI :
Berukuran kecil sampai besar,kakinya mempunyai 4 atau 5 jari yang
bercakar melengkung dan tajam, mempunyai gigi seri tiga buah, terkorak
kuat dengan kranium yang membulat, dan tidak terdapat lempeng
postorbital.
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu beruang kutub denganciri-
ciri sbb:
Pada kulit tertutup lemak dan rambut putih, pada jantan fisiknya lebih
besar dibanding pada betina. Pada moncong berwarna hitam, dan pada
telapak kaki berwarna coklat
SIRENIA

Ciri-ciri:
Mirip cetacea, tidak ada daun telinga, tidak ada tungkai belakang. Tungkai
depan seperti dayung, kulit tebal sedikit rambut, dan hidup di laut atau di
air tawar.
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu sapi laut dengan ciri-ciri sbb:
Tubuh lebih membulat dibandingkn duyung, serta bulu pada manatees lebih
tebal dibandingkan duyung. Pada moncong tumbuh rambut atau seperti
kumis putih. . Sapi laut biasanya suka hidup di perairan dangkal dekat
pantai. Ukuran tubuhnya bisa sepanjang 7,6 meter dan warnanya kelabu
kecokelatan dengan pola polka dot samar.
DERMOPTERA (Mamalia BersayapKulit)

Ciri-ciri:
Berukuran kecil sampai medium, kaki-kakinya menyokong satu lipatan
otot yang melebar di daerah lateral diantara kaki muka dan kaki
belakang dari leher sampai ekor, giginya mempunyai puncak yang
tajam, tengkorak lebar dan gepeng, terdapat sebuah postorbital bar
yang tidak sempurna, tulang lachrymal tidak melebar samapi ke
muka, tidak terdapat taju paroksiputal, dan hanya terdapat di asia
tenggara. Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu kubung
pelanduk sunda
Klasifikasi kubung
pelanduk sunda
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Dermoptera
Genus : Galeopterus
Species : G. variegatus
G. variegatus
MARSUPIALIA (Mamalia Berkantung)

Ciri-ciri:
Telur mempunyai makanan cadangan, anaknya lahir pada tahap
perkembangan yang masih awal, mempunyai kloaka yang dangkaldan
sebuah spinkter, otak tidak mempunyai korpus kallosum, terdapat satuset
gigi yang tidak diganti kecuali premolar terakhir, telinga biasanya
dilindungan dengan sebuah bulla yang dibentuk dari alispenoid.
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu wombat dengan ciri-ciri sbb:
Wombat adalah marsupial Australia yang berkaki pendek, berkaki empat
dan memiliki panjang kira-kira 1 meter dengan ekor yang sangat pendek
Klasifikasi Wombat
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Infrakelas : Marsupialia
Ordo : Diprotodontia
Famili : Vombatidae
Genus : Phascolomys
Species : Phascolomys sp
Phascolomys sp
PROBOSOIDEA(Mamalia Berproboscis)

Ciri-ciri:
Tubuh besar, mempunyai proboscis dengan dua lubang hidung,
dapat untuk memegang. Kepala besar, leher pendek, telinga lebar,
gigi seri atas dua buah yang tumbuh panjang, kaki lurus seperti
tiang, berat badan sekitar 300-350kg, dan umur dapat mencapai
50 tahun.
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu gajahsumatra
Klasifikasi gajah sumatra
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Probosoidea
Famili : Elephantidae
Genus : Elephas
Species : E. maximus
PINNIPEIDEA

Berukuran sedang sampai besar, jari-jarinya berselaput


smpurna, gigi seri pada belahan rahang bawah masing-
masing kurang dari 3 buah, terkorak mempunyai bagian
kranium yang lebih besar, dan tidak terdapat lempeng
postorbital.
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu anjinglaut
Klsifikasi anjing laut
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Carnivora
Family : phocidae
Genus : Phoca
Species : Phoca vitalina
PHOLIDOTA (Mamalia Bersisik, TakBergigi)

Ciri-ciri:
Umumnya tak bergigi, tidak terdapat clavicula, tubuh dilindungi sisik dari
zat tanduk, bagian tubuh ventral berambut, makan semut, anai-anai, dan
dapat berpegangan dengan ekornya.
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu trenggiling
Bentuk tubuhnya memanjang, dengan lidah yang dapat dijulurkan hingga
sepertiga panjang tubuhnya untuk mencari semut di sarangnya.
Rambutnya termodifikasi menjadi semacam sisik besar yang tersusun
membentuk perisai berlapis sebagai alat perlindungan diri. Jika diganggu,
trenggiling akan menggulungkan badannya seperti bola. Ia dapat pula
mengebatkan ekornya, sehingga "sisik"nya dapat melukai kulit
pengganggunya.
Klasifikasi trenggiling
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Pholidota
Famili : Manidae
Genus : Manis
Species : M. javanica
PERISSODACTYLA(Mamalia Berjari Ganjil)

Ciri-ciri:
Telapak kaki berjari ganjil, dibungkus kuku dari zat tanduk, tidak
bertanduk, lambung sederhana, tidak memiliki vesicafellea (kantung
empedu).
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitu badak sumatra dengan ciri-
ciri sbb:
Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) adalah satu-satunya badak
Asia dengan dua cula. Badak Sumatera juga dikenal memiliki rambut
terbanyak dibandingkan seluruh sub-spesies badak di dunia, sehingga
sering disebut hairy rhino (badak berambut). Ciri-ciri lainnya adalah
telinga yang besar, kulit berwarna coklat keabu-abuan atau kemerahan
sebagian besar ditutupi oleh rambut dan kerut di sekitarmatanya.
Klasifikasi badaksumatra
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Perissodactyla
Famili : Rhinocerotidae
Genus : Dicerorhinus
Spesies : D. sumatrensis
ARTIODACTYLA (Mamalia BerjariGenap)

Ciri-ciri:
Digolongkan menjadi ruminansia dan non-ruminansia, ruminansia
mamalia memamah biak, kaki panjang, berjari genap, bertanduk,
tidak bertaring, lambung terbagi 4kompartemen.
Non-ruminanasia, mamalia tidak memamah biak, lambung tidak
terbagi 4 kompartemen, bertaring, tidak bertanduk.
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitukambing
Klasifikasi kambing
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Bovidae
Genus : Capra
Spesies : C. a. hircus
PRIMATA

CIRI-CIRI :
Pada umumnya setiap melahirkan hanya satu anak, tangan dan kaki
berjari lima, berkuku dan dapat untuk memegang.
Salah satu contoh species dari ordo ini yaitusimpanse
Simpanse adalah anggota keluarga Hominidae, bersama dengan
gorila, manusia, dan orang utan. Dua spesies simpanse yang tersebut
diatas adalah spesies terdekat dengan spesies manusia semuanya
adalah termasuk suku Hominini (termasuk sub-suku Hominina yang
sudah punah). Simpanse adalah satu-satunya anggota sub-suku
Panina yang diketahui sampai saat ini.
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Primata
Famili : Hominidae
Genus : Pan
Species : Panstonglodytes
METODE LAPANGAN
UNTUK MAMALIA
Camera trap
Salah satu cara untuk mengetahui keberadaan satwa
liar yang sulit dideteksi oleh pengamatan langsung
(Maddox et al., 2004). Lokasi pemasangan kamera
ditentukan dengan melihat tanda-tanda keberadaan
hewan mamalia seperti jejak, kotoran, jalur habituasi
secara purposive sampling. Kamera dipasang pada
pohon dengan ketinggian 40-50 cm dari permukaan
tanah, sehingga mamalia yang melewati sensor
terfoto secara otomatis.
METODE JALUR
Pengamatan di lapangan dilakukan dengan menggunakan
metode jalur dengan mengikuti jalur yang dibuat oleh
masyarakat. Data yang dikumpulkan selama pengamatan
untuk perjumpaan langsung meliputi: jenis mamalia (selain
jenis-jenis dari ordo Rodentia dan Chiroptera), jumlah individu,
ketinggian tempat, jarak kontak, posisi satwa secara vertikal
dan waktu aktivitas. Perjumpaan tidak langsung melalui tanda-
tanda berupa jejak kaki, kotoran, sarang, suara serta tanda-
tanda lain keberadaan mamalia. Data yang diperoleh
dianalisis dengan menggunakan indeks kekayaan jenis
Margalef, indeks keaneakaragaman Shannon-Wiener dan
kemerataan jenis Pielou
METODE KOLEKSI
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara
mengoleksi dengan menggunakan perangkap
kurungan lokal yang diberikan umpan.
Mamalia yang tertangkap difiksasi dengan
kloroform dan selanjutnya dilakukan
pengukuran standar meliputi panjang total,
panjang badan dan kepala, ekor, kaki
belakang dan telinga menggunakan kaliper
geser. Selanjutnya mamalia diidentifikasi
METODE TRANSEK GARIS
Pada dasarnya metode transek garis hampir sama dengan transek jalur.
Langkah yang dilakukan juga sama dengan metode transek jalur.
Perbedaan yang paling mendasar diantaranya :
1. Metode transek garis tidak ditentukan jarak ke kanan dan ke kiri
2. Metode transek garis harus ditentukan jarak antara satwaliar dan
pengamat
3. Metode transek garis harus ditentukan sudut kontak antara posisi satwa
yang terdeteksi dengan jalur pengamatan

Kumpulkan dan catatlah data sebagai berikut : Jumlah individu, Jenis


kelamin (sejauh dapat dikenali, Jumlah individu berdasarkan jumlah
kelamin (sejauh dapat dikenali), Jumlah individu berdasarkan kelas umur
(bayi, anak, muda, dewasa, tua), Jarak antar pengamat dengan satwa yang
terdeteksi, Sudut kontak antara posisi satwa yang terdeteksi dengan jalur
pengamatan, Waktu diketemukannya jenis satwaliar tersebut (jam, menit)
PERANGKAP/TRAPPING
Metode ini digunakan untuk menginventarisasi mamalia kecil
di lantai hutan, seperti tikus. Perangkap dipasang secara
purposive pada habitat tertentu yang diduga merupakan
habitat utama bagi berbagai mamalia kecil, misalnya cerukan
gua, lubang di pohon, bekas lubang di tanah, bekas sampah
dan sejenisnya. Hal ini dimaksudkan agar peluang
penangkapan semakin besar. Perangkap yang digunakan
adalah life trap sehingga satwa yang tertangkap tidak akan
mati.
Pembuatan/pencetakan jejak
satwaliar
Jejak (tracks) adalah segala sesuatu yang ditinggalkan oleh
satwaliar yang menjadi penanda kehadiran satwaliar tersebut
pada habitat tertentu. Jejak dapat berupa jejak kaki(foot‐ print),
bekas‐bekas makan (feeding signs), bekas cakaran, tempat
berkubang, rambut dan bulu, sarang, bau yang ditinggalkan,
dan sebagainya.
Jejak‐jejak yang ditinggalkan oleh satwa mamalia dapat
membantu untuk mengetahui keberadaan suatu jenis mamalia
walaupun mamalia tersebut tidak ditemukan secara langsung.
Jejak yang ditemukan harus direcord untuki keperluan
membantu memperkuat identifikasi.
Berikut merupakan berbagai cara merecord jejak satwa mamalia (berdasarkan pengalaman
lapang penulis) :
1. Bekas‐bekas makan
Bekas makan yang ditinggalkan satwa berupa buah, bekas renggutan, potongan dan
sebagainya sebisa mungkin dibawa dan dipreservasi untuk keperluan identifikasi lebih lanjut
dan untuk koleksi dengan tujuan mempermudah identifikasi berikutnya. Bekas sisa makan
yang ditinggalkan dapat dibuat awetan basahnya dengan merendam bekas‐bekas makan
tersebut pada alkohol (70%). Sebelum diawetkan ambil terlebih dahulu fotonya secara detil
(bentuk buah, bekas gigitan, corak warna, dan sebagainya) dengan menggunakan sebuah
pembanding (sangat baik jika menggunakan pita meteran jahit atau mistar untuk mengetahui
ukuran sebenarnya).
2. Bekas cakaran dan bekas kubangan
Bekas cakaran diambil fotonya secara mendetail dengan menggunakan pembanding seperti
yang telah dijelaskan pada point 1 sedangkan untuk pembanding saat pengambilan foto bekas
kubangan apabila kubangan besar dapat menggunakan pembanding orang dewasa dengan
memperhatikan detil foto yang diambil seperti jenis substrat tanahnya dan meneliti lebih lanjut
apakah ada bekas‐bekasjejak, makan, bulu dan sebagainya.
3. Bekas rambut, bulu, sarang, dan bau.
Bekas rambut, bulu, dan sarang yang sudah terpakai juga diambil da ditaruh pada kantong
plastik bening atau lebih baik jika dimasukkan dalam toples kedap udara, tentu saja
sebelumnya difoto terlebih dahulu menggunakan pembanding. Bekas bau bisa langsung
ditanyakan kepada pemandu lapang apabila belum dikenali karena pemandu lapang yang
biasanya merupakan masyarakat lokal biasanya mengetahui bekas‐bekas bau mamalia
tertentu seperti yang pernah dialami oleh penulis saat melaksanakan studi lapang.
4. Bekas jejak kaki

Mengenai cara untuk merecord bekas jejak kaki,penulis melakukan sesuai dengan
yang disebutkan oleh Van strien (1983) dalam File Mammalogy‐AH Mustari, yaitu :
Cara mencetak jejak dengan bahan gips adalah sebagai berikut :

A. Aduk gips dengan air sampai membentuk adonan yang merata dan tidak terlalu
encer (Menurut pengalaman penulis, adonan yang baik bertekstur seperti pasta
gigi). Adonan bisa dibuat pada wadah khusus atau wadah bekas kaleng atau
potongan minuman.
B. Tuangkan adonan pada permukaan jejak sampai rata dengan tinggi permukaan
tanah di samping‐samping jejak. Jejak sebelumnya dibersihkan dari kotoran seperti
dedaunan, kerikil, tanak yang jatuh dan sebagainya. Ingat jangan sampai merusak
tekstur asli jejak.
C. Angakat cetakan gips setelah cukup keras (15‐30 menit).
D. Labeli /beri identitas pada jejak setelah membersihkannya dari kotoran yang
menempel. Pelabelan diguratkan pada permukaan atas jejak sebelum jejak benar‐
benar kering. Beberapa hal yang ditulis yaitu : tanggal, bulan, tahu pencetakan
jejak; lokasi/blok hutan; spesies satwa (jika diketahui); bagian kaki mana yang
jejaknya dicetak (jika diketahui0, nama atau nama grup peneliti (misal
KPM)pencetak jejak.
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai